Datuk Kahfi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh Daeng Hanif (bicara) ke revisi terakhir oleh R Badhen Syambas Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
(40 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox religious biography|honorific-prefix=As-Syekh|name=Syarif Nurjati <br> ( Syekh Datuk Kahfi )|image=|alt=|caption=|religion=[[Islam]]|denomination=[[Sunni]]|known_for=|birth_name=Syarif Nurjati|birth_date=|birth_place=|death_date=|death_place=[[Kesultanan Cirebon]]|father=[[Syarif Ahmad]]|mother=|children=*[[Pangeran Panjunan|Syarif Abdurahman]]
*[[Pangeran Kejaksaan|Syarif Abdurrahim]]
*Syarifah Fatimah <br> ( Istri [[Sunan Gunung Jati]] )
*[[Syekh Datul Khafid]]|resting_place=|spouse=Syarifah Halimah|office1=|term_start1=|term_end1=|predecessor1=|successor1=|office2=|term_start2=|term_end2=|predecessor2=|successor2=|predecessor=|successor=}}
'''Syekh Datuk Kahfi''' (dikenal juga dengan nama '''''Syekh Idhofi''''' atau '''''Syekh Nurul Jati''''' atau''' ''Syekh Nurjat''i''' atau''' ''Syekh Nurijati''''' atau''' ''Syekh Datuk Barul''''' atau''' ''Syekh Datuk Iman''''' atau''' ''Syekh Dulyamin''''') adalah tokoh penyebar Islam di wilayah yang sekarang dikenal dengan [[Kota Cirebon|Cirebon]] dan leluhur dari Pembesar [[Kerajaan Sumedang Larang|Sumedang]].
Dia pertama kali menyebarkan ajaran Islam di daerah Amparan Jati. Syekh Datuk Kahfi merupakan buyut dari [[Pangeran Santri]] (Ki Gedeng Sumedang), penerus penguasa di [[Kerajaan Sumedang Larang]], [[Jawa Barat]], dan putera dari Syekh Datuk Ahmad
== Asal Usul ==
'''Datuk Kahfi''' adalah tokoh perintis dakwah Islam di wilayah [[Cirebon]]. Ia menggunakan nama Syekh Nurjati pada saat berdakwah di Giri Amparan Jati, yang lebih terkenal dengan nama [[Gunung Jati]], sebuah bukit kecil dari dua bukit, yang berjarak + 5 km sebelah utara [[kota Cirebon]], tepatnya di desa Astana Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon.<ref name=IAIN >{{id}}
Biografi Syekh Nurjati
{{cite web
Baris 11 ⟶ 15:
|accessdate=12-04-12
|title=www.iaincirebon.ac.id
|archive-date=2016-02-02
|archive-url=https://web.archive.org/web/20160202201720/http://www.iaincirebon.ac.id/inv01/?menu=snj
|dead-url=yes
}}</ref><ref name=koran >{{id}}
Syekh Nurjati Mahaguru dari Cirebon
{{cite web
Baris 19 ⟶ 24:
|accessdate=12-04-12
|title=www.koran.republika.co.id
}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Sebelumnya Syekh Nurjati dikenal dengan nama [[Syekh Datuk Kahfi]] atau Maulana Idhofi Mahdi. Secara kronologis singkat, Syekh Nurjati lahir di Semenanjung Malaka. Setelah berusia dewasa muda pergi ke Mekah untuk menuntut ilmu dan berhaji. Syekh Nurjati pergi ke [[Bagdad]] dan menemukan jodohnya dengan Syarifah Halimah serta mempunyai putra- putri. Dari Bagdad ia pergi berdakwah sampai di Pesambangan, bagian dari Nagari Singapura (sekarang Desa Mertasinga, Kabupaten Cirebon). Ia wafat dan dimakamkan di Giri Amparan Jati.<ref name=IAIN /><ref name=koran />
Cerita tentang Syekh Nurjati dijumpai dalam naskah-naskah tradisi Cirebon yang merupakan bukti sekunder. Naskah-naskah tersebut berbentuk prosa, diantaranya
==
=== Silsilah ===
Ini adalah Silsilah yang divalidasi oleh Lembaga Kekancingan Rabithah Babad Kesultanan Banten :
Syekh Nurjati bin Ahmad bin Isa bin Abdul Qadir Kailani bin Junaid bin Abdul Qodir bin Syu'aib bin Abdul Zabbar bin Abdurrozaq bin Abdul Aziz bin Ahmad bin Sholih bin [[Abdul Qadir al-Jailani]].<ref>Syadzarat Adz-Dzahab (4/198) oleh Ibnul Imad Al-Hanbali)</ref>
=== Istri dan Anaknya ===
Setelah Syekh Datuk Kahfi menuntut ilmu di Mekah, Syekh Nurjati mencoba mengamalkan ilmu yang diperoleh dengan mengajarkannya di wilayah Bagdad. Di Bagdad Syekh Nurjati menikah dengan Syarifah Halimah, putri dari Ali Nurul Alam putra dari [[Jamaluddin Akbar al-Husaini]].
Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai empat orang anak, yakni:
# ''Syekh Abdurakhman'' yang kelak di Cirebon bergelar [[Pangeran Panjunan]] (ayah [[Pangeran Tubagus Angke]], dan [[Pangeran Pamelekaran]] kakek [[Pangeran Santri]]),
# ''Syekh Abdurakhim'' (kelak bergelar [[Pangeran Kejaksan]]),
Baris 36 ⟶ 46:
Keempat anak tersebut dijamin nafkahnya oleh kakak Syarifah Halimah, Syarif Sulaiman yang menjadi raja di [[Bagdad]]. Syarif Sulaiman menjadi raja di Bagdad karena menikahi putri mahkota raja Bagdad.
=== Cucu ===
Pangeran Panjunan (Syeikh Abdurrahman) yang dinikahkan dengan putri [[Fatahillah|Fatahillah 1]], lalu berputra Tubagus Angke (Fatahillah 2) dan Sayyid Muhammad (Pangeran Palekaran atau Pangeran Pamelekaran).
Anak pertama, kemudian punya putri Raden Ayu Mertakusuma, lalu berputri Ratu Kusumah yang kemudian di peristeri oleh Sultan Ahmad Ma'ali yang akhirnya melahirkan [[Tirtayasa dari Banten|Sultan Ageng Tirtayasa]] (Banten) .
Sedangkan anak kedua, kemudian menikah dengan Nyai Armillah binti Sunan Gunung Jati, lalu melahirkan [[Pangeran Santri]] di Sumedang larang.
=== Saudara ===
Syekh Datuk Kahfi memiliki dua orang adik, yaitu laki-laki ''Syekh Bayanullah'' atau [[Syekh Maulana Akbar]] yang mempunyai pondok di Mekah, yang kemudian mengikuti jejak kakaknya berdakwah di Cirebon.
Syekh Bayanullah memiliki putra [[Syekh Maulana Arifin]] menikah dengan Nyai Ratu Selawati dari pernikahannya dikaruniai putri ''Nyi Mas Kencanawati'' yang menikah dengan [[Adipati Kuningan]] putra [[Ki Gedeng Luragung]] (seorang kepala daerah di [[Luragung, Kuningan|Luragung]]) yang masih saudara sepupu Nyai Ratu Selawati (putri Pangeran [[Surawisesa]] cucu [[Prabu Siliwangi]]).
Dan seorang adik Syekh Datuk Kahfi wanitanya menikah dengan ''Raja Upih Malaka''. Lalu dari perkawinan tersebut lahir lah seorang putri yang kelak menikah dengan [[Pati Unus|Dipati Unus]] dari Demak.
=== Sepupu [[Syekh Siti Jenar]] ===
Maulana Isa, Kakek dari Syekh Nurjati, adalah seorang tokoh agama yang berpengaruh pada zamannya.
Putranya bernama Syekh Datuk Ahmad (ayah dari Syekh Nurjati) dan Syekh Datuk Sholeh.
Syekh Datuk Sholeh, adik dari ayah Syekh Nurjati, memiliki putra yang selanjutnya dikenal dengan nama [[Syekh Siti Jenar]].<ref>{{id}} [http://web.iaincirebon.ac.id/tutorial/biografi-syekh-nurjati/ Biografi Syekh Nurjati ] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150120102509/http://web.iaincirebon.ac.id/tutorial/biografi-syekh-nurjati/ |date=2015-01-20 }} Situs resmi IAIN Nurijati Cirebon.</ref><ref>{{id}} [http://dalmaspunya.blogspot.com/2013/02/perkembangan-islam-di-cirebon.html Biografi Syekh Nurjati] Drh. H. R. Bambang Irianto, BA dan Dra. Siti Fatimah, M.hum. 2009. Syekh Nurjati (Syekh Datul Kahfi) perintis Dakwah dan Pendidikan. Cirebon: Zulfana Cierbon.</ref>
== Daftar Murid ==
[[Berkas:Sanctuary of Sunan Gunung Jati.jpg|jmpl|Makam [[Sunan Gunung Jati]] di [[Cirebon]]]]
Syekh Datuk Kahfi merupakan guru dari Pangeran Walangsungsang dan Nyai Rara Santang (Syarifah Muda'im), yaitu putera dan puteri dari [[Sri Baduga Maharaja]] ([[Prabu Siliwangi]]), raja [[Kerajaan Pajajaran]], Jawa Barat. Syekh Datuk Kahfi wafat dan dimakamkan di Gunung Jati, bersamaan dengan makam Syarif Hidayatullah ([[Sunan Gunung Jati]]), Pangeran Pasarean, dan raja-raja [[Kesultanan Cirebon]] lainnya.
