Stasiun Tuntang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k (via JWB)
 
(47 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{infobox stasiun
| name = Tuntang
| image = St.Stasiun Tuntang 2019.JPGjpg
| caption = Stasiun Tuntang sebelumpada direnovasitahun 2019
| prov = Jawa Tengah
| kabupaten = Semarang
| kecamatan kabupaten = Tuntang
| desa = Tuntang
| alamat = Jalan Raya [[Salatiga]]–[[Tuntang, Semarang|Tuntang]]–[[Bringin, Semarang|Bringin]]-[[TuntangKedungjati, SemarangGrobogan|TuntangKedungjati]]
| kodepos = 50773
| open = [[1873]]
| close = 1976
| reopen = [[2002]]
| kode = TTG
| tinggi = +464 m
| track = 32 (jalur 2: sepur lurus)
| arsitektur = Indische Empire NIS
| no_stasiun = 3305
| letak = km 30+581 lintas [[Stasiun Kedungjati|Kedungjati]]–''[[Stasiun Bringin|Bringin]]''–[[Museum Kereta Api Ambarawa|Ambarawa]]
| line = Kereta wisata Ambarawa–Tuntang
| services = {{adjacent stations|system=Layanan warisan sejarah KAI
| operator = [[Daerah Operasi IV Semarang]]
|line2=Ambarawa Tuntang|left2=|right2=Ambarawa
}}
| operator = daop4
| class = III/kecil
| close_type = PJKA
| platform = Satu peron sisi dan satu peron pulau yang rendah
}}
'''Stasiun Tuntang (TTG)''' merupakan [[stasiun kereta api]] kelas III/kecil yang terletak di Kecamatan [[Tuntang, Semarang|Tuntang]] dan berada di daerah perbatasan antara [[Kota Salatiga]] dan [[Kabupaten Semarang]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +464 m ini termasuk dalam [[Daerah Operasi IV Semarang]].
 
== Sejarah ==
Stasiun ini dahulu dibangun pada tahun 1871 dan dioperasikan pada tanggal 21 Mei 1873.<ref>{{cite book|title=Schetskaart van de spoorweg Samarang-Vorstenlanden door de Raad van Beheer der Nederlandsch-Indische Spoorweg-Maatschappij aan de Heeren leden van de Staten-Generaal aangeboden|date=1869}}</ref><ref>{{cite book|title=Geschiedenis van het Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij|last=Banck|first=J.E.|date=1869|publisher=M.J. Fisser}}</ref> NamunBangunan stasiun iniyang dinonaktifkanada pada tahun 1976 karena jalursaat ini kalahadalah bersainggenerasi dengankedua modayang transportasiberasal lain.dari Stasiuntahun ini1905 saatketika baru[[Nederlandsch-Indische ditutupSpoorweg sempatMaatschappij]] melayani(NIS) keretamembangun wisata Ambarawastasiun-Tuntangstasiun namun itu tak berlangsung lama karena faktor rel yang rusakbaru. SebelumnyaGaya jalurarsitektur sempatstasiun mangkrakini ketikamirip layanandengan kereta[[Stasiun wisata ke Tuntang dihentikan, tetapi jalur kembali dibuka tahun 2002 setelah direnovasiBringin]].<ref>{{Cite news|url=https://travel.kompas.com/read/2016/12/18/142800227/serunya.naik.kereta.tua.di.museum.kereta.ambarawa|title=SerunyaKeduanya Naikmemiliki Keretakesamaan Tuagaya diarsitektur Museum"Chalet KeretaNIS" Ambarawayang -diperkenalkan Kompas.com|last=Media|first=KompasNIS Cyber|date=2016-12-18|newspaper=KOMPAS.com|language=en|access-date=2018-08-04}}</ref>pada Mulanya,rancangan stasiun ini hanya dapat melayani lori Ambarawa-Tuntang,stasiun namunbarunya pada tahunawal 2009abad stasiun ini direnovasi dan kemudian melayani kereta uap wisata lagi20.<ref>{{Cite news|urlname=https"://otomotif.kompas.com/read/2014/02/28/1850453/Melongok.Potensi.Titik-Titik.Pariwisata.Salatiga-Ambarawa|title=Melongokbpcb" Potensi Titik-Titik Pariwisata Salatiga-Ambarawa - Kompas.com|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2014-02-28|newspaper=KOMPAS.com|language=en|access-date=2018-08-04}}</ref>
 
