Astra International: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pratama26 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(150 revisi perantara oleh 71 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox company
{{refimprove|date=Maret 2017}}
| name = PT Astra International Tbk.
{{kotak info perusahaan
| company_name former_name = Astra International<br /><small>PT Astra International, Inc. Tbk</small>(1957–1990)
| company_logo logo = [[Berkas:ASTRA international.svg|250px]]
| logo_size = 250px
| slogan = ''To Continually Strive For Excellence''
| image =
| company_type = [[Perusahaan publik|Publik]]
| image_size =
| traded_as = {{bej|ASII}}
| type = [[Perusahaan publik|Publik]]
| founder = [[Tjia Kian Tie]]<br>[[William Soerjadjaja]]<br>Liem Peng Hong
| traded_as = {{IDX|ASII}}
| foundation = [[Jakarta]], [[Indonesia]] ([[1957]])
| industry = [[Konglomerat (perusahaan)|Konglomerat]]
| location = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| foundation = {{Start date and age|df=yes|1957|02|20}}
| key_people = [[Prijono Sugiarto]] ([[CEO|Presiden Direktur]])
| fate =
| num_employees = 214.835 (2016)
| founder = Tjia Kian Tie<br>[[William Soerjadjaja]]<br>Liem Peng Hong<br>Parulian Nainggolan<br>Datu Parulas Nainggolan<br>Saut Guru Pamosik Nainggolan
| industry = [[Otomotif]], [[jasa keuangan]], [[alat berat]], [[agribisnis]], [[teknologi informasi]], [[infrastruktur]]
| area_served = [[Indonesia]]
| products = [[Otomotif]], [[jasa keuangan]], [[alat berat]], [[agribisnis]], [[teknologi informasi]], [[infrastruktur]], [[Retail]]
| revenue location = [[Berkas:greenMenara up.pngAstra]]181,1 triliun[[Jakarta]], [[rupiah|IDRIndonesia]] (2016)
| locations =
| net income = [[Berkas:green up.png]]15,16 triliun [[rupiah|IDR]] (2016)
| key_people = [[Djony Bunarto Tjondro]]<ref name="direksi">{{cite web|url=https://www.astra.co.id/About-Astra/Board-of-Directors|title=Dewan Direksi|publisher=PT Astra International Tbk.|access-date=18 November 2021|archive-date=2021-11-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20211128031856/https://www.astra.co.id/About-Astra/Board-of-Directors|dead-url=yes}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br>[[Prijono Sugiarto]]<ref name="komisaris">{{cite web|url=https://www.astra.co.id/About-Astra/Board-of-Commisioners|title=Dewan Komisaris|publisher=PT Astra International Tbk.|access-date=18 November 2021|archive-date=2021-09-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20210922095330/https://www.astra.co.id/About-Astra/Board-of-Commisioners|dead-url=yes}}</ref><br/>(Komisaris Utama)
| asset = [[Berkas:green up.png]]236,1 triliun [[rupiah|IDR]] (2014)
| brands =
| homepage = [http://www.astra.co.id/ www.astra.co.id]
| products =
| services = {{hlist|[[Perdagangan]]|[[Industri]]|[[Pertambangan]]|[[Transportasi]]|[[Pertanian]]|[[Konstruksi]]|[[Lahan yasan]]|[[Jasa profesional]]|[[Jasa ilmiah]]|[[Jasa teknis]]|[[Jasa komunikasi dan informasi]]}}
| revenue = {{profit}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 316,56 triliun <small>(2023)</small><ref name=annual/>
| net_income = {{profit}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 33,83 triliun <small>(2023)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://www.astra.co.id/Public/Annual-Report/2020-Annual-Report.pdf|title=Laporan Tahunan 2020|publisher=PT Astra International Tbk.|language=id|access-date=18 November 2021|archive-date=2021-10-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20211015211939/https://www.astra.co.id/Public/Annual-Report/2020-Annual-Report.pdf|dead-url=yes}}</ref>
| owner = [[Jardine Cycle & Carriage Limited]] (50,11%) <br/> [[Publik]] (49,89%)
| assets = {{profit}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 455,6 triliun <small>(2023)</small><ref name=annual/>
| equity = {{profit}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 261,5 triliun <small>(2023)</small><ref name=annual/>
| num_employees = 126.717 <small>(tidak termasuk di perusahaan asosiasi, 2020)</small><ref name="annual"/>
| subsid = Lihat [[#Anak usaha|anak usaha]]
| slogan =
| homepage = {{URL|https://www.astra.co.id}}
}}
'''PT Astra International Tbk.''' ({{BEI|ASII}}) adalah sebuah [[konglomerat (perusahaan)|konglomerat]] [[perusahaan multinasional|multinasional]]<ref>{{Cite news|url=http://www.jcclgroup.com/our-businesses/astra-international/|title=Astra International {{!}} Jardine Cycle & Carriage|newspaper=Jardine Cycle & Carriage|language=en-US|access-date=2018-08-23|archive-date=2018-08-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20180823174138/http://www.jcclgroup.com/our-businesses/astra-international/|dead-url=yes}}</ref> yang berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1957 dengan nama '''PT Astra International, Inc.''' oleh Tjia Kian Tie, Liem Pen Hong, Parulian Nainggolan, Datu Parulas Nainggolan dan Saut Guru Pamosik Nainggolan.<ref>{{Cite web|title=ASTRA group. - Free Online Library|url=https://www.thefreelibrary.com/ASTRA+group.-a0147617733|website=www.thefreelibrary.com|access-date=2022-03-16}}</ref> Pada tahun 1990, perseroan ini mengubah namanya menjadi PT Astra International Tbk,<ref name=":2">PT Astra International Tbk, "Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2018 Tidak Diaudit", https://www.astra.co.id/Public/Files/Astra%20Account%20June%202018.pdf {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180823174407/https://www.astra.co.id/Public/Files/Astra%20Account%20June%202018.pdf |date=2018-08-23 }}</ref> setelah resmi melantai di [[Bursa Efek Jakarta]] pada tanggal [[4 April]] [[1990]]. Per 30 Juni 2018, mayoritas saham Astra dimiliki oleh [[Jardine Cycle & Carriage]] Ltd. (konglomerasi milik keluarga Keswick dari [[Skotlandia]]) sebesar 50,11%.<ref name=":2" />
 
