Stasiun Pulau Aie: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lolirahmana (bicara | kontrib)
k Menghapus Kategori:Kota Padang menggunakan HotCat
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k (via JWB)
 
(126 revisi perantara oleh 41 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{infobox stasiun
'''Stasiun Kereta Api Pulo Aie''' merupakan stasiun pertama yang dibangun oleh pemerintahan Kolonial Belanda, menjadi jalur utama perdagangan di Padang, Sumatera Barat.
| image = "++"_stasiun_pulau_air_kota_Padang_2022_1.jpg
| caption = Tampak depan Stasiun Pulau Aie, 2022
| close_type = KAI20
| name = Pulau Aie
| symbol_location = kai
| symbol = bandara
| symbol_location3 =
| symbol3 =
| prov = Sumatera Barat
| kota = Padang
| kecamatan kota = Padang Selatan
| kelurahan kota = Pasa Gadang
| nomor = 7001
| singkatan = PLA
| nomorstasiun = {{Penomoran stasiun KAI persegi solid|name=Me|number=01|size=40}}
| tinggi = +2 m
| letak = km 2+574 lintas [[Stasiun Padang|Padang]]–'''Pulau Aie'''
| class = I
| reopen = 10 Februari 2021
| line = [[Kereta api Minangkabau Ekspres|Minangkabau Ekspres]]
| services = {{Adjacent stations|system=Layanan lokal KAI|line=Minangkabau Ekspres|note-mid=Pulau Aie–BIM, p.p.|right=Tarandam}}
| track = 2 (jalur 2: sepur lurus)
| platform = Satu peron sisi yang cukup tinggi
| parking = Ya
| boardingpass = Ya
| difabel = Ya
| musala = Ya
| laktasi = Ya
| toilet = Ya
| operator = divreii
| open = 1 Juli 1891
| close = Sekitar dekade 1980-an
| alamat = Jalan Pulau Aia
| othername = Stasiun Puluaer, Pulau Air
| oldname = Station Poeloe-Ajer
| sepeda = ?
| merokok =
| cs = Ya
| persinyalan = Mekanik tipe [[Siemens & Halske]] manual tanpa blok
| kesehatan = Ya
| kode = PLA
| module1 = {{infobox cagar budaya|child=yes
| Name = Stasiun Pulau Air
| Image =
| Location =
| Type =
| Criteria = Bangunan
| ID = KB002568
| Region =
| Year = 16 Januari 1998
| ownership = [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia]]
| management = [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia]]
| Link = https://budaya-data.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/objek/KB002568
| Session = 03/1998
| embedded =
| locmapin =
| coordinates =
| map_caption =
}}
}}
'''Stasiun Pulau Aie (PLA)'''—juga dieja dengan nama [[bahasa Melayu]] '''Pulau Air''' dan nama lama '''Pulauaer'''—merupakan [[stasiun kereta api]] kelas I yang terletak di [[Pasa Gadang, Padang Selatan, Padang]]. Stasiun ini merupakan stasiun pertama yang dibangun oleh pemerintahan kolonial Belanda di [[Kota Padang]], [[Sumatera Barat]]. Stasiun ini merupakan stasiun ujung sebelum menuju [[Pelabuhan Muaro]] yang percabangannya dari [[Stasiun Padang]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +2 meter ini termasuk dalam [[Divisi Regional II Sumatera Barat]] serta merupakan bagian dari pengaktifan kembali jalur-jalur kereta api di Sumatera Barat.<ref>{{Cite web|url=https://padang.tribunnews.com/2019/08/23/live-facebook-jalur-ka-dari-stasiun-padang-ke-stasiun-pulau-air-potensial-kembangkan-pariwisata|title=Live Facebook-Jalur KA dari Stasiun Padang ke Stasiun Pulau Air Potensial Kembangkan Pariwisata|website=Tribun Padang|language=id-ID|access-date=2019-08-23}}</ref> Stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus.
 
Sejak tahun 2007, Pemerintah Kota Padang resmi menetapkan stasiun ini sebagai [[cagar budaya]] berdasarkan inventaris Balai Pelestarian Cagar Budaya No. 69/BCB-TB/A/01/2007.<ref>{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbsumbar/wp-content/uploads/sites/28/2018/08/Daftar-CB-SUMBAR.pdf|title=Cagar Budaya Tak Bergerak Sumatera Barat|last=BPCB Sumatera Barat|first=|date=2018|website=|access-date=2019-08-24|archive-date=2019-08-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20190824044457/https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbsumbar/wp-content/uploads/sites/28/2018/08/Daftar-CB-SUMBAR.pdf|dead-url=yes}}</ref> Ke arah barat daya stasiun ini sebenarnya masih memiliki kelanjutan jalur menuju Pelabuhan Muaro, tetapi jalur itu tidak ikut direaktivasi. Stasiun ini beroperasi kembali pada 10 Februari 2021 dan kini melayani [[kereta api Minangkabau Ekspres]] tujuan [[Bandar Udara Internasional Minangkabau]].
 
