Kauman, Widodaren, Ngawi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di tahun + pada tahun)
 
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Kegunaan lain|Kauman (disambiguasi)}}
{{Tanpa referensi|date=Februari 2023}}
<!--Artikel penuh namun tidak ada satupun referensi dari sumber terpercaya-->
{{Desa
|nama = Kauman
Baris 7 ⟶ 10:
|kode pos =63256
|nama lurah = Sudarmanto
|luas = 7547,54 km2<!--Luas menggunakan km2, bukan ha-->
|penduduk = 5230 jiwa
|kepadatan = 694 jiwa/km2
|Kepala Desa=Sudarmanto}}
''' Kauman''' adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan [[W idodarenWidodaren, Ngawi|Widodaren]], [[Kabupaten Ngawi]], Provinsi [[Jawa Timur]].
Desa ini merupakan pintu masuk Kecamatan Widodaren dari arah barat.
 
Baris 30 ⟶ 33:
||Dusun|| Kepala Dusun* ||luas* ||RW|| RT
|-
||[[Grenteng]]|| -Suwarni ||30,67
|| 203|| 601
|-
||[[Kauman]]|| Sudarsono || 48,64 ||304|| 1104
|-
||[[Paldaplang]]|| -Syukron Mubasyar ||39,14 || 3|| 9
|-
||[[Wonosari]]|| -Lina Puji Astuti ||18,14||1|| 4
|-
||[[Jumlah]]|| - ||126,59 ||9|| 30
Baris 48 ⟶ 51:
Belum diketahui secara pasti, kapan Desa Kauman secara resmi didirikan. Namun, dapatlah ditarik benang merah bahwa masa munculnya Kauman seiiring dengan terbentuknya Kadipaten Gendingan.
Lokasi awal Kauman berada di antara Bengawan solo dengan jalan raya Solo-Madiun. Hal ini dapat diketahui dari peta topografi Belanda pada abad 19-20. Selain itu, bukti yang memperkuat adalah adanya Daleman, sebuah tempat yang diyakini sebagai bekas area dalem kadipaten (tempat tinggal adipati) Gendingan. Sekarang wilayah tersebut dikenal dengan Kauman Lor.
Kauman Kidul, yang berada di selatan jalan raya awalnya bernama Sumberedjo. Berdasarkan peta topografi yang diterbitkan oleh AMS pada tahun 1940an. Hal menarik disini, Kauman Kidul sebagai ibukotaibu kota desa, mempunyai allonim Babatan. Secara toponimi berarti area pembabatan, atau area pembukaan hutan untuk permukiman. Dalam peta yg diterbitkan pertengahan abad 19, area tersebut memang hutan. Kemudian dalam peta terbitan berikutnya sudah tergambar pemukiman dengan nama Soemberedjo. Namun sekarang nama tersebut sudah tidak ditemukan lagi di peta terbitan terbaru.
Dusun yang berada di sisi paling selatan adalah Paldaplang. Namun, mempunyai allonim Dirgo dan Kanjengan. Tidak diketahui secara pasti mengenai nama Dirgo tersebut. Sedangkan Kanjengan merupakan istilah bagi tempat bagi bangsawan Jawa tinggal. Hal ini merujuk pada Kanjeng Dirgo atau lebih dikenal dengan Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat.
 
Tokoh pendiri dan pemrakarsa Badan Pergerakan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia / BPUPKI, [[Radjiman Wedyodiningrat|Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat]] Sejak tahun 1934 ia memilih tinggal di Dusun Dirgo, mengabdikan dirinya sebagai dokter ahli penyakit pes, ketika banyak warga Ngawi yang meninggal dunia karena dilanda wabah penyakit tersebut. Di tempat ini masih berdiri kokoh rumah peninggalan dia . Perabot , alat-alat rumah tangga dan benda-benda pusaka masih tersimpan dan terawat dengan baik . Lokasi ini sering menjadi tempat upacara peringatan hari lahirnya Pancasila setiap tanggal 1 Juni , utamanya bagi kalangan pelajar dan mahasiswa . Begitu dekatnya Radjiman dengan Bung Karno sampai-sampai Bung Karno pun telah bertandang dua kali ke rumah tersebut.
 
=== Toponimi ===
Baris 65 ⟶ 68:
Karena status jalan nasional dan kelas jalan arteri primer, maka jalan ini sangat ramai. Kendaraan antar provinsi lalu lalang. Dari kendaraan berat sampai ringan. Namun, sayangnya lebar jalan kurang mendukung. Hanya terdiri dari 1 jalur jalan, tanpa pemisah lajur dan perkerasan. Sehingga total lebarnya hanya sekitar 8 meter dngan lalu lintas yang padat. Oleh sebab itu sering terjadi kecelakaan di jalan ini.
Angkutan darat berupa bus AKAP berupa bus besar, jurusan Surabaya-Yogyakarta dan Surabaya-Semarang melayani selama 24 jam. Sedangkan ankutan lokal AKAP Sragen-Gendingan-Ngrambe dengan armada bus sedang melayani hanya mulai pagi sampai menjelang petang.
Walaupun dilewati jalur rel kereta api Solo-Surabaya, Desa Kauman tidak mempunyai stasiun kereta api. Stasiun terdekat berada di Walikukun, ibukotaibu kota Kecamatan Widodaren. Jarak dari Desa Kauman hanya 4&nbsp;km. Menjadikan warga Kauman sangat mudah untuk melakukan mobilitas ke daerah lainnya.
Kauman tidak mempunyai fasilitas transportasi udara. Jika ingin menggunakannya paling dekat di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali dan Adi Sucipto, Yogyakarta yang dapat dijangkau dengan menggunakan kereta api Madiun Jaya dari Stasiun Walikukun.
 
Baris 86 ⟶ 89:
Biasanya digunakan mesin pompa diesel sebagai tenaganya. Namun pada tahun 2014, karena harga BBM naik, petani beralih menggunakan pompa listrik. Pompa tersebut menggunakan tegangan listrik dari PLN. Menjadikan area persawahan Kauman sangat unik, dimana terdapat tiang transmisi PLN tegangan menengah dan rendah terbentang di tengah area persawahan.
Komoditas pertanian yang biasa ditanam petani adalah padi. Dengan sistem irigasi yang ada, hasil produksi dapat dilakukan 3-4 kali masa panen. Sistem tanam terus-menerus padi tiap musim tanam sebenarnya kurang baik bagi kesuburan tanah. Oleh sebab itu, beberapa petani melakukan rotasi tanaman lain. Berupa palawija di musim kemarau. Atau menanam sayuran seperti cabai sebagai tanaman sela saat jeda antar musim tanam.
Tanaman komoditas industri kadangkalakadang kala juga ditanam petani. Tanaman tersebut adalah tebu. Biasanya petani menyewakan lahan pertaniannya oleh pabrik gula untuk ditanami tebu.
Areal persawahan sebagian besar berada di sisi selatan jalan raya. Mencakup Dusun Kauman, Wonosari dan Paldaplang.
 
Baris 111 ⟶ 114:
{{reflist}}
 
{{Authority control}}
 
{{kelurahan-stub}}