Zakariyya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jasmineaha (bicara | kontrib) k missing link |
k menghilangkan kata nabi, karena Zakariya hanya dianggap imam di tradisi Yahudi Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(43 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{
{{Infobox person
| honorific_prefix = Nabi
| name = Zakariyya<br/>زَكَرِيَّا<br/>[[Zakharia]]
| honorific_suffix = 'alaihissalam
| image = Prophet Zechariah Name.svg
| image_size = 150px
| caption = Kaligrafi Zakariyya '''alaihis-salam''
| birth_name =
| birth_date =
| birth_place = [[Hebron]]
| residence = [[Palestina (kawasan)|Palestina]]
| death_date =
| death_place =
| resting_place = [[Masjid Agung Aleppo]], [[Syam]]
| resting_place_coordinates =
| other_names =
| years_active =
| notable_works =
| predecessor = [[Yunus]]
| successor = {{unbulleted list
| [[Yahya]]
| [['Isa]]
}}
| spouse = [[Isya binti Faqudh]]
| children = [[Yahya]]
| parents =
| relatives = [[Maryam]] (keponakan)
}}
{{Nabi Islam}}
'''Zakariyya''' ({{lang-ar|زَكَرِيَّا}} ''{{transl |ar|ALA-LC|Zakariyyāʾ}}'') adalah tokoh dalam [[Al-Qur'an]] dan [[Alkitab]]. Dia adalah salah seorang nabi Bani Israil. Zakariyya berperan sebagai wali dari Maryam dan ayah dari Yahya. Zakariyya hidup di Palestina pada masa kekuasaan Romawi.
==
'''Zakariyya''' ({{lang-ar|زَكَرِيَّا}}) merupakan nama 'ajam (asing) atau non-arab (bukan berasal dari Arab), melainkan berasal dari [[Bani Israil]] yakni Zekhariyah ({{lang-he|זכריה}}) yang berasal dari kata zekhar (זכר) yang berarti ''mengingat'' (setara dengan {{lang-ar|ذكر}}) dan Yah (יה) yang berarti ''tuhan'' sehingga bila digabungkan maknanya menjadi ''Tuhan yang mengingat'' atau ''mengingat tuhan''.
Dijelaskan dalam [[Qur'an]] surat Maryam ayat 2
{{quote|ذِكْرُ رَحْمَتِ رَبِّكَ عَبْدَهُۥ زَكَرِيَّآ ٢|(Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhanmu kepada hamba-Nya, Zakaria|{{cite quran|19|2|style=inline}}}}
Dalam ayat tersebut terdapat kata '''dzikru (ذِكْرُ)''' yang berarti peringatan, penjelasan, atau pengingat.
Jadi Zakariyya adalah hamba yang selalu diingatkan/diberikan penjelasan oleh tuhan sesuai dengan namanya yakni '''Zakariyya'''.
{{quote|(Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhanmu kepada hamba-Nya, Zakaria, (yaitu) ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut. Dia (Zakaria) berkata, "Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah melemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, sedang aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku. Dan sungguh, aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, padahal istriku seorang yang mandul, maka anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu,|{{cite quran|19|2-5|style=inline}}}}
{{quote|Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet. Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.|{{Alkitab|Lukas 1: 5-6}}}}
Nama Zakariyya [[Daftar makhluk dan benda yang disebut namanya dalam Al-Qur'an|disebutkan]] dalam [[Al-Qur'an]] (kitab suci Islam) sebanyak tujuh kali{{efn|Dalam Al-Qur'an, nama Zakariyya disebutkan tujuh kali, yakni pada surah:<!--- Disebutkan dalam Al-Qur'an bahasa Arabnya, BUKAN pada terjemahan --->
# Ali 'Imran (3): 37 {{small|(2 kali)}}, 38
# Al-An'am (6): 85
# Maryam (19): 2, 7
# Al-Anbiya' (21): 89
}} dan kisahnya disebutkan dalam Surah Ali 'Imran (3): 37-41, Maryam (19): 1-15, dan Al-Anbiya' (21): 89-90. Dalam [[Alkitab]] (kitab suci Kristen), kisahnya disebutkan dalam Injil Lukas pasal 1.
