Benteng Erbil: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
CyberTroopers (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
|name = Benteng Erbil
|native_name = [[Bahasa Kurdi|Kurdi]]: Qelay Hewlêr, [[Bahasa Arab|Arab]]: قلعة أربيل
|location = [[Arbil]],{{flag|Irak}} [[''de jure''<br>{{flag|Kurdistan Irak]],}} [[Irak]]''de facto''
|image = [[Berkas:Hawler Castle.jpg|300px]]
|caption = Tampak udara dari Benteng Erbil
Baris 26:
|caption2 =
}}
'''Benteng Erbil''', yang disebut masyarakat lokal sebagai '''Qalat Erbil''' ([[Bahasa Kurdi|Kurdi]]: قەڵای ھەولێر, ''Qelay Hewlêr''; [[Bahasa Arab|Arab]]: قلعة أربيل ''Qal'ah Arbīl'') adalah sebuah [[Tel (arkeologi)|tel]] atau bukit yang diduduki, dan pusat kota historis [[Arbil]] di [[Kurdistan Irak|Wilayah Kurdistan]], [[Irak]].<ref name="unesco">{{Cite web|url=http://whc.unesco.org/en/tentativelists/5479/|title=Erbil Citadel - UNESCO World Heritage Centre|publisher=whc.unesco.org|access-date=30 Agustus 2010}}</ref> Benteng ini telah masuk ke dalam Daftar Situs Warisan Dunia sejak 21 Juni 2014.
 
Bukti paling awal dari pendudukan bukit benteng bertanggal pada milenium ke-5 SM, dan kemungkinan terjadi lebih awal. Peristiwa ini muncul pertama kalinya dalam sumber sejarah yang tertulis dalam [[Kumpulan prasasti Ebla|prasasti Ebla]] pada sekitar 2300 SM, dan meraih kejayaan selama periode [[Kekaisaran Asiria Baru|Asiria Baru]]. Selama periode [[Kekaisaran Sasaniyah|Sasaniyah]] dan [[Kekhalifahan Abbasiyah|Kekhilafahan Abbasiyah]], Erbil menjadi pusat penting bagi agama [[Kekristenan|Kristen]]. Setelah [[Kekaisaran Mongol]] merebut benteng pada 1258, peran Benteng Erbil merosot. Selama abad ke-20, tata ruang kota berubah secara signifikan, dengan banyaknya rumah dan bangunan publik yang dihancurkan. Pada 2007, Komisi Tinggi Revitalisasi Benteng Erbil (''High Commission for Erbil Citadel Revitalization'', HCECR) dibentuk untuk mengawal restorasi benteng. Pada tahun yang sama, semua penduduk, kecuali satu keluarga, dikeluarkan dari benteng sebagai bagian dari proyek restorasi besar. Sejak dulu, usaha penelitian dan restorasi situs [[arkeologi]] di dalam dan di sekitar tel oleh beberapa tim internasional dan bekerja sama dengan pakar lokal. Pemerintah berencana memindahkan 50 keluarga ke dalam benteng setelah renovasi.
Baris 47:
Erbil menjadi kota penting selama periode Asiria Baru. Kota ini terlibat dalam pemberontakan besar melawan Shamshi-Adad V yang pecah setelah meneruskan takhta [[Salmaneser III|Shalmaneser III]]. Selama periode Asiria Baru, nama kota ini dituliskan sebagai ''Arbi-Ilu'', yang berarti 'Empat Dewa'. Erbil menjadi pusat keagamaan yang penting yang sebanding dengan kota seperti [[Babilon]] dan [[Assur]]. Dewi Ishtar dari Erbil adalah salah satu dewa yang penting bagi Asiria, yang sering disandingkan dengan Ishtar dari [[Niniwe|Nineveh]]. Tempat sucinya diperbaiki oleh raja [[Salmaneser I|Shalmaneser I]], [[Esarhadon|Esarhaddon]], dan [[Asyurbanipal|Assurbanipal]]. Tulisan dari catatan Assurbanipal terinspirasi oleh Ishtar dari Erbil. Assurbanipal mungkin menjalankan pemerintahan di Erbil pada sebagian masa jabatannya dan menerima utusan dari Rusa II dari [[Urartu]] setelah kekalahan penguasa [[Elam]], Teumman.<ref name="villard">{{Harvard citation no brackets|Villard|2001}}</ref>
 
