Diksi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Laindan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Tugas pengguna baru: referensi
 
(48 revisi perantara oleh 35 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Refimprove|date=Juli 2020}}
{{tanpa_referensi}}
 
'''Diksi''' adalah pilihan [[kata]] di dalam [[Menulis|tulisan]] yang digunakan untuk memberi makna sesuai dengan keinginan [[penulis]]. Syarat diksi adalah tepat, benar, dan lazim. Pemilihan diksi yang tidak tepat menyebabkan perbedaan makna dan pesan penulis tidak tersampaikan.<ref name=":1">{{Cite book|last=Wijayanti, dkk.|first=|date=2015|url=|title=Bahasa Indonesia: Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah|location=Jakarta|publisher=Rajawali Pers|isbn=978-979-769-782-2|pages=76|url-status=live}}</ref> Diksi termasuk dalam pembahasan aspek [[kata]] dalam [[Sastra|sajak]]. Aspek kata di dalam diksi meliputi [[Leksikologi|denotasi]], [[konotasi]], [[Morfologi (linguistik)|morfologi]], [[semantik]], dan [[etimologi]]. [[Penyair]] menggunakan diksi untuk memperoleh makna puitis tertentu. Penggunaan diksi yaitu untuk mendapatkan makna setepat-tepatnya untuk banyak pernyataan. Diksi yang sangat tepat akan menimbulkan [[imajinasi]] yang memiliki [[estetika]] dan puitik.<ref>{{Cite book|last=Mahliatussikah|first=Hanik|date=2015|url=https://www.researchgate.net/profile/Hanik_Mahliatussikah/publication/340741419_PEMBELAJARAN_PUISI/links/5eb4e700a6fdcc1f1dc82d66/PEMBELAJARAN-PUISI.pdf|title=Pembelajaran Puisi Teori dan Penerapannya dalam Kajian Puisi Arab|location=Malang|publisher=Universitas Negeri Malang|isbn=978-979-495-785-1|pages=41|url-status=live}}</ref> Penerapan diksi yang paling dasar adalah pada pengungkapan [[gagasan]] penulis. Selain itu, diksi dapat diterapkan pada saat berbicara di depan [[publik]] maupun untuk menulis beragam karangan.<ref>{{Cite book|last=Al-Ma'ruf, A. I., dan Nugarahani, F.|first=|date=2017|url=http://digilibfkip.univetbantara.ac.id/materi/Buku%20Pengkajian%20Sastra.pdf|title=Pengkajian Sastra: Teori dan Aplikasi|location=Surakarta|publisher=CV. Djiwa Amarta Press|isbn=978-602-60585-8-4|pages=52-53|url-status=live|access-date=2020-12-10|archive-date=2020-01-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20200110094115/http://digilibfkip.univetbantara.ac.id/materi/Buku%20Pengkajian%20Sastra.pdf|dead-url=yes}}</ref> Penggunaan ketepatan pilihan kata ini dipengaruhi oleh kemampuan pengguna bahasa yang terkait dengan kemampuan mengetahui, memahami, menguasai, dan menggunakan sejumlah [[kosakata]] secara aktif.<ref name=":0">{{Cite book|last=Ahyar|first=Juni|date=2019|url=https://repository.unimal.ac.id/5007/2/Isi%20Buku%20Apa%20Itu%20Sastra_v.3.0_Unesco.pdf|title=Bahasa Indonesia dan Penulisan Ilmiah|location=Lhokseumawe|publisher=CV. BieNa Edukasi|isbn=978-602-1068-05-2|pages=118|url-status=live}}</ref>
'''Diksi''' adalah sebuah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan).
 
Diksi dalam pembuatan karya sastra memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
* Membuat orang yang membaca atau pun mendengar karya sastra menjadi lebih paham mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang.
* Membuat komunikasi menjadi lebih efektif.
* Melambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal (tertulis atau pun terucap).
* Membentuk ekspresi atau pun gagasan yang tepat sehingga dapat menyenangkan pendengar atau pun pembacanya.
 