===
{{utama|Bani Israil}}
Setelah [[Sulaiman]] mangkat, [[Kerajaan Israel (kerajaan bersatu)|Kerajaan Israel]] terbagi menjadi dua: kerajaan di utara yang juga disebut [[Kerajaan Israel (Samaria)|Kerajaan Israel]], tapi kerap disebut Kerajaan Utara atau Kerajaan Samaria untuk membedakan dengan Kerajaan Israel lama; dan [[Kerajaan Yehuda]] di selatan.<ref>{{Alkitab|1 Raja-raja 12: 1-24}}</ref> Kerajaan Samaria ditaklukkan Asyur pada 720-an SM.<ref>{{cite book |last=Broshi |first=Maguen |title=Bread, Wine, Walls and Scrolls |url=https://books.google.com/books?id=etTUEorS1zMC&pg=PA174&dq=the+main+reasons+behind+this+expansion+was+the+immigration+of+Israelites+who+came+to+Judah+from+the+Northern+Kingdom+after+the+fall+of+Samaria+in+721+BCE&hl=es-419&sa=X&ei=DCiQVbrTJsbv-AGv4oiICw&ved=0CBkQ6AEwAQ#v=onepage&q=the%20main%20reasons%20behind%20this%20expansion%20was%20the%20immigration%20of%20Israelites%20who%20came%20to%20Judah%20from%20the%20Northern%20Kingdom%20after%20the%20fall%20of%20Samaria%20in%20721%20BCE&f=false |publisher=Bloomsbury Publishing |year=2001 |page=174 |isbn=1841272019}}</ref> Satu setengah abad kemudian, Kerajaan Yehuda ditaklukkan [[Kekaisaran Babilonia Baru|Babilonia Baru]] pada tahun 587 SM dan Bait Suci ([[Baitul Maqdis]], [[Masjid Al-Aqsha]]) yang menjadi pusat ibadah Bani Israil turut dihancurkan. Banyak Bani Israil kemudian diasingkan ke Babilonia. Pada masa-masa selanjutnya, Bani Israil (sebutan untuk keturunan [[Yakub|Ya'qub]]) juga kerap disebut dengan bangsa Yahudi, meski ada juga non-Bani Israil yang menjadi penganut ajaran Yahudi.
Setelah lima puluh tahun di pengasingan, Bani Israil diperkenankan kembali ke Palestina dan Bait Suci kembali dibangun. Antara tahun 332-160 SM, kawasan Palestina dikuasai dinasti-dinasti dari Yunani. Mereka mendorong proses [[Helenisasi]] di wilayah bawahannya, menjadikan kebudayaan Yunani sangat dominan di Palestina dan kehidupan sosial-keagamaan Bani Israil. Proses Helenisasi ini memicu umat Yahudi melancarkan [[Pemberontakan Makabe]] dan umat Yahudi berhasil berkuasa secara mandiri di bawah kepemimpinan Dinasti Yahudi [[Hashmonayim]]. Saat meluaskan wilayahnya, Hashmonayim juga memaksa penduduk taklukan untuk memeluk agama Yahudi, meskipun penduduknya bukanlah Bani Israil. Bangsa [[Edom]] kemudian menjadi Yahudi.<ref>Flavius Josephus Antiquities 13.257–258</ref><ref>[http://www.ccel.org/j/josephus/works/ant-13.htm Josephus, ''Ant.'' xiii, 9:1., via]</ref> Pada 37 SM, kekuasaan Hashmonayim atas Palestina berakhir, digantikan oleh [[Herodes yang Agung]], raja bawahan Romawi. Herodes adalah keturunan bangsa Edom yang menjadi pemeluk Yahudi pada masa Hashmonayim.<ref name=":0">[http://www.britannica.com/EBchecked/topic/263437/Herod Herod] at ''Encyclopædia Britannica'': "...thus, Herod was, although a practicing Jew, of Arab origin on both sides."</ref><ref>{{cite web|url=http://ngm.nationalgeographic.com/print/2008/12/herod/mueller-text|title=National Geographic Magazine - NGM.com|website=ngm.nationalgeographic.com}}</ref><ref name=PersPers>Aryeh Kasher dan Eliezer Witztum, ''King Herod: A Persecuted Persecutor: A Case Study in Psychohistory'', hlm. 19-23</ref><ref>Jan Retsö, ''The Arabs in Antiquity: Their History from the Assyrians to the Umayyads'', Routledge (2013), hlm. 374</ref><ref name=Losch>Richard R. Losch, ''All the People in the Bible'', Wm. B. Eerdmans Publishing (2008), hlm. 155</ref>
