Pulcheria: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-External links +Pranala luar)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: +{{Authority control}}
 
(5 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 33:
[[Santo|Santa]] '''Aelia Pulcheria''' ({{IPAc-en}}; {{lang-grc-gre|Πουλχερία}}; 19 Januari 398 399 atau – Juli 453)<ref>[http://catholicsaints.info/saint-pulcheria/ "Saint Pulcheria", CatholicSaints.Info]</ref> merupakan seorang pemangku takhta Kekaisaran Romawi Timur selama minoritas saudara laki-lakinya, [[Theodosius II]], dan permaisuri melalui pernikahannya dengan [[Marcianus]].
 
Dia adalah putri kedua (dan tertua yang masih hidup) dari Kaisar Romawi Timur, [[Arcadius]] dan Permaisuri [[Aelia Eudoxia]].  Pada tahun 414, Pulcheria yang berusia lima belas tahun mengambil alih tampuk pemerintahan sebagai wali penguasa adik laki-lakinya, [[Theodosius II]]<ref>Holum, Kenneth G. ''Theodosian Empresses: Women and Imperial Dominion in Late Antiquity''. Berkeley and Los Angeles, California: University of California Press, 1982. p. 97</ref> dan juga memproklamirkan "Augusta" ([[Kaisar]]ina). Pulcheria memiliki kekuatan politik yang besar, meskipun berubah, selama pemerintahan saudara laki-lakinya. Ketika Theodosius II meninggal pada tanggal 26 Juli 450, Pulcheria memiliki penerusnya dengan menikahi [[Marcianus]] pada tanggal 25 November 450, sementara secara bersamaan tidak melanggar sumpah kemurniannya. Dia meninggal tiga tahun kemudian, pada bulan Juli 453.
 
Pulcheria sangat memengaruhi Gereja Kristen dan perkembangan teologisnya dengan membimbing dua [[Konsili Ekumenis|konsili ekumenis]] yang paling penting dalam sejarah gerejawi, yaitu Gereja [[Konsili Efesus|Efesus]] dan [[Konsili Kalsedon|Kalsedon]], di mana Gereja berkuasa atas masalah-masalah [[kristologi]]. [[Gereja Katolik Roma]] dan [[Gereja Ortodoks|Gereja Ortodoks Timur]] kemudian mengakuinya sebagai [[Santo|santa]].<ref name="World History 2002">''[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Women_in_World_History Women in World History: A biographical encyclopedia]''. Edited by [//en.wiki-indonesia.club/wiki/Anne_Commire Anne Commire] and Deborah Klezmer. Waterford, Connecticut: Yorkin Publications. 1999–2002.</ref>
Baris 40:
Pulcheria dilahirkan dari [[Wangsa Theodosius]], dinasti [[Kekaisaran Romawi]] akhir, yang berkuasa di [[Konstantinopel]]. Orang tuanya adalah Kaisar Romawi Timur, [[Arcadius]] dan Permaisuri [[Aelia Eudoxia]]. Kakak perempuan Pulcheria, Flaccilla, lahir pada tahun 397 tetapi mungkin mati muda. Adik-adiknya adalah [[Arcadia (putri Arcadius)|Arcadia]] (lahir tahun 400), [[Theodosius II]], kaisar masa depan (lahir tahun 401) dan Marina (lahir tahun 401).<ref name="Jones, A.H.M 1971">Jones, A.H.M, J.R. Martindale, and J. Morris. ''The Prosopography of the Later Roman Empire''. Cambridge: Cambridge University Press, 1971.</ref>
 