== Macam-macam diksi ==
 
=== Sinonim ===
Sinonim merupakan pilihan kata yang memiliki persamaan makna. Penggunaan kata sinonim biasanya dimaksudkan untuk membuat apa yang dikatakan / dituliskan menjadi lebih sesuai dengan ekspresi yang ingin diungkapkan. Contohnya: adalah ''mampus'' (ekspresi pengungkapan yang kasar) dan ''wafat'' (ekspresi pengungkapan yang lebih halus).<ref name=":1" />
 
=== Antonim ===
Antonim merupakan pilihan kata yang memiliki makna berlawanan atau punataupun berbeda. Contoh kata antonim adalah ''besar'' dan ''kecil''.
 
=== Polisemi ===
PoisemiPolisemi merupakan frasa kata yang memiliki banyak makna. Contohnya kata ''kepala'' yang dapat bermakna bagian tubuh yang terletak di atas leher, atau dapat juga bermakna bagian yang terletak di sebelah atas atau punataupun depan.
 
=== Homograf ===
Homograf merupakan kata-kata yang memiliki tulisan sama akan, tetapi memiliki arti dan bunyi yang berbeda.contohnya yakniContohnya bisakata (racun)''apel''. danJika bisadibaca (mampu)/apêl/, ia berarti buah. Jika dibaca /apèl/, ia berarti upacara, misal ''apel pagi''.
 
=== Homofon ===
Homofon merupakan kata-kata yang memiliki bunyi yang sama akan, tetapi berbeda makna dan ejaannyaejaan. berbedaContohnya ''bang'' dan ''bank''.
 
=== Homonim ===
Homonim merupakan kata-kata yang memiliki ejaan dan bunyi yang sama, namunberbeda makna. danContohnya bunyinya''bulan'' berbeda.yang Contohbisa Asepberarti (namabulan orang)'satelit danalami Bumi' atau bulan asepdalam (asap)kalender.
 
=== Hiponim ===
Hiponim merupakan kata yang maknanya telah tercakup di dalam kata lainnya. Contohnya kata ''salmon'' yang telah termasuk ke dalam makna kata ''ikan''.
 
=== Hipernim ===
Hipernim merupakan kata yang telah mencakup makna kata lain. Contohnya ada pada kata ''sempurna'' yang telah mencakup kata ''baik'', ''bagus'', dan beberapa kata lainnya.
 
== Syarat ==
Diksi digunakan sebagai cara untuk menentukan suatu tuturan [[bahasa]]. Syarat paling awal dalam penggunaan diksi adalah adanya sejumlah kata yang artinya mirip. Dari beberapa kata tersebut kemudian dipilih satu kata yang paling tepat untuk mengungkapkan suatu pengertian. Diksi bukanlah sekadar memilih kata mana yang tepat, tetapi juga harus mempertimbangkan kecocokan kata dengan [[konteks]]. Selain itu, makna dari kata harus bersesuaian dengan [[nilai sosial]] yang berlaku di dalam [[masyarakat]] pemakainya. Pemiilihan kata secara mahir hanya dapat dilakukan jika ada penguasaan kosakata yang cukup luas. Pengguna diksi juga harus memiliki kemampuan dalam membedakan secara tepat kata-kata yang memiliki makna yang serupa. Pengguna diksi harus memiliki kesadaran untuk menguasai kosakata. Wawasan yang diperlukan untuk menggunakan diksi adalah pengetahuan tentang beragam kata yang dapat menjadi sinonim, antonim, dan [[tesaurus]].<ref name=":0" />
 
Penggunaan diksi juga harus memperhatikan kaidah makna. Kata harus dipilih sesuai dengan ketepatannya sebagai lambang objek pengertian dan [[konsep]]. Makna dalam kata yang dipilih harus berhubungan dengan bentuk bahasa dan [[objek]] atau sesuatu yang diacunya. Jenis makna yang utama dalam mempertimbangkan pemilihan kata yaitu makna denotatif atau makna leksikal dan makna konotatif atau makna [[Tata bahasa|gramatikal]].<ref>{{Cite book|last=Nurdjan, dkk.|first=|date=2016|url=https://osf.io/preprints/inarxiv/fe53j/download|title=Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi|location=Makassar|publisher=Aksara Timur|isbn=978-602-73433-6-8|pages=28|url-status=live}}</ref>
 
