Semen: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
(38 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{disambiginfo
{{globalize}}
{{tone}}
'''Semen''' adalah zat yang digunakan untuk merekat [[batu]], [[bata]], [[batako]], maupun [[bahan bangunan]] lainnya. Sedangkan kata semen sendiri berasal dari ''caementum'' (''bahasa Latin''), yang artinya "''memotong menjadi bagian-bagian kecil tak beraturan''". Meski sempat populer pada zamannya, nenek moyang semen ''made in'' Napoli ini tak berumur panjang. Menyusul runtuhnya Kerajaan Romawi, sekitar abad pertengahan (tahun 1100-1500 M) resep ramuan ''pozzuolana'' sempat menghilang dari peredaran.
== Sejarah ==
Dalam perkembangan peradaban manusia khususnya dalam hal [[bangunan]], tentu kerap mendengar cerita tentang kemampuan nenek moyang merekatkan batu-batu raksasa hanya dengan mengandalkan zat putih telur, ketan atau lainnya. Alhasil, berdirilah bangunan fenomenal, seperti [[Candi Borobudur]] atau [[Candi Prambanan]] di [[Indonesia]] ataupun jembatan di [[Cina]] yang menurut legenda menggunakan ketan sebagai perekat. Ataupun menggunakan [[aspal]] alam sebagaimana peradaban di [[Mahenjo Daro]] dan [[Harappa]] di [[India]] ataupun bangunan kuno yang dijumpai di [[Pulau Buton]]▼
▲Dalam perkembangan peradaban manusia khususnya dalam hal [[bangunan]], tentu kerap mendengar cerita tentang kemampuan nenek moyang merekatkan batu-batu raksasa hanya dengan mengandalkan zat putih telur, ketan atau lainnya. Alhasil, berdirilah bangunan fenomenal, seperti [[Candi Borobudur]] atau [[Candi Prambanan]] di [[Indonesia]] ataupun jembatan di [[Cina]] yang menurut legenda menggunakan ketan sebagai perekat. Ataupun menggunakan [[aspal]] alam sebagaimana peradaban di [[
Benar atau tidak, cerita, legenda tadi menunjukkan dikenalnya fungsi '''semen''' sejak zaman dahulu. Sebelum mencapai bentuk seperti sekarang, perekat dan penguat bangunan ini awalnya merupakan hasil percampuran [[batu kapur]] dan abu vulkanis. Pertama kali ditemukan pada zaman [[Kerajaan Romawi]], tepatnya di [[Pozzuoli]], dekat teluk [[Napoli]], [[Italia]]. Bubuk itu lantas dinamai ''pozzuolana''.▼
▲Benar atau tidak, cerita, legenda tadi menunjukkan dikenalnya fungsi
[[Berkas:BlueCircleSouthernCementBerrimaNSW.JPG|200px|jmpl|Pabrik semen di Australia.]]
Baru pada abad ke-18 (ada juga sumber yang menyebut sekitar tahun 1700-an M), [[John Smeaton]],
Ironisnya, bukan Smeaton yang akhirnya mematenkan proses pembuatan cikal bakal semen ini. Adalah [[Joseph Aspdin]], juga insinyur berkebangsaan Inggris, pada 1824 mengurus hak paten ramuan yang kemudian dia sebut semen portland. Dinamai begitu karena warna hasil akhir olahannya mirip tanah liat [[Pulau Portland]], Inggris. Hasil rekayasa Aspdin inilah yang sekarang banyak dipajang di toko-toko bangunan.
Sebenarnya, adonan Aspdin tak beda jauh dengan Smeaton. Dia tetap mengandalkan dua bahan utama, batu kapur (kaya akan [[kalsium karbonat]]) dan tanah lempung yang banyak mengandung [[silika]] (sejenis mineral berbentuk pasir), [[aluminium oksida]] (alumina) serta [[oksida besi]]. Bahan-bahan itu kemudian dihaluskan dan dipanaskan pada suhu tinggi sampai terbentuk campuran baru.
Selama proses pemanasan, terbentuklah campuran padat yang mengandung zat besi. Nah, agar tak mengeras seperti batu, ramuan diberi bubuk [[gips]] dan dihaluskan hingga berbentuk partikel-partikel kecil mirip bedak.
[[Berkas:Cement mixers.jpg|200px|jmpl|Pengaduk semen sederhana.]]
Lazimnya, untuk mencapai kekuatan tertentu, semen portland berkolaborasi dengan bahan lain. Jika bertemu air (minus bahan-bahan lain), misalnya, memunculkan [[reaksi kimia]] yang sanggup mengubah ramuan jadi sekeras batu. Jika ditambah pasir, terciptalah perekat tembok nan kokoh. Namun untuk membuat pondasi bangunan, campuran tadi biasanya masih ditambah dengan bongkahan batu atau kerikil, biasa disebut ''concrete'' atau ''beton''.
Beton bisa disebut sebagai mahakarya semen yang tiada duanya di dunia. Nama asingnya, ''concrete'' - dicomot dari gabungan prefiks bahasa Latin ''com'', yang artinya bersama-sama, dan ''crescere'' (tumbuh). Maksudnya kira-kira, kekuatan yang tumbuh karena adanya campuran zat tertentu. Dewasa ini, nyaris tak ada gedung [[pencakar langit]] berdiri tanpa bantuan beton.