Pemerintahan Arcadius ditandai oleh konflik antara istrinya yang angkuh dan [[Patriark Ekumenis Konstantinopel|Uskup Agung Konstantinopel]] [[Yohanes Krisostomus|St. Yohanes Krisostomus]]<ref>“Although his reign (Arcadius) was short, it is remembered in part for the controversial conflicts Eudoxia encountered with [//en.wiki-indonesia.club/wiki/John_Chrysostom John Chrysostom], bishop of Constantinople from 398 to 404." – Limberis, Vasiliki. ''Divine Heiress: The Virgin Mary and the Creation of Christian Constantinople''. London and New York: Routledge, 1994. p.37</ref><nowiki> Sozomen melaporkan bahwa banyak persaingan didasarkan pada patung hiasan yang dibuat untuk menghormati Eudoxia yang dikutuk Krisostomus : "patung perak permaisuri ... ditempatkan pada kolom porfiri; dan acara ini dirayakan dengan aklamasi keras, menari, permainan, dan manifestasi lain dari kegembiraan publik ... Yohanes menyatakan bahwa proses ini mencerminkan aib pada [G]ereja."</nowiki><ref>Sozomen. ''The Ecclesiastical History of Sozomen: Comprising a History of the Church from A.D. 324 to A.D. 440''. Translated by Edward Walford. London: Henry G. Bohn. 1855. p.391</ref>  Juga menurut Sozomen, Krisostomus telah mengutuk Permaisuri untuk gaya ningratnya dalam khotbah-khotbahnya, yang membuatnya marah dan mengakibatkan deposisi langsung Krisostomus. Di kemudian hari, Pulcheria mengembalikan peninggalan St. Yohanes Krisostomus dan menempatkannya di Gereja, dengan rasa syukur atas kehidupannya yang saleh.<ref>Holum, Kenneth G. ''Theodosian Empresses: Women and Imperial Dominion in Late Antiquity''. Berkeley and Los Angeles, California: University of California Press, 1982. p.184</ref>
 
== Saudari Kaisar ==
Eudoxia meninggal pada tahun 404, dan Kaisar Arcadius pada tahun 408. Mereka meninggalkan empat anak bocah, termasuk  [[Theodosius II]], yang saat itu berusia 7 tahun, yang merupakan rekan-kaisar ayahandanya sejak tahun 402 dan sekarang menjadi Kaisar tunggal. Dua [[Prefek pretorian|prefek praetorian]] bernama Anthemius dan Antiokhos pada mulanya menangani urusan pemerintah. Setelah berusia 15 tahun, Pulcheria menganggap bahwa keluarganya tidak lagi membutuhkan Antiokhos, dan akibatnya Theodosius memecatnya dari jabatannya, dan setelah itu ia bertindak sebagai wali penguasa saudaranya :<ref>"In 412 Pulcheria quarreled with Antiochus, who like Anthemius had served the dynasty faithfully for a number of years, and induced her brother to dismiss him from the duties of ''praepositus''. She then took personal charge of the imperial family, directing its affairs with such authority that she became known in society at large as the emperor's guardian." Holum, Kenneth G. ''Theodosian Empresses: Women and Imperial Dominion in Late Antiquity''. Berkeley and Los Angeles, California: University of California Press, 1982. p.91</ref> Theodosius menyatakan Pulcheria ''Augusta'' pada tanggal 4 Juli 414, Pulcheria adalah ''deo coronata'' dan ''memiliki basileia''.<ref name="Holum1989">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=oq1ntYVZnt4C&pg=PA97|title=Theodosian Empresses: Women and Imperial Dominion in Late Antiquity|last=Kenneth G. Holum|date=25 October 1989|publisher=University of California Press|isbn=978-0-520-90970-0|page=97}}</ref> Pada saat yang sama, Pulcheria membuat [[Kemurnian (kebajikan)|sumpah kemurnian]], mungkin untuk menjauhkan calon pelamar. Setelah ini, istana kekaisaran bernada monastik dibandingkan dengan istana ibundanya. Sozomen menjelaskan cara-cara saleh Pulcheria dan saudara-saudara perempuannya dalam ''Ecclesiastical History'':<blockquote>
"Mereka semua mengejar cara hidup yang sama; mereka tergoda untuk mengunjungi rumah doa, dan menunjukkan kasih amal yang besar terhadap orang asing dan orang miskin ... dan melewatkan hari-hari mereka dan malam-malam mereka bersama-sama dalam menyanyikan puji-pujian Allah."<ref>Sozomen. ''The Ecclesiastical History of Sozomen: Comprising a History of the Church from A.D. 324 to A.D. 440''. Translated by Edward Walford. London: Henry G. Bohn. 1855. p.410</ref>
</blockquote>Ritual dalam istana kekaisaran termasuk melantunkan dan membaca ayat-ayat dari [[kitab suci]] dan puasa dua kali seminggu.<ref name="holum91">Holum, Kenneth G. ''Theodosian Empresses: Women and Imperial Dominion in Late Antiquity''. Berkeley and Los Angeles, California: University of California Press, 1982. p.91</ref> Para suster melepaskan perhiasan dan pakaian mewah yang sebagian besar wanita dari istana kekaisaran. Pulcheria juga memberikan semua instruksi yang diperlukan bagi Theodosius untuk menjadi seorang kaisar yang sukses saat ia dewasa.<blockquote>
Baris 49:
</blockquote>Pelatihan Pulcheria tentang Theodosius disertakan<blockquote>
"... bagaimana seorang Kaisar harus berjalan, dan naik kudanya, sendirian atau dalam prosesi; bagaimana dia harus duduk di singgasananya: bagaimana memakai baju besi dan jubah Kekaisarannya; dan bagaimana berbicara dengan bermartabat. Tidak berarti dia harus menyerah pada tawa yang keras..."<ref>Duckett, Eleanor. ''Medieval Portraits from East and West''. Ann Arbor, Michigan: The University of Michigan Press, 1972. p.123</ref>
</blockquote>Tidak hanya Pulcheria melatih saudara laki-lakinya dalam tugas dan adat istiadat kantor kekaisaran, tetapi dia juga memastikan bahwa Theodosius dilatih untuk menjadi [[Kepemimpinan|pemimpin]] Kristen yang saleh.  Menurut banyak sejarawan, setelah memasuki usia untuk bertakhta sebagai Kaisar tunggal, Theodosius mengabaikan ajaran saudarinya.<blockquote>
"Dia secara alami baik, ramah, mudah dipimpin ... Tidak hanya dia bodoh baik; dia ceroboh, dan sering kali dia mengabaikan tugasnya dalam administrasi Kekaisarannya."<ref>
Duckett, Eleanor. ''Medieval Portraits from East and West''. Ann Arbor, Michigan: The University of Michigan Press, 1972. p.125
Baris 56:
 