Dahulu, stasiun ini pernah dijadikan tempat transit dari layanan bus milik NIS yang memiliki trayek Stasiun Tuntang-Kota Salatiga. Pada 1921, layanan bus tersebut kemudian diakuisisi oleh perusahaan otobus swasta [[Eerste Salatigasche Transport Onderneming]] (ESTO).<ref name=":bpcb">{{Citebook|title=Stasiun Kereta Api Tapak Bisnis & Militer Belanda|author=Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah|publisher=Balai Pelestarian Cagar Budaya|year=|page=20-21}}</ref>
Ada catatan menarik bahwa pada tahun 1876, penyair asal Perancis, [[Arthur Rimbaud]], datang ke Jawa Tengah lewat Stasiun Tuntang untuk bergabung dengan KNIL di Salatiga.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/224921885|title=Orang Indonesia & orang Prancis, dari abad XVI sampai dengan abad XX|last=Tahi.|first=Simbolon, Parakitri|last2=UI.|first2=Tim Penerjemah|date=2006|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|isbn=7979100506|location=Jakarta|oclc=224921885}}</ref>
 
Stasiun sempat dinonaktifkan pada tahun 1976 karena jalur ini kalah bersaing dengan moda transportasi lain, tetapi saat baru ditutup, sempat melayani kereta wisata Ambarawa-Tuntang. Sayang, hal tersebut tak berlangsung lama karena faktor rel yang rusak. Sebelumnya jalur sempat mangkrak ketika layanan kereta wisata ke Tuntang dihentikan, tetapi jalur kembali dibuka tahun 2002 setelah direnovasi.<ref>{{Cite news|url=https://travel.kompas.com/read/2016/12/18/142800227/serunya.naik.kereta.tua.di.museum.kereta.ambarawa|title=Serunya Naik Kereta Tua di Museum Kereta Ambarawa|date=2016-12-18|work=[[Kompas.com]]|language=en|access-date=2018-08-04|editor-last=Asdhiana|editor-first=I Made|first=Muhammad Irzal|last=Adikurnia}}</ref> Awalnya, stasiun ini hanya dapat melayani lori Ambarawa-Tuntang, tetapi pada 2009 stasiun ini direnovasi dan kemudian melayani kereta uap wisata lagi.<ref>{{Cite news|url=https://otomotif.kompas.com/read/2014/02/28/1850453/Melongok.Potensi.Titik-Titik.Pariwisata.Salatiga-Ambarawa|title=Melongok Potensi Titik-Titik Pariwisata Salatiga-Ambarawa|date=2014-02-28|work=[[Kompas.com]]|language=en|access-date=2018-08-04|editor-last=Harvenda|editor-first=Aris F|first=Agung|last=Kurniawan}}</ref>
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Spoorwegstation Toentang van de N.I.S. Midden Java TMnr 10014032.jpg|jmpl|Stasiun Tuntang pada tahun 1910-an]]
Direncanakan jalur menuju [[Stasiun Kedungjati|Kedungjati]] akan dihidupkan kembali dan hal ini terwujud dengan penandatanganan ''[[Memorandum of Understanding]]'' (MoU) atau Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]] [[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia|Kementerian Perhubungan (Kemenhub)]] dan Gubernur Jawa Tengah [[Bibit Waluyo]] serta [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia (Persero)]] di Stasiun [[Ambarawa]], hari Senin [[14 Januari]] [[2013]].<ref>{{Cite news|url=http://www.tribunnews.com/bisnis/2013/01/14/jalur-kereta-tuntang-kedungjati-dihidupkan-kembali|title=Jalur Kereta Tuntang-Kedungjati Dihidupkan Kembali - Tribunnews.com|date=2013-01-14|newspaper=Tribunnews.com|language=id-ID|access-date=2018-08-04}}</ref>
 
