Kabupaten Aceh Barat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(113 revisi perantara oleh 46 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{other uses|Aceh (disambiguasi)}}
{{coor title dm|4|27|N|96|11|E|region:ID-AC_type:adm2nd|display=title}}
{{
|settlement_type = Kabupaten
|nama = Kabupaten Aceh Barat
|translit_lang1_type = [[abjad Jawi|Jawoë]]
|translit_lang1_info = اچيه بارت
|
|caption = [[Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh]]
|
|
|koordinat = 04°61'-04°47' [[Lintang Utara|LU]]{{br}}95°00'- 86°30' [[Bujur Timur|BT]]
|
|semboyan =
|
|ibukota = [[Meulaboh]]
|
|
|dasar hukum = UU No. 11 Tahun 2024<ref name="UU">{{cite web| date = 2024-07-02 | url = https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/177236/Salinan_UU_Nomor_5_Tahun_2024.pdf | title = Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2024 tentang Kabupaten Aceh Barat di Aceh | publisher = Lembaran Negara Republik Indonesia | access-date = 2024-07-15 | archive-date = 2024-07-15 | archive-url = https://web.archive.org/web/20240715050041/https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/177242/Salinan_UU_Nomor_11_Tahun_2024.pdf }}</ref>
|
|tanggal = [[24 November]] [[1956]]<ref name="UU"/>
|hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|1945|12|29}}
|
|nama kepala daerah =
|wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
|nama wakil kepala daerah =
|sekretaris daerah = Marhaban
|ketua DPRD =
|luas = 2927,95
|penduduk = 207690
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|
|
|99,45% [[Islam]] |0,32% [[Agama Buddha|Buddha]]
|{{Tree list}}
* 0,23% [[Kekristenan]]
** 0,20% [[Protestan]]
** 0,03% [[Katolik]]<ref name="DUKCAPIL"/>
{{Tree list/end}}}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa
|IPM = {{increase}} 74,62 ([[2023]])<br> <span style="background:Yellow;color:#00726a"> tinggi </span><ref name="IPM">{{cite web|url=https://aceh.bps.go.id/indicator/26/74/1/ipm.html|title=Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2021-2023|website=www.aceh.bps.go.id|accessdate=28 Januari 2024}}</ref>
|
|
|nomor_polisi = BL ''xxxx'' E**
|apbd = Rp 1.251.178.454.853,-<ref name="APBD 2018">{{cite web |url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |title=APBD 2018 ringkasan update 04 Mei 2018 |date=2018-05-04 |accessdate=2018-07-06 |archive-date=2018-07-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180706132521/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |dead-url=no }}</ref>
|
|dau = Rp 561.819.533.000,-
|dauref = ([[2021]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2020/09/DAU_rotated.pdf|title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2021|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2021)|accessdate=8 Desember 2021|page=1|format=pdf|archive-date=2021-12-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20211207084638/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2020/09/DAU_rotated.pdf|dead-url=no}}</ref>
|flora =
|fauna =
|zona waktu = [[UTC+07:00]], [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
|web = {{url|acehbaratkab.go.id}}
}}
'''Aceh Barat''' ({{Lang-ace|[[abjad Jawi|Jawoë]]: اچيه بارت|Acèh Barat}}) adalah salah satu [[kabupaten]] di provinsi [[Aceh]], [[Indonesia]].<ref name="Permendagri-137-2017">{{cite web|url= https://archive.org/details/PermendagriNo.137Tahun2017 |title= Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan |publisher= Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia |access-date= 3 Oktober 2019 |archive-url= https://archive.org/details/PermendagriNo.137Tahun2017/mode/2up |archive-date= 29 Desember 2018}}</ref>
Sebelum pemekaran, Aceh Barat mempunyai luas wilayah 10.097,04 [[Kilometer persegi|km²]] atau 1.010.466 Ha dan merupakan bagian wilayah pantai Barat dan Selatan [[pulau Sumatra]] yang membentang dari barat ke Timur mulai dari kaki gunung Geurutee (perbatasan dengan Aceh Besar) sampai ke sisi Krueng Seumayam (perbatasan Aceh Selatan) dengan panjang garis pantai sejauh 250 km². Setelah dimekarkan luas wilayah menjadi 2.927,95 km²<ref name="Permendagri-137-2017"/> dan pada pertengahan tahun [[2024]] memiliki penduduk sebanyak 207.690 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=16 November 2024|format=Visual}}</ref><ref name="ACEHBARAT">{{cite web|url=https://acehbaratkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/90701fc7b2b283f9a1e8c892/kabupaten-aceh-barat-dalam-angka-2021.html|title=Kabupaten Aceh Barat Dalam Angka 2021|website=www.acehbaratkab.bps.go.id|accessdate=8 Desember 2021|pages=12, 68, 194|format=pdf|archive-date=2021-12-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20211208073850/https://acehbaratkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/90701fc7b2b283f9a1e8c892/kabupaten-aceh-barat-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref>
Aceh Barat adalah tempat asal pahlawan nasional [[Teuku Umar]] yang dijadikan nama berbagai tempat di Meulaboh seperti perguruan tinggi negeri [[Universitas Teuku Umar]] dan [[Komando Resor Militer 012]]/Teuku Umar.