== Kaul kemurnian ==
Pada saat Pulcheria memproklamasikan dirinya sebagai penjaga saudara laki-lakinya, dalam suatu tindakan kesalehan dia juga mengambil [[Kemurnian (kebajikan)|kaul kemurnian]], dan saudara perempuannya mengikuti teladannya. Sozomen menjelaskan bahwa :<blockquote>
"Dia mengabdikan keperawanannya kepada Tuhan, dan memerintahkan para sister untuk melakukan hal yang sama. Untuk menghindari penyebab skandal dan peluang intrik, dia tidak mengizinkan pria untuk memasuki istananya.  Sebagai konfirmasi atas resolusinya, dia mengambil Tuhan, para imam, dan semua subyek dari kekaisaran Romawi sebagai saksi ..."<ref>Sozomen. ''The Ecclesiastical History of Sozomen: Comprising a History of the Church from A.D. 324 to A.D. 440''. Translated by Edward Walford. London: Henry G. Bohn. 1855.</ref></blockquote>Dalam sebuah surat dari [[Paus Leo I]], yang sezaman dengan Pulcheria, dia memuji kesalehannya yang besar dan tidak menghargai kesalahan ajaran sesat.<ref>"In it you clearly show how much you love the Catholic faith and how much you despise the errors of heretics." – Pope St. Leo the Great. ''St. Leo the Great: Letters''. Translated by Brother Edmund Hunt, C.S.C. New York: Fathers of the Church, Inc. 1957. p.132</ref> Tetapi ada kemungkinan bahwa Pulcheria mungkin memiliki motif lain untuk tetap tidak menikah. Menurut Sozomen, [[Sokrates dari Konstantinopel|Sokrates Scholastikos]], dan [[Teodoretus]], Pulcheria sangat tidak menyukai Anthemius, mantan penjaga Theodosius;<ref>Chestnut, Glenn F. ''The First Christian Histories: Eusibius, Socrates, Sozomen, Theodoret and Evagrius''. Macon, Georgia: Mercer University Press, 1986 2nd Ed.</ref> dan alasannya mungkin adalah kebenciannya atas kekuatan politiknya yang besar dan keengganannya untuk mengizinkan Anthemius memperolehnya di istana.  Seorang sejarawan yang lebih baru, Kenneth Holum, menyatakan bahwa Anthemius telah mencoba menikah dengan keluarga kekaisaran.<ref>“Married long since and many years Pulcheria’s senior, Anthemis naturally proposed a descendent or close relative, a grandson perhaps…born a few years earlier than Pulcheria and an excellent prospect for her hand” Holum, Kenneth G. ''Theodosian Empresses: Women and Imperial Dominion in Late Antiquity''. Berkeley and Los Angeles, California: University of California Press, 1982.</ref>  Pulcheria harus melepaskan kekuasaannya kepada seorang calon suami.
 