Zakariyya adalah nabi [[Bani Israil]] yang hidup di Palestina pada abad pertama SM. Alkitab menyebutkan bahwa dia merupakan seorang imam atau pendeta (כֹּהֵן, ''[[kohen]]'') keturunan [[Harun]] yang hidup pada masa Raja Herodes.<ref>{{Alkitab|Lukas 1: 5}}</ref> Dalam Yahudi, imam di antaranya bertugas menjadi pelayan di Baitul Maqdis dan mengadakan ibadah kurban harian dan hari besar keagamaan.
=== Maryam ===
{{further|Maryam}}
Al-Qur'an menyebutkan bahwa istri 'Imran bernazar anak yang dikandungnya akan menjadi abdi Allah. Dia melahirkan anak perempuan yang dinamai [[Maryam]]. Zakariyya kemudian menjadi wali dan pemelihara Maryam.<ref>Ali 'Imran (3): 35-37</ref>
Para ulama memberikan keterangan tambahan terkait ayat tersebut. Disebutkan bahwa 'Imran dan istrinya, bernama [[Anna|Hannah]] dalam sebagian tradisi, sudah berusia lanjut. Saat melihat burung yang memberi makan anaknya, dia berkeinginan memiliki anak dan berdoa pada Allah agar mengabulkan permohonannya. Hannah kemudian mengandung dan dia menazarkan anaknya untuk menjadi abdi di Baitul Maqdis. Namun saat melahirkan, ternyata dia melahirkan anak perempuan, padahal hanya anak laki-laki yang bisa menjadi abdi. Namun Allah menerima nazar Hannah dan dia menamai anaknya [[Maryam]].{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=787}}<ref name="Wheeler">{{cite book |last=Wheeler |first=Brannon M. |title=Prophets in the Quran: an introduction to the Quran and Muslim exegesis |url=https://archive.org/details/prophetsinqurani0000whee |publisher=Continuum International Publishing Group |year=2002 |isbn=0-8264-4957-3}}</ref><ref name="DaCosta">{{cite book |last=Da Costa |first=Yusuf |title=The Honor of Women in Islam |url=https://archive.org/details/honorofwomeninis0000cost |publisher=LegitMaddie101 |year=2002 |isbn=1-930409-06-0}}</ref>
Setelah disapih, Hannah menyerahkan Maryam ke Baitul Maqdis. Zakariyya menghendaki agar dia menjadi wali Maryam karena istrinya, Elisabet atau Elisyeba,{{efn|Namanya dalam bahasa Ibrani adalah ''Ĕlîšéḇa'' (אֱלִישָׁבַע) dan dalam bahasa Yunani ''Elisavet'' (Ἐλισάβετ). Alkitab bahasa Indonesia [[Terjemahan Baru]] mengeja namanya "Elisabet".}} adalah saudari Hannah. Sebagian pendapat menyebutkan bahwa Hannah adalah bibi Elisyeba dari pihak ibu. Para imam yang lain juga menginginkan hak asuh atas Maryam sehingga diadakanlah undian. Zakariyya dan para imam yang lain mengumpulkan pena mereka masing-masing di sebuah wadah, kemudian menyuruh seorang anak kecil mengambil salah satu pena. Ternyata pena Zakariyya yang diambil. Namun masih ada ketidakpuasan sehingga diadakan undian ulang dengan melemparkan pena mereka ke sungai. Pemilik dari pena yang tidak terbawa arus sungai akan menjadi pengasuh Maryam. Setelah pena mereka dilemparkan, semua pena hanyut kecuali pena milik Zakariyya. Masih ada ketidakpuasan dan diadakan undian ulang. Pemilik dari pena yang terbawa arus sungai akan menjadi pengasuh Maryam. Setelah pena mereka dilemparkan, hanya pena Zakariyya yang hanyut. Zakariyya kemudian ditetapkan sebagai wali Maryam.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=789-790}}
