Hamengkubuwana VI: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Membalikkan revisi 26050372 oleh 118.136.12.239 (bicara)
 
(46 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Refimprove-bio-tokohmuslim}}
{{Infobox royalty
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van de Sultan van Djogjakarta Hamengkoe Boewono VI (1855-1877) TMnr 60009394.jpg|jmpl|ka|225px|Sri Sultan Hamengkubuwana VI]]
| embed =
 
| name = Hamengkubuwana VI<br/>{{jav|ꦲꦩꦼꦁꦏꦸꦨꦸꦮꦤ꧇꧖꧇}}
[[Berkas:|image = COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van de Sultan van Djogjakarta Hamengkoe Boewono VI (1855-1877) TMnr 60009394.jpg|jmpl|ka|225px|Sri Sultan Hamengkubuwana VI]]
|image_size = 225px
|caption = Sri Sultan Hamengkubuwana VI
| title = Sri Sultan Hamengkubuwana VI
| titletext =
| more =
| type =
| succession = [[Sultan Yogyakarta]]
| moretext = ke-6
| reign = 5 Juli 1855 - 20 Juli 1877
| reign-type = Bertakhta
| coronation = 5 Juli 1855<ref name="bio"/>
| cor-type = Penobatan
| predecessor = [[Hamengkubuwana V|Sultan Hamengkubuwana V]]
| successor = [[Hamengkubuwana VII|Sultan Hamengkubuwana VII]]
| suc-type =
| regent =
| reg-type =Pemahkotaan
| birth_name = Gusti Raden Mas Mustojo
| birth_date = 10 Agustus 1821 (Ahad Pon, 21 Dulkaidah Ehe 1748)
| birth_place = [[Kraton Yogyakarta Hadiningrat|Kraton Yogyakarta]], [[Yogyakarta]]
| death_date = {{death date and age|1877|7|20|1821|8|10|df=y}}
| death_place = [[Kraton Yogyakarta Hadiningrat|Kraton Yogyakarta]], [[Yogyakarta]]<ref name="bio"/>
| burial_place = [[Pemakaman Imogiri|Astana Besiyaran, Imogiri]], [[Yogyakarta]]
| spouse =
* Gusti Kanjeng Ratu Kencana
* Gusti Kanjeng Ratu Sultan
| spouse-type =Permaisuri
| consort =
| issue =
| issue-link =
| issue-pipe =
| issue-type =
| full name =Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Hamengkubuwana Senapati-ing-Ngalaga 'Abdurrahman Sayyidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Enem ing Ngayogyakarta Hadiningrat
| era name =
| era dates =
| regnal name =
| posthumous name=
| temple name =
| house =[[Wangsa Mataram|Mataram]]
| father = [[Hamengkubuwana IV|Sultan Hamengkubuwana IV]]
| mother = Gusti Kanjeng Ratu Kencono<ref name="bio">[https://www.kratonjogja.id/raja-raja/7/sri-sultan-hamengku-buwono-vi ''Biografi singkat HB VI''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190407022034/https://www.kratonjogja.id/raja-raja/7/sri-sultan-hamengku-buwono-vi |date=2019-04-07 }}. Website resmi kraton Yogyakarta. 2019. Diakses tanggal 22/07/2019</ref>
| religion = Islam
| occupation =
| signature_type = Tanda tangan
| signature =
| module =
}}
'''Sri Sultan Hamengkubuwana VI''' ([[Bahasa Jawa]]: '''Sri Sultan Hamengkubuwono VI''', {{lahirmati||10|8|1821||20|7|1877}}) adalah sultan keenam [[Kesultanan Yogyakarta]] yang memerintah pada tahun [[1855]] – [[1877]], berjuluk '''Sinuhun Mangkubumi'''. Dia menggantikan kakaknya, [[Hamengkubuwana V]] yang meninggal di tengah ketidakstabilan politik dalam tubuh Keraton Yogyakarta.
 
== Riwayat Pemerintahan ==
Nama asli Sultan Hamengkubuwana VI adalah '''Gusti Raden Mas Mustojo''', merupakan putra kedua belas Sultan [[Hamengkubuwana IV]] yang lahir pada tahun [[1821]] dari permaisuri '''Gusti KangjengKanjeng Ratu Kencono'''.
 
Hamengkubuwana VI naik takhta menggantikan kakaknya, yaitu [[Hamengkubuwana V]] pada tahun [[1855]], setelah Hamengkubuwana V meninggaltewas secaradibunuh misteriusoleh selirnya sendiri (istri ke-5) Kanjeng Mas Ayu Hemawati ditengah ketidakstabilan politik di kesultanan Yogyakarta.<ref name="tragedi">[https://tirto.id/tragedi-hamengkubuwana-v-sultan-jawa-yang-dibunuh-istrinya-sendiri-cp46 ''Tragedi pembunuhan Hamengkubuwana V''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190615114344/https://tirto.id/tragedi-hamengkubuwana-v-sultan-jawa-yang-dibunuh-istrinya-sendiri-cp46 |date=2019-06-15 }}. tirto.id. 5 Juni 2019. Diakses tanggal 22/07/2019</ref> Pada masa pemerintahannya terjadi [[gempa bumi]] yang besar yang meruntuhkan sebagian besar [[Keraton Yogyakarta]], [[Taman Sari Yogyakarta|Taman Sari]], [[Tugu Yogyakarta|Tugu Golong Gilig]], [[Masjid Gedhe Kauman|Masjid Gedhe]] (masjid keraton), [[Gedung Agung|Loji Kecil]] (sekarang [[Gedung Agung|Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta]]) serta beberapa bangunan lainnya di Kesultanan Yogyakarta.
 
