Museum Kereta Api Bondowoso: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
RXerself (bicara | kontrib)
gambar
 
(74 revisi perantara oleh 29 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{hatnote|Singkatan stasiun ini bukan berarti [[Bimbingan Orang Tua]].}}
{{infobox stasiun
| name = Bondowoso
| tinggi = +253 m
| kode = BO
| coordinates = {{coord|7.9169154|S|113.8294028|E|region:ID_type:railwaystation|format=dms|display=inline,title}}
| image = Bondowosostation.JPG
| captionimage = Stasiun Bondowoso sebelum direnovasi dan dijadikan sebagai museum KA2019.jpg
| caption = Tampak depan Museum Kereta Api Bondowoso, 2019
| prov = Jawa Timur
| kabupaten = Bondowoso
Baris 13:
| open = 1 Oktober 1897
| close = 2004
| close_type = Perumka
| reopen = 17 Agustus 2016 (sebagai museum kereta api)
| close_type = PerumkaKAI20
| operator = [[Daerah Operasi IX Jember]]
| class = I
| nomor = 5607
| letak = km 241+826 lintas [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota]]-[[Stasiun Probolinggo|Probolinggo]]-[[Stasiun Kalisat|Kalisat]]-''[[Stasiun Panarukan|Panarukan]]''
| line = ''Hanya sebagai museum KA dan untuk pemesanan tiket kereta api.''
| ticketting = Sistem tiket ''online'', melayani pemesanan langsung di loket
| track = 2 (jalur 2: sepur lurus)
| platform = 2 (satu peron sisi dan satu peron pulau yang sama-sama agak tinggi)
| arsitektur = Indische Empire, Neoklasik|
|
| parking = Ya
| musala = Ya
| toilet = Ya
}}
'''Museum Kereta Api Bondowoso''' ({{lang-en|'''Bondowoso Rail and Train Museum'''}}) adalah [[stasiun kereta api nonaktif]] yang sekarang dialihfungsikan sebagai [[museum]] sejarah perkeretaapian. Museum ini secara administratif terletak di [[Kademangan, Bondowoso, Bondowoso]]; termasuk dalam [[Daerah Operasi IX Jember|Wilayah Aset IX Jember]] pada ketinggian +253 m. Museum ini sekarang dikelola oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI bekerja sama dengan Pemerintah [[Kabupaten Bondowoso]].<ref name=":0">{{Cite news|url=https://jatim.antaranews.com/berita/260022/pks-museum-kereta-api-bondowoso-belum-terealisasi|title="PKS" Museum Kereta Api Bondowoso Belum Terealisasi|last=Susilo|first=Tunggul|date=|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2019-07-20}}</ref>
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het stationsgebouw te Bondowoso op Oost-Java TMnr 60009788.jpg|jmpl|Stasiun Bondowoso tempo dulu.|kiri]]
'''Stasiun Bondowoso (BO)''' merupakan [[stasiun kereta api]] kelas I yang terletak di [[Kademangan, Bondowoso, Bondowoso]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +253 meter ini termasuk dalam [[Daerah Operasi IX Jember]].
 
Museum ini merupakan museum perkeretaapian ketiga di Indonesia setelah [[Museum Kereta Api Ambarawa|Ambarawa]] dan [[Museum Kereta Api Sawahlunto|Sawahlunto]]. Jika [[Lawang Sewu]] disertakan sebagai museum perkeretaapian, maka museum ini adalah museum perkeretaapian keempat di Indonesia.
Stasiun ini dulu melayani kereta api lokal tujuan [[Stasiun Jember|Jember]]-[[Panarukan, Situbondo|Panarukan]] pp. Pada tahun [[2004]] kereta api tersebut dinonaktifkan karena prasarana yang sudah sangat tua. Stasiun ini hanya berjarak 1 km dari alun-alun kota. Tidak jauh dari sini terdapat pula Monumen Gerbong Maut yang dulu dipakai oleh tentara Belanda untuk membawa tawanan dari Bondowoso ke Surabaya sekitar tahun 1947.
 