Setelah akhir dari Kekaisaran Asiria, Erbil mulai dikuasai oleh [[bangsa Mede]] dan kemudian dimasukkan ke dalam [[Kekaisaran Akhemeniyah]] sebelum menjadi bagian dari Kekaisaran [[Aleksander Agung]] setelah [[Pertempuran Gaugamela]], yang terjadi di sekitar Erbil pada 331 SM.<ref name="novacek260">{{Harvard citation no brackets|Nováček|Chabr|Filipský|Janiček|2008}}</ref> Kemudian, setelah pembagian wilayah Kekaisaran Aleksander Agung oleh jenderalnya (yang dikenal sebagai Diadochoi), kota ini disebut Arabella atau Arbela dan menjadi bagian dari Kerajaan Seleukia HellenistikHelenistik. Setelah abad pertama SM, Kekaisaran [[Kekaisaran Romawi|Romawi]] dan [[Kekaisaran Parthia|Parthia]] merebut kekuasaan Erbil, atau yang dikenal sebagai Arbira pada masa itu. Setelah abad pertama Masehi, Arbela menjadi pusat penyebaran agama Kristen. Selama periode Sasaniyah, Erbil menjadi tempat kedudukan ''satrap'' (gubernur). Pada 340 M, penganut Kristen di Erbil dipersekusi dan pada 358 gubernur Erbil menjadi [[martir]] setelah pindah ke agama Kristen.<ref name="sourdel">{{Harvard citation no brackets|Sourdel|2010}}</ref> Sebuah sekolah [[Nestorianisme]] dibangun di Erbil dari Sekolah Nisibis pada ''c''. 521.<ref>{{Harvard citation no brackets|Morony|1984}}</ref> Selama periode tersebut, Erbil juga menjadi situs dari [[Kuil Api|kuil api]] [[Zoroastrianisme]].<ref>{{Harvard citation no brackets|Morony|1984}}</ref>
 
=== Penaklukan oleh pasukan Muslim hingga Kesultanan Utsmaniyah ===
Baris 57:
Seiring perjalanan waktu, persekusi umat Kristiani, Yahudi, dan Buddha pada masa [[Ilkhanat]] began in pada 1295 di bawah pemerintahan amir [[Oirat|Oïrat]] Nauruz.<ref>Grousset, p. 379</ref> Peristiwa ini dibuktikan pada awal pemerintahan Ghazan dari [[Ilkhanat]]. Pada 1297, setelah pengaruh Ghazan cukup kuat untuk mengalahkan pengaruh Nauruz, dia menghentikan persekusi.
 
Selama pemerintahan Öljeitü dari Ilkhanat sebagian penduduk Kristiani mundur ke dalam benteng untuk menghindari persekusi. Pada musim semi 1310, Malek (gubernur) wilayah berencana merebut Erbil dengan bantuan dari kaum Kurdi. Meski Mar Yahballaha berusaha yang terbaik untuk mencegah mala petaka yang akan datang, benteng direbut oleh pasukan Ilkhanat pada 1 Juli 1310, dan semua orang yang mempertahankannya dibantai, termasuk penduduk Kristiani yang tinggal di kota yang lebih rendah.<ref name="sourdel">{{Harvard citation no brackets|Sourdel|2010}}</ref> <ref>Grousset, p. 383</ref>
 
