Aksara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
k ←Suntingan 103.10.67.161 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh M. Adiputra
Tag: Pengembalian
Illchy (bicara | kontrib)
Dihapus karena "Wikipedia adalah ensiklopedia global"
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(14 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 9:
|'''Abugida''' <span style="background-color:#FFC000;color:black;">N,</span> <span style="background-color:orange;color:black;">S Indic</span> <span style="background-color:#800000;color:white;">Ethiopic</span> <span style="background-color:olive;color:white;">Thaana</span> <span style="background-color:#FFFF80;color:black;">Canadian Syllabic</span>
|}]]-->
'''Aksara''' atau '''sistem penulisan''' adalah suatu [[sistem]] [[simbol]] [[:wikt:visual|visual]] yang tertera pada [[kertas]] maupun media lainnya (batu, kayu, kain, dll) untuk mengungkapkan unsur-unsur yang ekspresif dalam suatu bahasa. Istilah lain untuk menyebut aksara adalah sistem tulisan. [[Alfabet]] dan [[abjad]] merupakan istilah yang berbeda karena merupakan tipe aksara berdasarkan klasifikasi fungsional. Unsur-unsur yang lebih kecil yang terkandung dalam suatu aksara antara lain: [[grafem]], [[huruf]], [[diakritik]], [[tanda baca]], dsb. Satuan aksara disebut [[glif]].
 
== Etimologi ==
"Aksara" secara [[etimologi]]s berasal dari [[bahasa Sanskerta]] yaitu ''akṣara'' ([[Dewanagari]]: अक्षर) yang bisa berarti '[[huruf]]',<ref>{{citation| title=Dictionary: Monier-Williams | chapter=Meaning of 'akṣara' is 'letter'| publisher=Sanskrit-Dictionary.com| url=https://www.sanskritdictionary.com/ak%E1%B9%A3ara/693/1}}</ref> '[[bunyi bahasa|bunyi]]',<ref>{{citation| title=Dictionary: Monier-Williams | chapter=Meaning of 'akṣara' is 'sound' | publisher=Sanskrit-Dictionary.com| url=https://www.sanskritdictionary.com/ak%E1%B9%A3ara/695/1}}</ref> atau '[[vokal]]'.<ref>{{citation| title=Dictionary: Monier-Williams | chapter=Meaning of 'akṣara' is 'vowel'| publisher=Sanskrit-Dictionary.com| url=https://www.sanskritdictionary.com/ak%E1%B9%A3ara/694/1}}</ref> Aksara juga dapat berarti "tak termusnahkan", yang berasal dari kata ''a''+''kṣara''; [[awalan]] ''a-'' (अ) berarti 'tidak', sedangkan ''kṣara'' (क्षर) berarti 'termusnahkan'.<ref>{{citation | title=Dictionary: Monier-Williams | chapter=Meaning of 'kṣara' | publisher=Sanskrit-Dictionary.com | url=http://sanskritdictionary.com/k%E1%B9%A3ara/65856/1 | accessdate=2021-06-13 | archive-date=2021-06-13 | archive-url=https://web.archive.org/web/20210613035137/http://sanskritdictionary.com/k%E1%B9%A3ara/65856/1 | dead-url=yes }}</ref> Aksara dikatakan sebagai sesuatu yang kekal karena peranannya dalam mendokumentasikan dan mengabadikan suatu peristiwa komunikasi dalam bentuk tulis, sehingga kesuraman dan kejayaan masa lalu dapat dijamah kembali dengan bukti-bukti literal.<ref>{{Cite web |url=http://www.purikesiman.org/content/aksara-bali-realitas-dan-tantangan-di-masa-depan |title=AKSARA BALI; REALITAS DAN TANTANGAN MASA DEPAN |access-date=2014-01-28 |archive-date=2014-02-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140202164040/http://www.purikesiman.org/content/aksara-bali-realitas-dan-tantangan-di-masa-depan |dead-url=yes }} {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140202164040/http://www.purikesiman.org/content/aksara-bali-realitas-dan-tantangan-di-masa-depan |date=2014-02-02 }}</ref>
"Aksara" secara etimogis berasal dari [[bahasa Sanskerta]] yaitu akar kata "a-" 'tidak' dan "kshara" 'termusnahkan'. Jadi, aksara adalah sesuatu yang tidak termusnahkan/kekal/langgeng. Dikatakan sebagai sesuatu yang kekal, karena peranan aksara dalam mendokumentasikan dan mengabadikan suatu peristiwa komunikasi dalam bentuk tulis. Melalui aksara yang ditatah di atas batu hingga ditulis di atas [[daun lontar]] dan lempeng tembaga, kesuraman dan kejayaan masa lalu dapat dijamah kembali dengan bukti-bukti literal.<ref>[http://www.purikesiman.org/content/aksara-bali-realitas-dan-tantangan-di-masa-depan AKSARA BALI; REALITAS DAN TANTANGAN MASA DEPAN]</ref>
 