Museum Kereta Api Bondowoso, beserta seluruh stasiun dalam [[Jalur kereta api Kalisat–Panarukan]] masuk dalam prioritas reaktivasi sesuai Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 yang akan dilakukan oleh [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]] Kementerian Perhubungan.
Stasiun ini dulu mempunyai enam jalur kereta api dengan jalur 2 sebagai sepur lurus, namun sebelum dinonaktifkan jalurnya menjadi tinggal dua saja. Saat ini stasiun ini hanya aktif sebatas melayani penjualan tiket kereta api secara ''online'' dan dijadikan bangunan cagar budaya [[PT Kereta Api Indonesia]] dan pemda setempat. Selain itu, bangunan stasiun ini juga telah dipugar dan dicat pada tahun 2013-2014 sebagai langkah awal pengaktifan kembali [[Jalur kereta api Kalisat-Panarukan|jalur KA Kalisat-Panarukan]] untuk layanan wisata dan pengangkutan barang.<ref>[http://finance.detik.com/read/2015/09/11/111618/3016222/4/mulai-dipugar-stasiun-kereta-di-jalur-rel-mati-kini-kinclong Detik: Mulai Dipugar, Stasiun Kereta di Jalur Rel Mati Kini Kinclong]</ref>
 
== Sejarah ==
Direncanakan jalur kereta api dari menuju ke [[Stasiun Tamanan|Tamanan]] yang berada di selatan stasiun ini akan diaktifkan kembali dan akan dipergunakan sebagai sarana angkutan wisata loko uap Bondowoso-Tamanan pp sembari menunggu dibangunnya kembali [[Jalur kereta api Kalisat-Panarukan]] yang masih tertunda hingga saat ini.
=== Pembangunan jalur kereta api Kalisat–Panarukan ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het stationsgebouw te Bondowoso op Oost-Java TMnr 60009788.jpg|jmpl|Stasiun Bondowoso tempo(lk. dulu1927-1929).|kiri]]
[[Berkas:KITLV A930 - Het station te Bondowoso, KITLV 44375.tiff|jmpl|Stasiun Bondowoso (lk. 1920-1940).]]
Asal usul pembangunan [[jalur kereta api Kalisat–Panarukan]] dapat dilacak dari megaproyek [[Staatsspoorwegen]] (SS) mengembangkan jalur kereta api yang mempersatukan Pulau Jawa. Salah satunya adalah lintas Probolinggo–Kalisat–Panarukan. SS, yang berdiri pada tanggal 6 April 1875,<ref>{{cite book|first=S.A.|last=Reitsma|year=1925|title=Boekoe Peringetan dari Staatsspoor-en-Tramwegen di Hindia-Belanda|location=Weltevreden|publisher=Topografische Inrichting}}</ref> memanfaatkan konsesi izin pembangunan jalur kereta apinya dari Pemerintah Hindia Belanda membangun jalur kereta api Bogor–Yogyakarta, Surabaya–Solo dan Surabaya–Malang, serta Surabaya–Probolinggo.
 
Begitu SS puas mengembangkan jalur tersebut, jalur kereta apinya kemudian dipanjangkan lagi hingga menjangkau kota pelabuhan [[Panarukan]] yang kala itu sudah dipersatukan dengan kota-kota penting lainnya di Jawa dengan [[Jalan Raya Pos]] Daendels. Jalur Probolinggo–Panarukan itu sendiri tertuang dalam konsesi tertanggal 23 Juni 1893, sepaket dengan rencana pembangunan jalur cabang [[Jalur kereta api Klakah–Lumajang–Pasirian|ke Pasirian]] untuk keperluan pengangkutan pasir besi. Pada mulanya pihak SS memutuskan membangun jalur cabang ini dari [[Stasiun Randuagung|Randuagung]], tetapi per 1894, SS mengalihkan jalur cabangnya itu ke [[Stasiun Klakah]] karena jaraknya relatif dekat bila dibandingkan dengan dari Randuagung.<ref>{{Cite journal|last=|first=|year=1894|title=Wijziging van de Aansluiting van den Zijtak naar Pasirian aan de Hoofdlijn Probolinggo-Panaroekan|url=|journal=de Indische gids|volume=16|issue=|pages=1173|doi=}}</ref>
Tepat dalam rangka HUT RI ke-71 (17 Agustus 2016), secara resmi stasiun ini menjadi Museum Kereta Api yang ketiga di Indonesia; diresmikan oleh Bupati Bondowoso [[Amin Said Husni]].
 
