Krakatau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Marzukih69 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
k Menambah Kategori:Gunung berapi aktif di Indonesia menggunakan HotCat |
||
(87 revisi perantara oleh 59 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{
▲{{Infobox Gunung
|name = Krakatau
|other_name={{hlist|Krakatoa|Rakata|Krakatau|Anak Krakatau}}
|photo = Krakatoa eruption lithograph.jpg
|photo_caption = [[Letusan Krakatau 1883]].
|elevation = 813 m (2.667 kaki)
|location = [[Selat Sunda]],
|map = Indonesia Java#Indonesia Banten
|map_relief = 1
|map_caption = Lokasi
|lat_d = 6.102|lat_NS = S
|long_d = 105.423|long_EW = E
|coordinates_ref =<ref>{{cite news|url=http://www.dailymail.co.uk/news/worldnews/article-1203028/Fiery-images-killer-volcano-claimed-36-000-lives-stirs-more.html|title=Will Krakatoa rock the world again?|publisher=Associated Newspapers Ltd|date=2009-07-31|accessdate=2010-01-23|location=London|first=Marcus|last=Dunk}}</ref>
|
|
|
|Topographic map =
|type = [[kaldera|Kaldera vulkanik]]
|volcanic_arc = [[Sabuk alpida]]
|age = Lebih dari 2 Juta Tahun.
|last_eruption =
|first_ascent =
|easiest route =
▲|Translation =
▲|Language =
▲|Pronunciation =
}}
'''Krakatau''' (atau dengan nama internasional '''Krakatoa''' ataupun '''Rakata''') adalah kepulauan [[gunung berapi|vulkanik]] yang masih aktif dan berada di Kecamatan Rajabasa, [[Kabupaten Lampung Selatan]], tepatnya di perairan [[Selat Sunda]], antara Pulau [[Jawa]] dan [[Sumatra]].<ref>{{Cite web|last=Lampung|first=Dinas Kominfotik Provinsi|title=Gunung Anak Krakatau, Destinasi Wisata Lampung yang Wajib Dikunjungi|url=https://lampungprov.go.id/detail-post/gunung-anak-krakatau-destinasi-wisata-lampung-yang-wajib-dikunjungi|website=Pemerintah Provinsi Lampung|language=en|access-date=2021-11-15}}</ref> Nama ini juga disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana ('''Gunung Krakatau'''). Gunung Krakatau Purba pernah meletus hebat tahun 535 M yang menyebabkan terbentuknya Selat Sunda, hilangnya peradaban Pasemah Lampung dan Salakanegara Banten selama sekitar 20-30 tahun. Ledakan Gunung Krakatau menyebabkan tsunami, langit gelap, dan cuaca dingin.<ref name="Krakatoa Krakatau">{{Cite journal|title=Krakatoa (Krakatau)|url=http://dx.doi.org/10.1007/springerreference_225319|journal=SpringerReference|location=Berlin/Heidelberg|publisher=Springer-Verlag}}</ref> Pada tahun 1680, pernah terjadi letusan juga.<ref name="Krakatoa Krakatau"/> Peristiwa itu pun masih berlanjut terulang kembali yang menyebabkan Krakatau sirna karena letusan kataklismik pada tanggal [[26 Agustus|26]]-[[27 Agustus|27]] Agustus [[1883]]. Pada tahun 2019, kawasan yang sekarang merupakan [[cagar alam]] ini memiliki empat pulau kecil: [[Pulau Rakata]], [[Pulau Anak Krakatau]], [[Pulau Sertung]], dan [[Pulau Panjang]] (Rakata Kecil). Berdasarkan kajian geologi, semua pulau ini berasal dari sistem gunung berapi tunggal Krakatau yang pernah ada di masa lalu.
'''Krakatau''' ({{lang-en|Krakatoa}}) adalah kepulauan [[gunung berapi|vulkanik]] yang masih aktif dan berada di [[Selat Sunda]] antara pulau [[Jawa]] dan [[Sumatra]] yang termasuk dalam kawasan [[cagar alam]]. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana ('''Gunung Krakatau''') yang sirna karena letusannya sendiri pada tanggal [[26 Agustus|26-27]] Agustus [[1883]]. Letusan itu sangat dahsyat; [[awan panas]] dan [[tsunami]] yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai sebelum tanggal [[26 Desember]] [[2004]], tsunami ini adalah yang terdahsyat di kawasan [[Samudera Hindia]]. Suara letusan itu terdengar sampai di [[Alice Springs]], [[Australia]] dan [[Pulau Rodrigues]] dekat [[Afrika]], 4.653 [[kilometer]]. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali [[bom atom]] yang diledakkan di [[Hiroshima]] dan [[Nagasaki]] di akhir [[Perang Dunia II]].▼
▲
[[Berkas:Sunda strait map v3.png|250px|ka|jmpl|[[Selat Sunda]]]]
Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi [[atmosfer]]. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit [[Norwegia]] hingga [[New York]].