=== Doa ===
Al-Qur'an menyebutkan bahwa saat mengunjungi Maryam di ruang khusus ibadahnya, Zakariyya melihat makanan. Saat ditanya asal makanan ini, Maryam menjawab bahwa itu dari Allah. Kemudian Zakariyya berdoa agar juga dikaruniai keturunan.<ref>Ali 'Imran (3): 37-38</ref>
Para ulama menjelaskan bahwa Maryam mendapatkan buah-buahan yang bukan musimnya sebagai bentuk mukjizat. Zakariyya yang melihat kesalehan Maryam dan karunia Allah yang dikaruniakan padanya menjadi ingin memiliki keturunan sendiri.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=770}}
Dijelaskan dalam Al-Qur'an bahwa Zakariyya memohon dengan suara lembut di ruang ibadahnya. Disebutkan bahwa dia sudah berusia senja kala itu dan istrinya adalah seorang wanita mandul. Dia mengkhawatirkan kerabatnya sepeninggalnya dan memohon anak yang akan menjadi pewaris keluarga Ya'qub.<ref>Ali 'Imran (3): 38</ref><ref>Maryam (19): 1-6</ref> Beberapa penafsir menyebutkan bahwa Zakariyya khawatir bahwa setelah dirinya meninggal, kerabatnya tidak bisa mengurus dan memandu Bani Israil dengan hukum Allah sebagaimana mestinya, sehingga dia memohon dikaruniai anak yang saleh dan berbakti agar bisa melanjutkan tugasnya kelak dan menjadi pewaris spiritualnya.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=770}}<ref name="ReferenceA">''Lives of the Prophets'', Leila Azzam, ''Zacharias and John''</ref> Dalam hukum Musa sendiri juga dijelaskan bahwa secara hukum, kedudukan imam itu diwariskan dari ayah ke putranya di kalangan keturunan Harun.<ref>{{Alkitab|Keluaran 28: 1}}</ref>
Al-Qur'an kemudian menjelaskan bahwa setelahnya, malaikat datang dan mengabarkan bahwa Zakariyya akan memiliki seorang putra yang bernama [[Yahya]]. Zakariyya menanyakan caranya dia memiliki anak, padahal dia sudah berusia senja dan Elisyeba sendiri adalah wanita mandul. Melalui malaikat, Allah menjelaskan bahwa itu adalah hal yang mudah. Zakariyya meminta tanda dan Allah membalas bahwa Zakariyya tidak akan mampu bicara selama tiga hari tiga malam, padahal dia dalam keadaan sehat.<ref>Ali 'Imran (3): 39-41</ref><ref>Maryam (19): 7-11</ref>
Alkitab menjelaskan bahwa malaikat Jibril mendatangi Zakariyya saat dia mendapat jadwal tugas untuk membakar ukupan atau dupa di dalam Baitul Maqdis, sementara jamaah berdoa di luar. Jibril menyatakan bahwa Zakariyya akan dikaruniai anak yang akan menjadi utusan Tuhan yang kuat dan berkuasa seperti [[Ilyas]]. Zakariyya menjelaskan bahwa dia dan istrinya sudah tua dan Jibril membalas bahwa Zakariyya tidak akan bisa bicara sampai Yahya lahir karena dia tidak percaya dengan kabar yang dibawa Jibril. Di luar, jamaah heran karena Zakariyya begitu lama berada di dalam. Saat keluar, Zakariyya tidak bisa bicara dan terus-menerus menggunakan isyarat tangan. Orang-orang paham bahwa Zakariyya telah mendapat penglihatan saat di dalam.<ref>{{Alkitab|Lukas 1: 8-25}}</ref>