Meneruskan jalur kereta api Pasuruan–Probolinggo pada tahun 1884, SS membangun jalur ini dengan penuh tantangan. Jalur kereta apinya sendiri membelah hutan dan kebun, melewati tempat-tempat terpencil, hingga akhirnya sampailah di Jember pada tanggal 1 Juli 1897. Segmen terakhirnya, Jember–Kalisat–Panarukan, beroperasi pada tanggal 1 Oktober 1897. '''Stasiun Bondowoso''' beroperasi setelah jalur segmen terakhir ini selesai.<ref>{{Cite book|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië|first=Staatsspoorwegen|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1921–1932|location=Batavia}}</ref>
== Pranala luar ==
 
* {{Id}} [http://travel.kompas.com/read/2016/08/16/072400227/Ini.Museum.KA.Pertama.di.Jatim.Diresmikan.17.Agustus Ini Museum KA Pertama di Jatim, Diresmikan 17 Agustus]
=== Gerbong maut Bondowoso ===
* {{Id}} [http://heritage.kereta-api.co.id/?p=10596 Stasiun Bondowoso, Museum Kereta Api di Jawa Timur]
Stasiun ini menjadi saksi bisu tragedi gerbong maut Bondowoso. Sebanyak seratus pejuang ditawan serdadu Belanda dalam rangkaian [[Agresi Militer Belanda I]]. Pada tanggal 23 November 1947 subuh itu, tawanan yang semula ditahan di Penjara Bondowoso digiring ke Stasiun Bondowoso untuk dinaikkan di kereta api menuju Surabaya. Tercatat ada tiga gerbong untuk mengangkut tawanan, yaitu GR 5769 dan GR 4416 yang masih memiliki lubang angin kecil, serta GR 10152 yang sama sekali tidak memiliki lubang angin.<ref>{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/news/read/2289327/di-balik-kisah-pilu-gerbong-maut-bondowoso|title=Di Balik Kisah Pilu 'Gerbong Maut' Bondowoso|last=Prastiwi|date=2015-08-08|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2019-07-20|first=Devira|editor-last=Yulianingsih|editor-first=Tanti}}</ref>
 
Karena ukuran gerbong-gerbong itu kecil, udara pengap menjadi awal dari tragedi ini. Mulai dari kesulitan bernapas hingga tidak diberi makan dan minum jelas membuat mereka tidak mampu bertahan hidup lama. Mereka bahkan meminum [[Urin|air kencing]]. Mashoed (2004) menyebutkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada saat matahari benar-benar terik. Enam belas jam perjalanan, kereta tiba di [[Stasiun Wonokromo]] dalam keadaan tak ada satu pun orang yang mampu bertahan hidup di dalam pengapnya gerbong maut tersebut,<ref name=":1">{{Cite book|title=Monumen Perjuangan Jawa Timur|last=Kartomihardjo|first=P.|publisher=Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI|year=1986|isbn=|location=Jakarta|page=|first2=P.|last2=Saptono|last3=Soekarsono}}</ref><ref>{{Cite book|edition=Cet. 1|title=Sejarah dan budaya Bondowoso|url=https://www.worldcat.org/oclc/58597469|publisher=Papyrus|date=2004|location=Surabaya|isbn=9798910214|oclc=58597469|last=Mashoed, H., 1942-}}</ref> yaitu yang berada di dalam gerbong GR 10152.<ref>{{Cite news|url=https://travel.kompas.com/read/2014/05/01/1230460/Kisah.Mencekam.di.Balik.Gerbong.Maut|title=Kisah Mencekam di Balik Gerbong Maut|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-07-20|editor-last=F|editor-first=Ni Luh Made Pertiwi}}</ref> Empat puluh enam orang tewas dalam peristiwa tersebut, sedangkan 12 orang sakit parah, 30 orang lemas tak berdaya, dan 12 orang selamat.<ref name=":1" />
 
