Sekolah Minggu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wezt (bicara | kontrib)
Penambahan keterangan untuk menghindari kesalahpahman khususnya untuk ibadah Sekolah Minggu yang disamkan dengan Sekolah dalam Pesantren.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(9 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Sundayschool1900.jpg|jmpl|300px|Sekolah Minggu di [[Oklahoma]], [[Amerika Serikat]], ca. 1900.]]
[[Berkas:SundaySchool.jpg|jmpl|Suasana Sekolah Minggu di [[Chicago]], AS, 2008]]
'''Sekolah Minggu''' merupakan kegiatan ibadah anak-anak khususnya Indonesiadalam [[Gereja Katolik]] yang diadakan pada hari [[Minggu]]. Banyak [[denominasi Kristen]] yang mengajarkan kisah-kisah Alkitab di dalam Sekolah Minggu. Biasanya kegiatan Sekolah Minggu diadakan di dalam sebuah [[gereja]]Gereja atau dirumah jemaat dengan sebuatan diluar kata "Sekolah Minggu".
 
Guru yang mengajar biasanya terdiri dari orang-orang [[Kristen]] yang sudah mengerti Alkitab. Biasanya diadakan pelatihan atau penataran sebelum bisa menjadi guru Sekolah minggu.
 
== Sejarah ==
Dimulai dari [[krisis ekonomi]] di [[Inggris]] pada abad ke-18. [[Robert Raikes]] yang adalah [[wartawan]] surat kabar di Inggris meliput berita mengenai keadaan tersebut. Dalam tugasnya tersebut, Raikes menemui banyak anak-anak yang harus menjadi tenaga kerja di pabrik-pabrik sebagai buruh kasar. Mereka bekerja dari hari [[Senin]] sampai dengan hari [[Sabtu]]. Pada hari [[Minggu]] mereka libur.
 
Anak-anak tersebut memiliki uang sendiri untuk mereka belanjakan, hasil dari upah mereka sebagai buruh. Hari Minggu mereka habiskan untuk bersenang-senang. Minum-minuman keras, berjudi, bertingkah liar, dan tindakan-tindakan yang tidak terpuji lainnya.
Baris 16:
Ketika Robert Raikes meninggal dunia pada tahun [[1811]], jumlah anak yang hadir di Sekolah Minggu di seluruh Inggris mencapai lebih dari 400.000 anak. Gerakan di Inggris ini akhirnya menjalar ke berbagai tempat di dunia, termasuk negara-negara Eropa lainnya dan ke Amerika.
 
== Dasar-Dasar Pelayanan Ibadah Sekolah Minggu Anak ==
Berikut ini dasar [[Alkitab]] dari [[Perjanjian Lama]] maupun [[Perjanjian Baru]] mengenai pelayanan sekolah minggu. <ref>[http://www.pesta.org/gsm_pel01 Pengenalan Sekolah Minggu]</ref>
 
* Pelayanan Anak Masa Perjanjian Lama ({{Alkitab|Ulangan 6:4-7}})
** Pembinaan rohani anak dilakukan sepenuhnya dalam keluarga ({{Ayat|Ulangan|6|4-7}}).
** Pada zaman [[pembuangan ke Babel|pembuangan ke Babilonia]], orang tua wajib mengirimkan anak-anaknya yang berusia di bawah lima tahun ke [[sinagogasinagoge]] untuk dididik oleh guru-guru sukarelawan yang mahir dalam kitab [[Taurat]]. Anak-anak dikelompokkan dengan jumlah maksimum 25 orang dan dibimbing untuk aktif berpikir dan bertanya, sedangkan guru menjadi fasilitator yang selalu siap sedia menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka.
* Pelayanan Anak Masa Perjanjian Baru ({{Alkitab|1 Timotius 3:15}})
Baris 30:
Dari para misionaris yang pergi melayani ke negara-negara [[Asia]], akhirnya pelayanan anak melalui Sekolah Minggu juga hadir di [[Indonesia]].
 
Berikut beberapa dugaan perkembangan pelayanan sekolah minggu di Indonesia. Masih dugaan karena memang tidak ada catatan resminya bagaimana sekolah minggu di Indonesia mulai berkembang. <ref> [http://pepak.sabda.org/bab_xiii_abad_18_20_sekarang_c Silabus PAK Anak]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
# Ada inisiatif pribadi membuka pelayanan anak dan menggunakan hari Minggu, seperti yang disebarkan para misionaris. Ada beberapa catatan surat pribadi, sebelum Indonesia merdeka, bahwa anak-anak dikumpulkan di rumah tangga-rumah tangga.
Baris 38:
# Dari Dewan Gereja Indonesia (sekarang [[PGI]]) dibentuk "Seksi Sekolah Minggu sementara" dan disahkan pada tahun 1953.
 
