Pengelabu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(22 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Reynard-the-fox.jpg|jmpl|ka|180px|DewaTokoh Penipupengelabu, [[Reynard si Rubah]] yang digambarkan pada buku anak-anak tahun 1869 oleh Michel Rodange.]]
'''Pengelabu''', atau dalam Bahasa Inggrisnya '''''The Trickster''''' adalah suatu [[tokoh fiksi|tokoh]] ([[dewa]], [[siluman]], [[antropomorfisme|antropomorfik]], [[manusia]], atau [[makhluk mitologis|makhluk gaib]]) dalam [[dongeng]], [[cerita rakyat]], atau [[mitologi]], yang dianggap sebagai sosok yang menggunakan kepintaran atau pengetahuan rahasia yang dimiliki untuk memainkan trik atau mengelabui, dengan melawan kesepakatan atau pengetahuan yang umum dimiliki manusia. <ref name=Hyde>Hyde, Lewis. ''Trickster Makes This World: Mischief, Myth, and Art''. New York: Farrar, Straus and Giroux, 1998.</ref>
'''Dewa penipu''' adalah dewa dalam [[dongeng]] atau mitologi [[sakral]] dianggap sebagai [[dewa]] yang pandai, licik, lincah.<ref name="hasan"> {{cite book|title=Ensiklopedi Indonesia|author=Hassan Sadhily|publisher=Ichtiar Baru-Van Hoeve|location=Jakarta|page=804}} </ref> Namun demikian dewa ini dikenal mempunyai watak [[penipu]] dan pengganggu.<ref name="hasan"/> Dewa ini dikenal memiliki kepribadian ganda (dualistis).<ref name="hasan"/> Di satu sisi, dia mempunyai sifat yang arif dan [[bijaksana]].<ref name="hasan"/> Di sisi lain, dia memiliki sifat buruk dan suka menipu.<ref name="hasan"/> Dewa ini kerap disebut sebagai perantara antara manusia dengan para dewa.<ref name="ensiklopedi"> {{cite book|title=Ensiklopedi Nasional Indonesia|publisher=Cipta Adi Pusaka|author=Anonym|location=Jakarta|year=1989}} </ref> Dalam ilmu ''folklore'' dan analisa mitologi, dewa ini disebut sebagai ''trickster'' atai penipu.<ref name="hasan"/> Dewa penipu diyakini menguasai dunia perdagangan.<ref name="hasan"/> Hal ini membuatnya disembah oleh golongan pedagang dalam masyarakat.<ref name="hasan"/> Dewa ini pula yang dikenal sebagai dewa yang mengajarkan ketrampilan atau teknologi baru kepada manusia.<ref name="hasan"/> Dalam bahasa [[Inggris]] dewa ini sering dikenal dengan nama ''cultural hero''.<ref name="hasan"/> Jika diterjemahkan menjadi pahlawan kebudayaan atau dewa pembawa [[adat]].<ref name="hasan"/> Dalam banyak kepercayaan termasuk di Indonesia, dewa penipu digambarkan dengan sosok tidak tampan.<ref name="hasan"/>
 
Carl Jung membahas pengelabu sebagai archetype di bagian akhir bukunya, The Archetypes and The Collective Unconscious sebagai karakter yang tidak sepenuhnya jahat. Ia memiliki kemampuan membangkitkan kesadaran manusia untuk mengevaluasi ulang nilai-nilai yang selama ini dianggap sebagai kebenaran yang tak mungkin dibantah. <ref>[https://jungplatform.com/store/the-trickster-archetype#:~:text=The%20Trickster%20is%20an%20archetypal,stance%20and%20the%20status%20quo. ''The Trickster Archetype''.] dari situs jungplatform.com</ref><ref>[https://jungiancenter.org/wp-content/uploads/2023/09/vol-9-part-1-four-archetypes-the-collected-works-of-c-g-jung.pdf ''Four Archetypes, The Collected Works of CG Jung''.] dari situs jungiancenter</ref>
==Mitologi==
Pengelabu sebagai karakter archetypal, muncul dalam berbagai mitos di berbagai budaya. Lewis Hyde menggambarkan pengelabu sebagai penabrak batasan. Batas yang ditabrak bisa batasan fisik maupun sosial. Pengelabu melawan prinsip keteraturan sosial dan alam, dengan mempermainkan kehidupan normal, dan mengatur ulangnya dengan basis yang baru. <ref name=Mattick>{{cite news|url=https://www.nytimes.com/books/98/02/15/reviews/980215.15mattict.html|last=Mattick|first=Paul|title=Hotfoots of the Gods|work=[[The New York Times]]|date=February 15, 1998}}</ref>
 
Seringkali perbuatannya ini membelokkan atau melanggar aturan dalam bentuk trik atau pencurian. Seorang pengelabu bisa bersikap licik, bodoh, atau keduanya. Seorang pengelabu secara terbuka mempertanyakan, mendisrupsi, atau bahkan mencemooh otoritas.
 
Banyak kebudayaan yang memiliki karakter pengelabu dalam dongeng-dongengnya, seorang yang sangat ahli menggunakan tipuan untuk bisa mendapat makanan, mencuri barang berharga, atau sesederhana menimbulkan keributan. Dalam beberapa mitologi Yunani, [[Hermes]] adalah contoh karakter pengelabu. Ia adalah patron para pencuri dan penemu teknik tipuan, sebuah kelebihan yang diwariskannya kepada [[Autolycus]] yang kemudian diwariskan lagi kepada [[Odysseus]].<ref name=Hyde/>
==Perbedaan dengan archetype badut==
Badut atau ''the clown'' atau ''the jester'' dianggap sebagai arhcetype tersendiri oleh beberapa penganut psikologi Jungian. Karakternya memiliki sedikit perbedaan dengan pengelabu. Jika pengelabu menggunakan trik atau tipuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan tidak ditunjukkan terang-terangan, maka seorang badut menggunakannya secara terus terang untuk menghibur khalayak ramai. <ref>[https://martinifisher.com/2019/04/26/the-trickter-the-jester-the-clown-the-brief-mythology-and-ancient-history-of-the-harbingers-of-laughter-and-fear/ ''The Trickster, the Jester, the Clown: The Brief Mythology and Ancient History of the Harbingers of Laughter and Fear''.] dari situs martinifisher</ref>
==Dalam budaya Indonesia==
Karakter Si Kancil bisa dianggap sebagai wakil dari archetype trickster. Ia mengakali aturan umum bahwa hewan yang kecil akan ditindas oleh yang lebih besar atau buas, menggunakan akal cerdas yang dimiliki. Karakter ini tidak bisa dianggap jahat, sekalipun ia melawan aturan yang umum berlaku.<ref>[https://historia.id/kultur/articles/di-balik-cerdik-licik-si-kancil-6k5rv ''Di Balik Cedik Licik Si Kancil''.] dari situs historia</ref>
 
== Rujukan ==
{{reflist}}
 
[[Kategori:Dewa]]
[[Kategori:Dongeng]]
[[Kategori:DewaTokoh]]
[[Kategori:Pola utama sastra]]
 
 
{{mitologi-stub}}