=== Penutupan jalur Kalisat–Panarukan ===
Pada saat-saat terakhir jalur Kalisat–Panarukan beroperasi, hanya kereta api lokal Jember–Panarukan yang rutin beroperasi di jalur ini. Kereta api tersebut sering ditarik lokomotif diesel hidraulis produksi Henschel ([[Lokomotif BB303|BB303]]) dengan susunan rangkaian berupa tiga unit kereta penumpang ekonomi non-AC dan tiga unit gerbong barang. Kereta penumpang ini dahulu difungsikan untuk mengumpan penumpang dari pelosok Situbondo menuju Stasiun Jember. Stasiun ini dinonaktifkan penuh pada tahun 2004 oleh [[Kereta Api Indonesia|PT KA]] beserta jalur dan seluruh layanannya karena prasarana yang tua dan kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum.<ref name=":2">{{Cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/154849/jalur-kereta-api-kalisat-panarukan-segera-dibuka|title=Jalur Kereta Api Kalisat-Panarukan Segera Dibuka|date=2009-01-12|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2019-07-20}}</ref>
 
=== Pengoperasian sebagai museum ===
Setelah stasiun ini nonaktif untuk pelayanan perkeretaapian umum seiring dengan dinonaktifkannya jalur tersebut, kondisi stasiun ini dalam keadaan sangat terpuruk dan terlupakan. Meskipun stasiun ini masih dapat dikatakan "terawat" dengan baik, pada kenyataannya stasiun ini tak pernah digunakan. Tak ada renovasi, hanya sesekali ada pengecatan ulang. Tak ada seorang pun yang bisa dipercaya merawat bangunan ''heritage'' peninggalan SS ini.
 
Wacana reaktivasi jalur kereta api ini terus mengemuka sejak 2009<ref name=":2" /> tetapi tidak ada satu pun langkah konkret yang bisa diambil. Pasalnya, PT KAI kini hanya bertindak sebagai operator, bukan menjadi pemilik prasarana serta tidak ikut mengkaji apakah jalur ini pantas direaktivasi atau tidak. Jalur tersebut kini menjadi kewenangan [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]] sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007.<ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/berita/nasional/jawa-timur/14/05/23/n617z6-jalur-ka-jemberpanarukan-belum-bisa-diaktifkan|title=Jalur KA Jember-Panarukan Belum Bisa Diaktifkan|date=2014-05-23|website=Republika Online|access-date=2019-07-20}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://rri.co.id/post/berita/403419/daerah/bupati_situbondo_akui_telah_ajukan_aktivasi_jalur_ka_kalisatpanarukan.html|title=Bupati Situbondo Akui Telah Ajukan Aktivasi Jalur KA Kalisat-Panarukan|website=rri.co.id|language=Indonesia|access-date=2019-07-20|archive-date=2019-07-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20190720171614/http://rri.co.id/post/berita/403419/daerah/bupati_situbondo_akui_telah_ajukan_aktivasi_jalur_ka_kalisatpanarukan.html|dead-url=yes}}</ref> Namun pada tahun 2022 sesuai hasil studi kelayakan, jalur ini masuk dalam prioritas reaktivasi sesuai Perpres 80 Tahun 2019 yang akan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
 
