Kota Bekasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Broery2000 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Sinipasa (bicara | kontrib)
 
(610 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{Tentang|nama kota di Indonesia|kabupaten dengan nama yang sama|Kabupaten Bekasi}}
{{redireksiIndoKabKota|Bekasi|Kabupaten}}
{{Kotak info kotaDati II Indonesia
|namasettlement_type = Kota Bekasi
|fotonama = Kota Bekasi.jpg
|translit_lang1_type = [[Aksara Sunda]]
|caption = Lalu lintas Jl. Ahmad Yani, Jembatan Jl. Cut Meutia, Kota Harapan Indah, [[Mal Metropolitan]],Grand wisata bekasi
|translit_lang1_info = {{sund|ᮘᮨᮊᮞᮤ}}
|lambang = Kota_Bekasi.jpg
|foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|motto = ''Bekasi Maju, Sejahtera dan Ihsan''
|perrow = 1/2/2
|peta = Locator kota bekasi.png
|image1=Patriot Stadium Bekasi (cropped).jpg
|pushpin_map = Indonesia
|caption1=<center>[[Stadion Patriot Bekasi]]
|latd=6 |latm=14 |lats=0 |latNS=S
}}
|longd=106 |longm=0 |longs=0 |longEW=E
|bendera = Flag of Bekasi City.png
|provinsi = [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]
|lambang = Coat of arms of Bekasi.svg
|tanggal = {{birth date and age|1997|3|10}}
|julukan = ''Kota Industri''
|dasar hukum =
|motto = Kota Patriot{{efn|Juga sebagai julukan daerah.}}
|ibukota =
|peta = Map of West Java highlighting Bekasi City.svg
|koordinat =
|koordinat = {{coord|-6.2367416|106.9990428|display=inline,title}}
|walikotalink=Daftar Wali Kota Bekasi
|pushpin_map = Indonesia Jawa Barat#Indonesia
|nama walikota = [[Ruddy Gandakusumah]] (Pjs.)
|wakilwalikotalinkpushpin_label =Daftar Wakil Wali Kota Bekasi
|pushpin_label_position = bottom
|nama wakil walikota = ''Jabatan lowong''
|provinsi = [[Jawa Barat]]
|area_rank = 31
|hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|1997|03|10}} (Tanggal resmi dari Pemkot Bekasi)
|luasref =
|dasar hukum = UU Nomor 9 Tahun 1996<ref name="UU"/>
|luas = 210,49
|tanggal = [[20 April]] [[1982]] (sebagai Kota Administratif Bekasi) <ref name="UU"/>
|luasdaratan = 204,6
|kepala daerah = Daftar Wali Kota Bekasi{{!}}Wali Kota
|luasperairan = 3,8
|nama walikota = [[Raden Gani Muhamad]] (Pj.)
|persenperairan =
|nama wakil walikota = ''Lowong''
|luascat =
|sekretaris daerah = Junaedi
|elevation_m =
|ketua DPRD =
|population_rank = 4
|area_rank = 21
|pendudukref = <ref name="penduduk">{{cite web
|luasref | last =
|luas = 207,00
| first =
|luasdaratan = 204,6
| title = Population Census 2010 Province Jakarta
|luasperairan = 2,4
| publisher = BPS
|persenperairan=
| date =
|luascat =
| url = http://www.bps.go.id/aboutus.php?sp=0&kota=32
|elevation_m =
| accessdate = 2012-02-29 }}</ref>
|penduduk = 23348712526133
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|population_density_rank = 10
|kepadatan = auto
|penduduktahun = 2010
|population_rank = 3
|suku = [[Suku Betawi|Betawi]], [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Jawa|Jawa]], [[Orang Minangkabau|Minangkabau]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|agama = [[Islam]], [[Kristen]], [[Katolik]], [[Hindu]], [[Buddha]], [[Kong hu cu]]
|88,81% [[Islam]]
|bahasa = Indonesia, Betawi, Sunda, Jawa, Dll.
|{{Tree list}}
|zona = WIB
* 10,14% [[Kekristenan]]
|zona_utc = +7
** 7,58% [[Protestan]]
|kecamatan = 12
** 2,56% [[Katolik]]
|kelurahan = 56
{{Tree list/end}}
|area_code = 021
|0,87% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,16% [[Hindu]] |0,02% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|nomor_polisi = B
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Sunda|Sunda]], [[Bahasa Betawi|Betawi]]
|web = {{URL|http://www.kotabekasi.go.id/}}
|IPM = {{increase}} 82,46 ([[2022]])<br>{{fontcolor|blue|sangat tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022|website=www.bps.go.id|accessdate=19 Oktober 2023}}</ref>
|ref =
|zona = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
|kecamatan = 12
|kelurahan = 56
|area_code = 021
|SNI = BKS
|nomor_polisi = B ''xxxx'' K**
|dau = Rp 1.282.106.240.000 (2019)
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2019|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2019)|accessdate=09 Februari 2022}}</ref>
|semboyan = Maju, sejahtera, ihsan
|web = {{URL|https://www.bekasikota.go.id/}}
|catatankaki = {{notelist}}
}}
 
'''Kota Bekasi''' ([[Aksara Sunda Baku|aksara Sunda]]: ᮘᮨᮊᮞᮤ; [[Aksara Pegon]]: بکاسى) adalah salah satu [[kota (Indonesia)|kota]] di [[Jawa Barat|Provinsi Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Kota ini berbatasan langsung dengan [[DKI Jakarta]] dari arah barat. Pada pertengahan tahun [[2024]], jumlah penduduk Kota Bekasi berjumlah 2.526.133 jiwa. Meskipun berstatus [[kota penyangga]], kota ini merupakan kota terbesar di Provinsi Jawa Barat menurut jumlah penduduk.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|publisher=Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil|location=Jakarta|accessdate=25 Agustus 2024|format=Visual}}</ref><ref>{{Cite report|url=https://bekasikota.bps.go.id/publication/2020/04/28/b3c9a8f66a47b925b30b81c8/kota-bekasi-dalam-angka-2020.html|title=Kota Bekasi Dalam Angka 2020|date=09 Februari 2022|publisher=Badan Pusat Statistik Kota Bekasi|location=Bekasi|access-date=2021-02-05}}</ref>
'''Kota Bekasi''' merupakan salah satu [[kota]] yang terdapat di provinsi [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Nama Bekasi berasal dari kata bagasasi yang artinya sama dengan candrabaga yang tertulis di dalam [[Prasasti Tugu]] era Kerajaan Tarumanegara, yaitu nama sungai yang melewati kota ini. Kota ini merupakan bagian dari megapolitan [[Jabodetabek]] dan menjadi [[kota satelit]] dengan jumlah penduduk terbanyak se-[[Indonesia]]. Saat ini Kota Bekasi berkembang menjadi tempat tinggal kaum urban dan sentra industri.<ref>{{cite book|last=McGee|first=T.G.|coauthors=Robinson, I.M.,|title=The mega-urban regions of Southeast Asia|year=1996|publisher=UBC Press|id=ISBN 0-7748-0548-X }}</ref> ,kota bekasi juga dijuluki sebagai Kota Patriot dan/ Kota Pejuang.
 
Kota Bekasi merupakan bagian dari [[kawasan metropolitan]] [[Jakarta Raya]]{{efn|atau diakronimkan menjadi [[Jabodetabekjur]]}} dan menjadi kota penyangga dengan jumlah penduduk terbanyak se-Indonesia. Saat ini Kota Bekasi berkembang menjadi tempat tinggal kaum urban dan sentra [[industri]].<ref>{{cite book|last=McGee|first=T.G.|coauthors=Robinson, I.M.,|title=The mega-urban regions of Southeast Asia|year=1996|publisher=UBC Press|id=ISBN 0-7748-0548-X }}</ref>
== Geografi ==
 
== Etimologi ==
=== Luas Wilayah dan Letak Geografis ===
Nama Bekasi berasal dari kata ''Bagasasi'' yang artinya sama dengan ''Candrabaga'' yang tertulis di dalam [[Prasasti Tugu]] era [[Kerajaan Tarumanegara]], yaitu nama sungai yang melewati kota ini.
Kota Bekasi memiliki luas wilayah sekitar 210,49 km2, dengan batas wilayah Kota Bekasi adalah:
 
== Sejarah ==
• Sebelah Utara : Kabupaten Bekasi
Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri, itulah sebutan Bekasi tempo dahulu sebagai ibu kota [[Tarumanagara|Kerajaan Tarumanagara]]. Luas Kerajaan ini mencakup wilayah Bekasi, Sunda Kelapa ([[Jakarta]]), [[Prasasti Pasir Awi|Pasir Awi (Jonggol)]], [[Kota Depok|Depok]], [[Cibinong, Bogor|Cibinong]], [[Kota Bogor|Bogor]], hingga ke wilayah [[Kabupaten Purbalingga|Purwalingga]].
 
Menurut para ahli sejarah dan fisiologi, letak Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri sebagai ibu kota Tarumanagara adalah di wilayah Bekasi sekarang. Dayeuh Sundasembawa inilah daerah asal Maharaja Tarusbawa (669–723 M) pendiri [[Kerajaan Sunda]] dan seterusnya menurunkan Raja-raja Sunda sampai generasi ke-40 yaitu Ratu Ragumulya (1567–1579 M).
• Sebelah Selatan : Kabupaten Bogor dan Kota Depok
 
Wilayah Bekasi tercatat sebagai daerah yang banyak memberi informasi tentang keberadaan Tatar Sunda pada masa lampau. Di antaranya dengan ditemukannya 4 prasasti yang dikenal dengan nama [[Prasasti Kebantenan]]. Keempat prasasti ini merupakan keputusan dari Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, Jaya Dewa) yang ditulis dalam 5 lembar lempeng tembaga.
• Sebelah Barat : Jakarta Timur
 
Sejak abad ke-5 Masehi pada masa [[Tarumanagara|Kerajaan Tarumanagara]], abad ke-8 [[Kerajaan Galuh]], dan [[Kerajaan pajajaran|Kerajaan Pajajaran]] pada abad ke-14, Bekasi menjadi wilayah kekuasaan karena merupakan salah satu daerah strategis, yakni sebagai penghubung antara [[Pelabuhan Sunda Kelapa]] (Jakarta).
• Sebelah Timur : Kabupaten Bekasi
 
restu
Letak geografis : 106o48’28’’ – 107o27’29’’ Bujur Timur dan 6o10’6’’ – 6o30’6’’ Lintang Selatan.
 
=== TopografiSejarah Sebelum Tahun 1949 ===
Kota Bekasi ternyata mempunyai sejarah yang sangat panjang dan penuh dinamika. Ini dapat dibuktikan perkembangannya dari zaman ke zaman, sejak zaman [[Hindia Belanda]], pendudukan militer Jepang, perang kemerdekaan, dan zaman Republik Indonesia. Di zaman Hindia Belanda, Bekasi masih merupakan [[Kawedanan|Kewedanaan]] (District), termasuk Regenschap (Kabupaten) Meester Cornelis. Saat itu kehidupan masyarakatnya masih dikuasai oleh para tuan tanah keturunan [[Tionghoa]].{{butuh rujukan}}
Kondisi Topografi kota Bekasi dengan kemiringan antara 0 – 2 % dan terletak pada ketinggian antara 11 m – 81 m di atas permukaan air laut.
 