Perseroan berdomisili di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], Indonesia, dengan kantor pusat berada di [[Menara Astra]], [[Jalan Jenderal Sudirman (Jakarta)|Jalan Jenderal Sudirman]] setelah sebelumnya menempati Gedung AMDI yang berada di Jalan Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta.<ref name=":2" /> Ruang lingkup kegiatan Perseroan seperti yang tertuang dalam anggaran dasarnya adalah perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama entitas anak meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor dengan suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat berat, pertambangan dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur dan teknologi informasi.<ref name=":2" />
[[Berkas:Astra logo old.jpg|jmpl|Logo Astra International (1957-1999)]]
 
Sampai dengan Desember 2017, Grup Astra memperkerjakan lebih dari 218.000 karyawan di 212 perusahaan, anak perusahaan, dan entitas asosiasi.<ref>{{Cite web|url=https://www.jardines.com/en/companies/astra.html|title=Our Companies > Astra International {{!}} Jardines|website=www.jardines.com|language=en|access-date=2018-08-23}}</ref> Jumlah ini bertumbuh hingga 221.719 per 30 Juni 2018.<ref name=":2" />
'''Astra International''' ({{bei|ASII}}) merupakan [[perusahaan multinasional]] yang memproduksi otomotif yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1957 dengan nama PT Astra International Incorporated. Pada tahun 1990, perseroan mengubah namanya menjadi PT Astra International Tbk. Perusahaan ini telah tercatat di [[Bursa Efek Jakarta]] sejak tanggal [[4 April]] [[1990]]. Saat ini mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Jardine Matheson 50,1%.{{fact}}
 
== Sejarah ==
Perseroan berdomisili di Jakarta, Indonesia, dengan kantor pusat di JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta. Ruang lingkup kegiatan Perseroan seperti yang tertuang dalam anggaran dasarnya adalah perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama entitas anak meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor dengan suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat berat, pertambangan dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur dan teknologi informasi.
[[Berkas:Astra logo old.png|jmpl|Logo Astra International sejak didirikan pada tahun 1957 hingga 1999]]
Astra International pada awalnya didirikan oleh Tjia Kian Liong ([[William Soerjadjaja]]), Tjia Kin Joe (Benyamin), dan Liem Peng Hong pada tahun 1950-an.<ref name=":0">{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/829199021|title=Man of honor : kehidupan, semangat, dan kearifan William Soeryadjaya|last=1972-|first=Pambudi, Teguh Sri,|isbn=9789792290974|location=Jakarta|oclc=829199021}}</ref> Perusahaan ini pada awalnya menempati sebuah toko di Jalan Sabang no. 36A, [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Nama Astra sendiri diusulkan oleh Kian Tie, adik Kian Liong, dalam [[bahasa Latin]] yang berarti bintang.<ref name=":1">{{Cite news|url=https://tirto.id/astra-dari-perusahaan-mati-suri-jadi-raksasa-otomotif-cvcj|title=Sejarah Jatuh Bangun PT Astra Bersama William Soeryadjaya|last=Matanasi|first=Petrik|work=[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2018-07-29}}</ref> Ketiga pendirinya kemudian mendaftarkan nama Astra International Inc. ke notaris Sie Khwan Djioe pada tanggal [[20 Februari]] [[1957]] dengan modal sejumlah 2,5 juta rupiah.<ref name=":1" />
 
