Kaitetu, Leihitu, Maluku Tengah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(24 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{
|peta =
|nama =Kaitetu<br>''Uli Hatunuku''
|provinsi =Maluku
|dati2 =Kabupaten
Baris 11:
|kepadatan =... jiwa/km²
}}
'''Kaitetu''' adalah [[negeri (Maluku Tengah)|negeri]] di Kecamatan [[Leihitu, Maluku Tengah|Leihitu]], Kabupaten [[Maluku Tengah]], Provinsi [[Maluku]], [[Indonesia]].
== Etimologi ==
[[Berkas:Masjid Tua Wapauwe Kaitetu.jpg|jmpl|300px|[[Masjid Tua Wapauwe]] di Kaitetu]]
Nama Kaitetu berasal dari bahasa Tana. "Kaitetu" terdiri dari dua kata yaitu ''kai'' yang artinya dayung atau mendayung dan ''tetu'' yang artinya tanjung.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" /> Penamaan ini berkaitan dengan proses perpindahan penduduk dari negeri lama di gunung ke pesisir atas perintah Belanda. Negeri lama tersebut berada di Gunung Wawane dan bernama ''Ala Hahulu''.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" /> Dalam proses perpindahan dari gunung ke permukiman baru di pesisir, masyarakat Ala Hulu turun ke [[Tanjung Hatunuku]] dan dari sana mereka mendayung perahu, sampai ke lokasi negeri yang sekarang, [[Benteng Amsterdam]].<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" />
== Sejarah Negeri Kaitetu ==▼
[[Teun]] negeri ini adalah ''Uli Hatunuku''.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu">{{cite book|title=Negeri-negeri di Jazirah Leihitu Pulau Ambon |author=John Pattikayhatu |publisher=PT Citra Aji Parama |location= Yogyakarta|year= 2008}}</ref> [[Uli]] ini merupakan bagian dari [[Kerajaan Tanah Hitu]] dan pada masa lalu hanya beranggotakan satu negeri saja, yaitu Kaitetu sendiri.{{sfn|Amir, Utomo||pp=143}} [[Baileo]] negeri bernama ''Maatita''.
Menurut cerita rakyat, Kaitetu adalah negeri tertua di Pulau Ambon.<ref name="Pikiran Rakyat"/>{{sfn|Proyek Pembinaan Kerukunan Hidup Beragama|1981|pp=43}} Cikal-bakal penduduknya adalah para pendatang yang menghuni daerah di sekitar Gunung Wawane. Masyarakat Wawane serta penduudk Tanah Hitu pada umumnya kemudian memeluk agama [[Islam]] dan didirikanlah [[masjid]] di sana. Saat masyarakat Kaitetu berpindah ke pesisir, masjid tersebut dipercaya turut berpindah mengikuti kepindahan penduduk dari Wawane. Jarak Wawane ke lokasi Negeri Kaitetu sekitar 8 km. Masjid yang berpindah tempat itu bernama [[Masjid Wapauwe]], yang dipercaya sebagai masjid tertua di Provinsi Maluku.
== Kondisi wilayah ==
2. Soa Wawane, kepala soa-nya bergelar Relesoela, Upu-nya Uwen.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" />▼
Negeri Kaitetu berada di pesisir utara [[Pulau Ambon]], di tepi [[Teluk Piru]] pada daerah yang dikenal sebagai Jazirah [[Leihitu (geografi)|Leihitu]].Menurut [[Rumphius]], di belakang Negeri Kaitetu terdapat daerah perbukitan, dengan puncak utamanya [[Gunung Wawane]]. Kaitetu terletak sekitar 60-70 [[kilometer]] di [[utara]] [[Kota Ambon]].<ref name="Pikiran Rakyat">{{Cite news|url= http://www.pikiran-rakyat.com/wisata/2012/06/08/191621/negeri-bersahaja-bernama-kaitetu | title=Negeri Bersahaja Bernama Kaitetu |work=[[Pikiran Rakyat|Pikiran-Rakyat.com]] |accessdate= 25 April 2015| archive-date= 24 Agustus 2018 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180824193807/http://www.pikiran-rakyat.com/wisata/2012/06/08/191621/negeri-bersahaja-bernama-kaitetu | dead-url= yes}}</ref>
== Demografi ==
3. Soa ''Atetu'', kepala soa-nya bergelar [[Lumaela]] Sahulain, dengan Upu-nya ''Tuni''.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" />▼
Semua penduduk asli Kaitetu beragama Islam.
== Sosial budaya ==
4. Soa [[Yahehet]] dari teon Marale, dan Upu-nya ''Rumah''.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" />▼
=== ''Soa'' ===
Negeri Kaitetu terbentuk berdasarkan persatuan 10 [[soa]].<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" /> Soa-soa itu adalah sebagai berikut.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu"/>