Kondisi ini terus berlanjut sampai pendudukan militer Jepang. Pendudukan militer Jepang turut mengubah kondisi masyarakat saat itu. Jepang melaksanakan Japanisasi di semua sektor kehidupan. Nama [[Batavia]] diganti dengan nama Jakarta. Regenschap Meester Cornelis menjadi KEN Jatinegara yang wilayahnya meliputi Gun Cikarang, Gun Kebayoran, dan Gun Matraman.
• Ketinggian >25 m : Kecamatan Medan Satria, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Bekasi Timur dan Pondok Gede
 
Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, struktur pemerintahan kembali berubah, nama Ken menjadi [[Kabupaten]], Gun menjadi Kewedanaan, Son menjadi [[Kecamatan]], dan Kun menjadi [[Desa]] atau [[Kelurahan]]. Saat itu ibu kota Kabupaten Jatinegara selalu berubah-ubah, mula-mula di Tambun, lalu ke Cikarang, kemudian ke Bojong (Kedung Gede).
• Ketinggian 25 – 100 m : Kecamatan Bantargebang, Pondok Melati, Jatiasih
 
Pada waktu itu Bupati Kabupaten Jatinegara adalah Bapak Rubaya Suryanaatamirharja. Tidak lama setelah pendudukan Belanda, Kabupaten Jatinegara dihapus, kedudukannya dikembalikan seperti zaman Regenschap Meester Cornelis menjadi Kewedanaan. Kewedanaan Bekasi masuk ke dalam wilayah Batavia en Omelanden. Sementara, batas Pondok Gede, Kali Bekasi, dan Serangbaroe ke Selatan yaitu wilayah Kranggan (Jatisampurna), Awirangan, Setu, hingga [[Cibarusah, Bekasi|Tjibaroesa]] [[Kabupaten Bogor|Buitenzorg (Bogor)]] menjadi bagian dari [[Negara Pasundan]]. Batas Bulak Kapal ke Timur termasuk wilayah negara Pasundan di bawah [[Kabupaten Karawang]], sedangkan sebelah Barat Bulak Kapal termasuk wilayah negara Federal sesuai Staatsblad van Nederlandsch Indie 1948 No.178 [[Negara Pasundan]].<ref>{{Cite news|url=https://mediaindonesia.com/megapolitan/469101/dpr-dan-kemendagri-didesak-realisasikan-kabupaten-bogor-timur|title=DPR dan Kemendagri Didesak Realisasikan Kabupaten Bogor Timur|last=mediaindonesia.com|newspaper=mediaindonesia.com|access-date=2022-07-27|archive-date=2022-06-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20220629095828/https://mediaindonesia.com/megapolitan/469101/dpr-dan-kemendagri-didesak-realisasikan-kabupaten-bogor-timur|dead-url=no}}</ref>
Wilayah dengan ketinggian dan kemiringan rendah yang menyebabkan daerah tersebut banyak genangan, terutama pada saat musim hujan yaitu: di Kecamatan Jatiasih, Bekasi Timur, Rawalumbu, Bekasi Selatan, Bekasi Barat, dan Kecamatan Pondok Melati.
 
=== Sejarah Tahun 1949 sampai Terbentuknya Kota Bekasi ===
=== Jenis Tanah dan Geologi ===
Sejarah setelah tahun 1949, ditandai dengan aksi unjuk rasa sekitar 40.000 rakyat Bekasi pada tanggal 17 Februari 1950 di Alun-alun Bekasi. Hadir pada acara tersebut Bapak Mu’min sebagai Residen Militer Daerah V. Inti dari unjuk rasa tersebut adalah penyampaian pernyataan sikap sebagai berikut:
Struktur geologi wilayah Kota Bekasi didominasi oleh pleistocene volcanik facies namun terdapat dua kecamatan yang memiliki karakteristik struktur lainnya yaitu:
 
''"Rakyat Bekasi mengajukan usul kepada Pemerintah Pusat agar Kabupaten Jatinegara diubah menjadi [[Kabupaten Bekasi]]. Rakyat Bekasi tetap berdiri di belakang Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia."''
• Bekasi Utara : Struktur Aluvium
 
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 terbentuklah Kabupaten Bekasi, dengan wilayah terdiri dari 4 kewedanaan, 13 kecamatan, dan wilayah pelimpahan dari [[Kawedanan Jonggol|Kawedanan Jonggol (Tjibaroesa)]], [[Kabupaten Bogor|Buitenzorg]] yaitu: [[Cibarusah, Bekasi|Kecamatan Cibarusah]], [[Serang Baru, Bekasi|Kecamatan Serang Baru]], Desa Kranggan (Sekarang [[Jatisampurna, Bekasi|Kecamatan Jatisampurna]]), serta sebagian [[Setu, Bekasi|Kecamatan Setu]]. Angka-angka tersebut secara simbolis diungkapkan dalam lambang Kabupaten Bekasi dengan motto "''SWATANTRA WIBAWA MUKTI''".
• Bekasi Timur : Struktur Miocene Sedimentary Facies
 
Kewedanannya sendiri adalah:
Di Bekasi Selatan terdapat sumur gas JNG-A (106o 55’ 8,687” BT; 06o 20’54,051”) dan Sumur JNGB (106o 55’ 21,155” BT; 06o 21’ 10,498”)
# Kewedanan Bekasi
#* Kecamatan Bekasi terdiri atas 9 desa
#* Kecamatan Babelan terdiri atas 6 desa
#* Kecamatan Cilincing terdiri atas 3 desa
#* Kecamatan Pondok Gede terdiri atas 7 desa
# Kewedanan Tambun
#* Kecamatan Tambun terdiri atas 8 desa
#* Kecamatan Setu terdiri atas 9 desa
#* Kecamatan Cibitung terdiri atas 7 desa
# Kewedanan Cikarang
#* Kecamatan Cikarang terdiri atas 7 desa
#* Kecamatan Lemababang terdiri atas 8 desa
#* Kecamatan Cibarusah terdiri atas 11 desa
# Kewedanan Serengseng
#* Kecamatan Sukatani terdiri atas 9 desa
#* Kecamatan Pebayuran terdiri atas 6 desa
#* Kecamatan Cabangbungin terdiri atas 5 desa
 
Pada tahun 1960 Kantor Kabupaten Bekasi berpindah dari Jatinegara ke Kota Bekasi (Jalan Ir H. Juanda, Kota Bekasi). Kemudian pada tahun 1982, saat bupati dijabat oleh Bapak H. Abdul Fatah Gedung Perkantoran Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi kembali dipindahkan ke Jalan Ahmad Yani No.1, Kabupaten Bekasi. Hal ini dilakukan karena perkembangan Bekasi yang sangat pesat sehingga bahkan dibentuk Kota Administratif Bekasi.
=== Hidrologi dan klimatologi ===
Kondisi hidrologi Kota Bekasi dibedakan menjadi dua:
 
Kota Administratif Bekasi sendiri dibentuk pada tahun 1981 dari Kecamatan Bekasi (16 kelurahan dan 8 desa) dan sebagian dari Kecamatan Tambun (2 kelurahan, serta sebagian dari 2 desa) dengan 4 kecamatan yang terbagi ke 18 kelurahan dan 8 desa melalui Peraturan Pemerintah (PP) nomor 48 tahun 1981.
1. Air permukaan, mencakup kondisi air hujan yang mengalir ke sungai-sungai.
 
Peresmian Kota Administratif Bekasi dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 20 April 1982, dengan wali kota pertama dijabat oleh Bapak H. Soedjono dari tahun 1982 hingga 1988. Tahun 1988 Wali kota Bekasi dijabat oleh Bapak Drs. Andi Sukardi dari tahun 1988 hingga 1991, kemudian diganti oleh Bapak Drs. H. Khailani AR dari tahun 1991 hingga 1997.
Wilayah Kota Bekasi dialiri 3 (tiga) sungai utama yaitu Sungai Cakung, Sungai Bekasi dan Sungai Sunter, beserta anak-anak sungainya. Sungai Bekasi mempunyai hulu di Sungai Cikeas yang berasal dari gunung pada ketinggian kurang lebih 1.500 meter dari permukaan air.
 
Pada perkembangannya, Kota Administratif Bekasi terus bergerak dengan cepat. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi dan roda perekonomian yang makin tinggi. Dengan begitu status Kota Administratif Bekasi kembali ditingkatkan menjadi Kotamadya (sekarang "Kota") melalui Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1996 yang menambahkan tiga kecamatan, yakni kecamatan Pondokgede, Jatiasih, dan Bantargebang.<ref name="UU">{{cite web|url=https://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|title=Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014|website=www.otda.kemendagri.go.id|accessdate=14 Februari 2022|archive-date=12 Juli 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190712121648/http://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|dead-url=yes}}</ref>
Air permukaan yang terdapat di wilayah Kota Bekasi meliputi sungai/kali Bekasi dan beberapa sungai/kali kecil serta saluran irigasi Tarum Barat yang selain digunakan untuk mengairi sawah juga merupakan sumber air baku bagi kebutuhan air minum wilayah Bekasi (kota dan kabupaten) dan wilayah DKI Jakarta. Kondisi air permukaan kali Bekasi saat ini tercemar oleh limbah industri yang terdapat di bagian selatan wilayah Kota Bekasi (industri di wilayah Kabupaten Bogor).
 
Selanjutnya dengan terjadinya reformasi, penambahan kecamatan dan kelurahan dilakukan melalui peraturan daerah. Yang pertama adalah Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 03 Tahun 2000 terkait pembentukan Kecamatan Jatisampurna dari Pondokgede, yang dilanjutkan dengan Peraturan Daerah (Perda) Kota Bekasi Nomor 14 Tahun 2000 Tentang Pembentukan Wilayah Administrasi Kecamatan Kota Bekasi<ref>{{Cite web |url=https://jdih.bekasikota.go.id/peraturan-daerah/view?id=382 |title=Salinan arsip |access-date=2023-04-22 |archive-date=2023-04-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230422164225/https://jdih.bekasikota.go.id/peraturan-daerah/view?id=382 |dead-url=no }}</ref> mengatur pembentukan dua kecamatan baru, yakni: Rawalumbu dari Bekasi Timur; dan Medan Satria dari Bekasi Barat. Dengan demikian, pembagian adminisitratif Kota Bekasi pada tahun 2000 adalah 10 Kecamatan, yang dibagi lagi menjadi 35 Kelurahan dan 17 Desa.
2. Air tanah
 
Perda Kota Bekasi Nomor 02 Tahun 2002<ref>{{Cite web |url=https://jdih.bekasikota.go.id/peraturan-daerah/view?id=107 |title=Salinan arsip |access-date=2023-04-22 |archive-date=2023-04-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230426194859/https://jdih.bekasikota.go.id/peraturan-daerah/view?id=107 |dead-url=no }}</ref> tentang Penetapan Kelurahan mengatur bahwa seluruh desa yang ada di Kota Bekasi berubah status menjadi kelurahan. Dengan demikian, pembagian adminisitratif Kota Bekasi pada tahun 2002 menjadi 10 Kecamatan dan 52 Kelurahan.
Kondisi air tanah di wilayah Kota Bekasi sebagian cukup potensial untuk digunakan sebagai sumber air bersih terutama di wilayah selatan Kota Bekasi, tetapi untuk daerah yang berada di sekitar TPA Bantargebang kondisi air tanahnya kemungkinan besar sudah tercemar.
 
Kemudian pada tahun 2004, muncul lagi Perda Kota Bekasi Nomor 04 Tahun 2004<ref>{{Cite web |url=https://jdih.bekasikota.go.id/peraturan-daerah/view?id=124 |title=Salinan arsip |access-date=2023-04-22 |archive-date=2023-04-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230426061213/https://jdih.bekasikota.go.id/peraturan-daerah/view?id=124 |dead-url=no }}</ref> yang mengubah Perda Nomor 14 Tahun 2000. Perda ini membentuk 2 Kecamatan; Mustika Jaya dari Bantargebang; dan Pondok Melati dari Jatisampurna dan Pondokgede; serta menambah kelurahan baru. Hal ini menyebabkan pembagian adminisitratif Kota Bekasi menjadi seperti sekarang ini, dengan 12 Kecamatan dan 56 Kelurahan.
Wilayah Kota Bekasi secara umum tergolong pada iklim kering dengan tingkat kelembaban yang rendah. Kondisi lingkungan sehari-hari sangat panas. Hal ini terlebih dipengaruhi oleh tata guna lahan yang meningkat terutama industri/perdagangan dan permukiman. Temperatur harian diperkirakan berkisar antara 24 – 33&nbsp;°C.
 