Pada awal berdirinya, perusahaan ini menjadi distributor dan importir limun merek Prim Club Kornet CIP. Selain produk impor, ada juga produk lokal dari [[Kota Bandung|Bandung]] seperti pasta gigi Fresh O Dent dan pasta gigi Odol Dent. Bisnis usahanya yang lain meliputi pengiriman fosfat alumunium, bohlam lampu, dan mengekspor kopra serta minyak goreng.<ref name=":1" /> Namun belakangan, hanya Kian Liong yang mengelola Astra, karena Kian Tie bekerja di Palembang sementara Pang Hong dengan bisnisnya yang lain. Saham-saham perusahaan pun seluruhnya beralih ke tangan Kian Liong pada 1961.<ref name=":1" /> Setelah itu, Astra memasuki babak baru. Pada masa-masa sulit Demokrasi Terpimpin orde lama Presiden [[Soekarno]], antara 1962 hingga 1964, Astra sempat menjadi pemasok lokal proyek pembangunan [[Waduk Jatiluhur]].<ref name=":1" />
== Divisi Usaha dan Anak Perusahaan ==
=== Otomotif ===
* [[Toyota-Astra Motor|PT Toyota-Astra Motor]] ([[Toyota]] dan [[Lexus]])
* PT Astra International Tbk - Toyota Sales Operation ([[Auto 2000]])
* PT Astra International Tbk - Daihatsu Sales Operation (Astra International Daihatsu)
* [[Astra Daihatsu Motor|PT Astra Daihatsu Motor]] ([[Daihatsu]])
* [[Isuzu Astra Motor Indonesia|PT Isuzu Astra Motor Indonesia]] ([[Isuzu]])
* PT Astra International Tbk - Isuzu Sales Operation (Astra Isuzu)
* [[PT Astra Nissan Diesel Indonesia|PT Astra]] International Tbk - UD Trucks Sales Operation
* [[PT Tjahja Sakti Motor]] ([[BMW]] dan [[Peugeot]])
* [[Astra Honda Motor|PT Astra Honda Motor]] ([[Honda]])
* [[PT Astra Otoparts Tbk]]
 
Memasuki tahun 1965, di tengah situasi ekonomi yang buruk, Kian Liong mencoba mempertahankan perusahaannya agar bisa tetap hidup. Ia kemudian memindahkan kantornya dari Jalan Sabang ke Jalan Juanda III no 8.<ref name=":1" /> Pada tahun 1966, Astra menjadi importir 80 ribu ton aspal dari [[Marubeni]], [[Jepang]] untuk membangun jalan. Perusahaan ini juga mendapat pinjaman dana dari [[USAID]] sebesar $2,9 juta untuk mengimpor apapun, termasuk truk-truk dari [[Amerika Serikat]]. Ia mengimpor 800 unit truk merek [[Chevrolet]] buatan [[General Motors|General Motors Co.]] dan menjualnya kepada Pemerintah.<ref name=":0" /> Sayangnya, Astra tak bisa mengimpor lebih banyak lagi truk-truk dari General Motors karena ia dianggap melanggar dan tidak memahami ketentuan USAID yang melarang perusahaan untuk memasok ke pemerintahan.
=== Agro industri ===
* [[Astra Agro Lestari|PT Astra Agro Lestari Tbk]]
 
Pada tahun 1969, Astra mengalihkan usahanya ke Jepang. Hideo Kamio, salah seorang mantan manager di Gaya Motor sewaktu zaman Jepang, juga bersikeras truk-truk Toyota yang akan masuk Indonesia harus dirakit di Gaya Motor. Saat itu, Gaya Motor sudah dipegang oleh William. Maka, Astra melalui PT Gaya Motor pun menjadi agen tunggal Toyota.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/45891398|title=Industrialisasi di Indonesia : sejak rehabilitasi sampai awal reformasi|last=Bisuk.|first=Siahaan,|date=2000|publisher=Penerbit ITB|isbn=9799299195|location=Bandung|oclc=45891398}}</ref>
=== Pelayanan finansial ===
* [[Astra Credit Company|PT Astra Credit Company]] (ACC)
* [[PT Toyota Astra Financial Services]] (TAFS)
* [[PT Asuransi Astra Buana]] ([[Garda Oto]])
* [[PT Federal International Finance]] (FIFGroup)
* [[PT Surya Artha Nusantara Finance]]
* PT Komatsu Astra Finance (KAF)
* [[Bank Permata|PT Bank Permata]], Tbk (Permata Bank)
* PT Astra Aviva Life ([[Astra Life]])
 
Mulai tahun 1970, Astra secara perlahan-lahan ditunjuk menjadi distributor dari berbagai hasil produksi Jepang, di antaranya menjadi distributor tunggal sepeda motor [[Honda]] serta distributor alat-alat perkantoran produksi Fuji Xerox di Indonesia. Untuk mendukung produksi di Indonesia, Astra juga mendirikan PT Federal Motor (kini PT Astra Honda Motor) untuk menjadi pabrik perakitan sepeda motor Honda di Indonesia pada tahun 1971.<ref name=":3">PT Astra International Tbk, "Inspirasi 60 Tahun Astra: Memberdayakan Keunggulan Internal (Laporan Tahunan 2017)", https://www.astra.co.id/Public/Files/AstraInternational_AR_2017_Final_17May2018.pdf {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180823210332/https://www.astra.co.id/Public/Files/AstraInternational_AR_2017_Final_17May2018.pdf |date=2018-08-23 }}</ref>
=== Alat-alat Berat ===
* [[United Tractors|PT United Tractors Tbk]] ([[Scania AB|Scania]])
* [[PT Traktor Nusantara]]
* [[PT Pamapersada Nusantara]]
* [[PT Kalimantan Prima Persada]]
 