Ada catatan menarikyang menyebutkan bahwa pada tahun 1876, penyair asal PerancisPrancis, [[Arthur Rimbaud]], datang ke Jawa Tengah lewatmelalui Stasiunstasiun Tuntangini pada 1876 untuk bergabung dengan KNIL di Salatiga.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/224921885|title=Orang Indonesia & orang Prancis, dari abad XVI sampai dengan abad XX|last=Tahi.|first=Simbolon, Parakitri|last2=UI.|first2=Tim Penerjemah|date=2006|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|isbn=7979100506|location=Jakarta|oclc=224921885}}</ref>
== Bangunan dan tata letak ==
Bangunan stasiun ini tidak jauh berbeda dengan [[Stasiun Bringin]], tetapi hanya berbeda pada bagian samping stasiun tersebut.
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Spoorwegstation Toentang van de N.I.S. Midden Java TMnr 10014032.jpg|jmpl|Stasiun Tuntang pada tahun 1910-an.]]
Ke arah utara, rel masih ada, namun hanya sepanjang 300 meter; setelah itu rel mulai timbul tenggelam. Saat ini stasiun ini mempunyai dua jalur kereta api dan satu jalur kereta api baru yang sedang dibangun di sebelah gudang. Stasiun ini juga dilengkapi sub dipo lokomotif yang baru dibangun. Sub dipo lokomotif Tuntang telah dijadikan sebagai tempat penyimpanan sebagian lokomotif diesel karena stasiun ini akan dijadikan museum lokomotif diesel, mengingat lokomotif diesel hidraulik sudah hampir semuanya pensiun beroperasi (purna tugas) dan mulai dipreservasi.<ref>{{Cite web|url=https://kereta-api.info/profil-stasiun-tuntang-ttg-jawa-tengah-5322.htm|title=Profil Stasiun Tuntang (TTG), Jawa Tengah – Info Kereta Api|website=kereta-api.info|language=id-ID|access-date=2018-08-04}}</ref>
[[Berkas:Stasiun Tuntang (1).jpg|jmpl|Stasiun Tuntang pada 2021.]]
Direncanakan jalur menuju [[Stasiun Kedungjati|Kedungjati]] akan dihidupkan kembali dan hal ini terwujud dengan penandatanganan ''[[Memorandum of Understanding]]'' (MoU) atau Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]] [[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia|Kementerian Perhubungan (Kemenhub)]] dan Gubernur Jawa Tengah [[Bibit Waluyo]] serta [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia (Persero)]] di Stasiun [[Museum Kereta Api Ambarawa|Stasiun Ambarawa]], haripada Senin [[14 Januari]] [[2013]].<ref>{{Cite news|url=http://www.tribunnews.com/bisnis/2013/01/14/jalur-kereta-tuntang-kedungjati-dihidupkan-kembali|title=Jalur Kereta Tuntang-Kedungjati Dihidupkan Kembali - Tribunnews.com|date=2013-01-14|newspaperwork=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id-ID|access-date=2018-08-04|last=Sanusi|editor-last=Sanusi}}</ref>
 
== Kondisi umum ==
Untuk segmen Kedungjati–Tuntang saat ini telah menjalani progres reaktivasi, namun saat ini proyeknya tersendat lantaran masalah pembebasan lahan. Untuk mendukung reaktivasi, bangunan [[Stasiun Bringin]], Gogodalem, dan [[Stasiun Tempuran|Tempuran]] harus dirombak atau direplikasi karena bangunannya sudah tua dan rawan karena tidak pernah dirawat.<ref>{{Cite news|url=http://beritatrans.com/2017/03/06/stasiun-tuntang-dan-rencana-reaktivasi-jalur-ka-tuntang-kedungjati/|title=Stasiun Tuntang dan Rencana Reaktivasi Jalur KA Tuntang-Kedungjati - Berita Trans|date=2017-03-06|newspaper=Berita Trans|language=id-ID|access-date=2018-08-03}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://regional.kompas.com/read/2017/10/16/07280931/menhub-tinjau-ulang-reaktivasi-jalur-ka-kedungjati-tuntang|title=Menhub Tinjau Ulang Reaktivasi Jalur KA Kedungjati-Tuntang - Kompas.com|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2017-10-16|newspaper=KOMPAS.com|language=en|access-date=2018-08-03}}</ref>
Bangunan stasiun ini tidak jauh berbeda dengan [[Stasiun Bringin]], tetapi hanya berbeda padadi bagian samping stasiun tersebut.
 