Pada masa [[Hamengkubuwana V]], Gusti Raden Mas Mustojo adalah seorang penentang keras kebijakan politik [[perang pasif]] kakaknya yang menjalankan hubungan dekat dengan pemerintahan [[Hindia Belanda]] yang ada di bawah [[Kerajaan Belanda]]. Namun, setelah kakaknya meninggal dan dia dinobatkan menjadi raja, semasa pemerintahannya dia justru melanjutkan kebijakan dari kakaknya yang sebelumnya dia tentang keras.
 
Semasa pemerintahan Hamengkubuwana VI kemudian mulai timbul pemberontakan-pemberontakan yang tidak mengakui masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwana VI, namun pemberontakan-pemberontakan tersebut dapat diredam dan dibersihkan. Hal ini berkat kepemimpinan dan ketangguhan [[Danurejo V]], patih Keraton Yogyakarta saat itu. Hubungan dengan berbagai kerajaan pun terjalin kuat pada masa pemerintahan HB VI, apalagi setelah beliau menikah dengan putri [[Kesultanan Brunai]].
 
Walaupun sempat menimbulkan beberapa sengketa dengan kerajaan-kerajaan lain, tercatat bahwa [[Hamengkubuwana IV|Sultan HBHamengkubuwono VI]] dapat mengatasinya dengan arif bijaksana. TapiAkan tetapi, lambat laun hubungan dengan pemerintahan Hindia Belanda agak mulai menuai konflik terutama karena keraton Yogyakarta kala itu banyak menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan yang menjadi musuh pemerintah Hindia Belanda dan Kerajaan Belanda.
 
Pemerintahan Hamengkubuwana VI berakhir ketika ia meninggal dunia pada tanggal [[20 Juli]] [[1877]]. Ia digantikan putra tertuanya, GRM[[Hamengkubuwana VII|Gusti Raden Mas Murtejo]], sebagai [[sultan]] selanjutnya bergelar [[Hamengkubuwana VII]].
 
Naiknya Hamengkubuwana VII menggantikan ayahnya Hamengkubuwana VI sebagai raja Yogyakarta yang baru mendapat tentangan dari permaisuri Almarhum [[Hamengkubuwana V|Sultan Hamengkubuwana V]], Gusti Kanjeng Ratu Sekar Kedhaton, karena seharusnya yang naik takhta adalah [[Timur Muhammad|Gusti Raden Mas Timur Muhammad]] putra [[Hamengkubuwana V]]. Keduanya lalu ditangkap dengan tudingan telah melakukan pembangkangan terhadap raja dan istana. Hukuman pun dijatuhkan, sekaligus untuk menghapus trah Sultan Hamengkubuwana V dan demi melanggengkan kekuasaan Sultan Hamengkubuwana VII beserta keturunannya nanti. Gusti Kanjeng Ratu Sekar Kedhaton dan [[Timur Muhammad|Gusti Raden Mas Timur Muhammad]] harus menjalani hukuman buang ke [[Manado]], [[Sulawesi Utara]], hingga keduanya meninggal dunia di sana.<ref name="tragedi"/>
 