Ledakan Krakatau ini sebenarnya masih kalah dibandingkan dengan letusan [[Gunung
Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Kemajuan tersebut
== Perkembangan Gunung Krakatau ==
=== Gunung Krakatau Purba ===
Melihat kawasan Gunung Krakatau di Selat Sunda, para ahli memperkirakan bahwa pada masa purba terdapat gunung yang sangat besar di Selat Sunda yang akhirnya meletus dahsyat yang menyisakan sebuah kaldera (kawah besar) yang disebut Gunung Krakatau Purba, yang merupakan induk dari Gunung Krakatau yang meletus pada 1883. Gunung ini disusun dari bebatuan [[andesit]]ik.[[Berkas:Krakatoa evolution map-fr.gif|300px|jmpl]]
Pakar geologi [[Berend George Escher]] dan beberapa ahli lainnya berpendapat bahwa kejadian alam yang diceritakan berasal dari Gunung Krakatau Purba, yang dalam teks
Akibat ledakan yang hebat itu, tiga
▲Pakar geologi [[Berend George Escher]] dan beberapa ahli lainnya berpendapat bahwa kejadian alam yang diceritakan berasal dari Gunung Krakatau Purba, yang dalam teks tersebut disebut Gunung Batuwara. Menurut buku ''[[Pustaka Raja Parwa]]'' tersebut, tinggi Krakatau Purba ini mencapai 2.000 meter di atas permukaan laut, dan lingkaran pantainya mencapai 11 kilometer.
Letusan ini juga dianggap turut andil atas berakhirnya masa kejayaan [[Persia purba]], transmutasi [[Kerajaan Romawi]] ke Kerajaan [[Byzantium]], berakhirnya peradaban [[Arabia Selatan|Arab Selatan]], punahnya kota besar [[Maya]], [[Tikal]] dan jatuhnya peradaban [[Nazca]] di [[Amerika Selatan]] yang penuh teka-teki. Ledakan Krakatau Purba diperkirakan berlangsung selama 10 hari dengan perkiraan kecepatan muntahan massa mencapai 1 juta ton per detik. Ledakan tersebut telah membentuk perisai atmosfer setebal 20-150 meter, menurunkan temperatur sebesar 5-10 derajat selama 10-
▲Akibat ledakan yang hebat itu, tiga perempat tubuh Krakatau Purba hancur menyisakan kaldera (kawah besar) di Selat Sunda. Sisi-sisi atau tepi kawahnya dikenal sebagai [[Pulau Rakata]], [[Pulau Panjang, Lampung|Pulau Panjang]] dan [[Pulau Sertung]], dalam catatan lain disebut sebagai Pulau Rakata, Pulau Rakata Kecil dan Pulau Sertung. Letusan gunung ini disinyalir bertanggung jawab atas terjadinya abad kegelapan di muka bumi. Penyakit sampar bubonic terjadi karena temperatur mendingin. Sampar ini secara signifikan mengurangi jumlah penduduk di muka bumi.
▲Letusan ini juga dianggap turut andil atas berakhirnya masa kejayaan [[Persia purba]], transmutasi [[Kerajaan Romawi]] ke Kerajaan [[Byzantium]], berakhirnya peradaban [[Arabia Selatan]], punahnya kota besar [[Maya]], [[Tikal]] dan jatuhnya peradaban [[Nazca]] di [[Amerika Selatan]] yang penuh teka-teki. Ledakan Krakatau Purba diperkirakan berlangsung selama 10 hari dengan perkiraan kecepatan muntahan massa mencapai 1 juta ton per detik. Ledakan tersebut telah membentuk perisai atmosfer setebal 20-150 meter, menurunkan temperatur sebesar 5-10 derajat selama 10-20 tahun.
<!--
Selat Sunda telah berkali-kali terjadi bencana tsunami yang tercatat dalam katalog tsunami. [[Tsunami]] yang terjadi ini disebabkan oleh beberapa fenomena geologi, di antaranya erupsi gunung api bawah laut Krakatau,
Baris 61 ⟶ 53:
''Thornton mentions that Krakatoa was known as "The Fire Mountain" during Java's Sailendra dynasty, with records of seven eruptive events between the 9th and 16th centuries. These have been tentatively dated as having occurred in 850, 950, 1050, 1150, 1320, and 1530.''
Refleksi yang senada dapat kita tangkap dari tulisan tentang letusan Krakatau jauh di masa lalu (kemungkinan tahun [[535]] M) yang mengubah peradaban dunia. (Oman Abdurahman
-->>>
Baris 71 ⟶ 63:
=== Erupsi 1883 ===
{{main|
Pada hari Senin, [[27 Agustus]] [[1883]], tepat jam 10.20, terjadi ledakan pada gunung tersebut. Menurut Simon Winchester, ahli geologi lulusan [[Universitas Oxford]] [[Inggris]] yang juga penulis ''[[National Geographic]],'' mengatakan bahwa ledakan itu adalah yang paling besar, suara paling keras dan peristiwa vulkanik yang paling meluluhlantakkan dalam sejarah manusia modern. Suara letusannya terdengar sampai 4.600
Menurut para peneliti di [[University of North Dakota]], ledakan Krakatau bersama ledakan [[Tambora]] (1815) mencatatkan nilai [[Volcanic Explosivity Index]] (VEI) terbesar dalam sejarah modern. ''[[Guinness World Records|The Guiness Book of Records]]'' mencatat ledakan Krakatau sebagai ledakan yang paling hebat yang terekam dalam sejarah.