Ke arah utara, rel masih ada, namuntetapi hanya sepanjang 300 meter; setelah itu rel mulai timbul tenggelam. Saat ini stasiun ini mempunyai dua jalur kereta api dan satu jalur kereta api baru yang sedang dibangun di sebelah gudang. Stasiun ini juga dilengkapi sub dipodepo lokomotif yang baru dibangun. Sub dipodepo lokomotif Tuntang telah dijadikan sebagai tempat penyimpanan sebagian lokomotif diesel karenadan direncanakan stasiun ini akan dijadikanmenjadi museum lokomotif diesel, mengingat sebagian lokomotif diesel elektrik yang diproduksi di bawah tahun 1970-an serta seluruh lokomotif diesel hidraulik di Jawa sudah hampir semuanya pensiun beroperasi (purna tugas) dan mulai dipreservasi.<ref>{{Cite web|url=https://kereta-api.info/profil-stasiun-tuntang-ttg-jawa-tengah-5322.htm|title=Profil Stasiun Tuntang (TTG), Jawa Tengah – Info Kereta Api|website=kereta-api.info|language=id-ID|access-date=2018-08-04}}</ref>
== Layanan kereta api ==
 
Kereta wisata Ambarawa–Tuntang (melayani pelangsiran lokomotif untuk kembali ke [[Museum Kereta Api Ambarawa]])
Untuk segmen Kedungjati–Tuntang saat ini telah menjalani progres reaktivasi, namuntetapi saat ini proyeknya tersendat lantaran masalah pembebasan lahan. Untuk mendukung reaktivasi, bangunan [[Stasiun Bringin]], [[Stasiun Gogodalem|Gogodalem]], dan [[Stasiun Tempuran|Tempuran]] harus dirombak atau direplikasi karena bangunannya sudah tua dan rawan karena tidak pernah dirawat.<ref>{{Cite news|url=http://beritatrans.com/2017/03/06/stasiun-tuntang-dan-rencana-reaktivasi-jalur-ka-tuntang-kedungjati/|title=Stasiun Tuntang dan Rencana Reaktivasi Jalur KA Tuntang-Kedungjati - Berita Trans|date=2017-03-06|newspaper=Berita Trans|language=id-ID|access-date=2018-08-03}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://regional.kompas.com/read/2017/10/16/07280931/menhub-tinjau-ulang-reaktivasi-jalur-ka-kedungjati-tuntang|title=Menhub Tinjau Ulang Reaktivasi Jalur KA Kedungjati-Tuntang - Kompas.com|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2017-10-16|newspaperwork=KOMPAS[[Kompas.com]]|language=en|access-date=2018-08-03|editor-last=Djumena|editor-first=Erlangga|first=Syahrul|last=Munir}}</ref>
 
== Layanan kereta api ==
Kereta wisata Ambarawa–Tuntang (melayani pelangsiran lokomotif untuk kembali ke [[Museum Kereta Api Ambarawa]]).
 
== Referensi ==
Baris 45 ⟶ 56:
 
== Pranala luar ==
{{commons category|Tuntang Station}}
* {{id}} [http://www.tempo.co/read/news/2012/10/11/199435020/Jalur-Kereta-Api-Mati-Potensi-Wisata-Baru Jalur Kereta Api Mati, Potensi Wisata Baru] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150403222850/http://www.tempo.co/read/news/2012/10/11/199435020/Jalur-Kereta-Api-Mati-Potensi-Wisata-Baru |date=2015-04-03 }}
 
{{s-lineAdjacent stations|system=KAI|previous=Bringin|line=Kedungjati–Secang|nextleft=Bringin|right=Ambarawa|note2note-right=Museum}}
 
{{s-rail-start}}
{{s-rail|title=KAI}}
{{s-line|system=KAI|previous=Bringin|line=Kedungjati–Secang|next=Ambarawa|note2=Museum}}
{{s-end}}
{{coord|-7.260699|110.454034|display=title}}
{{stasiun-stub}}
 
[[Kategori:Stasiun kereta api di Jawa Tengah|Tuntang]]
[[Kategori:Stasiun kereta api di Semarang|Tuntang]]
[[Kategori:Tuntang, Semarang]]