=== PermukimanGeografi ===
=== Batas Wilayah ===
Jumlah Penduduk Kota Bekasi saat ini lebih dari 2,2 juta jiwa yang tersebar di 12 kecamatan, yaitu Kecamatan Pondok Gede, Jati Sampurna, Jati Asih, Bantar Gebang, Bekasi Timur, Rawa Lumbu, Bekasi Selatan, Bekasi Barat, Medan Satria, Bekasi Utara, Mustika Jaya, Pondok Melati.<ref>{{Cite web}}</ref>
Kota Bekasi memiliki luas wilayah sekitar 210,49&nbsp;km², dengan batas wilayah Kota Bekasi adalah:
{{Batas_USBT
|utara =
[[Kabupaten Bekasi]]
|selatan =
[[Kabupaten Bogor]] dan [[Kota Depok]]
|barat =
[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Provinsi DKI Jakarta]]
|timur =
[[Kabupaten Bekasi]]
}}
 
=== Topografi ===
Dari total luas wilayahnya, lebih dari 50% sudah menjadi kawasan efektif perkotaan dengan 90% kawasan perumahan, 4% kawasan industri, 3% kawasan perdagangan, dan sisanya untuk bangunan lainnya.<ref name="cipta">ciptakarya.pu.go.id [http://ciptakarya.pu.go.id/profil/profil/barat/jabar/bekasi.pdf Profil Kota Bekasi]</ref>
Kondisi topografi Kota Bekasi dengan kemiringan antara 0–2 % dan terletak pada ketinggian antara 11–81 m di atas permukaan air laut.
# Ketinggian ≥ 25 m: [[Medan Satria, Bekasi|Kecamatan Medan Satria]], [[Bekasi Utara, Bekasi|Kecamatan Bekasi Utara]], [[Bekasi Selatan, Bekasi|Kecamatan Bekasi Selatan]], [[Bekasi Timur, Bekasi|Kecamatan Bekasi Timur]], dan [[Pondok Gede, Bekasi|Kecamatan Pondok Gede]].
# Ketinggian 25–100 m: [[Bantar Gebang, Bekasi|Kecamatan Bantar Gebang]], [[Mustika Jaya, Bekasi|Kecamatan Mustika Jaya]], [[Pondok Melati, Bekasi|Kecamatan Pondok Melati]], dan [[Jati Asih, Bekasi|Kecamatan Jati Asih]].
 
Wilayah dengan ketinggian dan kemiringan rendah yang menyebabkan daerah tersebut banyak genangan, terutama pada saat musim hujan yaitu: Kecamatan Jati Asih, Kecamatan Bekasi Timur, [[Rawalumbu, Bekasi|Kecamatan Rawalumbu]], Kecamatan Bekasi Selatan, [[Bekasi Barat, Bekasi|Kecamatan Bekasi Barat]], dan [[Pondok Melati, Bekasi|Kecamatan Pondok Melati]].
== Sejarah ==
Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri, itulah sebutan Bekasi tempo dulu sebagai Ibukota Kerajaan Tarumanagara (358-669). Luas Kerajaan ini mencakup wilayah Bekasi, Sunda Kelapa, Depok, Cibinong, Bogor hingga ke wilayah Sungai Cimanuk di Indramayu. Menurut para ahli sejarah dan fisiologi, letak Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri sebagai Ibukota Tarumanagara adalah di wilayah Bekasi sekarang. Dayeuh Sundasembawa inilah daerah asal Maharaja Tarusbawa (669-723 M) pendiri Kerajaan Sunda dan seterusnya menurunkan Raja-Raja Sunda sampai generasi ke-40 yaitu Ratu Ragumulya (1567-1579 M) Raja Kerajaan Sunda (disebut pula Kerajaan Pajajaran) yang terakhir.
 
=== Hidrologi ===
Wilayah Bekasi tercatat sebagai daerah yang banyak memberi informasi tentang keberadaan Tatar Sunda pada masa lampau. Diantaranya dengan ditemukannya empat prasasti yang dikenal dengan nama Prasasti Kebantenan. Keempat prasasti ini merupakan keputusan (piteket) dari Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, Jayadewa 1482-1521 M) yang ditulis dalam lima lembar lempeng tembaga. Sejak abad ke 5 Masehi pada masa Kerajaan Tarumanagara abad kea 8 Kerajaan Galuh, dan Kerajaan Pajajaran pada abad ke 14, Bekasi menjadi wilayah kekuasaan karena merupakan salah satu daerah strategis, yakni sebagai penghubung antara pelabuhan Sunda Kelapa (Jakarta).
Kondisi hidrologi Kota Bekasi dibedakan menjadi dua:
 
==== Air permukaan, mencakup kondisi air hujan yang mengalir ke sungai-sungai ====
=== Sejarah Sebelum Tahun 1949 ===
Kota Bekasi ternyata mempunyai sejarah yang sangat panjang dan penuh dinamika. Ini dapat dibuktikan perkembangannya dari jaman ke jaman, sejak jaman Hindia Belanda, pendudukan militer Jepang, perang kemerdekaan dan jaman Republik Indonesia. Di jaman Hindia Belanda, Bekasi masih merupakan Kewedanaan (District), termasuk Regenschap (Kabupaten) Meester Cornelis. Saat itu kehidupan masyarakatnya masih di kuasai oleh para tuan tanah keturunan Cina.
 
Wilayah Kota Bekasi dialiri 3 sungai utama yaitu [[Sungai Cakung]], [[Kali Bekasi]], dan [[Kali Sunter]], beserta anak-anak sungainya. Kali Bekasi berhulu di [[Tempuran sungai|pertemuan dua sungai]] yaitu [[Sungai Cikeas]] dan [[Sungai Cileungsi]] yang berasal dari gunung pada ketinggian kurang lebih 1.500 meter dari permukaan air.
Kondisi ini terus berlanjut sampai pendudukan militer Jepang. Pendudukan militer Jepang turut mengubah kondisi masyarakat saat itu. Jepang melaksanakan Japanisasi di semua sektor kehidupan. Nama Batavia diganti dengan nama Jakarta. Regenschap Meester Cornelis menjadi KEN Jatinegara yang wilayahnya meliputi Gun Cikarang, Gun Kebayoran dan Gun Matraman.Setelah proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, struktur pemerintahan kembali berubah, nama Ken menjadi Kabupaten, Gun menjadi Kewedanaan, Son menjadi Kecamatan dan Kun menjadi Desa/Kelurahan. Saat itu Ibu Kota Kabupaten Jatinegara selalu berubah-ubah, mula-mula di Tambun, lalu ke Cikarang, kemudian ke Bojong (Kedung Gede).
 
Air permukaan yang terdapat di wilayah Kota Bekasi meliputi Kali Bekasi dan beberapa sungai atau kali kecil, serta [[Saluran Irigasi Tarum Barat]] yang selain digunakan untuk mengairi sawah juga merupakan sumber air baku bagi kebutuhan air minum wilayah Bekasi (Kota dan Kabupaten) dan wilayah Provinsi DKI Jakarta. Kondisi air permukaan Kali Bekasi saat ini tercemar oleh limbah industri yang terdapat di bagian selatan wilayah Kota Bekasi (industri di wilayah Kabupaten Bogor).{{cn}}
Pada waktu itu Bupati Kabupaten Jatinegara adalah Bapak Rubaya Suryanaatamirharja.Tidak lama setelah pendudukan Belanda, Kabupaten Jatinegara dihapus, kedudukannya dikembalikan seperti zaman Regenschap Meester Cornelis menjadi Kewedanaan. Kewedanaan Bekasi masuk kedalam wilayah Batavia En Omelanden. Batas Bulak Kapal ke Timur termasuk wilayah negara Pasundan di bawah Kabupaten Kerawang, sedangkan sebelah Barat Bulak Kapal termasuk wilayah negara Federal sesuai Staatsblad Van Nederlandsch Indie 1948 No. 178 Negara Pasundan.
 
==== Air Tanah ====
=== Sejarah Tahun 1949 sampai Terbentuknya Kota Bekasi ===
Sejarah setelah tahun 1949, ditandai dengan aksi unjuk rasa sekitar 40.000 rakyat Bekasi pada tanggal 17 Februari 1950 di alun-alun Bekasi. Hadir pada acara tersebut Bapak Mu’min sebagai Residen Militer Daerah V. Inti dari unjuk rasa tersebut adalah penyampaian pernyataan sikap sebagai berikut :
 
Kondisi air tanah di wilayah Kota Bekasi sebagian cukup potensial untuk digunakan sebagai sumber air bersih terutama di wilayah selatan Kota Bekasi, tetapi untuk daerah yang berada di sekitar [[Tempat Pembuangan Akhir|TPA]] Bantar Gebang kondisi air tanahnya kemungkinan besar sudah tercemar dikarenakan tempat tersebut menyumbang volume sampah berasal dari [[DKI Jakarta]].{{fact}}
Rakyat bekasi mengajukan usul kepada Pemerintah Pusat agar Kabupaten Jatinegara diubah  menjadi Kabupaten Bekasi. Rakyat Bekasi tetap berdiri di belakang Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 
=== Iklim ===
Dan berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 1950 terbentuklah Kabupaten Bekasi, dengan wilayah terdiri dari 4 kewedanaan, 13 kecamatan (termasuk Kecamatan Cibarusah) dan 95 desa. Angka-angka tersebut secara simbolis diungkapkan dalam lambang Kabupaten Bekasi dengan motto "SWATANTRA WIBAWA MUKTI".
Wilayah Kota Bekasi secara umum tergolong pada [[iklim muson tropis]] (''Am'') dengan tingkat kelembapan yang tinggi yakni sebesar ±78%. Kondisi lingkungan sehari-hari sangat panas. Hal ini terlebih dipengaruhi oleh tata guna lahan yang meningkat terutama industri atau perdagangan dan permukiman. Suhu udara harian diperkirakan berkisar antara 24&nbsp;°C–33&nbsp;°C. Oleh karena wilayahnya yang beriklim muson tropis, Kota Bekasi mengalami dua musim, yaitu [[musim hujan|musim penghujan]] dan [[musim kemarau]].
 