== Terminologi ==
Istilah lain untuk menyebut aksara adalah [[huruf]] atau [[abjad]] ([[bahasa Arab]]) yang dimengerti sebagai lambang [[bunyi bahasa]] ([[fonem]]) sedangkan bunyi itu sendiri adalah lambang pengertian yang menurut catatan sejarah secara garis besar terdiri dari kategori (Kartakusuma 2003):
 
# '''[[Piktogram]]''', yaitu aksara yang hurufnya merupakan ikon benda yang konkret, antara lain aksara [[hieroglif Mesir]], aksara [[Tiongkok Kuno]];
# '''[[Ideogram]]''', yaitu aksara yang hurufnya merupakan simbol untuk mewakili gagasan (jumlah benda, kata sifat, kata ganti) atau benda (abstrak atau konkret), antara lain [[aksara Tionghoa]] masa kini yang hasil goresannya tidak lagi dilihat melukiskan benda konkret;
# '''Abjad suku kata''', yaitu aksara yang setiap hurufnya menggambarkan suku kata. Kategori ini terbagi menjadi dua:
## '''[[Abugida]]''', yaitu abjad suku kata yang hurufnya memiliki kemiripan bentuk jika berada dalam satu kelompok konsonan, contohnya huruf Ka, Ki, Ku, Ke, Ko dalam [[aksara Jawa]], [[aksara Sunda]], [[Aksara Makassar Kuno|aksara Makassar]], [[Bugis]] [[aksara Dewanagari]] (Prenagari), [[Pallawa]], dan aksara-aksara dari [[rumpun aksara Brahmi|rumpun Brahmi]] di [[India]];
## '''[[Aksara silabis|Aksara silabis murni]]''', yaitu abjad suku kata yang hurufnya memiliki bentuk berbeda-beda untuk setiap suku kata. Contohnya huruf Ka, Ki, Ku, Ke, Ko memiliki bentuk berbeda-beda dalam aksara [[Katakana]] dan [[Hiragana]] di [[Jepang]];
# '''[[Abjad fonetik]]''', yaitu satu huruf mewakili satu [[bunyi bahasa]], antara lain [[alfabet Latin]], [[alfabet Yunani]], [[SirilikKiril]] dan [[Gothik]] atau [[Jerman]].
 
== Aksara Nusantara ==
{{utama|Aksara Nusantara}}
 
Aksara Nusantara merupakan beragam aksara atau tulisan yang digunakan di [[Nusantara]] untuk secara khusus menuliskan bahasa daerah tertentu. Walaupun [[Abjad Arab]] dan [[Alfabet Latin]] juga seringkali digunakan untuk menuliskan bahasa daerah, istilah Aksara Nusantara seringkali dikaitkan dengan aksara hasil inkulturisasi kebudayaan [[India]] sebelum berkembangnya [[Agama Islam]] di Nusantara dan sebelum kolonialisasi bangsa-bangsa [[Eropa]] di Nusantara. Berbagai macam media tulis dan alat tulis digunakan untuk menuliskan Aksara Nusantara. Media tulis untuk prasasti antara lain meliputi batu, kayu, tanduk hewan, lempengan emas, lempengan perak, tempengan tembaga, dan lempengan perunggu; tulisan dibuat dengan alat tulis berupa pahat. Media tulis untuk naskah antara lain meliputi daun [[lontar]], daun [[nipah]], janur [[kelapa]], bilah [[bambu]], kulit kayu, kertas lokal, kertas impor, dan kain; tulisan dibuat dengan alat tulis berupa pisau atau pena dan tinta.
 
== Referensi ==
Baris 32 ⟶ 28:
 
{{jenis aksara|state=show}}
 
[[Kategori:Aksara| ]]
 
 
{{bahasa-stub}}
 
[[Kategori:Aksara| ]]