== Peran sebagai Augusta Imperatrix ==
Pada tahun 414 Senat Romawi memberi Pulcheria gelar Augusta.  Meskipun seorang wanita, Kaisarina Pulcheria diperlakukan sama di antara pria di istana. Di Senat [[Konstantinopel]], sebuah patung didirikan untuk menghormatinya bersama dengan para Augusta lainnya.<ref>Limberis, Vasiliki. ''Divine Heiress: The Virgin Mary and the Creation of Christian Constantinople''. London and New York: Routledge, 1994.</ref>
 
=== Gereja dan Yahudi ===
Banyak peristiwa penting terjadi selama waktunya sebagai Augusta dan pemerintahan saudara laki-lakinya sebagai Kaisar; Namun, pengaruh Pulcheria sebagian besar bersifat gerejawi. Pulcheria dan saudara lelakinya diketahui telah memendam  [[Antisemitisme|sentimen anti-Yahudi]], dan keduanya memberlakukan undang-undang menentang [[Agama Yahudi|ibadat Yahudi]] di ibukotaibu kota. Sebelum pemerintahan [[Theodosius II]], [[sinagoge]] diperlakukan sebagai milik pribadi dan dilindungi oleh pemerintah kekaisaran. Theodosius mengesahkan undang-undang yang melarang pembangunan sinagog dan menuntut penghancuran mereka yang ada.  Pulcheria dan Theodosius juga memerintahkan eksekusi sekelompok orang Yahudi setelah perselisihan di antara orang-orang Kristen muncul di [[Palestina]].<ref>Holum, Kenneth G. ''Theodosian Empresses: Women and Imperial Dominion in Late Antiquity''. Berkeley and Los Angeles, California: University of California Press, 1982. p.98</ref>  Kenneth Holum menulis, "Pulcheria telah lama merawat kebencian khusus bagi orang Yahudi, dan [[Nestorianisme]], yang tampaknya sezaman dengan asal-usul Yahudi, tidak diragukan lagi berfungsi untuk mengkonfirmasi kebencian itu."<ref>Holum, Kenneth G. ''Theodosian Empresses: Women and Imperial Dominion in Late Antiquity''. Berkeley and Los Angeles, California: University of California Press, 1982. p. 188</ref>  Meskipun demikian, tindakan politik ini belum tentu ditafsirkan sebagai kebencian agama atau etnis dalam pengertian kontemporer, terutama karena kurangnya data historis.
 
Pulcheria juga terkenal karena filantropinya. Dia mendirikan banyak gereja dan bangunan untuk orang miskin di dalam dan di sekitar Konstantinopel.<ref>"Sozomen writes that it would take too much time to describe all the churches Pulcheria built, as well as hospitals and inns for the poor." – Limberis, Vasiliki. ''Divine Heiress: The Virgin Mary and the Creation of Christian Constantinople''. London and New York: Routledge, 1994. p.49</ref> Proyek pembangunan Pulcheria di Konstantinopel begitu luas sehingga seluruh distrik diberi nama Pulcherianai untuk menghormatinya.<ref>"Some of these establishments were extensive enough to give the names of their proprietors to entire quarters of the city such as the 'Marina quarter' in the second region and the Pulcherianai in the eleventh." – Holum, Kenneth G. ''Theodosian Empresses: Women and Imperial Dominion in Late Antiquity''. Berkeley and Los Angeles, California: University of California Press, 1982. p.132</ref>  Serta memberikan kontribusi gereja-gereja baru dan distrik ke Kota, Pulcheria berkontribusi banyak terhadap Gereja Kristen dengan mengembalikan uskup yang secara tidak adil diberhentikan dan mengembalikan sisa-sisa orang lain, seperti [[Flavianus]], sebagai [[Relikui|peninggalan]] Gereja.<ref>"…the entire Roman Church is most grateful to you for all the works of your faith, whether having assisted envoys in every way with devoted affection and for having brought back the Catholic bishops who were ejected from their churches by an unjust sentence, or for having brought back with fitting honor to the church he governed so well the remains of Flavian of holy memory, an innocent and Catholic bishop." Pope St. Leo the Great. ''St. Leo the Great: Letters''. Translated by Brother Edmund Hunt, C.S.C. New York: Fathers of the Church, Inc., 1957. p.145.</ref>
 