Musim kemarau di Kota Bekasi dipengaruhi oleh angin muson timur–tenggara yang bersifat kering berembus sejak awal bulan [[Mei]] hingga bulan [[September]] dengan bulan terkering yaitu bulan [[Agustus]]. Sementara itu, musim penghujan di kota Bekasi dipengaruhi oleh angin muson barat daya–barat laut yang bersifat basah & lembap dan biasanya bertiup pada bulan [[November]] hingga bulan [[Maret]] dengan puncak musim hujan terjadi pada bulan [[Januari]] yang curah hujan bulanannya lebih dari 300&nbsp;mm per bulan. Curah hujan tahunan di wilayah Kota Bekasi berada pada angka 1.600–2.000 milimeter per tahunnya dengan jumlah hari hujan ≥130 hari hujan.
Pada tahun 1960 kantor Kabupaten Bekasi berpindah dari Jatinegara ke kota Bekasi (jl. H Juanda). Kemudian pada tahun 1982, saat Bupati dijabat oleh Bapak H. Abdul Fatah Gedung Perkantoran Pemda Kabupaten Bekasi kembali dipindahkan ke Jl. A. Yani No.1 Bekasi. Pasalnya perkembangan Kecamatan Bekasi menuntut dimekarkannya Kecamatan Bekasi menjadi Kota Administratif Bekasi yang terdiri atas 4 kecamatan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1981, yaitu Kecamatan Bekasi Timur, bekasi Selatan, Bekasi Barat dan Bekasi Utara, yang seluruhnya menjadi 18 kelurahan dan 8 desa
 
{{Bekasi weatherbox}}
Peresmian Kota Administratif Bekasi dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 20 April 1982, dengan wali kota pertama dijabat oleh Bapak H. Soedjono (1982 – 1988). Tahun 1988 Wali kota Bekasi dijabat oleh Bapak Drs. Andi Sukardi hingga tahun 1991 (1988 - 1991, kemudian diganti oleh Bapak Drs. H. Khailani AR hingga tahun (1991 – 1997)  
 
=== Permukiman ===
Pada Perkembangannya Kota Administratif Bekasi terus bergerak dengan cepat. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi dan roda perekonomian yang semakin bergairah. Sehingga status Kotif. Bekasi pun kembali di tingkatkan menjadi Kotamadya (sekarang "Kota") melalui Undang-undang Nomor 9 Tahun 1996 Menjabat Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Bekasi saat itu adalah Bapak Drs. H. Khailani AR, selama satu tahun (1997-1998).
Jumlah penduduk Kota Bekasi saat ini lebih dari 2,4 juta jiwa yang tersebar di 12 kecamatan, yaitu [[Pondok Gede, Bekasi|Kecamatan Pondok Gede]], [[Jatisampurna, Bekasi|Kecamatan Jatisampurna]], [[Jati Asih, Bekasi|Kecamatan Jati Asih]], [[Bantar Gebang, Bekasi|Kecamatan Bantar Gebang]], [[Bekasi Timur, Bekasi|Kecamatan Bekasi Timur]], [[Rawalumbu, Bekasi|Kecamatan Rawa Lumbu]], [[Bekasi Selatan, Bekasi|Kecamatan Bekasi Selatan]], [[Bekasi Barat, Bekasi|Kecamatan Bekasi Barat]], [[Medan Satria, Bekasi|Kecamatan Medan Satria]], [[Bekasi Utara, Bekasi|Kecamatan Bekasi Utara]], [[Mustika Jaya, Bekasi|Kecamatan Mustika Jaya]], dan [[Pondok Melati, Bekasi|Kecamatan Pondok Melati]].
 
Dari total luas wilayahnya, lebih dari 50% sudah menjadi kawasan efektif perkotaan dengan 90% kawasan perumahan, 4% kawasan industri, 3% kawasan perdagangan, dan sisanya untuk bangunan lainnya.
Selanjutnya berdasarkan hasil pemilihan terhitung mulai tanggal 23 Pebruari 1998 Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Bekasi definitif dijabat oleh Bapak Drs. H Nonon Sonthanie (1998-2003). Setelah pemilihan umum berlangsung terpilihlah Wali kota dan Wakil Wali kota Bekasi yaitu : Akhmad Zurfaih dan Moechtar Muhammad (perode 2003 - 2008).
 
== Pembagian AdministratifPemerintahan ==
=== Daftar Wali kota ===
Kecamatan di Kota Bekasi adalah:
{{utama|Daftar Wali Kota Bekasi}}
* [[Bantar Gebang, Bekasi|Bantar Gebang]]
{{:Daftar Wali Kota Bekasi}}
* [[Bekasi Barat, Bekasi|Bekasi Barat]]
* [[Bekasi Selatan, Bekasi|Bekasi Selatan]]
* [[Bekasi Timur, Bekasi|Bekasi Timur]]
* [[Bekasi Utara, Bekasi|Bekasi Utara]]
* [[Jati Asih, Bekasi|Jatiasih]]
* [[Jatisampurna, Bekasi|Jatisampurna]]
* [[Medan Satria, Bekasi|Medan Satria]]
* [[Mustika Jaya, Bekasi|Mustika Jaya]]
* [[Pondok Gede, Bekasi|Pondok Gede]]
* [[Pondok Melati, Bekasi|Pondok Melati]]
* [[Rawa Lumbu, Bekasi|Rawalumbu]]
 
=== Dewan Perwakilan ===
== Kependudukan ==
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi}}
Berdasarkan sensus tahun 2010, kecamatan [[Bekasi Utara, Bekasi|Bekasi Utara]] merupakan wilayah dengan tingkat kepadatan tertinggi di Kota Bekasi, yakni sebesar 12.237 jiwa/km² dan kecamatan [[Bantar Gebang, Bekasi|Bantar Gebang]] dengan kepadatan 4.310 jiwa/km² menjadi yang terendah.<ref>poskota.co.id [http://poskota.co.id/berita-terkini/2011/09/01/bekasi-utara-terpadat-penduduknya-di-kota-bekasi Bekasi Utara Terpadat Penduduknya di Kota Bekasi]</ref> Sementara pencari kerja di kota ini didominasi oleh tamatan [[Sekolah menengah atas|SMA]] atau sederajat, yakni sekitar 65,6% dari total pencari kerja terdaftar.<ref>bekasikota.bps.go.id [http://bekasikota.bps.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=81&Itemid=63 Statistik Tenagakerja]</ref>
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi}}
 
=== Kecamatan ===
Sebagai kawasan hunian masyarakat urban, Bekasi banyak membangun kota-kota mandiri, di antaranya Kota Harapan Indah, Kemang Pratama, dan Galaxi City. Selain itu pengembang [[Summarecon Agung]] juga sedang membangun kota mandiri Summarecon Bekasi seluas 240 ha di kecamatan [[Bekasi Utara, Bekasi|Bekasi Utara]].<ref>{{cite news|url = http://www.kapanlagi.com/h/0000227016.html|title = Summarecon Investasi Rp5 Triliun Bangun Kota Mandiri Bekasi|work =|publisher = www.kapanlagi.com|pages =|page =|date = 8 Mei 2008|accessdate =|quote =}}</ref> Seiring dengan meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah ke atas, Bekasi juga gencar melakukan pembangunan apartemen dan pusat perbelanjaan mewah.
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Bekasi}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Bekasi}}
 
== PerekonomianDemografi ==
=== Penduduk ===
{| class="wikitable" style="float:right;margin:0 0 0.5em 1em;font-size:90%"
Berdasarkan sensus tahun 2010, [[Bekasi Utara, Bekasi|Kecamatan Bekasi Utara]] merupakan wilayah dengan tingkat kepadatan tertinggi di Kota Bekasi, yakni sebesar 12.237 jiwa/km² dan [[Bantar Gebang, Bekasi|Kecamatan Bantar Gebang]] dengan kepadatan 4.310 jiwa/km² menjadi yang terendah.<ref>poskota.co.id [http://poskota.co.id/berita-terkini/2011/09/01/bekasi-utara-terpadat-penduduknya-di-kota-bekasi Bekasi Utara Terpadat Penduduknya di Kota Bekasi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20211023070906/https://poskota.co.id/berita-terkini/2011/09/01/bekasi-utara-terpadat-penduduknya-di-kota-bekasi |date=2021-10-23 }}</ref>
! style="background: #FFEBCD; color: #000080" height="17" | Tahun
! style="background: #FFEBCD; color: #000080" height="17" | Jumlah penduduk
|-
|[[2006]] || align="right" | 1.773.470
|-
|[[2008]] || align="right" | 1.800.746
|-
|[[2010]] || align="right" | 2.336.489
|-
|[[2011]]
|2.422.922
|-
|[[2012]]
|2.523.032
|-
|[[2013]]
|2.592.819
|-
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>Sejarah kependudukan kota Bekasi<br />'''Sumber:'''<ref name="BPS">{{cite news|url = http://bekasikota.bps.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=93&Itemid=83|title = Statistik Kependudukan|work =|publisher = BPS kota Bekasi|pages =|page =|date = 10 April 2010|accessdate =|quote =}}</ref>
|}
 
Perekonomian Bekasi ditunjang oleh kegiatan perdagangan, perhotelan, dan restoran. Pada awalnya pusat pertokoan di Bekasi hanya berkembang di sepanjang jalan Ir. H. Juanda yang membujur sepanjang 3&nbsp;km dari alun-alun kota hingga [[terminal]] Bekasi. Di jalan ini terdapat berbagai pusat pertokoan yang dibangun sejak tahun 1978.
 
Sementara pencari kerja di kota ini didominasi oleh tamatan SMA atau sederajat, yakni sekitar 65,6% dari total pencari kerja terdaftar. Sebagai kawasan hunian masyarakat urban, Bekasi banyak membangun kota-kota mandiri, di antaranya Kota Harapan Indah, Kemang Pratama, dan Galaxy City.
Selanjutnya sejak tahun 1993, kawasan sepanjang Jl. Ahmad Yani berkembang menjadi kawasan perdagangan seiring dengan munculnya beberapa [[mal]] serta sentra niaga. Pertumbuhan kawasan perdagangan terus berkembang hingga jalan K. H. Noer Ali ([[Kalimalang]]), [[Kranji, Bekasi Barat, Bekasi|Kranji]], dan Kota Harapan Indah.
 
Selain itu pengembang [[Summarecon Agung]] juga sedang membangun kota mandiri Summarecon Bekasi seluas 240 ha di [[Bekasi Utara, Bekasi|Kecamatan Bekasi Utara]]. Seiring dengan meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah ke atas, Bekasi juga gencar melakukan pembangunan apartemen dan pusat perbelanjaan mewah.
Selain itu keberadaan kawasan industri di kota ini, juga menjadi mesin pertumbuhan ekonominya, dengan menempatkan industri pengolahan sebagai yang utama.<ref>{{cite book|last=Setyawan|first=T.B.|authorlink=|coauthors=Oong A.|editor=|others=|title= Prospek ekonomi kota Bekasi|origdate=|origyear=|origmonth=|url=|format=|accessdate=|accessyear=|accessmonth=|edition=|date=|year=2002|month=|publisher=Lembaga Pemantau Reformasi|location=|language=|id=|doi =|pages=|chapter=|chapterurl=|quote = }}</ref> Lokasi industri di Kota Bekasi terdapat di kawasan [[Rawa Lumbu, Bekasi|Rawa Lumbu]] dan [[Medan Satria, Bekasi|Medan Satria]].
 
