Kora-kora: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Penemuan Indonesia menjadi Reka cipta Indonesia
 
(19 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{for|wahana permainan|Kora-kora (wahana)}}
[[Berkas:Dutch kora kora outrigger Joan Blaeu Atlas Maior.png|jmpl|300x300px|Kora-kora yang digunakan Belanda pada pelayaran Hongi]]
[[Berkas:Molukken-Kora kora vloot uit Ternate en Tidore voor Ambon.jpg|jmpl|Armada Kora-kora dari Ternate dan Tidore menuju Ambon. 1817.]]
'''Kora-kora''' adalah perahu tradisional Kepulauan [[Maluku]], [[Indonesia]]. Panjangnya kira-kira 10 [[meter]] dan sangat sempit, biasanya terbuka, sangat rendah, dengan berat kira-kira 4 ton. Ia memiliki cadik bambu sekitar lima kaki (1,5 m) dari setiap sisi, yang mendukung sebuah panggung bambu yang memanjang sepanjang panjang kapal. Di bagian luar duduk dua puluh pendayung (secara keseluruhan dibutuhkan 40 pendayung),<ref name="spice">{{en|icon}} [http://www.iol.ie/~spice/mayquest.htm Spice Islands voyage]</ref> sementara di bagian dalam bisa dilewati dari depan sampai belakang. Bagian tengah perahu ditutupi dengan atap ilalang, di mana ada barang dan penumpang. Deknya tidak lebih dari satu kaki (30 cm) di atas air, karena berat bagian atas dan berat bagian samping yang besar.<ref name="authorama">[http://www.authorama.com/malay-archipelago-2-4.html Authorama]</ref> Biasa digunakan untuk perdagangan maupun peperangan.<ref name="archive">{{nl|icon}} [http://www.nationaalarchief.nl/AMH/detail.aspx?page=dafb&lang=nl&id=5968 National archive]</ref> Bentuk kora-kora mirip dengan [[perahu naga]] [[Cina]].
'''Kora-kora''' adalah perahu tradisional Kepulauan [[Maluku]], [[Indonesia]]. Mereka biasa digunakan untuk perdagangan maupun peperangan,<ref name="archive">{{nl|icon}} [http://www.nationaalarchief.nl/AMH/detail.aspx?page=dafb&lang=nl&id=5968 National archive]{{Pranala mati|date=November 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> namun pada umumnya adalah sebagai perahu angkatan laut untuk membawa orang-orang dalam perompakan untuk dijarah atau untuk budak. Di kepulauan Nusantara, mengambil budak adalah cara terhormat untuk mencari nafkah, dan kora kora dibutuhkan untuk pertahanan dari serangan serta untuk perampokan.<ref>Horridge (1982). h. 36.</ref> Kora-kora besar disebut [[juanga]] atau joanga.<ref>Horridge (1982). h. 37 dan 70.</ref>
 