=== Perang dengan Persia ===
Waktu Pulcheria sebagai Augusta juga ditandai dengan perang dan konflik yang sedang berlangsung dengan [[Kekaisaran Sasaniyah|Persia Sasaniyah]].  Pulcheria menyerukan perang melawan Persia ketika Raja Persia Yazdegerd I mengeksekusi seorang uskup Kristen yang telah menghancurkan altar [[Zoroastrianisme|Zoroaster]].<ref name="Holum 102">Holum, Kenneth G. ''Theodosian Empresses: Women and Imperial Dominion in Late Antiquity''. Berkeley and Los Angeles, California: University of California Press, 1982. p.102</ref>  Di bawah pengaruh Pulcheria, Theodosius mengirim pasukan ke medan perang dengan semangat fanatik, yang digambarkan oleh Sozomen sebagai "siap untuk melakukan apa saja demi agama Kristen."  Pulcheria dan Theodosius menang dan, menurut sejarawan, Theodosius memuji janji saudara perempuannya. kemurnian sebagai alasan kemenangan.<ref>Holum, Kenneth G. ''Theodosian Empresses: Women and Imperial Dominion in Late Antiquity.'' Berkeley and Los Angeles, California: University of California Press, 1982. pp.110–111</ref> Theodosius menjadikan kemurnian saudara perempuannya alat propaganda perang, dan karena sumpahnya untuk setia hanya kepada Allah, tangan Allah akan membantu pasukan Romawi dalam peperangan melawan Persia. Kekuasaan Pulcheria akan menjadi lebih besar setelah kematian saudaranya, Theodosius II.
 
== Hubungan dengan Aelia Eudocia ==
Hubungan antara Pulcheria dan [[Aelia Eudocia]], istri Theodosius II, tegang. Kedua wanita tersebut selama bertahun-tahun telah meningkatkan persaingan berdasarkan latar belakang dan keyakinan agama mereka yang berbeda. Eudocia awalnya bernama Athenais dan lahir di [[Athena (kota)|Athena]] dari seorang filsuf Yunani dan profesor retorika. Ketika ayahandanya meninggal, dia meninggalkan hanya sedikit warisan, hanya "seratus koin emas".<ref name="Duckett125">Duckett, Eleanor. ''Medieval Portraits from East and West''. Ann Arbor, Michigan: The University of Michigan Press, 1972. p.125.</ref> Dia mengunjungi bibinya di Konstantinopel karena putus asa. Pada 7 Juni 421, Theodosius menikahi Athenais, tetapi namanya diubah menjadi Eudocia.<ref>Duckett, Eleanor. Medieval Portraits from East and West. Ann Arbor, Michigan: The University of Michigan Press, 1972. p.126</ref>  Persaingan antara kedua wanita itu dimotivasi oleh kecemburuan Eudocia terhadap kekuasaan Pulcheria di istana.<ref name="Duckett146">"She had always felt jealous of her sister-in-law, Pulcheria, who for many years had held greater influence at Court then she herself had enjoyed, as Empress, as wife." – Duckett, Eleanor. Medieval Portraits from East and West. Ann Arbor, Michigan: The University of Michigan Press, 1972. p.146</ref>
 
Bersama Eudocia dan menteri utama, [[Orang kasim|kasim]] Chrysafios, meyakinkan Theodosius untuk tidak terlalu bergantung pada pengaruh saudara perempuannya dan lebih kepada istri barunya. Hal ini menyebabkan Pulcheria meninggalkan istana kekaisaran dan tinggal di "...[[Bakırköy|Hebdomon]], sebuah pelabuhan tujuh mil dari Konstantinopel."<ref>Duckett, Eleanor. Medieval Portraits from East and West. Ann Arbor, Michigan: The University of Michigan Press, 1972. p.146</ref>  Persaingan Eudocia dan Pulcheria meningkat ketika Eudocia berangkat ke [[Tanah Suci]] dan, untuk sementara waktu, secara terbuka mendukung [[Monofisitisme]] monastik.<ref>"But she had been brought up in Athens in pagan ways; she had ever been devoted to the literature of her native Greece." – Duckett, Eleanor. Medieval Portraits from East and West. Ann Arbor, Michigan: The University of Michigan Press, 1972. p.164</ref>  Oposisi Eudocia yang terbuka terhadap doktrin "Theotokos" dari [[Maria|Santa Perawan Maria]] juga merupakan oposisi terbuka bagi Pulcheria.
 