Astra memasuki bisnis perdagangan dan penyewaan alat berat melalui pendirian PT United Tractors pada tahun 1972. Sementara itu, Astra juga ditunjuk menjadi agen tunggal pemasaran produk-produk [[Daihatsu]] pada tahun 1973, hingga mendirikan PT Daihatsu Indonesia (kini PT Astra Daihatsu Motor) pada tahun 1978.<ref name=":3" />
=== Teknologi informasi ===
* [[Astragraphia|PT Astragraphia Tbk]]
* [[PT Astra Graphia Information Technologies-AGIT]]
 
Lebih lanjut dari penunjukkan Astra sebagai distributor kendaraan bermotor Toyota, Astra kemduian mendirikan ventura bersama dengan [[Toyota Motor Corporation]] di Jepang, yaitu perusahaan PT Toyota-Astra Motor (TAM) pada tahun 1971, yang menjadi perusahaan distribusi kendaraan bermerek Toyota di Indonesia. TAM kemudian meluncurkan mobil [[Toyota Kijang]] pertama pada tahun 1977, salah satu tipe mobil keluarga pionir di Indonesia.<ref name=":3" />
=== Infrastruktur ===
* [https://www.acset.co/ PT Acset Indonusa Tbk]
* [[PT Astratel Nusantara]]
* [[PT Intertel Nusaperdana]]
*[http://www.sera.astra.co.id PT Serasi Autoraya]
 
Pada tahun 1990, Astra melalukan penawaran umum perdana atas 30 juta lembar sahamnya di Bursa Efek Jakarta (kini [[Bursa Efek Indonesia]]). Kepemilikan keluarga Soeryadjaya dalam perusahaan miliknya ini, sayangnya tidak berlangsung lama pasca-IPO. Beberapa saat setelah IPO, bisnis keuangan anak Wiliam, [[Edward Soeryadjaya]] bernama [[Bank Summa]], mengalami krisis yang hebat akibat terlalu banyak meminjamkan kredit pada pihak berelasi dan [[properti]], sehingga kredit macetnya mencapai 70%. Pada tahun 1992, kredit macet Bank Summa sudah mencapai Rp 1,2 triliun dan utangnya sebesar Rp 500 miliar (dari aset Rp 1,6 triliun).<ref>[https://books.google.co.id/books?id=wXtfwKzHA2EC&pg=PA73&dq=Bank+Summa&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjBvOrmqMb3AhWQRmwGHQkVB9IQ6AF6BAgKEAI#v=onepage&q=Bank%20Summa&f=false The Politics of Economic Liberalization in Indonesia: State, Market and Power]</ref> Akhirnya, Summa pun tidak terselamatkan dan dilikuidasi pemerintah pada 14 Desember 1992.<ref>[https://katadata.co.id/intannirmala/ekonopedia/61529c70503f0/kisah-william-soeryadjaya-bangun-astra-tumbang-terseret-bank-summa Kisah William Soeryadjaya Bangun Astra, Tumbang Terseret Bank Summa]</ref>
=== Properti ===
* PT Menara Astra
* [[PT Astratel Nusantara]] Brahmayasa Bahtera
* [[PT Intertel Nusaperdana|PT]] Samadista Karya
* [[PT Astra Land Indonesia]]
* [[PT Astra Modern Land Indonesia]]
 
Meskipun Summa adalah bisnis anaknya, justru William yang tampil di depan memenuhi kewajibannya;<ref>[https://tirto.id/sejarah-jatuh-bangun-pt-astra-bersama-william-soeryadjaya-cvcj Sejarah Jatuh Bangun PT Astra Bersama William Soeryadjaya]</ref> ia menjual seluruh saham Astra (100 juta lembar) milik keluarganya untuk menyelesaikan dana nasabah dan berbagai masalah eks-Summa. Saham Astra ia jual kepada konsorsium yang terdiri dari badan-badan pemerintah dan sejumlah konglomerat, seperti [[Eka Tjipta Widjaja]], [[Prajogo Pangestu]], [[Bob Hasan]] dan [[Salim Group]] pada 15 Januari 1993, yang kemudian bersama-sama publik menjadi pengendali baru Astra.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=2PcwAgAAQBAJ&pg=PA108&dq=astra+bob+salim&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwizy-6iq8b3AhW67HMBHV_eCnoQ6AF6BAgGEAI#v=onepage&q=astra%20bob%20salim&f=false Asian Development Experience Vol. 2: The Role of Governance in Asia]</ref><ref name=Salim15>[https://books.google.co.id/books?id=6hxqDwAAQBAJ&pg=PT202&dq=PT+Central+SolE+Agency+Volvo&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjRk4Kp58X3AhVOR2wGHUFjByIQ6AF6BAgFEAI#v=onepage&q=PT%20Central%20SolE%20Agency%20Volvo&f=false Liem Sioe Liong's Salim Group]</ref> Di tahun 1996, hampir saja Astra jatuh ke tangan raja kretek [[Putera Sampoerna]] yang saat itu membeli 15,8% saham di perusahaan ini dan hampir dinaikkannya menjadi 25%, namun ditolak oleh pemerintah, elit yang dekat dengan [[Keluarga Cendana|Cendana]] dan pemegang saham perusahaan Putera, [[HM Sampoerna]].<ref name=Salim15/> Putera akhirnya melepas sahamnya di tahun 1997 ke tangan Bob (Nusamba).<ref>[https://books.google.co.id/books?id=S6TWDwAAQBAJ&pg=PA65&dq=Sampoerna+astra+1997&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjYvfSk65P4AhW8R2wGHQmYDLsQ6AF6BAgDEAM#v=onepage&q=Sampoerna%20astra%201997&f=false Kiat Putera Sampoerna, Melepas Kepemilikan Saham Tembakau]</ref>
== Sejarah ==
Astra International pada awalnya didirikan oleh Tjia Kian Liong ([[William Soerjadjaja]]), Tjia Kin Joe (Benyamin), dan Liem Peng Hong pada tahun 1950-an.<ref name=":0">{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/829199021|title=Man of honor : kehidupan, semangat, dan kearifan William Soeryadjaya|last=1972-|first=Pambudi, Teguh Sri,|isbn=9789792290974|location=Jakarta|oclc=829199021}}</ref> Perusahaan ini pada awalnya menempati sebuah toko di Jalan Sabang no. 36A, [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Nama Astra sendiri diusulkan oleh Kian Tie, adik Kian Liong, yang berarti terbang ke langit dan menjadi bintang terang.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://tirto.id/astra-dari-perusahaan-mati-suri-jadi-raksasa-otomotif-cvcj|title=Astra, dari Perusahaan Mati Suri Jadi Raksasa Otomotif - Tirto.ID|last=Matanasi|first=Petrik|website=tirto.id|language=id|access-date=2018-07-29}}</ref> Ketiga pendirinya kemudian mendaftarkan nama Astra International Inc. ke notaris Sie Khwan Djioe pada tanggal [[20 Februari]] [[1957]] dengan modal sejumlah 2,5 juta rupiah. <ref name=":1" />
 