== Fungsi ==
Diksi dalam pembuatan [[karya sastra]] memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
* Membuatmembuat orang yang membaca atau punataupun mendengar karya sastra menjadi lebih paham mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang.;
* Membuatmembuat komunikasi menjadi lebih efektif.;
* Melambangkanmelambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal (tertulis atau punataupun terucap).; serta
* Membentukmembentuk ekspresi atau punataupun gagasan yang tepat sehingga dapat menyenangkan pendengar atau punataupun pembacanya.
 
== Kriteria ==
Pemakaian bahasa yang dapat mengungkapkan gagasan, pendapat, [[pikiran]], atau pengalaman secara tepat, harus memperhatikan kriteria pemilihan kata. Tiga kriteria dalam diksi yaitu ketepatan, kecermatan, dan keserasian.{{Sfn|Mustakim|2014|p=48}}
 
=== Ketepatan ===
[[Indikator kinerja|Indikator]] ketepatan pilihan kata tersebut adalah sebagai berikut:<ref>{{Cite book|last=Widjono|first=Hs|year=2007|title=Bahasa Indonesia (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi)|location=Jakarta|publisher=PT. Grasindo|isbn=9797598217|page=98–99}}</ref>
* mengomunikasikan gagasan berdasarkan pilihan kata yang tepat dan sesuai berdasarkan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar;
* menghasilkan penafsiran atau pemaknaan yang tepat, tidak ambigu, dan tidak menyebabkan salah paham;
* menghasilkan respons pembaca atau pendengar sesuai harapan penulis atau pembicara; serta
* menghasilkan target komunikasi yang diharapkan.
 
=== Kecermatan ===
Kecermatan dalam pemilihan kata berhubungan dengan penggunaan kata yang diperlukan untuk mengungkapkan [[gagasan]] tertentu. Pemakai bahasa harus mampu menggunakan bahasa yang singkat sehingga menghemat penggunaan kata. Penggunaan diksi yang cermat akan mengurangi jumlah kata sehingga tulisan menjadi ringkas dan tidak ada kata yang bersifat mubazir.{{Sfn|Mustakim|2014|p=56}} Selain itu, pemakai bahasa harus mampu memahami penyebab terjadinya kemubaziran kata. Kemubaziran kata merupakan penggunaan kata-kata yang kehadirannya dalam konteks pemakaian bahasa tidak diperlukan. Pemahaman terhadap kemubaziran kata dapat menghindari penggunaan kata yang tidak perlu dalam konteks tertentu.{{Sfn|Mustakim|2014|p=57}}
 
=== Keserasian ===
Keserasian dalam diksi berkaitan dengan kesesuaian penggunaan kata-kata yang sesuai dengan konteks pemakaiannya. Konteks pemakaian dalam diksi berkaitan dengan faktor kebahasaan dan faktor nonkebahasaan. Faktor kebahasaan ini meliputi kesesuaian kata dengan konteks kalimat dan penggunaan bentuk gramatikal. Selain itu, faktor kebahasaaan juga berkaitan dengan penggunaan [[idiom]] dan penggunaan kata yang lazim.{{Sfn|Mustakim|2014|p=73}} Sedangkan faktor nonkebahasaan yang berkaitan dengan diksi yaitu situasi [[Wicara|pembicaraan]], teman bicara atau lawan bicara, sarana pembicaraan, kelayakan tempat berbicara, dan kelayakan penggunaan waktu selama pembicaraan berlangsung.{{Sfn|Mustakim|2014|p=81}}
 