== Permaisuri ==
Sementara berburu kuda pada tahun 450, [[Theodosius II]] jatuh dari kudanya dan melukai tulang punggungnya; dia meninggal 2 hari kemudian karena cedera. Pulcheria kemudian kembali ke istana dan terang-terangan melawan Chrysafios. Dia memerintah atas Kekaisaran sendirian selama sekitar satu bulan setelah kematian Theodosius, dan dianggap bahwa tugasnya terutama terdiri dari mengatur pemakaman umum Theodosius.<ref name="Holum208">Holum, Kenneth G. ''Theodosian Empresses: Women and Imperial Dominion in Late Antiquity''. Berkeley and Los Angeles, California: University of California Press, 1982. p.208</ref> Meskipun Pulcheria dihormati sebagai otoritas di Roma, Senat Romawi tidak akan mengizinkan seorang wanita menjadi penguasa tunggal Kekaisaran. Karena itu, Pulcheria dipaksa menikah dan memerintah Kekaisaran dengan seorang suami.  Mengenai sumpah kemurniannya, dia melakukan ritual keagamaan yang diperlukan untuk menghormati sumpahnya dan memasuki pernikahan yang sah.<ref>{{Cite book|title=Byzantine empresses: women and power in Byzantium, AD 527–1204|url=https://archive.org/details/byzantineempress00garl|last=Garland|date=1999|publisher=Routledge (London)|page=[https://archive.org/details/byzantineempress00garl/page/3 3]}}</ref> Dia menikah dengan [[Marcianus]], yang merupakan seorang [[tribunus]] dan rekan dekat Jenderal Jermanik [[Aspar]]. Asal-usul Marcianus sangat sipil dibandingkan dengan para kaisar sebelumnya: "Marcianus adalah seorang lelaki dengan sedikit substansi, tanpa darah aristokratis atau kekaisaran kuno. Dia dulunya adalah orang Romawi, dan dengan demikian ikatan kedeia pada saat itu mengkomunikasikan kelayakan untuk basileia."  Salah satu kondisi pernikahan adalah bahwa Marcianus mematuhi dan menghormati sumpah kemurnian Pulcheria, dan dia mematuhinya. Agar pernikahan tidak tampak memalukan bagi negara Romawi, Gereja menyatakan bahwa "Kristus sendiri mensponsori persatuan dan oleh karena itu tidak boleh memancing kecurigaan yang tidak adil."<ref>Holum, Kenneth G. ''Theodosian Empresses: Women and Imperial Dominion in Late Antiquity''. Berkeley and Los Angeles, California: University of California Press, 1982. p.209</ref>  Setelah pernikahan mereka, Pulcheria meyakinkan Marcian untuk mengeksekusi Chrysafios.
 