== Sejarah ==
Setelah dirintisnya jalan rel kereta api yang menghubungkan kotaKota [[Kota Semarang|Semarang]] dan [[Kota Surakarta|Solo]] oleh perusahaan swasta ''Nedederland [[Nederlandsch-Indische Spoor WegmartSpoorweg SchappijMaatschappij]]'' (NIS), pembangunan rel kereta api dilanjutkan kembali ke luar Pulau Jawa, terutama daerah yang mengandung kekayaan alam seperti Sumatera Barat, Sumatera Selatan, damdan Aceh. Keberadaan kereta api di Sumatera baratBarat tidak terlepas dari ditemukannya pertambangan [[batu bara]] di Sawah[[Kota LuntoSawahlunto|Sawahlunto]] pada tahun 1868 oleh seorang insinyur pertambangan bernama [[Willem Hendrik de Greve]].
 
Pembangunan jalan kereta api dilakukan oleh Perusahaan Kereta Api Negara ''[[Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust]]'' (SSS), dimulai dari Teluk Bayur ke Sawahlunto. Pada bulan Juli 1891, telah diselesaikan pembangunan jalan kereta api dari Pulo Aie ke Padang Panjang sepanjang 71&nbsp;km. Pada November 1891, jalan kereta api tersebut mencapai Bukittinggi dengan panjang 90&nbsp;km.
 
Jalur kereta api tersebut diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1892 di Kota [[Kota Padang|Padang]], bersamaan dengan pembukaan [[Pelabuhan Teluk Bayur]] (Emmahaven), dan pembukaan hubungan kereta api dari Padang hingga Muaro Kalaban.<ref>{{Cite thesis|last=Yusman Karim|first=Yusman|title=Keberadaan Stasiun Kereta Api Pulo Aie Kota Padang (1971-1990)|date=|degree=|publisher=|url=|doi=}}</ref>
 
== Reaktivasi ==
Reaktivasi jalur ini mulai digaungkan pada Desember 2013. Pada saat itu, PT KAI Divre II Sumatera Barat mulai melakukan pendataan dan penertiban terhadap rumah-rumah warga di pinggir jalur rel serta lapak Pasar Tarandam yang menempati bekas jalur kereta api. Proyek ini semula bertujuan agar kereta api dapat menjangkau Kota Tua Padang serta [[Pelabuhan Muaro]].<ref>{{Cite journal|last=Sudarsih|first=A.|year=2014|title=Reaktivasi Jalur Padang-Puluaer|url=|journal=Majalah KA|volume=90|issue=|pages=28-29|doi=}}</ref>
 
Dalam perkembangannya, jalur ini juga harus ditingkatkan dengan mengganti rel serta bantalannya mengingat usia prasarana yang sudah sangat tua dan dianggap tidak layak operasi. Untuk memenuhi kebutuhan pedagang dan konsumen di Pasar Tarandam, jalur ini juga direncanakan akan memiliki satu halte.<ref>{{Cite web|url=https://padang.tribunnews.com/2019/07/26/reaktivasi-jalur-kereta-api-dari-stasiun-padang-ke-stasiun-pulau-air-segera-dimulai|title=Reaktivasi Jalur Kereta Api dari Stasiun Padang ke Stasiun Pulau Air Segera Dimulai|website=Tribun Padang|language=id-ID|access-date=2019-08-24}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://beritatrans.com/2019/08/07/kereta-beroperasi-di-simpang-pulau-air-padang-tahun-2020/|title=Kereta Beroperasi di Simpang-Pulau Air Padang Tahun 2020|last=Awe|date=2019-08-07|website=Berita Trans|language=en|access-date=2019-08-24}}</ref> Selain itu, stasiun ini memiliki dua jalur serta persinyalan mekanik seperti halnya [[Divisi Regional II Sumatera Barat|Divre II Sumbar]]. Sebenarnya ruang PPKA stasiun ini awalnya dirancang untuk persinyalan elektrik, tetapi untuk saat ini ruang PPKA tersebut sedang direnovasi untuk mengakomodir peralatan persinyalan mekanik. Jalur menuju Pulau Aie sudah diujicoba pada 7 Maret 2020. Meski awalnya akan diresmikan pada 16 Maret 2020, stasiun ini baru beroperasi pada diberlakukan Grafik Perjalanan Kereta api ([[Grafik perjalanan kereta api|GAPEKA 2021]]) tanggal 10 Februari 2021 karena [[Pandemi koronavirus di Indonesia|pandemi koronavirus]]. Total Rp40 miliar rupiah telah digelontorkan untuk reaktivasi jalur pendek yang hanya memiliki panjang 2,6&nbsp;km ini.<ref>{{Cite web|url=https://posmetropadang.co.id/jalur-ka-pulau-air-resmi-beroperasi-16-maret-ada-tiket-gratis-bagi-warga/|title=Jalur KA Pulau Air Resmi Beroperasi 16 Maret, Ada Tiket Gratis Bagi Warga|date=2020-03-02|website=Posmetro Padang|language=en-US|access-date=2020-03-02}}</ref>
 