=== Suku bangsa ===
Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator yang dapat menggambarkan kinerja perekonomian di suatu wilayah. Kecuali pada tahun 2004, pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi selalu di atas Jawa Barat dan Indonesia. Pada tahun [[2004]] ekonomi Kota Bekasi tumbuh 5,38% dan pertumbuhan ini lebih tinggi dari [[Jawa Barat]] (4,77%) tetapi di bawah LPE [[Indonesia]] yang mencapai 5,50%. Pada tahun [[2005]] dengan 5,65%, LPE Kota Bekasi sedikit lebih tinggi dari Jawa Barat dan Indonesia dengan 5,62% dan 5,55%. Demikian pula pada tahun [[2006]], LPE Kota Bekasi yang mencapai 6,07% masih lebih baik dibandingkan Jawa Barat dan Indonesia yang hanya mencapai 6,01% dan 5,48%<ref>[http://www.siidkotabekasi.com/kota-bekasi/perekonomian-daerah/laju-pertumbuhan-ekonomi/pertumbuhan-ekonomi.html Pertumbuhan Eknomi Kota Bekasi 2004-2006 di situs Sistem Investasi Daerah Kota Bekasi]</ref>.
Penduduk Kota Bekasi termasuk kota yang beragam suku bangsa. Berdasarkan data [[Sensus Penduduk Indonesia 2000]], sebagian besar penduduk Kota Bekasi adalah orang [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Betawi|Betawi]], dan suku aslinya [[Suku Sunda|Sunda]]. Jumlah yang signifikan juga berasal dari suku [[Suku Batak|Batak]] dan [[Orang Minangkabau|Minangkabau]]. Suku Jawa menempati urutan pertama sebagai suku terbanyak di kota ini. Keberagaman suku bangsa di Kota Bekasi memengaruhi perbedaan budaya dan adat istiadat masyarakat Kota Bekasi. Berikut adalah besaran penduduk Kota Bekasi berdasarkan suku bangsa pada [[Sensus Penduduk Indonesia 2000|Sensus Penduduk tahun 2000]];<ref name="SUKU">{{cite web|url=https://jabar.bps.go.id/publication/2001/11/01/c20572fc90585d6f369e5241/karakteristik-penduduk-jawa-barat-hasil-sensus-penduduk-2000-.html?msclkid=0aedc90ed04311ec8572f94536008863|title=Karakteristik Penduduk Jawa Barat Hasil Sensus Penduduk 2000|date=1 November 2001|website=www.jabar.bps.go.id|format=pdf|pages=72|accessdate=10 Mei 2022|archive-date=2023-01-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20230119175828/https://jabar.bps.go.id/publication/2001/11/01/c20572fc90585d6f369e5241/karakteristik-penduduk-jawa-barat-hasil-sensus-penduduk-2000-.html?msclkid=0aedc90ed04311ec8572f94536008863|dead-url=no}}</ref> Penduduk Kota Bekasi merupakan gambaran dari keragaman suku bangsa yang khas bagi Indonesia. Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia tahun 2000, komposisi suku bangsa di Kota Bekasi menunjukkan variasi yang signifikan.
 
{| class="wikitable sortable" style="font-size:90%;"
== Perwakilan dan pemerintahan ==
! style="background:#E0F0FF;" |No
{| class="wikitable" style="float:right;margin:0 0 0.5em 1em;font-size:90%"
!colspan="2" style="background:#DCDCDCE0F0FF;" | [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi|DPRD Kota Bekasi]] <br /> 2014-2019Suku
! style="background:#E0F0FF;" |Jumlah [[2000]]
! style="background:#E0F0FF;" |%
|-
! style="text-align: left;" | 1
! Partai
! style="text-align: left;" | [[Suku Jawa|Jawa]]
! Kursi
! style="text-align: right;" | 523.740
! style="text-align: right;" | 31,60%
|-
| 2
| [[Berkas:PDIPLogo.png|25px|Lambang PDI-P]] [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|PDI-P]]
| [[Suku Betawi|Betawi]]
| align="center"| 12
| style="text-align: right;" | 473.309
| style="text-align: right;" | 28,56%
|-
| 3
| [[Berkas:Logo GOLKAR.jpg|25px|Lambang Partai Golkar]] [[Partai Golongan Karya|Partai Golkar]]
| [[Suku Sunda|Sunda]]
| align="center"| 8
| style="text-align: right;" | 337.016
| style="text-align: right;" | 20,34%
|-
| 4
| [[Berkas:Contoh Logo Baru PKS.jpg|25px|Lambang PKS]] [[PKS]]
| [[Suku Batak|Batak]]
| align="center"| 7
| style="text-align: right;" | 78.149
| style="text-align: right;" | 4,71%
|-
| 5
| [[Berkas:Gerindra.jpg|25px|Lambang Partai Gerindra]] [[Partai Gerakan Indonesia Raya|Partai Gerindra]]
| [[Orang Minangkabau|Minangkabau]]
| align="center"| 6
| style="text-align: right;" | 50.779
| style="text-align: right;" | 3,06%
|-
| 6
| [[Berkas:PPP.gif|25px|Lambang PPP]] [[PPP]]
| [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]
| align="center"| 4
| style="text-align: right;" | 13.476
| style="text-align: right;" | 0,81%
|-
| 7
| [[Berkas:DEMOKRAT.gif|25px|Lambang Partai Demokrat]] [[Partai Demokrat]]
| [[Suku Cirebon|Cirebon]]
| align="center"| 4
| style="text-align: right;" | 4.622
| style="text-align: right;" | 0,28%
|-
| 8
| [[Berkas:HANURA.jpg|25px|Lambang Partai Hanura]] [[Partai Hati Nurani Rakyat|Partai Hanura]]
| ''Suku lainnya''
| align="center"| 4
| style="text-align: right;" | 176.421
| style="text-align: right;" | 10,64%
|-
! colspan="2"|Kota Bekasi
| [[Berkas:Partai Amanat Nasional.svg|25px|Lambang PAN]] [[Partai Amanat Nasional|PAN]]
! style="text-align: right;" | 1.657.512
| align="center"| 4
! style="text-align: right;" | 100%
|-
| [[Berkas:Pkb.jpg|25px|Lambang PKB]] [[Partai Kebangkitan Bangsa|PKB]]
| align="center"| 1
|-
! '''Total'''
! 50
|-
|}
Pada tanggal [[16 Desember]] [[2012]], diselenggarakan [[pemilihan kepala daerah di Indonesia|pilkada]] untuk memilih wali kota beserta wakilnya, yang diikuti oleh lima pasang calon. Pada pilkada tersebut terpilih pasangan [[Rahmat Effendi]] dan [[Ahmad Syaikhu]], yang akan menjabat pada periode 2013-2018. Pasangan ini didukung oleh empat partai politik yakni Partai Golkar, PKS, PKB, dan Partai Hanura.
 
== Ekonomi ==
Berdasarkan Pemilu Legislatif 2014, anggota DPRD Kota Bekasi periode 2014-2019 berjumlah 50 orang yang didominasi oleh [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|PDI Perjuangan]] (12 kursi), [[Partai Golongan Karya|Partai Golkar]] (8 kursi), dan [[PKS]] (7 kursi).
{| class="wikitable" style="float:right;margin:0 0 0.5em 1em;font-size:90%"
 
! style="background: #FFEBCD; color: #000080" height="17" | Tahun
== Pariwisata ==
! style="background: #FFEBCD; color: #000080" height="17" | Jumlah penduduk
 
Bekasi menjadi salah satu kota wisata di [[Jawa Barat|Provinsi Jawa Barat]], objek wisata di Bekasi<ref name="asalusul">Zaenuddin H.M., Asal usul Kota-kota di Indonesia Tempo Doeloe. Cetakan I: Oktober 2013. ISBN 978-602-1139-30-1. hal. 77-83</ref>., antara lain:
# Taman Buaya Indonesia Jaya di Jl. Suka Ragam, Serang, Cikarang, Bekasi. Tempat ini dibuka untuk umum pada hari minggu saja.
# Pantai Muara Beting dan Muara Gembong. Kedua pantai ini menawarkan keindahan alam dan pesona pantai yang menawan. Di tepi pantai banyak tumbuh hutan bakau yang dikembangkan oleh pemerintah setempat menjadi objek wisata.
# Pantai Muara Bendera terletak di Kecamatan Gembong.
# Situ Gede merupakan objek wisata berupa danau yang indah dengan suasana asri.
# Saung Ranggon, rumah tradisional kuno yang telah dibangun sejak abad ke-16, terletak di di desa Cikedokan, Cikarang Barat. Di dalamnya terdapat [[Museum Pusaka|benda pusaka]] yang setiap bulan ''maulud'' selalu dilakukan upacara pencucian pusaka<ref name=asalusul/>.
# eks Pabrik Gula Cibarusah, sebuah objek wisata bersejarah setelah dijadikan objek wisata pada tahun [[2001]] setelah ditutup akibat [[Krisis finansial Asia 1997|Krisis ekonomi 1997]] dan dahulu [[daftar pabrik gula di Indonesia|pabrik gula]] ini dibuka sejak tahun [[1905]] di [[Cibarusah, Bekasi]] dan jalur [[rel]] ini dibangun yang terhubung dari [[Stasiun Cibarusah]] yang dibangun pada tahun [[1934]] oleh ''[[Staatsspoorwegen|Staats Spoorwegen]]'' (SS). {{butuh rujukan}}
 