Ada yang berpendapat bahwa saat itu Zakariyya telah berusia 77 tahun atau lebih muda.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=772}} Pendapat lain menyebutkan 92 tahun.<ref>''Historical Dictionary of Prophets In Islam and Judaism'', B. M. Wheeler, ''Zechariah, father of John''</ref>
=== Yahya ===
{{further|Yahya}}
Alkitab menyebutkan bahwa saat kandungan Elisyeba memasuki usia enam bulan, Maryam mengandung 'Isa.<ref>{{Alkitab|Lukas 1: 39-45}}</ref> Setelah Elisyeba melahirkan, putranya disunat saat berusia delapan hari.<ref>{{Alkitab|Lukas 1: 57-59}}</ref>
Al-Qur'an menyatakan bahwa Allah memberi nama anak itu Yahya dan "Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya."<ref>Maryam (19): 7</ref> Alkitab menjelaskan bahwa keluarga besarnya hendak menamai anak itu Zakariyya sebagaimana nama bapaknya, tetapi Elisyeba menolak dan ingin menamainya Yahya (Yohanan/Yohanes). Mereka membalas bahwa tidak ada yang memiliki nama seperti itu di keluarga besar mereka. Zakariyya kemudian menulis di batu tulis bahwa namanya adalah Yahya.<ref>{{Alkitab|Lukas 1: 59-63}}</ref><ref>Young's Literal Translation of the Bible. Luke 1:59, 1:5, et al. http://www.biblestudytools.com/ylt/luke/1.html</ref><ref>King James Bible. Luke 1:59, 1:5, et al. https://www.kingjamesbibleonline.org/Luke-Chapter-1/</ref>
=== Wafat ===
[[Berkas:Aleppo - Prophet Zakariyya.JPG|jmpl|kanan|260px|Makam Zakariyya di [[Masjid Agung Aleppo]], Syria]]
Al-Qur'an dan hadits tidak menyebutkan kematian Zakariyya dan ada beberapa pendapat terkait masalah ini. Sebagian ulama menyebutkan bahwa Zakariyya melarikan diri dari kejaran kaumnya dan bersembunyi di dalam pohon. Pengejarnya kemudian menggergaji pohon tersebut menjadi dua dan Zakariyya terbunuh. Dijelaskan pula bahwa Zakariyya dibunuh setelah Yahya dibunuh.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=782}} Namun ulama lain menolak pendapat tersebut dan menyatakan bahwa Zakariyya meninggal karena usia tua dan nabi yang digergaji di dalam pohon adalah Asya'ya ([[Yesaya]]){{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=777}} yang hidup sekitar tujuh ratus tahun sebelum Zakariyya.
Alkitab juga tidak mencantumkan secara jelas mengenai kematian Zakariyya. Dalam Alkitab disebutkan bahwa 'Isa mengecam para rabi (guru agama dan ahli Taurat) dan dipandang bertanggung jawab atas berbagai pembunuhan nabi dan orang-orang tak bersalah, di antaranya Zakariyya bin Berekhya yang dibunuh di antara Bait Suci dan mezbah (altar).<ref>{{Alkitab|Matius 23: 35}}</ref> Sebagian teolog menjelaskan bahwa Zakariyya yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah orang yang sama dengan Zakariyya ayah dari Yahya.<ref>Reimund Bieringer, ''The Corinthian Correspondence'' (Peeters Publishers, 1996), hlm 497, catatan kaki 20, {{ISBN|978-9068317749}}.</ref> Tradisi [[Kristen Ortodoks]] menceritakan bahwa ketika Raja Herodes yang Agung memerintahkan [[Pembantaian anak-anak di Betlehem|pembantaian semua anak laki-laki]] di bawah usia dua tahun dalam upaya untuk mencegah datangnya Mesias, Zakariyya menolak untuk membocorkan keberadaan putranya, dan karena itu dia dibunuh oleh tentara Herodes. Dalam versi ini, Zakariyya dibunuh saat Yahya masih belia.