<!-- TIDAK ADA REFERENSI
== Sejarah ==
[[Berkas:Meulaboh beach rainbow sunset.jpg|300px|jmpl|Sebuah pantai di Meulaboh]]
Baris 58 ⟶ 66:
Wilayah bagian barat Kerajaan Aceh Darussalam mulai dibuka dan dibangun pada [[abad ke-16]] atas prakarsa Sultan Saidil Mukamil ([[Sultan Aceh]] yang hidup antara tahun [[1588]]-[[1604]]), kemudian dilanjutkan oleh [[Sultan Iskandar Muda]] (Sultan Aceh yang hidup tahun [[1607]]-[[1636]]) dengan mendatangkan orang-orang Aceh Rayeuk dan Pidie.
Daerah ramai pertama adalah di teluk Meulaboh (
Dari perkembangan selanjutnya, wilayah Aceh Barat diakhir [[abad ke-17]] telah berkembang menjadi beberapa kerajaan kecil yang dipimpin oleh Uleebalang, yaitu
==== Silsilah Raja Meulaboh ====
Raja-raja yang pernah bertahta di kehulu-balangan Kaway XVI hanya dapat dilacak dari T. Tjik Pho Rahman, yang kemudian digantikan oleh anaknya yang bernama T. Tjik Masaid, yang kemudian diganti oleh anaknya lagi yang bernama T. Tjik Ali dan digantikan anaknya oleh T. Tjik Abah (sementara) dan kemudian diganti oleh T. Tjik Manso yang memiliki tiga orang anak yang tertua menjadi Raja Meulaboh bernama T. Tjik Raja Nagor yang pada tahun 1913 meninggal dunia karena diracun, dan kemudian digantikan oleh adiknya yang bernama Teuku Tjik Ali Akbar, sementara anak T. Tjik Raja Nagor yang bernama Teuku Raja Neh, masih kecil.
Saat Teuku Raja Neh (ayah dari H.T. Rosman. mantan Bupati Aceh Barat) anak dari Teuku Tjik Raja Nagor besar ia menuntut agar kerajaan dikembalikan kepadanya, namun T. Tjik Ali Akbar yang dekat dengan Belanda malah mengfitnah Teuku Raja Neh sakit gila, sehingga menyebabkan T. Raja Neh dibuang ke Sabang.
Pada tahun 1942 saat Jepang masuk ke Meulaboh, T. Tjik Ali Akbar dibunuh oleh Jepang bersama dengan Teuku Ben dan pada tahun 1978, mayatnya baru ditemukan di bekas Tangsi Belanda atau sekarang di Asrama tentara Desa Suak Indrapuri, kemudian Meulaboh diperintah para Wedana dan para Bupati dan kemudian pecah menjadi Aceh Selatan, Simeulue, Nagan Raya, Aceh Jaya. (teuku dadek)
Dimasa penjajahan Belanda, melalui suatu perjanjian (Korte Verklaring), diakui bahwa masing-masing Uleebalang dapat menjalankan pemerintahan sendiri (Zelfsbestuur) atau swaparaja (landschap). Oleh Belanda Kerajaan Aceh dibentuk menjadi Gouvernement Atjeh en Onderhorigheden (Gubernemen Aceh dan Daerah Taklukannya) dan selanjutnya dengan dibentuknya Gouvernement
=== Penjajahan Belanda ===
Aceh Barat sangat berkaitan dengan sejarah Meulaboh,
Meulaboh sudah berumur 402 tahun terhitung dari saat naik tahtanya Sultan Saidil Mukamil (1588-1604), catatan sejarah menunjukan bahwa Meulaboh sudah ada sejak Sultan tersebut berkuasa.