Kepemilikan oleh para konglomerat itu tetap berlangsung hingga 1998, saat mereka semua diterjang [[krisis finansial Asia 1997|krisis moneter hebat yang melanda Indonesia]]. Banyak saham Astra seperti dari Salim, Prajogo dan Bob Hasan diserahkan ke [[BPPN]], mencapai 40% dari total saham Astra.<ref>[https://market.bisnis.com/read/20200917/192/1292912/historia-bisnis-jatuhnya-saham-astra-asii-ke-bppn Historia Bisnis: Jatuhnya Saham Astra (ASII) ke BPPN ]</ref> Tidak lama setelah penyerahan saham itu, pada 1999 pemerintah segera memerintahkan BPPN untuk menjual sahamnya.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=CMtGDwAAQBAJ&pg=PA158&dq=astra+BPPN&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjRlevlrMb3AhUYzDgGHVt_BlUQ6AF6BAgIEAI#v=onepage&q=astra%20BPPN&f=false Kerja Tuntas, Kerja Ikhlas (SC)]</ref> Penjualan itu dilakukan dengan skema tender, yang diikuti oleh beberapa calon seperti [[Jardine Cycle & Carriage]] (bersama Batavia Investment Management Ltd., Lazard Asia Fund, PT [[Bhakti Investama]] dan [[GIC|Government of Singapore Investment Corp]]), Gilbert Global Equity Partners, dan Newbridge Capital (bersama Chase Asia Equity Partners, PT Nusantara Investment Fund, Batavia Investment Fund dan PT [[Saratoga Investama Sedaya]]).<ref>[https://books.google.co.id/books?id=0NNSEAAAQBAJ&pg=PA89&dq=astra+BPPN&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj_i46_rcb3AhUM7HMBHVBDC9w4ChDoAXoECAMQAg#v=onepage&q=astra%20BPPN&f=false Profil dan Perjalanan William Soeryadjaya - Jilid IV]</ref> Namun, pada akhirnya, Newbridge yang sudah menggandeng perusahaan anak William (Saratoga) gagal dan Jardine menjadi pemenang pada 25 Maret 2000 senilai US$ 506 juta,<ref>[https://jawawa.id/newsitem/singapores-ccl-wins-astra-stake-1447893297 JP/Singapore's CCL wins Astra stake]</ref> yang menandai berubahnya kepemilikan Astra ke tangan asing sampai saat ini.
Pada awal berdirinya, perusahaan ini menjadi distributor dan importir limun merek Prim Club Kornet CIP. Selain produk impor, ada juga produk lokal dari Bandung seperti pasta gigi Fresh O Dent dan pasta gigi Odol Dent. Bisnis usahanya yang lain meliputi pengiriman fosfat alumunium, bohlam lampu, dan mengekspor kopra serta minyak goreng. <ref name=":1" /> Namun belakangan, hanya Kian Liong yang mengelola Astra, karena Kian Tie bekerja di Palembang sementara Pang Hong dengan bisnisnya yang lain. Saham-saham perusahaan pun seluruhnya beralih ke tangan Kian Liong pada 1961.<ref name=":1" /> Setelah itu, Astra memasuki babak baru. Pada masa-masa sulit Demokrasi Terpimpin orde lama Presiden [[Soekarno|Sukarno]], antara 1962 hingga 1964, Astra sempat menjadi pemasok lokal proyek pembangunan [[waduk Jatiluhur]]. <ref name=":1" />
 