== Kedudukan ==
=== Islam ===
Zakariyya dipandang sebagai nabi dalam Islam. Al-Qur'an menyebutkan bahwa Zakariyya adalah sosok yang diberi petunjuk oleh Allah, orang-orang yang berbuat baik, saleh, dilebihkan derajatnya,<ref>Al-An'am (6): 84-86</ref> bersegera mengerjakan kebaikan, dan khusyuk.<ref>Al-Anbiya' (21): 90</ref>
Sebagian umat Muslim percaya bahwa Masjid Agung Aleppo dulunya adalah rumah bagi Zakariyya.<ref name="MuslimHeritage">{{Cite web |url=http://www.muslimheritage.com/article/great-mosque-aleppo |title=The Great Mosque of Aleppo {{!}} Muslim Heritage |website=www.muslimheritage.com |access-date=2016-06-30}}</ref><ref name="Syria Gate">[http://www.syriagate.com/Syria/about/cities/Aleppo/great_mosque.htm The Great Mosque (The Umayyad Mosque)] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081103083508/http://www.syriagate.com/Syria/about/cities/Aleppo/great_mosque.htm |date=2008-11-03 }} Syria Gate.</ref>
=== Kristen ===
Gereja Katolik Roma memperingati Zakariyya sebagai [[santo]], bersama dengan Elisyeba, pada 23 September.<ref>''Martyrologium Romanum'' (Libreria Editrice Vaticana 2001 {{ISBN|88-209-7210-7}})</ref> Dia juga dihormati sebagai nabi dalam Kalender Orang Suci Gereja Lutheran pada tanggal 5 September. Gereja Ortodoks Timur juga merayakan hari raya Zakariyya pada tanggal 5 September, bersama dengan Elisyeba yang dianggap sebagai bunda leluhur. Zakariyya dan Elisyeba disebut dalam beberapa doa selama Sakramen Pernikahan Ortodoks, ketika memberkati pasangan yang baru menikah, imam mengatakan "Berkati mereka, ya Tuhan, Allah kami, seperti Engkau melakukannya terhadap Zakariyya dan Elisyeba." Dalam kalender Ortodoks Yunani, Zakariyya dan Elisyeba juga diperingati pada 24 Juni.
Orang Armenia percaya bahwa Biara Gandzasar di [[Nagorno-Karabakh]], Azerbaijan berisi peninggalan Zakariyya. Namun, peninggalannya juga disimpan di Gereja Besar Konstantinopel, dibawa oleh [[Prefek urban]] Ursus pada tanggal 4 September 415.<ref>''Chronicon Paschale'', ''sub anno'' 415.</ref>
== Lihat pula ==
* [[Nabi dan Rasul|Nabi-nabi]], di antaranya:
** [[Ilyasa|Ilyasa']]
** [[Yunus]]
** [[Yahya]]
** '[[Isa]]
* [[Zakharia (imam)]]
* [[Maryam]]
* [[Bani Israil]]
== Catatan ==
{{notelist}}
==
{{Reflist}}
===
* {{cite book |last1=Ibnu Katsir |first1= |authorlink=Ibnu Katsir |translator=Muhammad Zaini |title=Kisah-Kisah Para Nabi |year=2014 |publisher=Insan Kamil Solo |location=[[Kota Surakarta|Surakarta]] |isbn=978-602-6247-11-7 |url= |ref=harv}}
{{Nabi Islam dalam Al-Qur'an}}
[[Kategori:Nabi Islam]]
[[Kategori:Nabi
[[Kategori:Tokoh yang disebutkan dalam
[[Kategori:Tokoh yang dibunuh]]
[[Kategori:Pemimpin agama yang dibunuh]]
|