Roti buaya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Bulandari27 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(22 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox food
| name = Roti Buaya
'''Roti buaya''' adalah hidangan [[Suku Betawi|Betawi]] berupa [[roti]] manis berbentuk [[buaya]].<ref name="indonesialogue.com">{{cite web |url= http://www.indonesialogue.com/destinations/the-symbolism-of-crocodile-bread-jakarta-west-java.html |title= The Symbolism of Crocodile Bread: Jakarta, West Java |date= April 8, 2008 |accessdate= July 9, 2011 |work= indonesialogue.com}}</ref> Roti buaya senantiasa hadir dalam upacara pernikahan dan kenduri tradisional Betawi.<ref name="indonesialogue.com"/><ref name="mediaindonesia.com">{{cite web |url= http://www.mediaindonesia.com/webtorial/smarttravel/?ar_id=NzU3Mw== |title= Aneka Makanan Khas Betawi nan Lezat |first= Rina |last= Garmina |accessdate= July 9, 2011}} {{id}}</ref>▼
| image = Roti Buaya.JPG
| caption = Sebuah Roti buaya
| country = [[Indonesia]]
| region = [[Jakarta]], [[Banten]] ,[[Jawa Barat]]
| type = [[Camilan]]
| variations = [[cokelat]], [[keju]], [[vanila]] dan sebagainya
| national_cuisine = [[Masakan indonesia|Indonesia]] {{flagicon|Indonesia}}
| main_ingredient = [[Tepung terigu]], [[ragi]], [[telur]], [[garam]], [[gula]], [[margarin]]
| minor_ingredient = [[Buah]] dan sebagainya
| similar_dish = [[Bánh mì cá sấu]] {{flagicon|Vietnam}}
| image_size = 250px
▲}}'''Roti buaya''' adalah
== Sejarah ==
Sejarah roti buaya bermula ketika bangsa Eropa datang ke [[Batavia]]. Dahulu, orang Eropa mengungkapkan tanda cinta mereka dengan memberikan bunga kepada pasangan mereka. Melihat hal tersebut, masyarakat [[suku Betawi]] berpikir untuk memberikan sesuatu sebagai simbol ungkapan perasaan cinta kepada pasangan mereka. Pada saat itu di [[Batavia]] memiliki 13 sungai yang menyebar luas, di masing-masing sungai tersebut terdapat buaya. Masyarakat [[suku Betawi]] juga mengetahui bagaimana pola hidup buaya yang hanya kawin sekali seumur hidupnya, dan tidak kawin dengan buaya lain meskipun pasangannya sudah mati atau menghilang.<ref name="indonesialogue.com" /> Oleh sebab itu, masyarakat [[Suku Betawi|suku betawi]] pun memutuskan untuk membuat roti yang berbentuk seperti buaya sebagai ungkapan perasaan kepada pasangan mereka, seperti orang Eropa yang mengungkapkan perasaan mereka dengan memberi bunga kepada pasangan mereka.
== Makna ==
[[Suku Betawi]] percaya bahwa buaya hanya kawin sekali dengan pasangannya
== Referensi ==
{{reflist}}
== Lihat pula ==
* [[Masakan Betawi]]
* [[Resep Masakan]]
== Daftar pustaka ==
Baris 12 ⟶ 32:
[[Kategori:Betawi| ]]
[[Kategori:
|