Aktivitas otak dan meditasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Ilmu saraf menjadi Neurosains |
||
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:MRI anterior cingulate.png|jmpl|ka|Area yang berwarna menunjukkan korteks singulat anterior, area dalam otak yang teraktivasi selama meditasi.]]
Meditasi dan efeknya pada [[sistem saraf pusat]] menjadi fokus penelitian kolaboratif dalam [[ilmu syaraf|ilmu saraf]], [[psikologi]] dan [[neurobiologi]] selama abad ke-20 terakhir. [[Riset tentang meditasi|Penelitian tentang meditasi]] berusaha untuk mendefinisikan dan mencirikan berbagai praktik. Efek [[meditasi]] pada [[otak]] dapat dipecah menjadi dua kategori: perubahan keadaan dan perubahan sifat, masing-masing perubahan dalam kegiatan otak selama tindakan meditasi dan perubahan-perubahan yang merupakan hasil dari praktik jangka panjang.
Meditasi perhatian sering dipelajari, pendekatan [[meditasi Buddhis]] ditemukan di dalam [[Zen]] dan [[Vipassana]].<ref>Mizuno, Kogen (1972). ''Essentials of Buddhism.'' Tokyo: Kosei Publishing Company.</ref><ref>Ahir, D.C. (1999). ''Vipassana: A Universal Buddhist Meditation Technique.'' New Delhi: Sri Satguru Publications.</ref> Jon Kabat-Zinn menggambarkan meditasi perhatian sebagai perhatian yang lengkap dan tidak berprasangka terhadap kejadian yang sedang terjadi saat itu.<ref>Kabat-Zinn, Jon (1998). ''Wherever You Go, There You Are: Mindfulness Meditation in Everyday Life.'' New York: Hyperion.</ref>
Baris 14:
listrik yang ditempatkan
di seluruh kulit kepala untuk mengukur aktivitas listrik kolektif dari korteks
serebral. Secara khusus, EEG mengukur [[medan listrik]] dari kelompok-kelompok besar sel saraf. EEG memiliki manfaat
resolusi temporal yang sangat baik dan mampu mengukur kumpulan aktivitas terhadap sebagian atau seluruh
korteks ke skala milidetik. Tidak seperti metode berbasis pencitraan lainnya,
Baris 20:
mengevaluasi aktivitas spontan yang berjalan dari korteks. Aktivitas spontan
ini diklasifikasikan menjadi empat klasifikasi utama berdasarkan pada frekuensi aktivitas, mulai dari
gelombang delta frekuensi rendah (<4
yang sedang terjaga dan waspada. Di antara kedua gelombang ekstrem ini adalah gelombang theta (
▲yang sedang terjaga dan waspada. Di antara kedua gelombang ekstrem ini adalah gelombang theta (4-8 Hz) dan
▲gelombang alfa (8-12 Hz).
Banyak studi tentang meditasi perhatian, dinilai dalam ulasan oleh Cahn dan Polich pada tahun 2006, telah menghubungkan gelombang alfa dan theta dengan frekuensi yang lebih rendah terhadap meditasi.<ref>Cahn BR, Polich J (2006). "Meditation states and traits
dan aktivitas peningkatan lobus frontal yang spesifik terhadap gelombang theta
tertentu.<ref>Kasamatsu KH, Hirai T (1966). "An electroencephalographic study on the zen meditation (Zazen)". ''Folia Psychiatrica et Neurologica Japonica'' 20: 315–336.</ref> Penghambatan
Baris 102 ⟶ 101:
Juga terdapat bukti yang menunjukkan meditasi memainkan peran protektif terhadap penurunan alami dalam volume materi abu-abu yang
berhubungan dengan [[penuaan]]. Satu studi menemukan bukti bahwa meditator Zen mengalami penuaan lebih lambat yang menghubungkan penurunan angka untuk volume materi abu-abu otak di dalam putamen yang berperan dalam pembelajaran, fleksibilitas kognitif dan pengolahan perhatian.<ref>Pagnoni G, Cekic M (2007). "Age effects on gray matter volume and attentional performance in Zen meditation". ''Neurobiology of Aging'' 28 (10): 1623–1627.</ref> Bukti ini bisa menyarankan perhatian yang lebih baik bagi para meditator yang sedang mengalami penuaan versus non-meditator.
Praktisi meditasi jangka panjang juga telah terbukti memiliki toleransi yang lebih tinggi terhadap rasa sakit. Efek ini
Baris 160 ⟶ 159:
{{Meditasi}}
[[Kategori:
[[Kategori:Meditasi]]
|