Kesultanan Benggala: Perbedaan antara revisi

| native_name = <small>বাংলা সুলতানাত</small>

| conventional_long_name = Kesultanan BengalBenggala

| continent = Asia

|region region = Asia Selatan

| country = Bangladesh

| era = [[Abad Pertengahan Akhir]]

|status status =

| status_text =

| empire =

| religion = [[Islam Sunni]] <small>(resmi)</small>, [[Hindu]], [[Buddha]]

| government_type = [[Monarki absolut]], [[negara kesatuan]] dengan [[Federasi|struktur federal]]

| p1 = Kesultanan Delhi

| flag_p1 = Delhi Sultanate Flag (catalan atlas).pngsvg

| p2 = Kekaisaran Sur

| flag_p2 =

| s1 = Kekaisaran Sur

| flag_s1 =

| s2 = Kerajaan Mrauk U

| flag_s2 =

| s3 = Kerajaan Bhati

| flag_s3 =

| s4 = BengalBenggala Subah

| flag_s4 = Flag of the Mughal Empire (triangular).svg

| year_start = 1342

| year_end = 1576

| event_start = didirikan oleh [[Ilyas Shah]]

| event_end = Ditaklukkan [[Kesultanan Mughal]]

| image_flag = Bengal Sultanate Flag.gif

| flag = =

| flag_type =

| image_coat = Badge of British Bengal.svg

| symbol =

| symbol_type =

| image_map = Bengal Sultanate.png

| image_map_caption = Kesultanan BengalBenggala pada tahun 1500, termasuk daerah [[BengalBenggala]] dan bagian [[Bihar]], [[Assam]] dan [[Arakan]]

| title_leader = [[Sultan]]

| leader1 = [[Shamsuddin Ilyas Shah]] <small>(pertama)</small>

| year_leader1 = 1342-1358

| leader2 = [[Daud Khan Karrani]] <small>(terakhir)</small>

| year_leader2 = 1572-1576

| capital = [[Gaur]], [[Pandua]], [[Sonargaon]]

| common_languages = [[Bahasa Bengali|Bengali]], [[Bahasa Persia|Persia]], [[Bahasa Arab|Arab]]

| currency = [[taka]]

| today = {{flag|Bangladesh}}<br/>{{flag|India}}<br/>{{flag|Myanmar}}<br/>{{flag|Nepal}}

'''Kesultanan BengalBenggala''' adalah sebuah negara Islam pada abad pertengahan yang didirikan di [[BengalBenggala]] pada tahun [[1342]]. Daerah kekuasaan kesultanan ini mencakup wilayah negara Bangladesh saat ini, India bagian Timur dan bagian Barat [[Myanmar]]. Beberapa dinasti memerintah Kesultanan BengalBenggala berurutan. Kesultanan ini hancur pada akhir abad ke-16 dan diserap ke dalam Kesultanan Mughal dan Kerajaan [[Arakan]] [[Kerajaan Mrauk U|Mrauk U]].<ref>{{cite web | title=History | quote=Shah-i-Bangalah, Shah-i-Bangaliyan and Sultan-i-Bangalah | url=http://en.banglapedia.org/index.php?title=History | website=Banglapedia | access-date=23 September 2017 | url-status=live | archive-url=https://web.archive.org/web/20170929104319/http://en.banglapedia.org/index.php?title=History | archive-date=29 September 2017 | df=dmy-all }}</ref>

[[Berkas:Shat Gombuj Mosque (ষাট গম্বুজ মসজিদ) 002.jpg|kiri|jmpl|348x348px| Masjid Enam puluh Kubah peninggalan kesultanan BengalBenggala adalah salah satu situs Warisan Dunia UNESCO]]

Pemerintahan Delhi kehilangan cengkeramannya atas daerah BengalBenggala pada tahun 1338, sehingga membuka jalan untuk i kemerdekaan oleh Ilyas Khan pada tahun 1342, seorang panglima perang lokal, Syamsuddin Ilyas Shah menyatakan dirinya sebagai raja dari Kerajaan Lakhnauti. Dia akan pergi untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya dengan menaklukkan kerajaan kecil lain sekitar BengalBenggala sebelum menyatakan dirinya sebagai Sultan BengalBenggala.

Penyerapan BengalBenggala ke Kekaisaran Mughal adalah proses bertahap yang diawali dengan kekalahan pasukan Bengali di bawah Sultan Nasiruddin Nasrat Shah oleh Babur pada [[Pertempuran Ghaghra]] dan berakhir dengan [[Pertempuran Raj Mahal]] di mana Pashtun dinasti Karrani, yang memerintah Sultan terakhir bengalBenggala dikalahkan pada tahun 1576.

Ketika Ghiyatsudin Tughlaq menguasai kembali Delhi, ia membagi BengalBenggala menjadi dua bagian, daerah timur dengan pusat di Sonargaon dan daerah barat dengan pusat Lakhnawati. Ketika Ghiyatsudin meninggal, BengalBenggala jatuh ke tangan Fakhrudin Mubarak di timur dan Alaudin Ali barat. Selama dua setengah abad berikutnya, BengalBenggala diperintah oleh sultan independen. Selama masa ini, banyak sekali orang Hindu kelas rendah yang berpindah ke agama Islam sehingga kebanyakan masyarakat di daerah ini merupakan Muslim.

Sultan Syamsudin Ilyas menyatukan BengalBenggala di bawah satu penguasa. Di bawah pemerintahan dinasti ini, ilmu dan seni Islam berkembang pesat. Pada awal abad ke-15, Ghiyatsudin Azham memperbarui ikatan diplomatik dan budaya lama dengan Cina.

Pemerintahan Ilyas terputus selama lebih dari 20 tahun karena berkuasanya [[Raja Ganesa]], seorang tuan tanah Hindu Bhaturya. Ia merebut kekuasaan untuk diberikan kepada anaknya Jadu yang masuk Islam dan memerintah dengan nama Jalaludin Muhammad. Meskipun berasal dari bangsa Hindu, Ganesa dapat memerintah dengan dukungan Muslim. Pemimpin Afghan Syir Syah Sur mengambil alih BengalBenggala dan menjadikannya pangkalan untuk mengusir penguasa Mughal, Humayun, dari India. Akan tetapi, Mughal berkuasa di Lahore dan BengalBenggala akhirnya menjadi bagian dari kekaisaran [[Mughal]] pada tahun 1576.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=nyYslywJUE8C&pg=PA139|title=Indo-Islamic society: 14th – 15th centuries|last=Wink|first=André|date=2003|publisher=BRILL|isbn=978-9004135611}}</ref><ref>{{Cite book|title=Encyclopaedia Aethiopica|last=Uhlig|first=Siegbert|year=2003|pages=151}}</ref><ref>{{Cite book|title=Encyclopedia of Asian history|last=Embree|first=Ainslie|publisher=Asia Society|year=1988|pages=149}}</ref>

* [http://tanmoy.tripod.com/bengal/muslimfirst.html Sejarah Kegemilangan Kesultanan BengalBenggala]