Pada tahun 2004, Astra bekerja sama dengan [[Standard Chartered Bank]] melakukan pengambilalihan atas Bank Permata, sebuah bank hasil merger dari lima bank yang berada di bawah pengawasan [[Badan Penyehatan Perbankan Nasional]] (BPPN), yaitu PT [[Bank Bali]] Tbk, PT [[Bank Universal]] Tbk (yang juga pernah dimiliki oleh Astra), PT Bank Prima Express, PT [[Bank Artamedia]], dan PT Bank Patriot. Kepemilikan gabungan Astra bersama dengan Standard Chartered Bank mencapai 89,12% sejak 2006 hingga 2020.<ref name=":5">{{Cite web|url=https://www.permatabank.com/TentangKami/ProfilKorporasi/Sekilas-PermataBank/#.W37CSegza00|title=Sekilas PermataBank|last=Pasific|first=Bullseye Asia|website=www.permatabank.com|access-date=2018-08-23}}</ref>
Memasuki tahun 1965, di tengah situasi ekonomi yang buruk, Kian Liong mencoba mempertahankan perusahaannya agar bisa tetap hidup. Ia kemudian memindahkan kantornya dari Jalan Sabang ke Jalan Juanda III no 8.<ref name=":1" /> Pada tahun 1966, Astra menjadi importir 80 ribu ton aspal dari [[Marubeni]], Jepang untuk membangun jalan. Perusahaan ini juga mendapat pinjaman dana dari [[USAID]] sebesar $2,9 juta untuk mengimpor apapun, termasuk truk-truk dari Amerika. Ia mengimpor 800 unit truk merek [[Chevrolet]] buatan [[General Motors|General Motors Co.]] dan menjualnya kepada Pemerintah.<ref name=":0" /> Sayangnya, Astra tak bisa mengimpor lebih banyak lagi truk-truk dari General Motor karena ia dianggap melanggar dan tidak memahami ketentuan USAID yang melarang perusahaan untuk memasok ke pemerintahan.
 
Saat ini, sebanyak 50,11 persen saham Astra International dikuasai oleh [[Jardine Cycle & Carriage]] Limited, sebuah perusahaan yang berbasis di Singapura.<ref name=":2" />
Pada tahun 1969, Astra mengalihkan usahanya ke Jepang. Hideo Kamio, salah seorang mantan manager di Gaya Motor sewaktu zaman Jepang, juga bersikeras truk-truk Toyota yang akan masuk Indonesia harus dirakit di Gaya Motor. Saat itu, Gaya Motor sudah dipegang oleh William. Maka, Astra melalui PT Gaya Motor pun menjadi agen tunggal Toyota.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/45891398|title=Industrialisasi di Indonesia : sejak rehabilitasi sampai awal reformasi|last=Bisuk.|first=Siahaan,|date=2000|publisher=Penerbit ITB|isbn=9799299195|location=Bandung|oclc=45891398}}</ref>
 
Pada tahun 2016, Astra meluncurkan lini bisnisnya yang ketujuh, yaitu lini bisnis properti.<ref name=":6">{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/981509019|title=Astra : on becoming pride of the nation|last=Yakub,|first=Liman,|isbn=9786020337906|location=Jakarta|oclc=981509019}}</ref>
Saat ini, sebanyak 51,11 persen saham Astra International dikuasai oleh Jardine Cycle & Carriage Limited, sebuah perusahaan yang berbasis di Singapura. Sisa saham Astra dimiliki oleh masyarakat. <ref name=":1" />
 
== Anak usaha ==
1970
Hingga tahun 2023, berikut ini anak-anak usaha dari Astra Internasional:<ref name="annual"/><ref name="anak">{{Cite web|url=https://www.astra.co.id/About-Astra/Astra-Group-Structure|title=Struktur Grup|publisher=PT Astra Internasional Tbk|location=[[Jakarta]]|language=id|access-date=18 November 2021|archive-date=2021-12-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20211204225802/https://www.astra.co.id/About-Astra/Astra-Group-Structure|dead-url=yes}}</ref>
* Astra ditunjuk sebagai distributor tunggal sepeda motor Honda di Indonesia
* Astra ditunjuk sebagai distributor tunggal mesin perkantoran Xerox di Indonesia
1971
* Astra di tunjuk sebagai distributor tunggal Daihatsu
* Mendirikan PT Federal Motor, agen tunggal sepeda motor Honda
* Mendirikan PT Toyota Astra Motor (TAM), agen tunggal Toyota
* Peluncuran produk sepeda motor Honda 90 Z (90cc)
1972
* Mendirikan PT United Tractors (UT) yang mengelola bidang usaha alat berat
1973
* Mendirikan PT Multi Agro Corporation yang mengelola divisi agribisnis Astra
1974
* Mendirikan Yayasan Toyota & Astra yang bergerak di bidang pendidikan
 
;Otomotif
1977
* PT [[Astra Otoparts]] Tbk.
* Toyota meluncurkan mobil Kijang pertama
* PT Astra Digital Internasional
* Mendirikan PT Daihatsu Indonesia
* PT Arya Kharisma
1980
* PT Astra Autoprima
* Astra mendirikan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) untuk membantu perusahaan kecil dan menengah
* PT Astra Auto Trust
* PT Astra Multi Trucks Indonesia
* PT Fuji Technica Indonesia
* PT Gaya Motor
* PT Inti Pantja Press Industri
* PT Pulogadung Pawitra Laksana
* PT Tjahja Sakti Motor
 