Syekh Nurjati adalah tokoh utama penyebar agama Islam yang pertama di Cirebon. Tokoh yang lain adalah [[Sunan Gresik|Maulana Magribi]], [[Pangeran Makhdum]], Maulana [[Pangeran Panjunan]], Maulana Pangeran Kejaksan, Maulana Syekh Bantah, Syekh Majagung, [[Syekh Siti Jenar|Maulana Syekh Lemah Abang]], Mbah Kuwu Cirebon (Pangeran Cakrabuana), dan [[Syarif Hidayatullah]]. Pada suatu ketika mereka berkumpul di Pasanggrahan Amparan Jati, dibawah pimpinan Syekh Nurjati. Mereka semua
''“Wahai murid-
Para murid dalam sidang mufakat atas rencana baik tersebut. Syarif Hidayatullah berpendapat bahwa untuk membentuk masyarakat islam sebaiknya diadakan '''''usaha memperbanyak tabligh di pelosok dengan cara yang baik dan teratur''. '''Pendapat ini mendapat dukungan penuh dari sidang, dan disepakati segera dilaksanakan. Sidang inilah yang menjadi dasar dibentuknya organisasi dakwah dewan [[Walisongo]].
== Keharmonisan dakwah antara Cirebon dan Karawang ==
* Cucu Syekh Ahmad dari Nyi Mas Kedaton, bernama Musanudin. Kelak Musanudin menjadi ''lebai'' di Cirebon, memimpin Masjid Agung Sang Cipta Rasa pada masa pemerintahan Susuhunan Jati (Sunan Gunung Jati). Sedang Syekh Ahmad merupakan anak dari [[Syekh Quro]] dengan Ratna Sondari, putri Ki Gedeng Karawang.
* Puteri Karawang memberikan sumbangan hartanya untuk mendirikan sebuah masjid di Gunung Sembung (Nur Giri Cipta Rengga) yang bernama Masjid Dog Jumeneng/ Masjid Sang Saka Ratu, yang sampai sekarang masih digunakan dan terawat baik.
* Pengangkatan juru kunci di situs makam [[Syekh Quro]] dikuatkan oleh pihak Keraton Kanoman Cirebon.
== Kutipan ==
# [https://info.syekhnurjati.ac.id/profil/biografi-syekh-nurjati/ Biografi Syekh Nurjati] Situs resmi IAIN Nurijati Cirebon
# [https://sundaislam.wordpress.com/2008/02/20/para-santri-dan-sejarah-cirebon-yang-terlupakan/ para santri dan sejarah cirebon yang terlupakan]
# [http://silsilah-ernimuthalib.blogspot.com/2012/04/silsilah-pangeran-santri-koesoemadinata.html Silsilah Pangeran Santri Koesoemadinata]
Baris 113 ⟶ 90:
# [https://aditya69.wordpress.com/2010/10/13/silsilah-sang-adipati-kuningan/ Sejarah Kuningan] oleh Adiyta guru SMA Negeri 1 Kuningan
# [http://id.rodovid.org/wk/Orang:857400 Asy Seikh Datul Kahfi / Syekh Nurjati / Maulana Idhofi Mahdi]
# [http://dalmaspunya.blogspot.com/2013/02/perkembangan-islam-di-cirebon.html Biografi Syekh Nurjati] H. R. Bambang Irianto, BA dan Dra. Siti Fatimah, M.hum. 2009. Syekh Nurjati (Syekh Datul Kahfi) perintis Dakwah dan Pendidikan. Cirebon
== Referensi ==
{{reflist|2}}
{{Portal bar|Islam|Biografi}}
{{DEFAULTSORT:
[[Kategori:Tokoh dari Cirebon]]
[[Kategori:Tokoh penyebar Islam di Indonesia|Datuk Kahfi]]
|