▲
▲
▲
# Soa [[Nukuhali]], kepala soa-nya bergelar ''Hua'', dan upu-nya ''Tuni''.
# Soa Tehala, Kepala soa-nya bergelar ''Heha Uwen'', upu-nya ''Pikal''.
=== Kapitan ===
▲7. Soa ''Lain'', di bawah naungan soa Nukuhali, Teon-nya Supisina, Upu-nya ''Moni''.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" />
=== Upacara adat ===
▲8. Soa ''Hakia'', di bawah naungan soa Tehala, teon-nya ''Loutia'', upu-nya ''Latu''.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" />
Upacara adat yang biasa dilakukan oleh masyarakat negeri ini adalah perkawinan dengan adat dan pelantikan raja. Dalam Upacara perkawinan tradisional di Kaitetu, mempelai wanita harus melaksanakan adat "injak telur" atau "injak debu" sebelum memasuki kediaman mempelai laki-laki.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu"/>
▲9. Soa ''Iha'', di bawah naungan Soa Tehala, teon-nya Loutia, Upu-nya Latu.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" />
Masayarakat
== Hubungan sosial ==
▲10. Soa ''Sou Lete'' di bawah naungan soa Tehala, teon-nya Lautia, dan upu-nya Latu.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" />
Masyarakat Kaitetu dan [[Negeri Lima, Leihitu, Maluku Tengah|Negeri Lima]] dianggap sebagai ''orang basudara'' bagi Negeri [[Seith, Leihitu, Maluku Tengah|Seith]]. Raja kedua negeri tersebut hadir dalam pelantikan Rivi Ramli Nukuhehe yang didaulat menjadi Raja Seith (''Upu Latu Uli Ala Leisiwa'') sebagai saksi adat.<ref>{{cite web |url=https://setda.malukuprov.go.id/2022/01/12/raja-negeri-seith-dikukuhkan-ini-pesan-gubernur-murad-ismail-2/ |title=Raja Negeri Seith Dikukuhkan, Ini Pesan Gubernur Murad Ismail |author=<!--Not stated--> |date=12 Januari 2022 |website=Biro Administrasi Pimpinan Setda Maluku |publisher=Humas Maluku |access-date=21 April 2024 |quote=Saat dikukuhkan, Rivi didampingi Raja Negeri Lima M. Ghozali Soulissa, Raja Negeri Kaitetu Muhammad Armin Lumaela dan Kapitan Negeri Seith Sukran Lalihun.}}</ref><ref>{{cite news |author=<!--Not stated--> |date=12 Januari 2022 |url=https://www.kompas.tv/regional/250945/raja-negeri-seith-resmi-dikukuhkan-secara-adat |title=Raja Negeri Seith Resmi Dikukuhkan Secara Adat|work=Kompas TV |location=Jakarta |access-date=21 April 2024}}</ref> Kaitetu memiliki hubungan ''gandong'' dengan [[Kaibobo, Seram Barat, Seram Bagian Barat|Kaibobo]] di [[Pulau Seram]]. Sementara hubungan [[pela]] diikat dengan Negeri [[Ameth, Nusalaut, Maluku Tengah|Ameth]] di [[Pulau Nusalaut]] dan [[Sameth, Pulau Haruku, Maluku Tengah|Sameth]] di [[Pulau Haruku]].
== Referensi ==
{{reflist}}▼
▲Dahulu, saat masyarakat Kaitetu masih bermukim di gunung Wawane, mereka memiliki seorang '''kapitan''' atau kapten yang bernama [[Kapitan Tikokin]] yang artinya dua urat lidi.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" /> Dinamakan dua urat lidi karena kapitan selalu berperang menggunakan urat lidi sebagai pelengkap senjatanya.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" />
== Daftar pustaka ==
* {{Cite book
| last1 = Amir
▲== Cerita Rakyat ==
| first1 = Amrullah
| last2 = Utomo
▲Masayarakat Negeri Kaitetu memiliki cerita rakyat yang turun temurun.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" /> Yaitu cerita mengenai ''Pol Siti'' dan ''Pol Raja''. Yaitu dua orang puteri yang berasal dari soa Sou Lete yang melarikan diri ke [[hutan]] karena takut dikawinkan dengan orang Belanda.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" /> Lantas mereka menggali lubang dan masuk ke dalamnya hingga meninggal.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" /> Konon, sampai sekarang mereka sering menunjukan wajah kepada orang yang memasuki hutan.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" />
| first2 = Bambang Budi
| editor-last1= Sastrodinomo
| editor-first1= Kasijanto
▲{{reflist}}
| editor-last2= Burhanudin
| editor-first2= Jajat
| authorlink =
| author2=
| title = Aspek-Aspek Perkembangan Peradaban Islam di Kawasan Indonesia Timur: Maluku dan Luwu
| publisher = Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
| location = Jakarta
| link = http://rumahbelajar.id/Media/Dokumen/5cff5f5fb646044330d686d0/43d180873347a0b445e2c3d7f783ef51.pdf
| year =
| page = 143
| isbn =
| ref= harv}}
* {{Cite book
| author= Proyek Pembinaan Kerukunan Hidup Beragama
| authorlink =
| author2=
| title = Kerjasama sosial kemasyarakatan, 1980-1981: Raman Utara, Lampung, Serang, Jawa Barat, Semarang, Jawa Tengah, Kaitetu dan Seith, Maluku
| publisher = Proyek Pembinaan Kerukunan Hidup Beragama, Departemen Agama
| location = Jakarta
| link = https://www.google.co.id/books/edition/Kerjasama_sosial_kemasyarakatan_1980_198/W9UXAAAAIAAJ?hl=en&gbpv=1&bsq=kaitetu+negeri+pertama+di+ambon&dq=kaitetu+negeri+pertama+di+ambon&printsec=frontcover
| year = 1981
| page = 23
| isbn =
| ref= harv}}
{{Leihitu, Maluku Tengah}}
{{Authority control}}
|