;Jasa keuangan
1982
* PT [[Federal International Finance]]
* Astra mendirikan PT Raharja Sedaya, sebuah perusahaan kredit konsumen
* PT [[Asuransi Jiwa Astra]]
1983
* PT [[Astra Mitra Ventura]]
* Mendirikan PT Astra Agro Niaga, cikal bakal PT Astra Agro Lestari
* PT Astra Multi Finance
* PT [[Astra Sedaya Finance]]
* PT [[Asuransi Astra Buana]]
* PT Cipta Sedaya Digital Indonesia
* PT Garda Era Sedaya
* PT Matra Graha Sarana
* PT [[Sedaya Multi Investama]]
* PT Sedaya Pratama
* PT Sharia Multifinance Astra
* PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance
 
;Alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi
1988
* PT [[United Tractors]] Tbk.
* Menerbitkan obligasi berjangka waktu 5 tahun senilai Rp 60 miliar dan tercatat di Bursa Efek Surabaya
* Mengambil alih PT Pantja Motor, Distribtor kendaraan Isuzu
1989
* Mendirikan Astra Executive Training Centre (AETC) yang kemudian menjadi Astra Management Development Institute (AMDI) pada tahun 1993
1990
* Menerbitkan 30 juta lembar saham dan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya
* Mendirikan Koperasi Astra International untuk menyediakan fasilitas simpan pinjam bagi karyawan
1991
* Mendirikan PT Astra Dian Lestari yang mengelola bidang usaha komponen
* Tahun 1991 Astra mendirikan PT.Astra Microtronics Technology di Muka Kuning Batam yang bergerak di Semiconductor Manufacturing
* Mendirikan Astra Mitra Ventura yang menyediakan fasilitas pinjaman modal bagi UKM
 
;Agribisnis
1995
* PT [[Astra Agro Lestari]] Tbk.
* Mendirikan Politeknik Manufaktur Astra yang menyediakan pendidikan formal tingkat diploma di bidang manufaktur
 
;Infrastruktur dan logistik
1999
* PT [[Astra Tol Nusantara]]
* PT Astra Nusa Perdana
* PT [[Serasi Autoraya]]
 
;Teknologi informasi
* Astra menandatangani kesepakatan restrukturisasi hutang tahap pertama
* PT [[Astra Graphia]] Tbk.
 
;Properti
2000
* PT [[Menara Astra]] (Astra Property)
* PT Astra Land Indonesia ([[usaha patungan]] dengan Hongkong Land)
* PT Brahmayasa Bahtera
* PT Samadista Karya
 
;Platform digital
* Merestrukturisasi bisnis sepeda motor
* PT Tokobagus ([[OLX]])
* Merestrukturisasi bisnis BMW
* PT Astra Digital Mobil ([[OLXmobbi]])
* PT Media Dokter Investama ([[Halodoc]])
 
;Kesehatan
2002
* PT Astra Sehat Nusantara ([[Heartology Cardiovascular Hospital]])
* Astra menandatangani kesepakatan restrukturisasi hutang tahap kedua
* Merestrukturisasi bisnis Daihatsu
* Menyelenggarakan Penawaran Saham Terbatas sebanyak 1,4 miliar lembar saham
* Mendivestasi perusahaan infrastruktur telekomunikasi Astra, PT Pramindo Ikat Nusantara
* Mendivestasi bisnis perkayuan Astra yang dikelola oleh PT Sumalindo Lestari Jaya
2003
* Menyelenggarakan Penawaran Saham Terbatas II
* Merestrukturisasi bisnis Toyota
 
==Perusahaan patungan==
2004
Hingga akhir tahun 2022, berikut ini [[perusahaan patungan]] yang didirikan oleh Astra International bersama sejumlah mitranya<ref name="anak" />:
* Melakukan percepatan pembayaran restrukturisasi hutang Astra
* Mengambilalih 31,5% kepemilikan di PT Bank Permata Tbk
 
# PT [[Toyota-Astra Motor]] (50%)
2006
# PT Hitachi Astemo Mfg (50%)
# PT [[Astra Daihatsu Motor]] (31,87%)
# PT [[Isuzu Astra Motor Indonesia]] (50%)
# PT [[UD Astra Motor Indonesia]] (50%)
# PT [[Traktor Nusantara]] (50%)
# PT [[Astra Honda Motor]] (50%)
# PT [[Toyota Astra Financial Services]] (50%)
# PT [[Komatsu Astra Finance]] (50%)
# PT [[Bank Jasa Jakarta]] (50%)
# PT [[Maucash|Astra Welab Digital Arta]] (50%)
 
== Direktur Utama ==
* Mendirikan Toyota Astra Financial Services yang menawarkan fasilitas pembiayaan mobil Toyota
Berikut daftar direktur utama PT. Astra International Tbk. sejak 1984.
 
