Tri Maharani: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan MyStori (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Syawila Fithry Tag: Pengembalian |
k Bot: Mengganti kategori Wanita Indonesia dengan Perempuan Indonesia |
||
(34 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Orphan|date=Januari 2023}}
{{Infobox person
|name = Tri Maharani
|birth_date = {{birth date and age|1971|8|31|df=y}}
|birth_place = [[Kota Kediri]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]
|alma_mater = [[Universitas Brawijaya]]<br>[[Universitas Airlangga]]<br>[[Universitas Katolik Leuven]]
|occupation = Dokter Spesialis Toksikologi ular berbisa
}}
'''Tri Maharani''' ({{lahirmati|[[Kota Kediri]], [[Jawa Timur]]|31|8|1971}}) adalah satu-satunya dokter spesialis toksinologi ular berbisa di Indonesia.<ref>{{Cite web|url=https://www.jawapos.com/features/14/09/2018/tri-maharani-satu-satunya-dokter-pakar-bisa-ular-di-indonesia/|title=Tri Maharani, Satu-satunya Dokter Pakar Bisa Ular di Indonesia|last=JawaPos.com|date=2018-09-14|website=JawaPos.com|language=id|access-date=2020-05-23}}</ref><ref name="unairnews">{{Cite web|url=http://news.unair.ac.id/2020/03/16/tri-maharani-ahli-toksinologi-indonesia-yang-dedikasikan-hidupnya-untuk-menangani-kasus-gigitan-hewan-berbahaya/|title=Tri Maharani, Ahli Toksinologi Indonesia yang Dedikasikan Hidupnya Untuk Menangani Kasus Gigitan Hewan Berbahaya|date=2020-03-16|website=Unair News|language=id-ID|access-date=2020-05-23}}</ref> Ia juga menginisiasi pengumpulan data kasus gigitan ular di Indonesia, karena belum adanya lembaga resmi pemerintah yang melakukannya. Dokter yang sampai sekarang masih lajang ini pun ikut mendirikan organisasi [[Remote Envenomation Consultancy Services (RECS) Indonesia]] pada 2015 serta [[Indonesia Toxinology Society (ITS)]] yang yang anggotanya terdiri dari konsultan- konsultan untuk kasus gigitan ular ataupun kasus keracunan hewan lainnya dan bertujuan untuk mengurangi angka kematian akibat gigitan ular berbisa.<ref>{{Cite web|url=https://tirto.id/negeri-sarang-ular-indonesia-krisis-penawar-bisa-enWJ|title=Negeri Sarang Ular, Indonesia Krisis Penawar Bisa|website=tirto.id|language=id|access-date=2020-05-23}}</ref>
Maharani saat ini bekerja sebagai Ketua kajian gigitan hewan berbisa dan tanaman beracun di Kementerian kesehatan Indonesia setelah sebelumnya menjadi Kepala Departemen Instalasi Gawat Darurat di [[Rumah Sakit Umum Daha Husada]], Kota Kediri, Jawa Timur. Ia menamatkan pendidikan kedokteran di [[Universitas Brawijaya|Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya]] (1990-1998), lalu melanjutkan pendidikan magister imunologi di [[Universitas Airlangga]] (2001-2003),<ref name="unairnews" /> pendidikan spesialis kedokteran emergensi di [[Universitas Brawijaya]] (2007-2011), pendidikan doktoral bidang biomedik Universitas Brawijaya (2008-2014).<ref>{{Cite web|url=https://prasetya.ub.ac.id/berita/Disertasi-Tri-Maharani-Efek-Ekstrak-Ipomoea-Batatas-pada-Inflamasi-Kronis-14894-id.html|title=Disertasi Tri Maharani: Efek Ekstrak Ipomoea Batatas pada Inflamasi Kronis|last=|first=|date=|website=Prasetya Online Universitas Brawijaya|access-date=2020-05-23|archive-date=2015-05-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20150521052615/http://prasetya.ub.ac.id/berita/Disertasi-Tri-Maharani-Efek-Ekstrak-Ipomoea-Batatas-pada-Inflamasi-Kronis-14894-id.html|dead-url=yes}}</ref>
Sudah ratusan korban gigitan ular berbisa yang berhasil diselamatkan oleh Maharani dengan menggunakan [[serum anti bisa ular|serum anti bisa ular (SABU)]] baik yang sudah diproduksi di Indonesia maupun di impor. Indonesia sampai saat ini telah mampu memproduksi SABU polivalen yang bisa digunakan untuk kasus gigitan [[Ular kobra|ular kobra (Naja sputatrix),]] [[Welang|ular welang (Bungarus fasciatus)]], dan [[Ular tanah|ular tanah (''agkistrodon rhodostoma'').]]<ref>{{Cite news|url=https://drive.google.com/drive/folders/1WoIuQgXhPxAkrTlYY5E0Szsb67ly4b9y?usp=sharing|title=Koran Kompas|last=Bimantara|first=J Galuh|date=6 September 2018|work=|access-date=16 September 2018|via=}}</ref>
Saat ini Dr. dr. Tri maharani MSI, Spem ini telah mengetuai program penanganan gigitan dan sengatan hewan berbisa dan tanaman beracun di kementerian kesehatan Indonesia dan mengusulkan, membuat program serta menginisiasi semua training online tentang penanganan gigitan, sengatan hewan berbisa dan keracunan tanaman serta membuat pedoman nasional Indonesia untuk hal ini (9)
== COVID-19 ==
Pada tanggal 12 Juni 2020, Tri Maharani menderita penyakit [[Penyakit koronavirus 2019|COVID-19]],<ref>{{Cite web|url=https://bebas.kompas.id/baca/bebas-akses/2020/06/15/saya-positif-covid-19-pak-terawan/|title=Saya Positif Covid-19, Pak Terawan|date=2020-06-15|website=Bebas Akses|language=id|access-date=2020-06-17}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://indonesiainside.id/news/nasional/2020/06/15/dokter-sekaligus-pakar-bisa-ular-dikabarkan-terpapar-covid-19|title=Dokter Sekaligus Pakar Bisa Ular Dikabarkan Terpapar Covid-19|last=Dwi|first=Sofian|date=2020-06-15|website=Indonesiainside.id|language=id-ID|access-date=2020-06-17}}</ref> lalu sembuh pada tanggal 18 Juni 2020.<ref>{{Cite web|url=https://www.jawapos.com/features/19/06/2020/dokter-tri-maharani-dan-cerita-kesembuhan-covid-19/|title=Dokter Tri Maharani dan Cerita Kesembuhan Covid-19|last=JawaPos.com|date=2020-06-19|website=JawaPos.com|language=id|access-date=2020-06-20}}</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
9.
https://www.netralnews.com/harta-karun-indonesia-bisa-buat-obat-dan-energi-terbarukan-dari-bisa-ular/SnJOSUNkT252WFpaRjZKb2o1K2ZHUT09
[[Kategori:Dokter Indonesia]]
[[Kategori:Perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Airlangga]]
[[Kategori:Alumni Universitas Brawijaya]]
[[Kategori:Alumni Universitas Katolik Leuven]]
[[Kategori:Tokoh dari Kediri]]
|