==Kehidupan Pribadi ==
'''Permaisuri'''<br>(''garwa padmi'')
# Gusti Kanjeng Ratu Kencana<br>putri [[Pakubuwana VIII]] dari [[Surakarta]]. Ia kemudian bergelar Gusti Kanjeng Ratu Hamengkubuwana.
# Gusti Kanjeng Ratu Sultan<br>putri Ki Ageng Prawirarejasa. Ia kemudian bergelar Gusti Kanjeng Ratu Hageng.
'''Selir'''<br>(''garwa ampeyan'')
# Bendara Raden Ayu Tejaningrum
# Bendara Raden Ayu Pujaratna
# Bendara Raden Ayu Ratnaningdia
# Bendara Raden Ayu Sasmitaningrum
# Bendara Raden Ayu Puspitaningrum
# Bendara Raden Ayu Murtiningrum
# Bendara Raden Ayu Ratna Adiningrum
# Bendara Raden Ayu Dewaningrum
'''Anak'''
# [[Hamengkubuwana VII|Gusti Raden Mas Murteja]]<br>lahir dari GKR. Sultan. Naik takhta sebagai '''Hamengkubuwana VII'''
# Bendara Raden Mas Sulaiman<br>lahir dari BRAy. Pujaratna, meninggal muda
# Bendara Pangeran Harya Purbaya<br>lahir dari BRAy. Ratnaningdia
# Gusti Pangeran Harya Surya Mataram<br>lahir dari GKR. Sultan
# Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Mangkubumi<br>lahir dari GKR. Sultan. Ia adalah kakek [[Hamengkubuwana IX]] dari pihak ibu.
# Bendara Pangeran Harya Hadiwinata<br>lahir dari BRAy. Puspitaningrum.
# Bendara Pangeran Harya Hadiwijaya<br>lahir dari BRAy. Ratna Adiningrum
# Gusti Pangeran Harya Bumi Nata<br>lahir dari GKR. Sultan
# Gusti Pangeran Harya Puger<br>lahir dari GKR. Sultan
# Gusti Pangeran Harya Suryaputra<br>lahir dari GKR. Sultan
# Gusti Pangeran Harya Anom<br>lahir dari GKR. Sultan
# Bendara Raden Ajeng Samilah<br>lahir dari BRAy. Tejaningrum, meninggal muda
# Gusti Kanjeng Ratu Hangger<br>lahir dari GKR. Sultan. Menikah dengan Kanjeng Raden Adipati Danureja VI, ''Patih'' Yogyakarta.
# Gusti Kanjeng Ratu Pembayun<br>lahir dari GKR. Sultan. Menikah dengan Kanjeng Raden Adipati Danureja V, ''Patih'' Yogyakarta<ref>{{Cite web|last=crew|first=kraton|title=Pepatih Dalem Kesultanan Yogyakarta|url=https://www.kratonjogja.id/ragam/8-pepatih-dalem-kesultanan-yogyakarta/|website=kratonjogja.id|language=en|access-date=2022-09-30|archive-date=2022-09-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20220930144348/https://www.kratonjogja.id/ragam/8-pepatih-dalem-kesultanan-yogyakarta/|dead-url=no}}</ref>
# Gusti Kanjeng Ratu Anom<br>lahir dari GKR. Sultan. Menikah dengan Kanjeng Raden Tumenggung Dhanuningrat
# Bendara Raden Ayu Purwadiningrat<br>lahir dari BRAy. Sasmitaningrum. Menikah dengan Kanjeng Raden Tumenggung Purwadiningrat
# Gusti Kanjeng Ratu Hayu<br>lahir dari GKR. Sultan. Menikah dengan [[Paku Alam IV]] lalu bercerai kemudian menikah lagi dengan Raden Mas Adipati Harya Hadiningrat atau Kanjeng Pangeran Harya Chandranegara IV, Bupati Demak. Ia adalah nenek [[Raden Ajeng Kartini]] dari pihak ayah.
# Gusti Kanjeng Ratu Bendara<br>lahir dari GKR. Sultan. Menikah dengan Kanjeng Raden Tumenggung Wijil
# Gusti Raden Ajeng Kusdilah<br>lahir dari GKR. Kencana, meninggal muda
# Gusti Kanjeng Ratu Sasi<br>lahir dari GKR. Kencana. Menikah dengan [[Timur Muhammad|Kanjeng Bendara Pangeran Harya Suryaning-Ngalaga]] putra [[Hamengkubuwana V]], kemudian dengan Kanjeng Raden Tumenggung Suryadirja atau Kanjeng Raden Tumenggung Jayawinata
# Bendara Raden Ayu Natayudha<br>lahir dari BRAy. Murtiningrum. Menikah dengan Kanjeng Raden Tumemggung Natayudha
# Bendara Raden Ayu Mangkuyudha<br>lahir dari BRAy. Ratna Adiningrum. Menikah dengan Kanjeng Raden Tumenggung Mangkuyudha
# Bendara Raden Ayu Suryamurcita<br>lahir dari BRAy. Dewaningrum. Menikah dengan Kanjeng Raden Tumenggung Suryamurcita
 
== Galeri foto ==
Baris 27 ⟶ 116:
== Pranala luar ==
 
* {{en}} [http://www.4dw.net/royalark/Indonesia/yogya6.htm HB VI - Genealogy] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080616033425/http://www.4dw.net/royalark/Indonesia/yogya6.htm |date=2008-06-16 }}
 
== Kepustakaan ==
{{reflist}}
 
* M.C. Ricklefs. 1991. ''Sejarah Indonesia Modern'' (terj.). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
* Purwadi. 2007. ''Sejarah Raja-Raja Jawa''. Yogyakarta: Media Ilmu
* Fredy Heryanto. 2007. Mengenal Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat
 
{{kotak mulai}}
Baris 38 ⟶ 129:
{{kotak suksesi|jabatan = [[Raja Kesultanan Yogyakarta]]|pendahulu=[[Hamengkubuwana V]]|pengganti = [[Hamengkubuwana VII]]|tahun = 1855-1877}}
{{kotak selesai}}
{{Sultan-bio-stub}}
{{lifetime|1821|1877|}}
 
{{Hamengkubuwana}}
<!-- Bantulah wikipedia menambahkan templat ini pada halaman tokoh muslim yang belum terhimpun di dalam --Kategori:Semua artikel biografi tokoh muslim -- Lihat Templat:Lifetime-Tokoh-Muslim -->
 
{{Lifetime-Tokoh-Muslim
|sort = {{PAGENAME}}Hamengkubuwana VI
|hari_lahir =
|tgl_lahir_h =