{| class="wikitable"
2008
!No.
* PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memulai ekspor kendaraan komersial Gran Max ke Jepang dalam bentuk CBU, setelah sebelumnya Gran Max diluncurkan awal tahun 2008
!Direktur Utama
* PT Astra International Tbk, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan Isuzu Motors Limited melakukan reorganisasi atas PT Pantja Motor menjadi PT Isuzu Astra Motor Indonesia
!Awal
* Astra canangkan program 'Go Green With Astra: Satu Karyawan Satu Pohon’ untuk menanam 116.867 pohon sepanjang tahun
!Akhir
* Museum dan Perpustakaan Astra dibuka secara resmi
!Ket.
 
|-
2009
|<center>1</center>
 
|<center>
* Astra Group luncurkan SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia yang menjadi payung program seluruh kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk membangun semangat kebangsaan dan persatuan demi pembangunan bangsa
[[Theodore Permadi Rachmat]]
* PT Toyofuji Serasi Indonesia—anak perusahaan PT Serasi Autoraya—luncurkan kapal yang ketiga, MV SERASI III
</center>
* PT United Tractors Pandu Engineering, anak usaha PT United Tractors Tbk, operasikan PT Patria Maritime Lines
|<center>
1984
</center>
|<center>
1998
</center>
|<center>
<ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=Data|title=Profil Theodore Rachmat|url=https://dataindonesia.id/arsip/detail/profil-theodore-rachmat|website=Dataindonesia.id|language=id|access-date=2023-03-24}}</ref>
</center>
|-
|<center>2</center>
|<center>
[[Rini Soemarno]]
</center>
|<center>1998</center>
|<center>2000</center>
|<center>
<ref>{{Cite web|last=Silaban|first=Martha Warta|date=2019-02-20|title=Cerita Rini Soemarno Saat Bantu Astra Jadi Perusahaan Publik|url=https://bisnis.tempo.co/read/1177720/cerita-rini-soemarno-saat-bantu-astra-jadi-perusahaan-publik|website=Tempo|language=en|access-date=2023-03-24}}</ref>
</center>
|-
|<center>3</center>
|<center>
[[Theodore Permadi Rachmat]]
</center>
|<center>
2000
</center>
|<center>
2002
</center>
|<center></center>
|-
|<center>4</center>
|<center>
Budi Setiadharma
</center>
|<center>
2002`
</center>
|<center>
2005
</center>
|<center></center>
|-
|<center>5</center>
|<center>
[[Michael Dharmawan Ruslim]]
</center>
|<center>
2005
</center>
|<center>
2010
</center>
|<center></center>
|-
|<center>6</center>
|<center>
Prijono Sugiarto
</center>
|<center>
2010
</center>
|<center>
2020
</center>
|<center></center>
|-
|<center>7</center>
|<center>
[[Djony Bunarto Tjondro]]
</center>
|<center>
2020
</center>
|<center>
''Petahana''
</center>
|<center>
<ref>{{Cite web|last=TV|first=CNBC Indonesia|title=Sah! Djony Bunarto Tjondro Resmi Jadi Presiden Direktur Astra|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20200616152137-8-165789/sah-djony-bunarto-tjondro-resmi-jadi-presiden-direktur-astra|website=CNBC Indonesia|language=id-ID|access-date=2023-03-24}}</ref>
</center>
|}
 
== Referensi ==
* Penerbitan obligasi PT Astra Sedaya Finance XI
{{reflist}}
* Penerbitan obligasi PT Federal International Finance X
* Yayasan Astra Bina Pendidikan (YABP) secara resmi mengubah namanya menjadi Yayasan Pendidikan Astra-Michael D.Ruslim
* Kepemilikan Astra di Astra Sedaya Finance (ASF) meningkat menjadi 100%
* Peresmian kapal MV Serasi V milik TFSI
* PermataBank selesaikan akuisisinya yang pertama di Indonesia
* Astra tingkatkan kepemilikan saham di PALYJA menjadi 49%
 
== LembagaPranala pendidikanluar ==
* {{en}} {{id}} [http://www.astra.co.id Situs web resmi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100722013314/http://www.astra.co.id/ |date=2010-07-22 }}
PT. Astra International juga memiliki lembaga pendidikan di bawah naungannya untuk menyiapkan sumber daya manusia yang siap pakai, yang memiliki kemampuan dan kompetensi dalam industri manufaktur. Lembaga pendidikan tersebut diberi nama Politeknik Manufaktur Astra.
* {{Cite news|last=Immanuella|first=Yohanna Valerie|date=30 Agustus 2023|title=Emiten Astra International 101: Kinerja Perusahaan, Rasio Keuangan, dan Aksi Korporasi|url=https://wartaekonomi.co.id/read512437/emiten-astra-international-101-kinerja-perusahaan-rasio-keuangan-dan-aksi-korporasi|work=wartaekonomi.co.id|access-date=31 Agustus 2023}}
 
{{Astra International}}
Politeknik Manufaktur Astra memiliki Program Studi sbb: Teknik Mesin Manufaktur (TMM), Teknik Proses & Produksi Manufaktur (TPM), [[Sistem Informasi]], [[Teknik Otomotif]], [[Teknik Mekatronika]].
{{Industri otomotif di Indonesia}}
 
== Pranala luar ==
* {{en}} {{id}} [http://www.astra.co.id Situs web resmi]
{{reflist}}
 
[[Kategori:Perusahaan Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan publik]]
[[Kategori:Perusahaan otomotif]]
[[Kategori:Perusahaan konglomerat Indonesia]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1957 di Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan yang didirikan tahun 1957]]
<references />
[[Kategori:Astra International| ]]