== Intervensi Pemerintah Terhadap Sekolah Minggu ==
== MEBIG ==
 
MEBIG merupakan singkatan dari ''Memory, Bible, Game''<ref name="MebigIndo">[http://www.mebig-indonesia.org/mebig.html MEBIG Indonesia]</ref>, pertama kali ditemukan oleh Pdt. Masatoshi "Gonbei" Uchikoshi dari Gereja Airin Chapel, [[Sapporo]], [[Hokkaido]], [[Jepang]] sekitar [[1985]].<ref>[http://www.hariankomentar.com/arsip/arsip_2006/apr_01/mim02.html Menjadikan kebaktian anak menyenangkan. LPA dan KPA Sinode GMIM Perkenalkan MEBIG]</ref><ref name="ourchurch">[http://www.ourchurch.com/member/m/mebig-indonesia/index.php?p=1_2_About MEBIG Indonesia - About]</ref> Dasar prinsip MEBIG adalah memandang anak sebagai manusia dengan kata-kata "tidak ada anak-anak yang disebut anak-anak, tetapi ada anak-anak yang adalah manusia."<ref>[http://www.mebig-indonesia.org/Teks_Mebig1999.html Dasar MEBIG]</ref>. Pada saat itu masalah yang dirasakan adalah gereja mengabaikan pelayanan terhadap anak, gereja tidak menyenangkan bagi anak dan anak-anak tidak dilatih untuk melayani. Dan ternyata masalah ini juga merupakan masalah pada banyak gereja.<ref name="ourchurch"/> Selama program ini diterapkan dalam gereja, gereja bertumbuh 10 kali lipat. Melihat hal ini, gereja-gereja di negara lain seperti [[Korea]], [[Taiwan]], [[Hong Kong]], Mongolia, China, Singapura, dan [[Indonesia]] mulai mengikuti model belajar ini yang diterapkan dalam pelayanan Sekolah minggu.<ref>[http://presbyterian.org.sg/main/index.php?option=content&task=view&id=175 Abundant Grace Presbyterian Church : MEBIG]</ref>. Di Indonesia, MEBIG diperkenalkan oleh Sudi Ariyanto, yang kemudian menamai lembaganya dengan nama MEBIG Indonesia.<ref name="MebigIndo"/>
Tanggal 16 Oktober 2018, [[(Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia)]] pada Rapat Paripurna, telah menetapkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pesantren dan Pendidikan Keagamaan sebagai usul inisiatif DPR RI. RUU ini tidak memahami konsep pendidikan keagamaan Kristen di mana ada pendidikan formal melalui sekolah-sekolah yang didirikan oleh gereja-gereja dan ada pendidikan nonformal melalui kegiatan pelayanan di gereja. Pendidikan Sekolah Minggu dan Katekisasi, yang juga hendak diatur dalam RUU ini pada pasal 69 – 70, sesungguhnya adalah proses interaksi edukatif yang dilakukan oleh gereja-gereja di Indonesia, yang merupakan pendidikan nonformal dan masuk dalam kategori pelayanan ibadah bagi anak-anak dan remaja.
 
Pendidikan Sekolah Minggu dan Katekisasi merupakan bagian hakiki dari peribadahan gereja, yang tidak dapat dibatasi oleh jumlah peserta, serta mestinya tidak membutuhkan ijin karena merupakan bentuk peribadahan. Penyusunan RUU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan adalah kecenderungan membirokrasikan pendidikan nonformal khususnya bagi pelayanan anak-anak dan remaja yang sudah dilakukan sejak lama oleh gereja-gereja di Indonesia. Kecenderungan ini dikhwatirkan beralih pada model intervensi negara pada agama.<ref>[https://pgi.or.id/siaran-pers-persekutuan-gereja-gereja-di-indonesia-terkait-dengan-ruu-pesantren-dan-pendidikan-agama/]</ref>
 
== Referensi ==
Baris 47 ⟶ 50:
{{commonscat|Sunday school}}
* {{id}} [http://pepak.sabda.org/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen]
* {{id}} [http://sekolah-minggu.org/ Sekolah Minggu] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090306055314/http://sekolah-minggu.org/ |date=2009-03-06 }}
* {{id}} [http://www.pesta.org/gsm_pel01 Pelatihan Guru Sekolah Minggu]
* {{id}} [http://yesuscintaku.wordpress.com/ Pernak-Pernik Sekolah Minggu]