Meski bahan bakunya sama, "dosis" semen sebenarnya bisa disesuaikan dengan beragam kebutuhan. Misalnya, jika kadar [[aluminanya]] diperbanyak, kolaborasi dengan bahan bangunan lainnya bisa menghasilkan bahan tahan api. Ini karena sifat alumina yang tahan terhadap suhu tinggi. Ada juga semen yang cocok buat mengecor karena campurannya bisa mengisi pori-pori bagian yang hendak diperkuat.
Kandungan Kimia yang terdapat dalam Semen antara lain: Trikalsium silikat, Dikalsium silikat, Trikalsium aluminat, Tetrakalsium aluminofe, dan Gipsum
== Produksi semen ==
Baris 118 ⟶ 116:
|2010 ||41.500.000<ref name="economy.okezone.com"/>*||3.000.000<ref name="industri.kontan.co.id">http://industri.kontan.co.id/news/produksi-semen-diprediksi-44-juta-ton-di-2011-1</ref>
|-
|2011 ||45.000.000<ref name="antarajatim.com">{{Cite web |url=http://www.antarajatim.com/lihat/berita/79638/konsumsi-semen-diprediksi-capai-4815-juta-ton |title=Salinan arsip |access-date=2012-01-26 |archive-date=2012-03-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120311072459/http://www.antarajatim.com/lihat/berita/79638/konsumsi-semen-diprediksi-capai-4815-juta-ton |dead-url=yes }}</ref>||2.000.000<ref name="industri.kontan.co.id"/>*
|-
|2012 ||48.150.000<ref name="antarajatim.com"/>*||
Baris 125 ⟶ 123:
* Sumber: Untuk tahun 1991 sampai 2005 dari Departemen Perindustrian, Direkterat Agro dan Kimia tahun 2006
* Keterangan = (*)
== Pengembangan Industri Semen Indonesia ==
{{See also|Industri semen di Indonesia}}
Selama tahun 2011
Krisis Moneter pada tahun 1997-1998 telah mendorong peningkatan ekspor secara dramatis dari 0,8 juta ton tahun 1997 menjadi 4,4 juta ton tahun 1998 karena konsumsi domestik yang turun 30%. Bahkan tahun berikutnya meningkat lebih dari 2 X lipat menjadi 9 juta. Angka ekspor tertinggi tercapai pada tahun 2001 sejumlah 9,5 juta ton, menjadikan Indonesia pengekspor terbesar kedua di dunia sesudah Thailand. Ekspor semen/klinker Indonesia menunjukkan tren yang menurun, sejak konsumsi semen domestik mengalami peningkatan yang terus menerus,sampai hanya berjumlah 1,2 juta pada tahun 2011. Peningkatan kapasitas produksi untuk 5 tahun mendatang tidak menunjukkan surplus produksi yang berarti dan karenanya ekspor semen/klinker tidak akan meningkat dengan tajam. Apalagi mengingat harga semen/klinker ekspor yang hanya separoh harga di dalam negeri.
== Masa Depan Industri Semen ASEAN ==
Baris 190 ⟶ 143:
Kecuali Indonesia dan Vietnam, negara-negara ASEAN lainnya diperkirakan belum akan meningkatkan kapasitas produksinya mengingat surplus produksi masih cukup banyak sampai 5-6 tahun mendatang. Tabel di bawah memperlihatkan posisi industri semen ASEAN pada tahun 2010 dan perkiraannya pada tahun 2014.
Dari table di bawah terlihat bahwa kapasitas produksi pada tahun 2014 diperkirakan akan meningkat 35 juta ton atau 15% selama 3 tahun mendatang. Sedangkan konsumsi semen dometiknya diperkirakan kan meningkat sekitar 45 juta ton atau sekitar 10% per tahun Pertumbuhan konsumsi semen di ASEAN yang sekitar 10% per tahun sesuai dengan perkiraan perekonomian ASEAN akan tumbuh sangat signifikan. Ekspor akan dipertahankan pada sekitar 20 juta ton pertahun mengingat surplus produksi masih cukup banyak dan pertumbuhan ekonomi Negara-negara ini belum mendukung percepatan pertumbuhan konsumsi semen domestic. Impor semen dan klinker diperkirakan akan menurun menjadi setengahnya mengingat
'''KAPASITAS PRODUKSI'''
Baris 216 ⟶ 169:
== Pabrik semen di Indonesia ==
* [[Semen Padang (perusahaan)|PT Semen Padang (Semen Padang)]]
* [[Semen Gresik|PT Semen Gresik (Semen Gresik)]]
* [[Semen Tonasa|PT Semen Tonasa (Semen Tonasa)]]
* [[Semen Bosowa|PT Semen Bosowa (Semen Bosowa)]]
* [[Indocement Tunggal Prakarsa|PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.]] ([[Semen Tiga Roda]])
* [[Semen Jawa]] (Semen SCG)
* Semen Merah Putih (PT. Cemindo Gemilang)
== Referensi ==
{{Reflist}}
Baris 228 ⟶ 185:
== Pranala luar ==
* {{
* {{en}} {{cite EB1911|wstitle=Cement |volume=5 |short=x}}
[[Kategori:Semen| ]]▼
[[Kategori:Bahan bangunan]]
▲[[Kategori:Semen]]
[[Kategori:Beton]]
|