== Bangunan dan tata letak ==
{| cellspacing="0" cellpadding="3"
| colspan="4" style="border-top:solid 1px gray;border-bottom:solid 1px gray;text-align:center" |{{Infobox station/KAI header 2|kode=PLA|penomoran={{Penomoran stasiun KAI persegi solid|Me|01|seq=2|size=25}}|bandara=yes}}
|-
|Jalur '''2'''
|
|Sepur belok
|
|-
|Jalur '''1'''
|← {{Small|([[Stasiun Tarandam|Tarandam]])}}
|Sepur lurus
{{Rcb|Layanan lokal KAI|Minangkabau Ekspres|inline=yes}}, dari dan tujuan [[Stasiun Bandara Internasional Minangkabau|BIM]]
|
|-
| colspan="4" style="text-align:center; border-top:solid 2px black;border-left:solid 2px black;border-right:solid 2px black;border-bottom:solid 2px black;" |{{Small|Peron sisi}}
|-
| colspan="4" style="border-top:solid 1px gray;border-bottom:solid 1px gray;text-align:center" |'''Bangunan utama stasiun'''
|}
 
== Layanan kereta api ==
Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023.<ref>{{cite book|date=14 April 2023|url=https://djka.dephub.go.id/uploads/202305/KP-DJKA_69_TAHUN_2023_GAPEKA_SUMBAGBAR_2023.pdf|title=Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Barat Tahun 2023|location=[[Jakarta]]|publisher=[[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]]|accessdate=12 Mei 2023}}</ref>
 
=== Kereta bandara ===
{| class="wikitable"
|-
!colspan=2|Nama kereta api
!colspan=2|Relasi
!cosplan=2|Keterangan
|-
|colspan=2 rowspan=2| {{rint|padang|me}} {{kereta api|Minangkabau Ekspres}}
| '''Pulau Aie'''
| rowspan=2|{{sta|Bandara Internasional Minangkabau}}
|–
|}
 
== Galeri ==
<gallery>
Stasiun Pulau Air.JPG|Stasiun Pulau Aie sebelum direnovasi, 2014
Stasiun Pulau Air nonaktif.jpg|Stasiun Pulau Aie sebelum direnovasi, 2019
Ujicoba_Stasiun_Pulau_Aie.jpg| Stasiun Pulau Aie setelah selesai direnovasi tepat saat ujicoba jalur.
</gallery>
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
{{Adjacent stations|system=KAI|line=Pulau Aie–Kayu Tanam|right=Tarandam}}
{{Stasiun kereta api di Indonesia |state=expanded}}
{{Transportasi di Kota Padang}}
 
 
[[Kategori:Stasiun kereta api di Sumatera Barat|Pulau Aie]]
Pembangunan jalan kereta api dilakukan oleh Perusahaan Kereta Api Negara ''Sumatera Staats Spoorw''egen (SSS), pembangunan jalan kereta api dimulai dari Teluk Bayur (Emmahaven)- Sawah Lunto. Pada bulan Juli 1891, telah diselesaikan pembangunan jalan kereta api dari Pulo Aie (Padang) ke Padang Panjang sepanjang 71 Km. pada November 1891 jalan kereta api tersebut mencapai Bukittinggi dengan panjang 90 Km.
[[Kategori:Kota Padang]]
[[Kategori:Padang Selatan, Padang]]
 
Jalur kereta api diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1892 di Kota Padang, bersamaan dengan pembukaan Pelabuhan Teluk Bayur (Emmaheaven), dan pembukaan hubungan kereta api dari Padang hingga Muaro Kalaban. <ref>{{Cite thesis|last=Yusman Karim|first=Yusman|title=Keberadaan Stasiun Kereta Api Pulo Aie Kota Padang (1971-1990)|date=|degree=|publisher=|url=|doi=}}</ref>
 
{{stasiun-Sumbar-stub}}
[[Kategori:Sejarah]]