Ledakan Krakatau telah melemparkan batu-batu apung dan [[abu vulkanik]] dengan volume 18 kilometer kubik. Semburan debu vulkanisnya mencapai 80
Letusan itu menghancurkan [[Gunung Danan]], [[Gunung Perbuwatan]] serta sebagian [[Gunung Rakata]] di mana setengah kerucutnya hilang, membuat cekungan selebar 7
Tercatat jumlah korban yang tewas mencapai 36.417 orang berasal dari 295 kampung kawasan pantai mulai dari [[Merak]] di [[Kota Cilegon]] hingga [[Cilamaya]] di [[Karawang]], pantai barat [[Banten]] hingga Tanjung Layar di [[Pulau Panaitan]] ([[Ujung Kulon]] serta
=== Anak Krakatau ===
{{Main|Pulau Anak Krakatau}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Anak Krakatau TMnr 10027438.jpg|jmpl|250px|Anak Krakatau, dua tahun sejak awal terbentuknya. Foto diambil 12 atau 13 Mei 1929, koleksi Tropenmuseum.]]
Mulai pada tahun 1927 atau kurang lebih
Menurut Simon Winchester, sekalipun apa yang terjadi dalam kehidupan Krakatau yang dulu sangat menakutkan, realita-realita geologi, seismik serta tektonik di Jawa dan
[[Berkas:Indonesia, Sunda Straits.jpg|jmpl|250px|Anak Krakatau, Februari 2008]]
Baris 95 ⟶ 88:
=== Film ===
* ''Krakatoa, East of Java'' [[Drama]], [[Amerika Serikat]], 1969, Sutradara: Bernard Kowalski, bersama pemeran utama [[Maximilian Schell]]
* ''Krakatau – Ein Vulkan verändert die Welt''. [[
* ''Krakatoa. The Last Days'', [[Dokudrama]], Britania Raya, 2006, 87 Min., Sutradara: Sam Miller, Produksi [[British Broadcasting Corporation|BBC]], dengan [[Rupert Penry-Jones]] dan [[Olivia Williams]] sebagai pemeran utama. [http://www.egol.de/BBC/programm/spielfilm/sendungen/409/interview.php Laman] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120119065157/http://www.egol.de/BBC/programm/spielfilm/sendungen/409/interview.php |date=2012-01-19 }} di BBC
=== Sastra ===
* ''[[Syair Lampung Karam]]'' tulisan Mohammad Saleh, terbit di Singapura (1883) ber[[bahasa Melayu]].
=== Kesenian (Gambang Kromong) ===
* ''[[Kramat Karem]]'' lagu gambang kromong yang yang tercipta setelah gunung krakatau meletus tahun 1883.
* Kramat Karem Pantun Riwayat (diiringi Gambang Kromong Irama Jaya dan dinyanyikan oleh Pang Tjin Nio/Masnah ), menceritakan tentang suasana disekitar ketika krakatau meletus.
== Lihat pula ==
Baris 110 ⟶ 108:
== Pranala luar ==
* [https://obyekwisataindonesia.com/gunung-krakatau/ Gunung Krakatau] oleh obyekwisataindonesia.com
* [http://dsc.discovery.com/convergence/krakatoa/krakatoa.html Laman di tentang Krakatau di [[Discovery Channel]]]
* [http://www.oysteinlundandersen.com/Volcanoes/Krakatau/Anak_Krakatau.html Koleksi foto Anak Krakatau erupsi 2011-2012]
* [http://www.vansandick.com/familie/archief/In_het_Rijk_van_Vulcaan/?lang=en van Sandick RA 1890. In The Realm of The Volcano. The eruption of Krakatau and the aftermath.] Zutphen, W.J. Thieme & Cie. Buku daring berisi catatan-catatan seorang juru mesin pada saat Krakatau meletus
* [http://www.josc.org/krakatau_stories.htm Laman] berisi penuturan saksi-saksi mata peristiwa meletusnya Krakatau 1883.
* [http://www.bgl.esdm.go.id/index.php/koleksi-geomagazine/231-geomagz-volume-1-no-3 GeoGeomagz Volume 1 No. 3] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160304122552/http://www.bgl.esdm.go.id/index.php/koleksi-geomagazine/231-geomagz-volume-1-no-3 |date=2016-03-04 }}
{{Gunung di Indonesia}}
[[Kategori:Krakatau| ]]
[[Kategori:Gunung berapi di Lampung]]
[[Kategori:Kaldera di Indonesia]]
[[Kategori:Pulau tak berpenghuni di Indonesia]]
[[Kategori:Gunung berapi aktif di Indonesia]]
|