Humanisme sekuler: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Xtemma (bicara | kontrib)
Konsep: Kesalahan pengertian definisi Humanis yang menganggap diri mereka sebagai Tuhan. Karena tidak ada konsep hirarki ketuhanan dalam Humanisme sekuler.
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{humanisme}}
'''Humanisme sekuler''' (atau '''humanisme''' saja) adalah filsafat atau pandangan hidup yang menggunakan [[nalar]], [[etika]], dan [[naturalisme filosofis]] sebagai landasan [[moralitas]], pengambilan keputusan, dan cara pandang atas dunia, sesambil menolak [[dogma]] agama, [[supernatural]]isme, [[ilmu semu]], dan [[takhayul]].<ref>{{cite web|url=https://secularhumanism.org/what-is-secular-humanism/|title=What is Secular Humanism?|author=Center for Inquiry|publisher=|accessdate=27 Oktober 2018}}</ref><ref name="americanhumanist">{{cite web|title=What Is Humanism?|author=Edwords, Fred|url=http://www.americanhumanist.org/who_we_are/about_humanism/What_is_Humanism|year=1989|publisher=American Humanist Association|accessdate=19 August 2009|quote=Secular Humanism is an outgrowth of eighteenth century enlightenment rationalism and nineteenth century freethought... A decidedly anti-theistic version of secular humanism, however, is developed by Adolf Grünbaum, 'In Defense of Secular Humanism' (1995), in his ''Collected Works'' (edited by Thomas Kupka), vol. I, New York: Oxford University Press 2013, ch. 6 (pp. 115–48)|archive-date=2010-01-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20100130233229/http://www.americanhumanist.org/who_we_are/about_humanism/What_is_Humanism|dead-url=yes}}</ref><ref name="oxford-secularhumanism">{{Cite book|title=Compact Oxford English dictionary|publisher=Oxford University Press|year=2007|quote=humanism ''n.'' 1 a rationalistic system of thought attaching prime importance to human rather than divine or supernatural matters.|publication-date = 2007}}</ref><ref name="humaniststudies">{{cite web|title=Definitions of humanism (subsection)|publisher=Institute for Humanist Studies|url=http://humaniststudies.org/humphil.html |accessdate=16 January 2007|archive-date=2007-01-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20070118050402/http://humaniststudies.org/humphil.html|dead-url=yes}}</ref>
 
Humanisme sekuler memandang bahwa manusia dapat beretika dan bermoral tanpa agama atau [[dewa]]. Namun, humanisme sekular tidak membuat asumsi mengenai apakah manusia itu pada dasarnya baik atau jahat, dan juga tidak menyatakan bahwa manusia itu memiliki derajat yang lebih tinggi di alam. Cara pandang kehidupan dari sudut pandang humanis justru menegaskan tanggung jawab khusus yang dihadapi oleh kemanusiaan dan dampak etika dari keputusan manusia. Konsep dasar humanisme sekuler didasarkan pada cara pandang bahwa ideologi (baik itu agama maupun politik) harus ditelisik secara saksama dan tidak sekadar diterima ataupun ditolak berdasarkan iman. Selain itu, unsur penting dalam humanisme sekuler adalah upaya untuk terus menerus mencari kebenaran, khususnya dengan menggunakan [[sains]] dan [[filsafat]]. Banyak penganut humanisme sekuler yang mendasarkan moral mereka dari filsafat [[utilitarianisme]], [[naturalisme etis]], atau [[etika evolusioner]], walaupun ada pula yang menolak [[pemisahan adalah-seharusnya]] dan menganjurkan [[sains moralitas]].
 
[[International Humanist and Ethical Union]] (IHEU) merupakan perkumpulan global dengan lebih dari seratus organisasi humanis, rasionalis, [[ireligius]], [[ateis]], [[gerakan Bright|Bright]], [[sekuler]], [[pergerakan etis|Budaya Etis]], dan [[pemikir bebas]] di lebih dari 40 negara. "[[Happy Human]]" adalah simbol resmi IHEU serta dipandang sebagai simbol yang paling diakui secara universal bagi orang-orang yang menganggap diri mereka sendiri sebagai humanis. Organisasi-organisasi humanis sekuler dapat ditemui di berbagai belahan dunia. Orang-orang yang menyebut dirinya sebagai humanis diperkirakan berjumlah antara empat sampai lima juta orang di seluruh dunia.
 
== Konsep ==
Humanisme sekuler menetapkan peran manusia sebagai pengasuh diri mereka dan lingkungannya. Dalam konteks ini, segala hal adalah hak dan tanggung jawab manusia. Kebebasan individu berlaku secara mutlak selama tidak merugikan orang lain. Dalam permasalahan [[moral]], agama tidak dilibatkan sama sekali. Pihak yang terlibat dalam segala urusan [[kehidupan]] hanyalah diri mereka sendiri. Humanisme sekuler tidak menerima suatu Tuhan, dewa, atau kepercayaan supranatural lainnya memiliki otoritas untuk mengurusi kehidupan manusia; karena yang utama bagi Humanis adalah pengetahuan ilmiah yang memiliki fakta nyata sebagai dasar yang lebih kuat agar bisa mencakup semua golongan manusia. Ini relatif lebih baik jika dibandingkan dengan menggunakan kepercayaan sebagian golongan sebagai otoritas semua golongan lainnya.
 
== Catatan kaki ==