== Penggunaan ==
 
=== Penulisan puisi ===
Penulisan [[puisi]] memerlukan diksi yang cermat. Pemilihan kata di dalam puisi harus dipertambangkan secara menyeluruh dari segi makna, susunan bunyi, dan hubungan antarkata dalam baris dan [[Bait (sastra)|bait]]. Penggunaan kata di dalam puisi bersifat konotatif sehingga diksi memiliki kedudukan penting. Pemilihan kata berpengaruh pada jumlah makna yang dapat dipikirkan oleh para pembaca puisi. Dalam penulisan puisi, diksi harus indah dan selaras.<ref>{{Cite book|last=Kosasih, E.|first=|date=2008|url=https://tabloidsastra.files.wordpress.com/2015/11/apresiasi-sastra-indonesia-_-e-kosasih.pdf|title=Apresiasi Sastra Indonesia|location=Jakarta|publisher=Nobel Edumedia|isbn=978-602-8219-57-0|pages=33|url-status=live}}</ref> Diksi di dalam puisi ditentukan oleh sifat dari puisi tersebut. Sifat-sifat ini merupakan sifat yang dapat diamati secara [[Emosi|emotif]], objektif, [[Imitasi|imitatif]], dan konotatif.<ref>{{Cite book|last=Suswandari, M., dan Hatmo, K. T.|first=|date=2018|url=https://www.researchgate.net/profile/Meidawati_Suswandari2/publication/338713099_ONTOLOGI_PUISI/links/5e26ead292851c89c9b5bdca/ONTOLOGI-PUISI.pdf|title=Ontologi Puisi|location=Kebumen|publisher=CV. Intishar Publishing|isbn=978-602-5692-57-4|pages=14|url-status=live}}</ref>
 
=== Penulisan naskah drama tragedi ===
Diksi merupakan salah satu bagian dari [[drama]] [[tragedi]]. Penggunaan diksi di dalam drama tragedi adalah untuk memperjelas maksud seseorang dalam kata-katanya. Pemakaian diksi di dalam drama harus sama seperti penggunaan diksi pada penulisan [[prosa]] dan puisi.<ref>{{Cite book|last=Ahyar|first=Juni|date=2019|url=https://repository.unimal.ac.id/5007/2/Isi%20Buku%20Apa%20Itu%20Sastra_v.3.0_Unesco.pdf|title=Apa Itu Sastra:Jenis-Jenis Karya Sastra dan Bagaimanakah Cara Menulis dan Mengapresiasi Sastra|location=Sleman|publisher=Deepublish|isbn=978-623-02-0145-5|pages=181|url-status=live}}</ref>
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
<references />
 
== Daftar pustaka ==
 
* [https://pengertiandefinisi.com/pengertian-diksi-fungsi-diksi-dan-macam-macam-diksi/ Pengertian Diksi, Fungsi Diksi, dan Macam-macam Diksi | Pengertian dan Definisi]. Diakses tanggal 13 Maret 2017.
* {{cite book|last=Mustakim|first=|date=|year=2014|url=http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/sites/default/files/Buku%20Penyuluhan%20BPK.pdf?opwvc=1|title=Bentuk dan Pilihan Kata|location=Jakarta|publisher=Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|isbn=|pages=|ref={{sfnref|Mustakim|2014}}|url-status=live}}
* [http://jaddung.blogspot.co.id/2015/06/pengertian-dan-contoh-diksi.html Pengertian dan Contoh Diksi | Kelas Bahasa Indonesia]. Diakses tanggal 13 Maret 2017.
 
== Pranala luar ==
* [{{Cite web |url=https://pengertiandefinisi.com/pengertian-diksi-fungsi-diksi-dan-macam-macam-diksi/ |title=Pengertian Diksi, Fungsi Diksi, dan Macam-macam Diksi |{{!}} Pengertian dan Definisi]. Diakses tanggal |access-date=13 Maret 2017.}}
* [{{Cite web |url=http://jaddung.blogspot.co.id/2015/06/pengertian-dan-contoh-diksi.html |title=Pengertian dan Contoh Diksi |{{!}} Kelas Bahasa Indonesia]. Diakses tanggal |access-date=13 Maret 2017.}}
 
== Lihat juga ==
* [[Deskripsi]]
{{sastra-stub}}
 
[[Kategori:Fonetik]]