Sejarah Kota Padang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
tambahan pranala dalam |
||
(12 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{update}}[[Berkas:SEJARAH KOTA PADANG.pdf|jmpl|Buku ''Sejarah Kota Padang'' (1987) yang disusun oleh [[Mardanas Safwan]], Ishaq Taher, [[Gusti Asnan]], dan Syafrizal.]]
'''Sejarah Kota Padang''' tidak lepas dari pengaruh kedatangan orang-orang asing yang kemudian menetap dan membangun [[kota Padang]].
Baris 4 ⟶ 6:
== Masa Awal ==
Menurut [[tambo]] pada masyarakat, kawasan kota ini dahulunya merupakan salah satu kawasan ''rantau'' yang didirikan oleh para perantau [[suku Minangkabau|Minangkabau]] dari dataran tinggi (''[[Dataran Tinggi Minangkabau|darek]]''). Tempat pemukiman pertama adalah perkampungan di pinggiran selatan [[Batang Arau]] di tempat yang sekarang bernama Seberang Pebayan.<ref>{{cite book|title=Paco-Paco (Kota) Padang|last=Colombijn|first=Freek|pages=56}}</ref> Seperti kawasan rantau Minangkabau lainnya, pada awalnya kawasan daerah pesisir pantai barat
== Masa Kolonial ==
[[Berkas:Coat of Arms of Padang (1926).svg|jmpl|kiri|Lambang kota Padang zaman Hindia Belanda, diadopsi tahun 1926]]
Kota Padang telah dikunjungi oleh pelaut Inggris pada tahun [[1649]],<ref>{{cite book|last=Keane|first=A.H.,|authorlink=|title=Eastern geography: A geography of the Malay peninsula, Indo-China, the Eastern archipelago, the Philippines, and New Guinea|url=https://archive.org/details/bub_gb_3HNKAAAAYAAJ|year=1892|publisher=E. Stanford|location=|id= }}</ref> kemudian mulai berkembang sejak kehadiran [[VOC]] (Vereenigde Oost Indische Compagnie) pada tahun [[1663]], yang diiringi dengan migrasi penduduk Minangkabau dari kawasan ''[[luhak]]''.<ref name="Freek">Colombijn, Freek, (1996), ''Padang'', Cities (Elsevier), Vol. 13, Issue 4, August 1996, hal. 281-288, [http://dx.doi.org/doi:10.1016/0264-2751(96)00010-8 doi:10.1016/0264-2751(96)00010-8]. (Jurnal berbayar)</ref> Selain memiliki muara yang bagus, VOC tertarik membangun pelabuhan dan pemukiman baru di pantai barat
Peranan kota Padang sebagai kawasan [[pelabuhan]] dalam mendistribusikan hasil bumi dari pedalaman Minangkabau terus meningkat, dengan membuat beberapa kontrak dagang dengan penguasa Minangkabau, Belanda mendapatkan keuntungan yang banyak dalam monopoli perdagangan tersebut, tercatat sejak tahun [[1770]] diberangkatkan dari [[pelabuhan Muara]] sebanyak 0.3 miliar pikul lada dan 0.2 miliar [[gulden]] emas per tahunnya.<ref name="Jacobs">Jacobs, E.M., (2006), ''Merchant in Asia: the trade of the Dutch East India Company during the eighteenth century'', CNWS Publications, ISBN 90-5789-109-3.</ref>
== Awal Kemerdekaan ==
|