== Etimologi ==
Menurut Robert Dick-Read, setiap pemimpin di daerah Maluku memiliki kapal sendiri, status sang pemimpin tergantung dari jumlah budak, yang berasal dari pulau yang jauh, yang ditangkap dan dikumpulkannya. Setiap kapal didayung oleh 300 pendayung, didukung prajurit bersenjata tombak, sumpit, panah, dan pedang yang berada di tempat yang lebih tinggi (disebut 'balai'). Kapal memiliki 2 buah kemudi di bagian samping, batang tinggi di buritan dan haluan dihiasi pita-pita. Pada masa lalu, batang ini dihiasi kepala-kepala musuh yang ditaklukkan.<ref>Dick-Read, Robert (2008). ''Penjelajah Bahari: pengaruh peradaban Nusantara di Afrika''. PT Mizan Publika.</ref>
Asal dari namanya tidak diketahui, tetapi mungkin diambil dari kata [[Arab]] "قُرقور" ''qorqora''; bentuk jamak dari ''qarâqir'',<ref>[http://www.inghist.nl/Onderzoek/Projecten/VocGlossarium/vocoutp Instituut voor Nederlandse Geschiedenis - VOC-Glossarium] bezocht 5 juli 2008</ref> yang berarti "kapal dagang besar". Kemungkinan juga bahwa nama tersebut berasal dari bahasa asli, yang maknanya hilang seiring waktu, seperti kapal Austronesia lainnya yang meskipun tidak memiliki kontak dengan pedagang Arab juga menyandang nama yang mirip seperti ''karakuhan'' dari Ivatan dan ''korkor'' dari [[kepulauan Marshall]].<ref name="sc">{{Cite journal|last=Charles P.G. Scott|year=1896|title=The Malayan Words in English (First Part)|url=https://books.google.com.ph/books?id=9MJBAAAAYAAJ&source=gbs_navlinks_s|journal=Journal of the American Oriental Society|volume=17|pages=93–144}}</ref><ref name="ave">{{Cite book|last=Raymond Arveiller|year=1999|url=https://books.google.com.ph/books?id=8p7yCQAAQBAJ&dq|title=Addenda au FEW XIX (Orientalia)|publisher=Max Niemeyer|isbn=9783110927719|editor-last=Max Pfister|series=Beihefte zur Zeitschrift für romanische Philologie|volume=Volume 298|page=174}}</ref> Istilah ini juga mungkin berasal dari bahasa Spanyol atau bahasa Portugis ''[[Kerakah|carraca]]'', tetapi dalam catatan Portugis dan Spanyol tertua akan Maluku mereka melaporkan ''caracora'', ''coracora'', ''carcoa'', tetapi tidak pernah ''carraca''. De Morga tidak hanya mengatakan secara tegas bahwa itu adalah kata kuno dan asli di antara orang-orang [[Tagalog|Tagal]] dari [[Mindoro]], [[Marinduque]], dan [[Pulau Luzon|Luzon]], tetapi juga kata Melayu-Polinesia sejati: Di [[Semenanjung Malaya|semenanjung Melayu]]: ada perahu yang disebut ''kolek'' (perahu nelayan kecil), [[Amboina]]: ''kolekole'', Mota (kepulauan Banks): ''kora'', San Cristoval (kepulauan Solomon Selatan): ''ora''.<ref>{{Cite book|last=Folkard|first=H. C.|year=1901|title=The Sailing Boat 5th edition|location=London|publisher=Edward Stanford|isbn=|pages=}}</ref>
 
== Deskripsi ==
'''Kora[[Berkas:Een kora-kora''' adalahmet perahugrootzeil.jpeg|jmpl|Sebuah tradisionalkora Kepulauankora [[Maluku]],yang [[Indonesiadigunakan oleh Belanda.]]. Panjangnya kira-kira 10 [[meter]] dan sangat sempit, biasanya terbuka, sangat rendah, dengan berat kira-kira 4 ton. Ia memiliki cadik bambu sekitar lima kaki (1,5 m) dari setiap sisi, yang mendukung sebuah panggung bambu yang memanjang sepanjang panjang kapal. Di bagian luar duduk dua puluh pendayung (secara keseluruhan dibutuhkan 40 pendayung),<ref name="spice">{{en|icon}} [http://www.iol.ie/~spice/mayquest.htm Spice Islands voyage]</ref> sementara di bagian dalam bisa dilewati dari depan sampai belakang. Bagian tengah perahu ditutupi dengan atap ilalang, di mana ada barang dan penumpang. Deknya tidak lebih dari satu kaki (30 cm) di atas air, karena berat bagian atas dan berat bagian samping yang besar.<ref name="authorama">[{{Cite web |url=http://www.authorama.com/malay-archipelago-2-4.html |title=Authorama]</ref> Biasa|access-date=2018-07-16 digunakan|archive-date=2008-06-08 untuk perdagangan maupun peperangan|archive-url=https://web.<ref name="archive">{{nl|icon}} [.org/web/20080608135435/http://www.nationaalarchiefauthorama.nlcom/AMH/detailmalay-archipelago-2-4.aspx?pagehtml |dead-url=dafb&lang=nl&id=5968yes National archive]}}</ref> Bentuk kora-kora mirip dengan [[perahu naga]] [[Cina]].
 