== Konflik Gerejawi ==
[[Konsili Efesus|Konsili Efesus Pertama]], yang diadakan pada tahun 431 dalam pemerintahan Theodosius, melibatkan dua uskup yang bersaing : [[Nestorius]], yang adalah [[Patriark Ekumenis Konstantinopel|Uskup Agung Konstantinopel]], dan [[Sirilus dari Aleksandria|Sirilus]], Patriark Aleksandria.<ref>Cameron, Averil. ''The Mediterranean World In Late Antiquity AD 395–600'' London, Routledge, 1993. p.22-23</ref>  Sejarawan Averil Cameron menggambarkan konflik di antara mereka dengan demikian :<blockquote class="">
"Masalahnya adalah apakah, dan, jika demikian, bagaimana, Kristus memiliki dua kodrat; [[Monofisitisme]] berpendapat bahwa ia hanya memiliki sifat ilahi, sementara Nestorius, dan '[[Nestorianisme]]' mengejarnya, menekankan pada manusia."<ref>Cameron, Averil. ''The Mediterranean World In Late Antiquity AD 395–600'' London, Routledge, 1993. p.23</ref>
</blockquote>menganjurkan mengurangi pengaruh doktrin  "[[Theotokos]]", yaitu, "orang yang melahirkan Tuhan" atau "Bunda Allah", di Gereja.  Ini bertentangan dengan keyakinan agama Pulcheria, karena ia adalah permaisuri perawan, dan persaingan antara mereka terjadi, di mana Nestorius meluncurkan kampanye kotor terhadap dirinya :<blockquote>
"Nestorius mengambil tindakan spesifik melawan Pulcheria. Dia menyiratkan bahwa dia menikmati hubungan seksual terlarang dengan setidaknya tujuh kekasih. Dia juga tidak akan menyetujui permintaannya bahwa dia diingat dalam doa sebagai 'pengantin Kristus' karena dia telah 'dirusak oleh manusia'. Yang paling mengerikan dari semua, ia menghapus gambarnya yang telah dihapus dari atas altar; dan dia menolak untuk menggunakan jubahnya sebagai penutup altar''."<ref>Limberis, Vasiliki. Divine Heiress: The Virgin Mary and the Creation of Christian Constantinople. London and New York: Routledge, 1994. p.54</ref>''
</blockquote>Nestorius sangat meremehkan kekuasaan Pulcheria, karena dia menyuruhnya digulingkan dan sekutu-sekutunya, Eusibius, seorang pejabat istana, membuat dokumen anonim yang menyatakan bahwa Nestorius adalah bidat. Sementara itu, Cyril telah secara terbuka mengutuk Nestorius dan menulis kepada istana kekaisaran yang menyatakan bahwa doktrin "Theotokos" itu benar. Nestorius kemudian memanggil dewan gerejawi.
Baris 88:
 
Pada tahun 449, perdebatan kristologi kembali berkobar. Theodosius memanggil dewan lain ke [[Ephesos]], untuk menyelesaikan perselisihan. Di konsili ini, [[Paus Leo I]] adalah pendukung utama untuk gugatan doktrin Pulcheria; dia<blockquote class="">
"…dengan campur tangan paksa, mengirim sepucuk surat panjang kepada [[Flavianus|Uskup Agung Flavianus dari Konstantinopel]], di mana dia memperdebatkan dua kodrat, tetapi mempertanyakan legalitas pengutukan Eutikos baru-baru ini karena menolak mereka.  Pada saat ini partai [[Paus Dioskorus I dari Aleksandria|Dioskorus]], pengganti Sirilus di [[Iskandariyah|Aleksandria]], setelah percaya bahwa Eutikos telah meninggalkan ajaran sesatnya sebelumnya,<ref>The story of the Copts by Iris Habib el Masri – XVIII. The Rupture between the churches of the east and west</ref> mampu membalikkan keadaan, dimana Leo meminta konsili kedua, yang memanggil bahwa [konsili di] Ephesos sang 'Perampok Konsili''."<ref name="Cameron23">Cameron, Averil. ''The Mediterranean World In Late Antiquity AD 395–600'' London, Routledge, p.23.</ref>''
</blockquote>Selama konsili ini, Flavianus dipukuli dan meninggal karena luka-lukanya. Dia kemudian dinyatakan sebagai santo dan [[martir]].
 
Dua tahun kemudian, Pulcheria dan Marcianus memanggil [[Konsili Kalsedon]], yang dihadiri oleh uskup pada tahun 452. Itu mengutuk doktrin-doktrin Nestorius dan Eftychis, mengembangkan doktrin Sirilus dan Paus Leo I menjadi satu, dan itu menyatakan doktrin ortodoks "Theotokos".  Sejarawan Avril Cameron menjelaskan apa yang dimaksud Konsili Kalsedon secara lebih rinci: "Ini mengembangkan dan mengklarifikasi [[Doa Syahadat Nicea|keyakinan Nicea]], yang menurutnya Allah adalah Bapa, Putra dan Roh Kudus, dengan menyatakan lebih lanjut bahwa Kristus selalu ada setelah [[Inkarnasi]] sepenuhnya Allah dan sepenuhnya manusia."
 