== Pendidikan ==
Saat ini terdapat 3110 sekolah, 62852 siswa dan 2260 guru yang terdaftar di seluruh kota Bekasi dan daerah sekitarnya<ref>[http://bekasikota.siap.web.id/ Situs Dinas Pendidikan Kota Bekasi]</ref><ref>[http://bekasikota.siap.web.id/data-sekolah/data-daftar/ Daftar Sekolah pada Situs Dinas Pendidikan Kota Bekasi]</ref>.
Di Kota Bekasi terdapat 26 [[Sekolah menengah atas|SMA]] yang terdiri atas 22 [[Sekolah menengah atas|SMA]] Negeri, 2 [[Madrasah aliyah|Madrasah Aliyah]] Negeri dan 2 SMALB Negeri dan 15 SMK yang dikelola oleh [[Dinas Pendidikan]] Kota Bekasi.
{| class="wikitable"
|-
|2006 || align="right" | 1.773.470
! Nama Sekolah
! Alamat
|-
|2010 || align="right" | 2.336.489
| [[SMA Negeri 1 Bekasi|SMA Negeri 1]]
| Jl. K.H Agus Salim No. 181
|-
|2020 || align="right" | 3.431.480
| [[SMA Negeri 2 Bekasi|SMA Negeri 2]]
| Jl. Tangkuban Perahu No.1
|-
| colspan="2" style="text-align:center;font-size:90%;" |<small>Sejarah Kependudukan Kota Bekasi
| [[SMA Negeri 3 Bekasi|SMA Negeri 3]]
| [[Jl. Pulo Sirih Raya No. 1]]
|-
|[[SMA Negeri 4 Bekasi|SMA Negeri 4]]
| Jl. Cemara Permai
|-
|[[SMA Negeri 5 Bekasi|SMA Negeri 5]]
| Jl. Gamprit Jatiwaringin Asri. Pondok Gede
|-
|[[SMA Negeri 6 Bekasi|SMA Negeri 6]]
| Jl. Asri Lestari Raya Perum. Mitra Lestari
|-
|[[SMA Negeri 7 Bekasi|SMA Negeri 7]]
| JL. Lingkar Tata Kota
|-
|[[SMA Negeri 8 Bekasi|SMA Negeri 8]]
| Jl. Irigasi No. 1 Rt 01/ Rw. 21
|-
|[[SMA Negeri 9 Bekasi|SMA Negeri 9]]
| Jl. Raya Legenda
|-
|[[SMA Negeri 10 Bekasi|SMA Negeri 10]]
| Jl. Flamboyan Raya Perum. Harapan Indah
|-
|[[SMA Negeri 11 Bekasi|SMA Negeri 11]]
| Jl. Wibawa Mukti Kav. AURI
|-
|[[SMA Negeri 12 Bekasi|SMA Negeri 12]]
| Jl. I Gusti Ngurah Rai
|-
|[[SMA Negeri 13 Bekasi|SMA Negeri 13]]
| Jl. Pariwisata Raya Perum. Bumi Bekasi Baru
|-
|[[SMA Negeri 14 Bekasi|SMA Negeri 14]]
| Jl. Ceri Raya Perum. Alinda Kencana Permai
|-
|[[SMA Negeri 15 Bekasi|SMA Negeri 15]]
| Jl. H. Open Ciketing Udik
|-
|[[SMA Negeri 16 Bekasi|SMA Negeri 16]]
| Jl. Lingkar Luar JORR, Pondok Melati
|-
|SMA Negeri 17
|Jl. H.Ilyas Cikunir - Jakamulya, Bekasi Selatan
|-
|SMA Negeri 18
|Jl. Agus Salim/Up. SMAN 1 Bekasi Timur - Jawa Barat
|-
|USB SMA Negeri 19/ Up. SMAN 2
| Jl. Mustikasari No. 1 (SDN Mustikasari I, Mustikajaya)
|-
|USB SMA Negeri 20
|Up. SMAN 4 Bekasi Utara
|-
|USB SMA Negeri 21
|Jl. Gamprit Jatiwaringin Asri. Pondok Gede/ Up. SMAN 5 Bekasi
|-
|USB SMA Negeri 22/ Up. SMAN 6
| Jl. Pasar Lama Bantargebang (SDN Bantargebang IV, Bantargebang)
|-
|[[SMK Negeri 1 Bekasi]]
|Jl. Bintara VIII No. 2, Bintara, Bekasi Barat.
|-
|[[SMK Negeri 2 Kota Bekasi]]
|Jl. Lapangan Bola Rawa Butun, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang
|-
|[[SMK Negeri 3 Kota Bekasi]]
|Perum Mutiara Gading Timur Blok L5 Mustika Jaya
|-
|[[SMK Negeri 4 Kota Bekasi]]
| Jl. Gandaria Kranggan Wetan Jatirangga-Jatisampurna
|-
|[[SMK Negeri 5 Kota Bekasi]]
|Jl. Serayu 1 Perumahan Villa Indah Permai Blok E27 RT 09/033 Telukpucung
|-
|[[SMK Negeri 6 Bekasi]]
|Jl. Kusuma Raya Utara Duren Jaya Perumnas III
|-
|[[SMK Negeri 7 Kota Bekasi]]
|Jl Perumahan ASABRI Indah, Jatisari, Jati asih
|-
|[[SMK Negeri 8 Kota Bekasi]]
|Jl. Bojong Asih XI RT 007/08 Kecamatan Rawalumbu. 
|-
|[[SMK Negeri 9 Kota Bekasi]]
|Jl. Cikunir Raya Gg. H. Abas RT 001/002 Jakamulya, Kecamatan Bekasi Selatan
|-
|[[SMK Negeri 10 Kota Bekasi]]
|Jl. Bulak Tinggi Pasar Kecapi Jati Rahayu Pondok Melati
|-
|[[SMK Negeri 11 Kota Bekasi]]
|Jl. Sultan Agung Gg. H. Rimban RT 006/005 Kecamatan Medansatria
|-
|[[SMK Negeri 12 Kota Bekasi]]
|Jl. Beringi Raya Blok C RT 03 RW 08 Kelurahan Jatibening Baru Kecamatan Pondok Gede
|-
|SMK Negeri 13 Kota Bekasi
| Jl. Nusa Indah No.11 B.I RT 003/018 Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi
|-
|USB SMK Negeri 14
| Jl. Cempaka Raya Perum Kranggan Permai, Jatisampurna
|-
|USB SMK Negeri 15
| Perum Mutiara Gading Timur Blok L-5 No.1 Mustikajaya
|-
|[[MA Negeri 1 Bekasi|MA Negeri 1]]
| Jl. Markisa Raya No. 11 Wisma Asri
|-
|[[MA Negeri 2 Bekasi|MA Negeri 2]]
| Jl. Bojong Asih 5 Rawa Lumbu
|-
|[[SMALB Surya Winata]]
| Jl. Cempaka Bulak No. 27 Jatiwaringin
|-
|[[SMALB Negeri Bekasi Jaya|SMALBN Bekasi Jaya]]
| Jl. Mahoni Raya No. 1
|-
|[[Sekolah Quantum|Quantum]]
| Jl. Cimatis No.28 Jatisampurna
|-
|[[SMP Negeri 1 Bekasi|SMP Negeri 1]]
|Jl. Agus Salim Nomor 138, Bekasi Timur
|-
|[[SMP Negeri 3 Bekasi|SMP Negeri 3]]
|Jl. K.H.Agus Salim Nomor 75, Bekasi Timur
|-
|[[SMPN Negeri 18 Bekasi|SMP Negeri 18]]
|Jl. K.H.Agus Salim Nomor 150, Bekasi Timur
|-
|[[TK,SD,SMP,SMA/SMK Taman Harapan]]
| Komplek Perumahan Taman Harapan Baru - Kel.Pejuang Medan Satria Kota Bekasi 17181
|-
|[[Yayasan Galajuara|KB-TK-SD-SMP-SMA-SMK Persada Plus Galajuara]]
|Jl. Kaliabang Tengah No. 22 Kel. Kaliabang Tengah Kec. Bekasi Utara 17125
(Depan Cluster Sriwedari THB/PUP)
|-
|SDN Jakasetia 7
| Jl. Galaxi Ⅶ No.4, Jaka Setia, Bekasi Sel., Kota Bks, Jawa Barat 17147
|}
 
Ekonomi Bekasi ditunjang oleh kegiatan perdagangan, perhotelan, dan restoran. Pada awalnya pusat pertokoan di Bekasi hanya berkembang di sepanjang Jalan Ir H. Juanda yang membujur sepanjang 3&nbsp;km dari alun-alun kota hingga [[Terminal Bekasi]]. Di jalan ini terdapat berbagai pusat pertokoan yang dibangun sejak tahun 1978.
== Kesehatan ==
Kota Bekasi memiliki 31 [[Pusat Kesehatan Masyarakat|Puskesmas]] yang tersebar diwilayahnya<ref>[http://www.bekasikota.go.id/readotherskpd/129/575/daftar-alamat-puskesmas-di-kota-bekasi?5=Alamat+Puskesmas Daftar Alamat Puskesmas di Situs resmi Dinas Kesehatan Kota Bekasi]</ref>. Selain itu kota Bekasi juga menluncurkan Kartu Bekasi Sehat (KBS) yang dibagikan kepada warga yang tidak mampu<ref>[http://www.poskotanews.com/2013/05/12/kbs-dibagikan-di-kota-bekasi-warga-miskin-berobat-gratis/ "KBS Dibagikan di Kota Bekasi, Warga Miskin Berobat Gratis"]</ref>. Selain itu ada beberapa rumah sakit besar di kota Bekasi seperti [[Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi]]<ref>[http://rsudkotabekasi.com/ Situs resmi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi]</ref> dan [[Rumah Sakit Mitra Keluarga]]<ref name="mitrakeluarga">{{cite web |url=http://www.mitrakeluarga.com/bekasibarat/ |title=Situs resmi Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi}}</ref>.
 
Selanjutnya sejak tahun 1993, kawasan sepanjang Jalan Ahmad Yani berkembang menjadi kawasan perdagangan seiring dengan munculnya beberapa mall serta sentra niaga. Pertumbuhan kawasan perdagangan terus berkembang hingga Jalan K.H. Noer Ali, [[Kranji, Bekasi Barat, Bekasi|Kranji]], dan Kota Harapan Indah.
== Trayek angkot ==
# K 01 – Jurusan : Perumnas III Bekasi - Pulogadung
# K 02 – Jurusan : Pekayon-Pondok Gede – Terminal Bekasi
# K 02A – Jurusan : Bumi Mutiara – Pondok Gede (via) Villa Nusa Indah
# K 03 – Jurusan : Perumnas Klender - Kranji
# K 04 – Jurusan : Perumnas I Bekasi – Terminal Bekasi
# K 04B – Jurusan : Jurusan : Gabus – Ganda Agung – Terminal Bekasi Jurusan : Irigasi – Terminal Bekasi
# K 04C – Jurusan : Patal – Kampung Kandang – Kali Baru
# K 05 – Jurusan : Cikunir - Terminal Bekasi
# K 05A – Jurusan : Perumahan Taman Galaxi Indah - Terminal Bekasi
# K 05B – Jurusan : Perumnas II - Terminal Bekasi
# K 06 – Jurusan : Kranggan – Ujung Aspal – Pondok Gede – Kp.Rambutan
# K 06B – Jurusan : Kranggan – Ujung Aspal – Pondok Gede – Kp.Rambutan
# K 07 – Jurusan : Perumahan Seroja - Terminal Bekasi
# K 08 – Jurusan : Sumber Arta – Pondok Gede
# K 09 – Jurusan : Babelan - Terminal Bekasi
# K 09B – Jurusan : Metropolitan Mall – Babelan Perumahan Taman Wisma Asri
# K 09P – Jurusan : Stasiun KA Bekasi – Perumahan Villa Indah Permai (VIP)
# K 10 – Jurusan : Jurusan : Ujung Harapan - Terminal Bekasi
# K 10B – Jurusan : Tol Bekasi Timur - Metropolitan Mall
# K 11 – Jurusan : Bantar Gebang - Terminal Bekasi
# K 11A – Jurusan : Perumahan Rawalumbu – Rawa Panjang / Terminal Bekasi
# K 11B – Jurusan : Perumahan Narogong – Rawa Panjang
# K 12 – Jurusan : Kampung Cerewed/Duren Jaya – Terminal Bekasi
# K 12A – Jurusan : Wisma Jaya - Terminal Bekasi
# K 12B – Jurusan : Kampung Cerewed/Duren Jaya – Hero/BCP
# K 13 – Jurusan : Bantar Gebang – Setu
# K 14 – Jurusan : (cibitung) Kampung Utan – Serang/setu
# K 15 – Jurusan : Taruma Jaya - Terminal Bekasi
# K 15A – Jurusan : Pondok Ungu Permai (BTN Lama) - Stasiun Bekasi - Terminal Bekasi
# K 16 – Jurusan : Tambun – Tambelang
# K 16A – Jurusan : Perum Papan Mas - Terminal Bekasi
# K 16B – Jurusan : Jurusan : Perum Villa Bekasi Indah - Terminal Bekasi
# K 16C – Jurusan : Perum Griya Asri - Terminal Bekasi
# K 17 – Jurusan : Terminal Cikarang - Lemahabang – Serang – Cibarusah
# K 18 – Jurusan : Cikarang – Pilar – Sukatani
# K 19 – Jurusan : Terminal Bekasi – Bulak Kapal – Jatimulya – Mutiara Gading
# K 19A – Jurusan : Terminal Bekasi – Mutiara Gading
# K 19A (Atap Kuning) Jurusan : Terminal Bekasi – Mustikasari
# K 20 - Jurusan : Sumber Arta - Perumnas Klender
# K 21A – Jurusan : Pabuaran – Kampung Rambutan
# K 21B – Jurusan : Bantar Gebang – Kampung Rambutan
# K 22 – Jurusan : Pondok Gede – Pangkalan Jati
# K 22A – Jurusan : Pondok Gede – Pondok Kopi - Wali kota Jakarta Timur - Pulo Gebang
# K 23 – Jurusan : Tambun - Mustika Jaya - Cimuning
# K 25 -Jurusan : Pulo Gebang - Rawa Panjang
# K 25B - Jurusan : Kayu Ringin - Perumnas Klender
# K 26A – Jurusan : Pekayon – LIA Galaxy
# K 28 – Jurusan : Ciangsana- Ujung Aspal – Sumir-Setu-TMII – Kp.Rambutan
# K 30 – Jurusan : Perum Harapan Indah - Kranji - Terminal Pulogadung
# K 31 – Jurusan : Perum Taman Harapan Baru - Terminal Pulogadung
# K 33 – Jurusan : Terminal Cikarang - Lemahabang
# K 34 – Jurusan : Rawa Kalong - Terminal Bekasi
# K 35 – Jurusan : Cikarang – Lemah Abang – Delta Mas
# K 36 – Jurusan : Cibitung - Terminal Bekasi
# K 37 – Jurusan : Komsen – Perum Klender
# K 39 – Jurusan : Kompas/SKU - Terminal Bekasi
# K 39B – Jurusan : Perum Trias (Tridaya Indah Asri) – Terminal Bekasi
# K 40 – Jurusan : Pasar Rebo – Kampung Rambutan
# K 44 – Jurusan : Komsen – Cakung – Kranggan - Cibubur- Jagorawi – Kp.Rambutan
# K 45 – Jurusan : Jurusan : Metropolitan Mall/Tol Bekasi Barat - Lippo Cikarang
# K 50 – Jurusan : Terminal Bekasi-Tol Bekasi Timur - Lippo Cikarang
# K 52 – Jurusan : Cikarang – Delta Mas
# K 58 – Jurusan : Klender - Cililitan.
# K 59 – Jurusan : Jababeka – Cililitan
# K 61 – Jurusan : Cibitung – Lemah Abang – Delta Mas
# K 62 – Jurusan : Jababeka-Cibitung
 
Pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk yang tinggi membuat Kota Bekasi kini memiliki banyak pusat perbelanjaan modern meliputi [[Grand Mall Bekasi]], [[Grand Galaxy Park]], [[Summarecon Mal Bekasi]], [[Grand Metropolitan Mall]]
== Infrastruktur ==
Untuk melayani warga kota, tersedia bus antar kota dan dalam kota yang mengangkut penumpang ke berbagai jurusan. Kereta komuter [[KA Commuter Jabodetabek|KRL Jabotabek]] jurusan [[Stasiun Bekasi|Bekasi]]-[[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]] mengangkut warga kota yang bekerja di Jakarta. Selain itu tersedia pula bus pengumpan [[Transjakarta|TransJakarta]] dari Kemang Pratama, Galaxi City, dan Harapan Indah. Saat ini pemerintah juga sedang merencanakan untuk membangun monorel yang menghubungkan Bekasi Timur dengan Cawang dan Kuningan.<ref>kompas.com [http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/02/07/22092233/Monorel.Bekasi-Jakarta.Diperkirakan.Selesai.Tahun.2015 Monorel Bekasi-Jakarta Diperkirakan Selesai Tahun 2015]</ref>
 
Selain itu keberadaan kawasan industri di kota ini, juga menjadi mesin pertumbuhan ekonominya, dengan menempatkan industri pengolahan sebagai yang utama. Lokasi industri di Kota Bekasi terdapat di kawasan [[Rawa Lumbu, Bekasi|Rawa Lumbu]] dan [[Medan Satria, Bekasi|Medan Satria]].
Di Kota Bekasi banyak digunakan angkutan kota berupa minibus, berpenumpang maksimal 12 orang, yang biasa disebut KOASI (Koperasi Angkutan Bekasi). KOASI melayani warga kota dari terminal Bekasi menuju berbagai perumahan di wilayah Kota Bekasi. Sedangkan [[becak]] masih digunakan sebagai sarana angkutan dalam perumahan. Peningkatan jumlah ojek terjadi secara signifikan seiring dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor roda dua. Ojek digunakan untuk transportasi jarak dekat (2–5&nbsp;km) dan juga di dalam perumahan.
 
Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator yang dapat menggambarkan kinerja perekonomian di suatu wilayah. Kecuali pada tahun 2004, pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi selalu di atas Jawa Barat dan Indonesia. Pada tahun 2004 ekonomi Kota Bekasi tumbuh 5,38% dan pertumbuhan ini lebih tinggi dari Jawa Barat (4,77%) tetapi di bawah LPE Indonesia yang mencapai 5,50%.
Sebagai kota satelit [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], tingginya tingkat kemacetan pada jam sibuk biasa terjadi terutama di jalan penghubung antara Jakarta Timur dan Bekasi. Hal ini disebabkan oleh tingginya pertumbuhan kendaraan bermotor, yang tidak diimbangi dengan penambahan ruas jalan. Oleh sebab itu wilayah Kota Bekasi dipersiapkan untuk pengembangan infrastruktur penunjang Ibu Kota Jakarta. Lahan yang datar dinilai cocok untuk gedung, sarana transportasi dan pusat bisnis. Rencana tata ruang Kota Bekasi itu tertuang dalam konsep pengembangan Badan Kerjasama Pembangunan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak dan Cianjur (Jabodetabekjur)<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2010/02/17/082226489/Bekasi-Dijadikan-Pengembangan-Infrastruktur-Penunjang-Ibu-Kota "Bekasi Dijadikan Pengembangan Infrastruktur Penunjang Ibu Kota"]</ref><ref>[http://loketpeta.pu.go.id/peta/peta-infrastruktur-kota-bekasi-2012/ Peta Infrastruktur Kota Bekasi 2012]</ref>.
 
Pada tahun 2005 dengan 5,65%, LPE Kota Bekasi sedikit lebih tinggi dari Jawa Barat dan Indonesia dengan 5,62% dan 5,55%. Demikian pula pada tahun 2006, LPE Kota Bekasi yang mencapai 6,07% masih lebih baik dibandingkan Jawa Barat dan Indonesia yang hanya mencapai 6,01% dan 5,48%.<ref>{{Cite web |url=http://www.siidkotabekasi.com/kota-bekasi/perekonomian-daerah/laju-pertumbuhan-ekonomi/pertumbuhan-ekonomi.html |title=Pertumbuhan Eknomi Kota Bekasi 2004-2006 di situs Sistem Investasi Daerah Kota Bekasi |access-date=2013-10-14 |archive-date=2013-10-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131022010948/http://www.siidkotabekasi.com/kota-bekasi/perekonomian-daerah/laju-pertumbuhan-ekonomi/pertumbuhan-ekonomi.html |dead-url=yes }}</ref>
Kota Bekasi dilintasi oleh [[Jalan Tol Jakarta–Cikampek|Jalan Tol Jakarta-Cikampek]], dengan empat gerbang tol akses yaitu Pondok Gede Barat, Pondok Gede Timur, Bekasi Barat, dan Bekasi Timur. Serta jalan tol [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta|Lingkar Luar Jakarta]] dengan empat gerbang tol akses yaitu Jati Warna, Jati Asih, Kalimalang, dan Bintara. Untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang menghubungkan Pusat Kota dengan Bekasi Utara, maka pemerintah bersama pengembang Summarecon Agung telah membangun jalan layang sepanjang 1&nbsp;km. Disamping itu pemerintah juga berencana akan membangun jalan layang Bulak Kapal di Jalan Joyomartono, Bekasi Timur.<ref>indonesiafinancetoday.com [http://www.indonesiafinancetoday.com/read/41400/Jembatan-Layang-Bulak-Kapal-Bekasi-Dikerjakan-Juni-2013 Jembatan Layang Bulak Kapal Bekasi Dikerjakan Juni 2013]</ref>
 
== Pendidikan ==
Untuk memenuhi kebutuhan olahraga, saat ini pemerintah Kota Bekasi sedang membangun stadion baru bertaraf internasional. Stadion ini memiliki kapasitas sekitar 30.000 tempat duduk, yang direncanakan akan menjadi kandang klub sepak bola Persipasi.<ref>tempo.co [http://www.tempo.co/read/news/2011/11/09/064365725/Stadion-Megah-Kota-Bekasi-Diprediksi-Selesai-Akhir-2012 Stadion Megah Kota Bekasi Diprediksi Selesai Akhir 2012]</ref> Pemerintah juga menata beberapa lapangan olahraga di GOR Bekasi, serta mempercantik taman kota.
Kota Bekasi memiliki sekitar 3.110 sekolah, 62.852 siswa dan 2.260 guru.
=== Perguruan Tinggi ===
{{col|3}}
* [[Universitas Trisakti|Universitas Trisakti Bekasi]]
* [[Universitas Gunadarma]] (Kampus Bekasi)
* [[Universitas Mercu Buana Jakarta|Universitas Mercu Buana]] (Kampus Bekasi)
* [[Universitas Esa Unggul]] (Kampus Bekasi)
* [[Universitas Muhammadiyah Jakarta]] (Kampus Bekasi)
* [[Universitas Islam 45 Bekasi]]
* [[Universitas Bhayangkara]] (Kampus II Bekasi)
* [[Universitas Satya Negara Indonesia]] (Kampus B Bekasi)
* [[Universitas Krisnadwipayana|Universitas Krisnadwipayana Bekasi]]
* [[Universitas Islam As-Syafiiyah]]
* [[Universitas Bina Nusantara|Universitas Bina Nusantara Bekasi]]
* [[Bina Sarana Informatika|Universitas Bina Sarana Informatika Bekasi]]
* Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Bani Saleh (STMIK Bani Saleh)
* Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Bina Insani (STMIK Bina Insani)
* Sekolah Tinggi Bahasa Asing Jepang Indonesia Amerika (STBA JIA)
* Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia (STIKES Medistra Indonesia)
* Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mulia Pratama (STIE Mulia Pratama)
* [[Tri Bhakti Business School|Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tri Bhakti (STIE Tri Bhakti)]]
* Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta Bekasi (STTJ Bekasi)
* Politeknik Lp3i Jakarta Kampus Bekasi (lp3ijkt.ac.id)
{{EndDiv}}
 
== Layanan publikKesehatan ==
=== Rumah Sakit ===
[[Berkas:dprd bekasi.jpg|jmpl|190px|ka|Gedung DPRD Kota Bekasi]]
{{utama|Daftar Rumah Sakit di Kota Bekasi}}
Dalam pengolahan sampah, sekitar 35% dari timbunan sampah telah dapat dikelola, dan pemerintah setempat telah menetapkan kawasan [[Bantar Gebang, Bekasi|Bantar Gebang]] di selatan kota Bekasi sebagai kawasan tempat pembuangan akhir sampah.<ref name="cipta"/>
 
=== Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) ===
Sementara sebagai sumber air bersih untuk masyarakat di kota Bekasi berasal dari sumber air permukaan. Pemerintah kota Bekasi bekerja sama dengan pemerintah [[Kabupaten Bekasi]] dalam kepemilikan dan pengelolaan penyediaan air bersih melalui PDAM Bekasi.<ref>http://www.pdambekasi.com [http://www.pdambekasi.com/profil-pam-bekasi/sejarah-pdam-bekasi.html Sejarah PAM Bekasi]</ref> Ada lima unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) di lima kecamatan di kota Bekasi dengan total kapasitas produksi sebesar 1.065 liter/detik atau sebanyak 109.728.000 liter/hari. Namun belum mencukupi kebutuhan masyarakatnya, yang saat ini diperkirakan diperlukan kapasitas produksi sebanyak 231.597.925 liter/hari.<ref name="cipta"/>
{{col|4}}
* Puskesmas Aren Jaya
* Puskesmas Bantar Gebang
* Puskesmas Bintara
* Puskesmas Bojong Rawalumbu
* Puskesmas Jakamulya
* Puskesmas Jati Asih
* Puskesmas Jati Bening
* Puskesmas Jati Luhur
* Puskesmas Jati Makmur
* Puskesmas Jati Rahayu
* Puskesmas Jati Sampurna
* Puskesmas Jati Warna
* Puskesmas Kaliabang Tengah
* Puskesmas Karang Kitri
* Puskesmas Kota Baru
* Puskesmas Margajaya
* Puskesmas Margamulya
* Puskesmas Mustika Jaya
* Puskesmas Pejuang
* Puskesmas Pekayon Jaya
* Puskesmas Pengasinan
* Puskesmas Perumnas II
* Puskesmas Pondok Gede
* Puskesmas Rawa Tembaga
* Puskesmas Seroja
{{EndDiv}}
 
== Transportasi ==
Untuk masalah kesehatan, Bekasi memiliki beberapa rumah sakit dengan layanan cukup baik. Disamping RSUD Bekasi yang dikelola oleh pemerintah, terdapat pula rumah sakit yang dikelola pihak swasta, antara lain RS Mitra Keluarga Bekasi Barat, RS Mitra Keluarga Bekasi Timur, RSIA Hermina Bekasi, RSIA Hermina Galaxi, RS Awal Bros, RS Ananda, RS Citra Harapan, RS Taman Harapan Baru, RS Jati Sampurna, dan RS Anna.
*[[Kereta Api Indonesia|Kereta Api Indonesia (KAI)]]
** [[KAI Commuter]]
*** {{rint|jakarta|blue}} [[Commuter Line Cikarang]]
** [[LRT Jabodebek]]
*** {{rint|jakarta|l3}} [[Lin Bekasi (LRT Jabodebek)|Lin Bekasi]]
* [[BisKita Trans Patriot]]
** Koridor 1 : Summarecon Mall Bekasi–Pasar Alam Vida
 
