Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
penambahan konten
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Pranala luar: Bot: PWDI - Merapikan artikel
 
(11 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 7:
|kecamatan =Jatilawang
|kode pos =53174
|nama pemimpin =SidanWarmono Hadi DanumurtopoS.Pd
|Sekdes. = Unwanus SidikKisman
|luas =...592 km²
|penduduk =1011.664 jiwa
|kepadatan =... jiwa/km²
}}
'''Tinggarjaya''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Jatilawang, Banyumas|Jatilawang]], [[Kabupaten Banyumas|Banyumas]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].
 
== Pranala luar ==
{{RefDagri|2022}}
 
{{Jatilawang, Banyumas}}
 
{{Authority control}}
{{kelurahan-stub}}
 
 
 
 
<!--
Sejarah Desa
 
Tinggarjaya sebagaimana kebanyakan desa-desa di wilayah Banyumas yang cukup jauh dari pengaruh kekuasaan kerajaan pada masanya adalah sebuah daerah yang dibuka (banyumasan : ditrukahi) oleh prajurit kerajaan Mataram Islam dan beberapa pendatang dari luar yang berlatar belakang santri. Tercatat sejumlah nama-nama misalnya : Mbah Hadik Santri, Mbah Tegaljaya, Mbah Gedhong, Mbah Adipati, Singapraja, Natapraja, Bandhayudha dan yang agak belakangan adalah Mbah Muhammad Khoeron. Mereka tersebar di beberapa grumbul yang ada di Tinggarjaya yaitu Tawinangun, Kaligusur (dulu lebih dikenal dengan Dawuhan Kemiri),Komsair (Komplek Sier), Karangcapit (Lor) (dikenal dengan Rawagombyang dan Gupakan Warak yang dahulunya konon sebagai persembunyian para bencoleng dan maling), Kedunglegok. dan Kalikangkung.
Desa Tinggarjaya tidak luput dari catatan masa penjajahan, awal kemerdekaan, pemberontakan DI/ TII dan peristiwa berdarah pemberontakan PKI. Sesama warga saling berhadapan karena berlawanan posisi adalah hal yang wajar pada masa tersebut, namun berkat kedewasaan masyarakatnya luka tersebut tidak dijadikan dendam yang berkelanjutan.
Pada sektor pertanian yang pernah menjadi prioritas utama pembangunan masa orde baru, di Tinggarjaya pada tahun 1973 Presiden Soeharto meresmikan bangunan proyek Tajum Pilot Scheme yang fokus pada kegiatan penelitian pembenihan tanaman padi dan juga pembangunan saluran irigasi dengan bangunan yang monumental yaitu jembatan (biasa dinamai Pemancangan) yang menjadi penghubung saluran irigasi desa Tinggarjaya melintasi sungai Tajum menuju desa Gerduren. Pembangunan saluran irigasi inilah yang mencetak tanah gaga (pertanian kering) menjadi tanah persawahan sehingga sampai sekarang Tinggarjaya merupakan desa yang memiliki lahan sawah terluas di Kabupaten Banyumas. Dalam kesempatan tersebut diresmikan pula bangunan baru Balai Desa Tinggarjaya yang semula pernah berdiri di mulut gang jurusan Kedunglegok yang bersebelahan dengan Pasar Thengok desa Tinggarjaya.
 
 
Lurah Raden (1935 sd. 1940)
Baris 38:
Suharno (1999 sd. 2006)
Ilyas¿ (2007 sd. 2013)
Sidan Hadi Danumartopo (1913 sd. 1918)-->Warmono, SPd (2019 sd 2025)
 
Daftar GRUMBUL
1. Lebak Timur
2. Kedung Legok
3. Kompas
4. Karangcapit Lor
5. Karangcapit kidul
6. Kalikangkung
7. Kutowinangun
8. Kampung Baru
9. Cumplung
10.Mangun Sari
11.Dukuh
12.Wlahar Barat
13.Wlahar Timur
14.Kaligusur
15.Wates
16.Komsair
17.Lebak Pesawoan
 
== Situs web ==
'''https://Jatilawang.com/tinggarjaya'''{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
 
 
{{kelurahanKelurahan-stub}}