R.C. Hardjosubroto: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hilmanasdf (bicara | kontrib) Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(13 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Raden Cajetanus Hardjasoebrata''' ({{lahirmati|[[Sentolo]], [[Kulonprogo]], [[Yogyakarta]]|01|03|1905|[[Yogyakarta]]|19|03|1986}}) adalah salah seorang komposer [[karawitan]] Jawa pada era 1950 sampai 1970.
== Biografi ==
Baris 6:
Setelah menjadi guru di sekolah-sekolah milik Yayasan Kanisius di [[Surakarta]] dalam masa penjajahan [[Belanda]] dan [[Jepang]], CHS mulai aktif menciptakan sandiwara gereja dan melanjutkan menggarap lagu dolanan baru untuk anak-anak.
Selepas Indonesia merdeka, pada tahun [[1947]] CHS diangkat menjadi [[pegawai negeri]] pada bagian Kesenian Jawatan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan. Selama sekitar 14 tahun menjalankan tugasnya, dengan berbagai pengalaman dan bahan-bahan serta pengetahuan tentang seni karawitan, CHS banyak mengadakan
CHS berpandangan, bahwa pada dasarnya seni adalah sesuatu yang memiliki nilai estetik tinggi, tidak tergantung pada patokan yang sudah ada, dengan demikian harus berkembang sesuai zamannya, apabila dilandasi dengan keterbukaan untuk menerima setiap bentuk perubahan dan inovasi.
Baris 18:
== Langen Sekar ==
Pada awal tahun [[1950
Untuk mengiringi tembang dan tariannya, Langen Sekar menggunakan irama tiga hitungan (irama 3/4) – suatu bentuk inovatif untuk irama gamelan Jawa – dan mencari
Selain menampilkan keindahan, drama tari Langen Sekar memberikan pendidikan lingkungan dan budi pekerti, di antaranya sikap rendah hati, saling tolong-menolong di samping pesan-pesan kasih sayang.
Pergelaran perdana Langen Sekar diselenggarakan di Kepatihan pada tahun [[1951]]. Pada tahun [[1952]],
Langen Sekar membuktikan, bahwa dalam masyarakat Indonesia terdapat kekuatan-kekuatan yang sanggup menciptakan sesuatu yang baru, bukan melulu berdasarkan ciptaan-ciptaan kuno, atau sebaliknya tiruan-tiruan dangkal dari luar. Dengan kata lain, sebuah cabang baru dari pohon kebudayaan Indonesia, yang tidak terlepas dari kebudayaan kuno, meskipun mendapat pengaruh kebudayaan dari luar. Nantinya, dari pohon ini masih bisa tumbuh cabang-cabang baru.
===
RARA - TAMAN bertamasja disertai oleh Njai Kreta dan Njai Kreti. Njai Kreta dan Njai Kreti menundjukkan kepada Rara Taman
▲RARA - TAMAN bertamasja disertai oleh Njai Kreta dan Njai Kreti. Njai Kreta dan Njai Kreti menundjukkan kepada Rara Taman : bunga menur, mawar, tjeplok piring, mandakaki, gandasuli, bakung.
Bunga Melati iri hari, karena tidak ditegurnja, marah-marah, bertengkar dengan Njai Kreta dan Njai Kreti. Sesudah memaki-maki kedua dajang-dajang itu, bunga melati lalu berpaling kepada Rara-taman ; memudji keindahan warna dan keharuman bau sendiri.
Baris 57 ⟶ 54:
# [[Mentok-mentok]]
# [[Suwe Ora Jamu]]
# [[O Ina Ni Keke]]
== Kultur populer ==
# Sagimun M. D., Suwadji Sjafei, dan Jenen menulis sebuah buku biografi berjudul ''R.C. Hardjosubroto
== Referensi ==
Baris 69 ⟶ 67:
* [https://murtiyoso.wordpress.com/category/tokoh/ Ki Nartosabdo, sang troubadour]
]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:Tokoh dari Kulon Progo]]
[[Kategori:Tokoh Katolik Indonesia]]
▲[[Kategori:Pencipta lagu Indonesia]]
|