Selama periode [[Kesultanan Utsmaniyah|Utsmaniyah]], Erbil menjadi bagian dari provinsi Baghdad, yang dibentuk pada 1535. Pada 1743, kota ini dikuasai dalam waktu singkat oleh penguasa [[Dinasti Afshariyah|Afshariyah]] [[Nader Shah]] setelah pengepungan yang berlangsung selama 60 hari.<ref name="sourdel">{{Harvard citation no brackets|Sourdel|2010}}</ref> Sebuah prasasti bertanggal 1820 menunjukkan bahwa pada masa itu bukit benteng dan dataran yang terletak di kaki bukit selatan berhasil direbut.<ref name="history">{{Cite web|url=http://www.erbilcitadel.org/ErbilCitadel/history.php|title=History|publisher=www.erbilcitadel.org|archive-url=https://web.archive.org/web/20110419000433/http://www.erbilcitadel.org/ErbilCitadel/history.php|archive-date=19 April 2011|dead-url=yes|access-date=30 Agustus 2010}}</ref> Mohammed Khor, seorang [[bey]] [[Orang Kurdi|Kurdi]] dari Rowanduz, menguasai Erbil dalam waktu singkat pada 1862. Pada 1892, kota ini diperkirakan dihuni oleh 3.200 jiwa, termasuk minoritas [[Yahudi]] yang besar.<ref name="NavalIntelligenceDivision529">{{Harvard citation no brackets|Naval Intelligence Division|1944}}</ref>
Baris 92:
* {{Citation|url=http://www.dainst.org/index.php?id=852800d5bb1f14a199870017f0000011 |title=Deutsche Experten untersuchen assyrische Grabstätte in Arbil |last1=Kehrer |first1=Nicole |year=2009 |work=Deutsches Archäologisches Institut |publisher= |language=de |accessdate=8 Juli 2010 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20110607225312/http://www.dainst.org/index.php?id=852800d5bb1f14a199870017f0000011 |archivedate=7 Juni 2011}}
* {{Citation|url=http://www.dainst.org/index.php?id=ca357fcfc99014b46043001c3253dc21 |title=Deutsche Archäologen arbeiten wieder im Irak |last1=Kehrer |first1=Nicole |year=2010 |work=Deutsches Archäologisches Institut |publisher= |language=de |accessdate=8 Juli 2010 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20110607225339/http://www.dainst.org/index.php?id=ca357fcfc99014b46043001c3253dc21 |archivedate=7 Juni 2011}}
* {{Citation |url=http://www.time.com/time/travel/article/0,31542,2007282,00.html |title=A Facelift for an Ancient Kurdish Citadel |last=McDermid |first=Charles |work=Time |publisher=Time |accessdate=2 Agustus 2010 |date=29 Juli 2010 |language=en |archive-date=2010-08-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100801133448/http://www.time.com/time/travel/article/0,31542,2007282,00.html |dead-url=yes }}
|last=McDermid |first=Charles |work=Time |publisher=Time |accessdate=2 Agustus 2010 |date=29 Juli 2010 |language=en}}
* {{Citation|title=Iraq after the Muslim conquest |last=Morony |first=Michael G. |year=1984 |publisher=Princeton University Press |location=Princeton |isbn=978-0-691-05395-0 |language=en}}
* {{Citation |title=Iraq and the Persian Gulf |last=Naval Intelligence Division |series=Geographical Handbook Series |year=1944 |publisher= |location= |oclc=1077604 |isbn= |page= |pages= |url= |accessdate= |language=en}}
Baris 111 ⟶ 110:
* [http://whc.unesco.org/en/list/1437 Citadel of Arbil on the World Heritage List]
* [https://web.archive.org/web/20100505080206/http://www.erbilcitadel.org/ High Commission for Erbil Citadel Revitalization (HCECR)]
* [http://lfgm.fsv.cvut.cz/citadel/index.php Citadel Documentation Project]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [http://www.kar.zcu.cz/ovp/projekt.php?id=24 Research of the citadel at Arbil, Iraqi Kurdistan]