Pulcheria mengabdikan tahun-tahun terakhir hidupnya untuk "Theotokos", dan memiliki tiga gereja di [[Konstantinopel]] yang didedikasikan untuk [[Maria|Santa Perawan Maria]]: [[Biara Hodegon|Biara Panagia Hodegetria]], [[Gereja St. Maria Blachernae, Istanbul]], dan Chalkoprateia.<ref>Limberis, Vasiliki. Divine Heiress: The Virgin Mary and the Creation of Christian Constantinople. London and New York: Routledge, 1994. p.57</ref>
 
== Kematian dan venerasi ==
Pada hari apa tahun 453 Pulcheria meninggal tidak diketahui.<ref>Jones, A.H.M, J.R. Martindale, and J. Morris. The Prosopography of the Later Roman Empire. Cambridge: Cambridge University Press, 1971.</ref> Dia mungkin meninggal di [[Konstantinopel]]. Kematiannya mengejutkan orang-orang Konstantinopel :<blockquote>
"Sebutkan kematiannya di dalam catatan sejarah menegaskan bahwa kematiannya, seperti halnya Flacilla [neneknya], melanda seperti gempa bumi di kota dinasti. Tidak seperti [[Aelia Eudocia|Eudocia]] [istri mendiang Theodosius], ia menjalani hidupnya di Konstantinopel dan daerah pinggirannya, membentuk ikatan dengan orang-orangnya yang bahkan kematiannya tidak dapat terputus." ''<ref name="Holum226">Holum, Kenneth G. Theodosian Empresses: Women and Imperial Dominion in Late Antiquity. Berkeley and Los Angeles, California: University of California Press, 1982. p.226.</ref>''
</blockquote>Bahkan di hari-hari terakhirnya, Pulcheria memikirkan cara-cara untuk membantu kaum miskin di Konstantinopel, karena "dalam wasiatnya dia memperkuat ikatan itu dengan menginstruksikan bahwa semua kekayaannya yang tersisa dibagikan di antara orang miskin..."
Baris 104:
== Seni sakral ==
[[Berkas:Elfenbeintafel_mit_Reliquienprozession,_Konstantinopel,_5._Jahrhundert.jpg|kiri|jmpl|210x210px|Trier Adventus Ivory, mewakili prosesi dengan tokoh kerajaan berteori untuk menggambarkan Theodosius II dan Pulcheria.]]
Pulcheria membawa banyak relik suci ke gereja-gereja di Konstantinopel. [[Trier Adventus Ivory]]  sekarang disimpan di perbendaharaan [[Katedral Trier]], Jerman, telah ditafsirkan sebagai menggambarkan pemasangan salah satu dari peninggalan ini. Sejarawan Kenneth Holum menggambarkan ''Ivory'' tersebut sebagai berikut :<blockquote class="">
"Di Ivory Theodosius mengenakan kostum khas dan sedikit condong ke depan, tetapi pada dasarnya ia tetap hanya bagian dari iring-iringan dan dengan demikian dari konteks upacara. Arah gerakan gerobak tak terelakkan ke arah pemandangan di sebelah kanan, menuju wanita mungil yang mengenakan kostum mewah Augusta ... di dalamnya ia menyimpan relik suci."<ref>Holum, Kenneth G. Theodosian Empresses: Women and Imperial Dominion in Late Antiquity. Berkeley and Los Angeles, California: University of California Press, 1982. p.107</ref>
</blockquote>Namun, penafsiran ini diperdebatkan,<ref name="Wortley">{{Cite journal|last=Wortley|first=John|date=Winter 1980|title=The Trier Ivory Reconsidered|url=http://grbs.library.duke.edu/article/download/6791/5057|journal=Roman and Byzantine Studies|volume=21|issue=4|pages=381–394}}</ref> dan satu pendapat baru-baru ini adalah bahwa gading menunjukkan [[Irene dari Athena|Ratu Irene]] dari abad kedelapan, yang mensponsori renovasi Gereja.<ref name="Niewohner">{{Cite web|url=http://www.birmingham.ac.uk/research/activity/bomgs/events/2014/seminar-niewohner.aspx|title=CBOMGS seminar: The Trier Ivory, the Icon of Christ on the Chalke Gate, empress Irene's triumph over Iconoclasm and the church of St Euphemia at the Hippodrome|last=NIEWÖHNER|first=PHILIPP|publisher=University of Birmingham, UK|access-date=4 July 2014}}</ref>
Baris 148:
{{s-aft|after=[[Verina]]}}
{{s-end}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Kelahiran 399]]