Baris 81 ⟶ 88:
==== Karesidenan Aceh ====
Seluruh wilayah Keresidenan Aceh dibagi menjadi 4 (empat) afdeeling yang salah satunya adalah Afdeeling Westkust van Atjeh atau Aceh Barat dengan
# Meulaboh dengan
# Tjalang dengan
# Tapaktuan dengan
# Simeulue dengan
# Zuid Atjeh dengan
# Singkil dengan
=== Penjajahan Jepang ===
Di zaman penjajahan Jepang (
=== Masa kemerdekaan ===
Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, berdasarkan Undang-undang Nomor 7 (Drt) Tahun 1956 tentang pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-kabupaten dalam lingkungan Provinsi Sumatera Utara, wilayah Aceh Barat dimekarkan menjadi 2 (dua) Kabupaten yaitu Kabupaten Aceh Barat dan Kabupaten Aceh Selatan. Kabupaten Aceh Barat dengan
Pada
Kemudian pada tahun 2000 berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5, Kabupaten Aceh Barat dimekarkan dengan menambah 6 (enam) kecamatan baru yaitu Kecamatan Panga; Arongan Lambalek; Bubon; Pantee Ceureumen; Meureubo dan Seunagan Timur. Dengan pemekaran ini Kabupaten Aceh Barat memiliki 20 (dua puluh) Kecamatan, 7 (tujuh) Kelurahan dan 207 Desa.
Selanjutnya pada tahun 2002 Kabupaten Aceh Barat daratan yang luasnya 1.010.466 Ha, kini telah dimekarkan menjadi tiga Kabupaten yaitu Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Barat dengan dikeluarkannya Undang-undang
== Geografi ==
Sebelum pemekaran, Kabupaten Aceh Barat mempunyai luas wilayah 10.097.04 km² atau 1.010.466 hektare dan secara astronomi terletak pada 2°00'-5°16' Lintang Utara dan 95°10' Bujur Timur dan merupakan bagian wilayah pantai barat dan selatan kepulauan
=== Batas Wilayah ===
Setelah pemekaran letak geografis Kabupaten Aceh Barat secara astronomi terletak pada 04°61'-04°47' Lintang Utara dan 95°00'- 86°30' Bujur Timur dengan luas wilayah 2.927,95 km² dengan batas-batas sebagai berikut:
{{batas_USBT
|utara = [[Kabupaten Aceh Jaya]] dan [[Kabupaten Pidie]]
|selatan = [[Samudra Indonesia]] dan [[Kabupaten Nagan Raya]]
|timur = [[Kabupaten Aceh Tengah]] dan [[Kabupaten Nagan Raya]]
|barat = [[Samudera Indonesia]]
}}
=== Rata-rata Suhu, Curah Hujan dan Hari Hujan ===
Baris 259 ⟶ 203:
|Nov humidity = 91
|Dec humidity = 92
|source = Stasiun Meteorologi dan Geofisika Cut Nyak Dhien <ref>{{cite web
|url = https://acehbaratkab.bps.go.id/publication/2017/07/31/df36e653c5c3ac119e28eed5/kabupaten-aceh-barat-dalam-angka-2017.html
|title = Kabupaten Aceh Barat dalam Angka 2017
|publisher = Badan Pusat Statistik
|accessdate = 03 Maret 2018
|archive-date = 2022-01-25
|archive-url = https://web.archive.org/web/20220125165706/https://acehbaratkab.bps.go.id/publication/2017/07/31/df36e653c5c3ac119e28eed5/kabupaten-aceh-barat-dalam-angka-2017.html
|dead-url = no
}}</ref>
}}
==
Kabupaten ini dipimpin oleh seorang [[Bupati]] yang terpilih dalam setiap [[Pilkada]].
===
{| class="wikitable" style="text-align:center;"
|-
!style="background:#fad000;"| No
!style="background:#fad000;" colspan=2| Bupati
!style="background:#fad000;"| Mulai menjabat
!style="background:#fad000;"| Akhir menjabat
!style="background:#fad000;"| Ket.
!style="background:#fad000;"| Wakil Bupati
|-
|-
| *
| [[Berkas:Azwardi Abdullah.jpg|131x131px]]
|[[Azwardi Abdullah|Azwardi, AP, M.Si]]<br><small>([[Penjabat]])</small>
| 11 Oktober 2024
|''Petahana''
|<ref name="Aceh111022">{{cite web |url=http://humas.acehprov.go.id/lantik-4-pj-bupati-pj-gubernur-aceh-ingatkan-tingginya-inflasi-dan-stunting/amp/ |title=Lantik 4 Pj Bupati, Pj Gubernur Aceh Ingatkan Tingginya Inflasi dan Stunting |date=11-10-2022 |access-date=12-10-2022 |website=humas.acehprov.go.id |last= |first= |editor= }}</ref>
|''Lowong''
|-
|}
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Aceh Barat}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Aceh Barat}}
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan gampong di Kabupaten Aceh Barat}}
{{:Daftar kecamatan dan gampong di Kabupaten Aceh Barat}}
=== Lambang daerah ===
Lambang daerah Kabupaten Aceh Barat ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Aceh Barat No. 12 Tahun 1976 Tanggal 26 November 1976 tentang Lambang Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Barat dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Dalam Negeri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor Pem./10/32/46-263 Tanggal 17 Mei 1976 serta telah diundangkan dalam Lembaran Daerah Tingkat II Aceh Barat Nomor 10 Tahun 1980 Tanggal 3 Januari 1980.
