Sinamot: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
+
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(22 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Tanpa referensi|date=Maret 2023}}{{Bedakan||text=marga [[Sinamo]]}}
'''Sinamot''' adalah harga atau uang yang diberikan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan ketika akan melaksanakan pernikahan. Dalam adat [[Batak]], sinamot wajib diberikan kepada pihak pengantin perempuan sebagai tanda membeli atau mengambil anak perempuan untuk dijadikan pendamping hidup pengantin pria tersebut.
 
Dalam pernikahan masyarakat [[Suku Batak|Batak]], terjadi pembentukan pola [[Dalihan Na Tolu|Dalihan Natolu]] yang baru. Seorang laki-laki dari suatu marga akan membawa seorang perempuan dari marga lain untuk dijadikan keluarga baru pada marga laki-laki tersebut. Sebagai bentuk penghormatan kepada ''hulahula'' (pihak pemberi ''boru''), maka pihak penerima ''boru'' akan memberi harta yang disebut sebagai '''sinamot'''.
Jumlah sinamot itu ada tingkatannya; jika anak perempuan yang akan dinikahi tamat sekolah atau sarjana maka harganya beda. Misalnya, jika pengantin perempuan itu adalah seorang sarjana maka harganya mulai dari sekitar 25 juta ke atas{{citation needed}}, dan jika hanya tamat sekolah harga biasanya 10 juta ke bawah. Makin tinggi pendidikan perempuan maka harganya juga semakin tinggi, jadi harga pengantin perempuan itu tergantung pada pendidikannya.{{citation needed}}
 
== Asal kata ==
Harga Sinamot bisa saja turun akan tetapi tergantung kepada pihak perempuan tersebut. Ketika pihak laki-laki datang ke rumah pihak perempuan maka keluarga dari pihak laki-laki harus ikut serta ke rumah pihak perempuan. Setelah Sinamot sudah di serahkan kepada pihak perempuan maka perempuan yang akan di nikahi bisa dibawa ke rumah laki-laki yang akan [[pempersunting]] perempuan tersebut. Sinamot ini sudah menjadi [[tradisi]] dari orang batak sejak zaman nenek moyang.<ref>{{Cite web|url=https://www.hipwee.com/wedding/mengenal-tradisi-membayar-uang-sinamot-budaya-mahar-pernikahan-adat-batak-yang-dikenal-mahal-itu/|title=Mengenal Tradisi Membayar Uang Sinamot, Budaya Mahar Pernikahan Adat Batak yang Dikenal Mahal Itu|last=Awan|first=|date=2017|website=hipwee|publisher=|access-date=19 Oktober 2018}}</ref>
Sinamot berasal dari tiga suku kata, yakni "si", "na", dan "mot". Dalam [[Bahasa Batak Toba|bahasa Batak]], "si" merupakan kata penunjuk, "na" berarti "yang", dan "mot" berarti "bernilai tetap". Sehingga, sinamot adalah benda yang nilainya tetap dan tidak berubah.
 
== CatatanRupa kakisinamot ==
Rupa sinamot beraneka ragam sepanjang zaman. Ketika masyarakat Batak seluruhnya masih hidup dalam pola komunal bercocok tanam, maka sinamot yang diberikan adalah bidang tanah, hewan betina, atau emas/perak. Sekarang, sinamot lebih umum dalam rupa uang.
{{reflist}}
 
Rupa sinamot merupakan kesepakatan antara pihak penerima ''boru'' dengan pihak pemberi ''boru.'' Intinya, sinamot haruslah benda yang nilainya tetap dan bisa diberikan karena dimiliki oleh semua orang. Pernikahan dalam masyarakat Batak tidak boleh digagalkan karena sinamot.
{{Suku-Batak-stub}}
 
Pihak yang berusaha menggagalkan pernikahan dengan sinamot yang tidak masuk akal akan diusir karena melawan hukum (dikenal sebagai ''malai'').
 
== Besaran sinamot ==
Tidak ada jumlah baku '''besaran sinamot''', sebab pada dasarnya sinamot adalah hasil kesepakatan antara pihak penerima ''boru'' dengan pemberi ''boru''.
 
== Pemberian sinamot ==
Pemberian sinamot dari penerima ''boru'' kepada pemberi ''boru'' dilaksanakan pada saat marhata sinamot (pembicaraan tentang sinamot). Pada saat ini, pihak pemberi ''boru'' harus dapat melihat rupa sinamot secara langsung. Jika, pemberi boru sudah melihat rupa sinamot dan menyetujui, maka barulah proses pernikahan berlanjut kepada ''marpudun saut'' (berikrar jadi).
 
Pada saat ''marhata sinamot'', biasanya, hanyalah ''hariapan'' (tetua), ''haha agi suhut'' (keluarga kakak dan adik dari tuan acara), ''boru suhut'' (keluarga ''boru'' dari tuan acara) yang ikut dalam menyaksikan.
 
== Pernikahan ==
Pernikahan dalam masyarakat Batak termasuk ke dalam ''ulaon adat'' (kerja adat), bukan resepsi pesta. Sehingga, inti pernikahan Batak adalah pertemuan unsur-unsur Dalihan Natolu untuk mengurai dan membentuk pola keluarga baru. Ketika pernikahan disepakati untuk menjadi ''ulaon pesta'' (kerja pesta), maka besaran sinamot akan disesuaikan dengan perkiraan biaya ''ulaon pesta''.
 
Baik pihak penerima ''boru'' maupun pemberi ''boru'' akan mendapat bagian (''jambar'') dari ''ulaon'' tersebut. Pihak pemberi ''boru'' akan mempergunakan sinamot untuk keperluan keluarga mereka dalam ''ulaon'', sedangkan pihak penerima ''boru'' biasanya akan mendapat bagian beras atau [[ulos]].
 
{{reflist}}
 
[[Kategori:Budaya Indonesia]]
[[Kategori:Batak Toba]]
[[Kategori:Batak]]
 
 
{{Suku-Batak-stub}}