==== PusatStasiun perbelanjaankereta api ====
Kota Bekasi memiliki 1 stasiun utama, 3 stasiun [[Commuter Line]], dan empat stasiun [[LRT Jabodebek]]. [[Stasiun Bekasi]] adalah stasiun kereta api utama di Kota Bekasi dan sekitarnya terutama bagi layanan kereta api antarkota dan kereta komuter. Stasiun kereta api lainnya di kota tersebut, diantaranya stasiun {{sta|Kranji}} dan {{sta|Bekasi Timur}} yang melayani kereta komuter [[Commuter Line Cikarang]], sedangkan stasiun angkutan massal yang melayani layanan lintas rel terpadu [[Lin Bekasi (LRT Jabodebek)|Lin Bekasi]] adalah stasiun [[Stasiun LRT Jati Bening Baru|Jati Bening Baru]], [[Stasiun LRT Cikunir 1|Cikunir 1]] dan [[Stasiun LRT Cikunir 2|2]], serta [[Stasiun LRT Bekasi Barat|Bekasi Barat]] yang terletak di Jalan Jenderal A. Yani di Kecamatan [[Bekasi Selatan, Bekasi|Bekasi Selatan]].
Sebagai kawasan pemukiman kaum urban, Kota Bekasi banyak memiliki pusat perbelanjaan, baik itu pasar tradisional, hypermarket, maupun pusat perbelanjaan mewah. Beberapa pusat perbelanjaan di Kota Bekasi antara lain :
 
==== Ruas jalan tol ====
Pusat Perbelanjaan Menengah Keatas :
Kota Bekasi memiliki akses jalan tol menuju ke pusat kota meliputi:
* [[Mal Metropolitan]] (Brand Ternama : Marie Claire, The Executive, Hush Puppies dll)
* [[Jalan Tol Jakarta–Cikampek]]
* [[Summarecon Mal Bekasi]] (Brand Ternama : Charles&Keith, Uniqlo, Adidas, Guess, Vans dll)
* [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta]]
* [[Grand Metropolitan Mall]] (Brand Ternama : wakai dll)
* [[Jalan Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu|Jalan Tol Bekasi–Kampung Melayu]]
* Ciputra Mall Cibubur
* Grand Galaxy Park
Pusat perbelanjaan lainnya :
* [[Blu Plaza]]
* [[Mega Bekasi Hypermal]]
* [[Bekasi Square]]
* [[Bekasi Junction]]
* [[Plaza Pondok Gede]]
* [[Grand Mal Bekasi]]
* [[Bekasi Cyber Park]]
* [[Bekasi Trade Centre]]
* Revo Town
* [[Atrium Pondok Gede]]
* [[Plasa Cibubur]]
* GP Mall
 
=== AksesCatatan Tol ===
{{notelist}}
jati asih cikunir
{{reflist|group="Ket."|2}}
Kota Bekasi mempunyai akses tol melalui Gerbang Tol (GT), GT Pondok Gede, GT Bekasi Barat, GT Bekasi Timur, GT Tambun, GT Jatiasih, GT Jati Warna, GT Kalimalang, GT Bintara.
 
=== Tempat Ibadah ===
Terdapat beberapa tempat ibadah di Kota Bekasi, yaitu [[Masjid Agung Al-Barkah Bekasi]], [[Masjid Nurul Islam “Islamic Center” Bekasi]], [[Masjid Al Azhar Jakapermai]], [[Masjid Al Azhar Summarecon Bekasi]], [[Masjid Al-Mahdi]], [[Masjid Nurul A'la]], Vihara Tridharma Buddha Dharma (Pasar Lama), Cetiya Buddha Jayanti (Kota Harapan Indah), Gereja Santo Arnoldus (Bekasi Timur), Gereja Santo Mikael (Bekasi Barat), Gereja Santo Bartholomeus (Bekasi Selatan), Gereja Santa Clara (Bekasi Utara).
 
== Seni Budaya ==
Sulit menetapkan kesenian Kota Bekasi karena warga kota ini adalah percampuran antara budaya [[Sunda]], [[Jawa Barat]] dan budaya Betawi. Berbeda dengan Kabupaten Bekasi yang sebagian besar penduduknya orang Sunda, saat ini kebanyakan warga Kota Bekasi berasal dari Jakarta.
 
Bahasa Bekasi benar-benar khas karena bila diperhatikan, orang asli atau yang sudah lama tinggal di Bekasi akan berbicara dengan [[bahasa Sunda]], atau terkadang hanya logatnya. Dengan membawa keaslian Sunda tersebut, Bekasi yang notabene adalah kota urban, terkena imbas budaya betawi yang begitu mudah masuk dan mempengaruhi nilai-nilai sosial, termasuk bahasa.
Seringkali orang Bekasi dapat dikenali kesundaannya dari logat dan nada yang digunakan. Namun diksi dan kata-kata yang dipilih lebih mengarah ke [[bahasa Betawi]]. Sehingga dapat disimpulkan bahasa Bekasi adalah percampuran antara Betawi dan Sunda yang membuat bahasanya lebih menarik dan unik.
 
Dalam kenyatanya kesenian Kota Bekasi lebih dekat dengan kesenian khas Jakarta. Ini disebabkan Budaya Betawi warga Kota Bekasi masih sangat dekat dengan budaya Betawi. Sejak masa Kerajaan [[Kerajaan Sunda|Pasundan]], beberapa kesenian asli daerah muncul seperti kesenian Tari Topeng dan kesenian Ujungan.
 
Tarian Topeng yang biasa di kenal dengan Topeng saja merupakan salah satu jenis kesenian khas bekasi yang relatif masih ada dan banyak penggemarnya, sama halnya dengan musik gambus. Topeng bekasi ini biasanya dimainkan untuk memeriahkan upacara perkawinan, khitanan dan khaulan akan tetapi bisa juga dimainkan dalam acara–acara resmi seperti menyambut tamu, pentas seni dan kampanye pemilu. Walaupun dinamakan tarian topeng namun kesenian ini tidak didominasi oleh tarian saja tapi juga menampilkan lawakan ([[komedi]]) yang biasanya menyangkut kisah kehidupan masyarakat kecil. Tari topeng biasanya diiringi oleh beberapa alat musik tradisional seperti [[kendang|gendang]], [[rebab]], [[gong]], [[kenong tiga]] dan [[kecrek]].<ref>[http://www.bekasiurbancity.com/blog/2013/06/30/tari-topeng-peninggalan-seni-budaya-bekasi/ "Tari Topeng peninggalan seni budaya Bekasi"]</ref>
 
Kesenian Ujungan yaitu kesenian dengan memukul [[betis]] dan tulang kering, dengan memanfaatkan lull [[enau|aren]], seorang pemain Ujungan langsung meloncat-loncat dengan bergaya lucu. Agar tidak terkena penonton, maka arenanya dipersiapkan terpisah. Sejak tumbuh di jamannya, permainan Ujungan ini sangat digemari warga Kota Bekasi.
 
Kota Bekasi juga menjadi sumber inspirasi bagi para seniman untuk menuangkan kreasinya, antara lain muncul dalam puisi ''Krawang-Bekasi'' karya [[Chairil Anwar]] dan dalam dua novel karya [[Pramoedya Ananta Toer]] yang berjudul ''Kranji-Bekasi Jatuh'' (1947) serta ''Di Tepi Kali Bekasi'' (1951). Karya-karya tersebut lahir pada masa revolusi [[proklamasi Kemerdekaan Indonesia|kemerdekaan Indonesia]].
 
== Olahraga ==
Kegiatan olahraga kota Bekasi berada dibawah naungan KONI kota Bekasi dan memiliki 42 cabang olahraga<ref>[http://konikotabekasi.org/cabang-olahraga/ Situs Resmi KONI Kota Bekasi]</ref>. Kota ini juga adalah tempat bernaung tim sepak bola [[Persipasi Bekasi]].
 
== Kuliner ==
Seperti halnya daerah-daerah lain di Indonesia, pada masyarakat Bekasi dikenal beberapa jenis makanan khas yang sering disajikan pada acara-acara tertentu atau hari raya seperti [[dodol]]. Makanan ini terbuat dari [[tepung]] [[beras ketan]] yang dicampur dengan [[gula aren|gula merah]] dan [[kelapa]].
 
Kuliner Bekasi yang masih dalam kategori kue basah di antaranya adalah [[Jalabia]], [[Cucur]], [[Kue Bugis]], [[Bika ambon|Bika Ambon]], [[Kue Pepe]], [[Putu Mayang]], [[Kue talam|Talam]], [[Kue Pisang]], [[Lopis]], [[Kue Cincin]], [[Geplak]], [[Onde-onde]], [[Gemblong]], dan [[kerak telor]].
 
Selain jenis kue basah ada beberapa penganan asli Bekasi yang termasuk kategori jenis kue kering, dan biasanya mewarnai kue-kue yang disediakan untuk para tamu yang datang berkunjung atau pun untuk kegiatan besar seperti pernikahan dan sunatan diantaranya adalah [[Kue Akar Kelapa]], [[Rengginang]], [[Kue Wajik]], [[Sagon]], [[Kue Satu]], [[parocot]], [[Kue Duit]] dan [[Kue Brangas]].
 
Sementara itu, menu makanan atau kuliner yang sangat dikenal di Bekasi adalah [[sayur asem]] khas Bekasi, rasanya agak sedikit asem bila dibandingkan dengan jenis sayur asem di daerah lain. Sayur ini terasa nikmat bila disajikan di siang hari. Disamping itu ada satu jenis sayuran yang khas, yaitu [[sayur ikan gabus]] atau [[sayur pucung]]. Jenis sayur ini tampaknya hanya terdapat di Bekasi saja. Seperti diketahui Bekasi tempo dulu terdiri dari rawa-rawa yang didalamnya terdapat [[ikan gabus]]. Sayur ikan gabus biasanya dimasak dengan menambahkan campuran pucung atau [[kepayang|kluwek]] yang berwarna [[hitam]] dan memiliki aroma serta rasa yang khas. Selain kuliner sayur asem dan sayur ikan gabus, masih ada satu lagi kuliner yang cukup terkenal di Bekasi yaitu Soto Betawi Asli Daging Sapi. Kalo di Jakarta soto betawi dicampur dengan jeroan, maka di Bekasi tidak memakai jeroan, isinya hanya daging sapi, kentang goreng, emping, irisan daun bawang dan diberi kuah santan yang dimasak dengan bumbu-bumbu tradisional seperti bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, kunyit, sereh dan lada.
 
== Lihat pula ==
* [[Curug Parigi]]
 
== Referensi ==
Baris 544 ⟶ 363:
 
== Pranala luar ==
* {{id}} {{resmi}}
{{Wikiportal|Indonesia}}
{{commonscat|Bekasi (city)}}
{{wikivoyage|Bekasi}}
* {{id}} [http://bekasikota.go.id/ web site Pemkot Bekasi]
 
 
{{Kelompok templat
|list1 =
{{Kota Bekasi}}
{{Topik Jakarta}}
{{Jabodetabek}}
{{jabarJawa Barat}}
}}
 
[[Kategori:Kota Bekasi| ]]
[[Kategori:Kota di JakartaJawa Barat|Bekasi]]
[[Kategori:KotaDAS di Indonesia|Bekasi]]