Lambang Kabupaten Aceh Barat mempunyai perisai berbentuk kubah masjid yang berisi lukisan lukisan dengan bentuk, warna dan perbandingan ukuran tertentu dan mempunyai maksud serta makna sebagai berikut:
* Perisai berbentuk kubah masjid, melambangkan ketahanan Nasional dan kerukunan yang dijiwai oleh semangat keagamaan;
* Bintang persegi lima, melambangkan falsafah negara, Pancasila;
* Kupiah Meukeutop, melambangkan kepemimpinan;
* Dua tangkai kiri kanan yang mengapit Kupiah Meukeutop terdiri dari kapas, padi, kelapa dan cengkih, melambangkan kesuburan dan kemakmuran daerah;
* Rencong, melambangkan jiwa patriotik/kepahlawanan rakyat;
* Kitab dan Kalam, melambangkan ilmu pengetahuan dan peradaban;
* Tulisan "Aceh Barat" mengandung arti bahwa semua unsur tersebut di atas terdapat di dalam Kabupaten Aceh Barat.
Lambang Daerah ini digunakan sebagai merek bagi perkantoran pemerintah Kabupaten Aceh Barat dan ;
* Sebagai petanda batas wilayah Kabupaten Aceh Barat dengan Kabupaten lainnya.
* Sebagai cap atau stempel jabatan dinas.
* Sebagai lencana yang digunakan oleh pegawai pemerintah Kabupaten Aceh Barat yang sedang menjalankan tugasnya.
* Sebagai panji atau bendera digunakan oleh suatu rombongan yang mewakili atau atas nama pemerintah Kabupaten Aceh Barat dan dapat dipergunakan pada tempat-tempat upacara resmi, pintu gerbang dan lain sebagainya.
Lambang daerah Kabupaten Aceh Barat ini dilarang digunakan apabila bertentangan dengan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 1976 dan barang siapa yang melanggarnya dapat dikenakan hukuman selama-lamanya 1 bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 10.000.- (sepuluh ribu rupiah).
== Pendidikan ==
Aceh Barat memiliki beberapa kampus negeri yaitu :
* [[Universitas Teuku Umar]] (UTU)
* [[STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh]]
* Prodi D-III Kebidanan dan D-III Keperawatan [[Poltekkes Aceh]]
* Akademi Komunitas Negeri (AKN) Aceh Barat
== Kesehatan ==
{{utama|Daftar rumah sakit di Kabupaten Aceh Barat}}
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Lihat pula ==
* [[Kesultanan Aceh]]
== Pranala luar ==
* {{id}} BPS Kabupaten Aceh Barat, 2007
* {{id}}[http://www.acehprov.go.id/images/stories/file/23%20Kab_Kota/Rekap/luas%20wilayah%20rekap.pdf Luas Kabupaten Aceh Barat menurut Situs Resmi Pemerintah Aceh] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101212064951/http://acehprov.go.id/images/stories/file/23%20Kab_Kota/Rekap/luas%20wilayah%20rekap.pdf |date=2010-12-12 }}
* {{id}}[http://www.nad.go.id/index.php?option=isi&task=view&id=372&Itemid=105 Profil Aceh Barat di situs NAD] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070928121258/http://www.nad.go.id/index.php?option=isi&task=view&id=372&Itemid=105 |date=2007-09-28 }}
* {{id}}[http://www.acehbaratkab.go.id Situs Resmi Pemerintah Kabupaten Aceh Barat]
* {{id}}[http://acehbarat.tripod.com/ Situs Aceh Barat di tripod]
* {{id}}[http://www.kompas.com/kompas-cetak/0206/21/NASIONAL/kabu08.htm ''Kabupaten Aceh Barat''. Harian Kompas, 21 Juni 2002]
{{Kabupaten Aceh Barat}}
{{Aceh}}
Baris 293 ⟶ 297:
[[Kategori:Kabupaten Aceh Barat| ]]
[[Kategori:Kabupaten di Aceh|Aceh Barat]]
[[Kategori:Negara dan wilayah yang didirikan tahun 1956]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1956 di Indonesia]]
|