Menurut Robert Dick-Read, setiap pemimpin di daerah Maluku memiliki kapal sendiri, status sang pemimpin tergantung dari jumlah budak, yang berasal dari pulau yang jauh, yang ditangkap dan dikumpulkannya. Setiap kapal didayung oleh 300 pendayung, didukung prajurit bersenjata tombak, sumpit, panah, dan pedang yang berada di tempat yang lebih tinggi (disebut 'balai'). Kapal memiliki 2 buah kemudi di bagian samping, batang tinggi di buritan dan haluan dihiasi pita-pita. Pada masa lalu, batang ini dihiasi kepala-kepala musuh yang ditaklukkan.<ref>Dick-Read, Robert (2008). ''Penjelajah Bahari: pengaruhPengaruh peradabanPeradaban Nusantara di Afrika''. PT Mizan Publika. h. 67.</ref>
Perahu ini digunakan untuk perdagangan dan peperangan. Kora-kora yang lebih besar digunakan sebagai [[kapal perang]] selama perang dengan Belanda di [[Kepulauan Banda]] selama abad ke-17. Sejak zaman dahulu para pengemudi dan pendayung perahu dayung tradisional Maluku ini berteriak '''Mena Muria''<nowiki/>', untuk menyesuaikan tolakan dayung mereka saat ekspedisi di pantai. Ini berarti 'maju - mundur', tetapi juga dapat diterjemahkan menjadi 'Aku pergi - kami mengikuti' atau 'satu untuk semua - semua untuk satu'.
 
Beberapa perahu dayung yang lebih besar bisa memiliki lebih dari 100 pendayung dan ketika digunakan untuk perang maritim, misalnya pada pelayaran hongi atau "''[[Pelayaran Hongi|hongitocht]]''" (ekspedisi perang VOC selama abad ke-17), datangnya kora kora membuat ketakutan penduduk dari desa pantai yang diserang.<ref>Clive Moore, ''New Guinea: Crossing Boundaries and History'', [[University of Hawai'i Press]], Honolulu, pp. 97-98</ref>
== Etimologi ==
Namanya berasal dari [[Spanish language|Bahasa Spanyol]] dan [[Portuguese language|bahasa Portugis]], yang diambil dari kata [[Arab]] ''qorqora''; bentuk jamak dari ''qarâqir''.<ref>[http://www.inghist.nl/Onderzoek/Projecten/VocGlossarium/vocoutp Instituut voor Nederlandse Geschiedenis - VOC-Glossarium] bezocht 5 juli 2008</ref>
 
== Galeri ==
<gallery mode="packed" widths="170" heights="170">
Berkas:AKora largekora outriggerof prahuthe King of Ternate.jpg|Kora-kora besarraja Ternate dengan 67 meriam. Tempat tidur mewah raja dapat terlihat.
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Halmahera Pakata Tobelo (voorgrond) en rorehe TMnr 10010571.jpg|Kora-kora dari [[Pulau Halmahera|Halmahera]], kepulauan Maluku, sekitar tahun 1920
Berkas:Moluccan Corcora ship (1863).png|Ilustrasi kora-kora Maluku tahun 1863
Berkas:De Cora-Cora van Titaway.png|Gambaran tahun 1726 tentang kora-kora besar dari Halmahera[[Pulau Nusalaut]]
Berkas:Aquarel Hongi van Verhuell.png|Armada Hongi pada 1817 yang dikumpulkan untuk melawan [[Pattimura|Kapitan Pattimura]]
</gallery>
 
 
== Lihat pula ==
{{Commonscat|Kora kora}}
 
* [[Pelayaran Hongi]]
* [[Kapal Borobudur]]
Baris 32 ⟶ 34:
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
{{Reflist}}3. (Youtube) Kora Kora Naga{{transportasi-stub}}
 
== Bacaan lebih lanjut ==
 
* ''[[iarchive:the-lashed-lug-boat-eastern-archipelagoes/mode/2up|The Lashed-lug Boat of the Eastern Archipelagoes, the Alcina MS and the Lomblen Whaling Boats]]''. Oleh G. Adrian Horridge. Greenwich, London: National Maritime Museum. Maritime Monographs and Reports No. 54, 1982. Ilustrasi, catatan, referensi.
{{Kapal dan perahu tradisional Indonesia}}
 
[[Kategori:Perahu]]
Baris 38 ⟶ 45:
[[Kategori:Kapal Indonesia]]
[[Kategori:Jenis kapal perang]]
[[Kategori:PenemuanReka cipta Indonesia]]
[[Kategori:Sejarah Maluku]]