Bangunan stasiun ini kini sudah ditetapkan sebagai [[cagar budaya]] oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI. Untuk mengawali langkah reaktivasi, Pemerintah Kabupaten Bondowoso memutuskan untuk membuat perjanjian kerja sama preservasi stasiun ini. Pemilihan Stasiun Bondowoso ini sama sekali bukan tanpa alasan. Dipilihnya stasiun ini adalah untuk mengenang tragedi gerbong maut Bondowoso yang telah menewaskan pejuang kemerdekaan Indonesia yang menjadi tawanan Belanda. Stasiun ini kini diresmikan sebagai museum pada tanggal 17 Agustus 2016 oleh Bupati Bondowoso saat itu, [[Amin Said Husni]], untuk memperingati 71 tahun Kemerdekaan Indonesia.<ref>{{Cite news|url=https://travel.tribunnews.com/2016/08/16/destinasi-baru-bondowoso-17-agustus-nanti-jawa-timur-resmi-punya-museum-kereta-api-pertama|title=Destinasi Baru Bondowoso - 17 Agustus Nanti Jawa Timur Resmi Punya Museum Kereta Api Pertama|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2019-07-20|last=Dewi|first=Tertia Lusiana}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://travel.kompas.com/read/2016/08/16/072400227/Ini.Museum.KA.Pertama.di.Jatim.Diresmikan.17.Agustus|title=Ini Museum KA Pertama di Jatim, Diresmikan 17 Agustus|last=Prodjo|first=Wahyu Adityo|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-07-20|editor-last=Asdhiana|editor-first=I Made}}</ref>
 
Di samping museum, stasiun ini juga melayani penjualan tiket. Saat ini progres terkait reaktivasi jalur ini baru sampai pada tahap studi kelayakan dan jalur ini dinyatakan lolos studi sehingga wacana reaktivasi menguat kembali.
 
== Bangunan, tata letak, dan koleksi ==
{{Infobox Museum
|name = Museum Kereta Api Bondowoso<br/>Bondowoso ''Rail and Train Museum''
|image = Berkas:Bondowoso Station Platform.jpg
|imagesize = 200
|caption = Bagian peron Stasiun Bondowoso, terdapat gerbong pupuk di jalur 1
|map_type =
|map_caption =
|latitude =
|longitude =
|established = 17 Agustus 2016
|location = Jalan [[Imam Bonjol]], [[Kademangan, Bondowoso, Bondowoso]], Indonesia
|type = Museum kereta api
|visitors =
|director =
|curator =
|publictransit =
|website = {{url|heritage.kai.id}}
}}
Pada saat aktif sebagai stasiun, Stasiun Bondowoso memiliki enam jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Karena emplasemennya sudah beralih fungsi menjadi rumah penduduk, jalurnya dipangkas menjadi dua saja. Jalur 1 stasiun ini diparkirkan gerbong pupuk berjenis GW/GRU.
 
Arsitektur stasiun ini tidak jauh berbeda dengan stasiun-stasiun SS lainnya, yaitu Indische Empire. Bangunan stasiun telah disesuaikan dengan iklim setempat sehingga terkesan luwes dengan lingkungan sekitarnya. Ornamen sulur-suluran serta pilar-pilar ala Yunani banyak dijumpai di dekat pintu dan jendela, memberi kesan anggun pada bangunan utama stasiun. Sebelum dipreservasi, bangunan stasiun ini dicat putih dengan kombinasi hijau pada teritisan, kayu-kayu, dan ornamennya. Namun setelah dipreservasi, warna-warna tersebut digantikan dengan warna korporat bangunan PT KAI.<ref>{{Cite journal|last=Surojo|first=A.|last2=Antariksa|last3=Suryasari|first3=N.|year=2011|title=Pelestarian Bangunan Stasiun Bondowoso|url=|journal=Arsitektur E-Journal|volume=4|issue=2|pages=106-122|doi=}}</ref>
 
Museum ini memiliki koleksi yang lebih terbatas bila dibandingkan museum kereta api lainnya di Indonesia. Koleksi museum ini adalah handel persinyalan mekanik Alkmaar, [[Tiket kereta api Edmondson|tiket Edmondson]], miniatur-miniatur lokomotif dan kereta penumpang zaman uap, salinan foto-foto sejarah, serta mebel/furnitur pendukung administrasi stasiun.
 
Peralatan lainnya yang juga dikoleksi di stasiun ini adalah atribut perusahaan, ''handsign'', tongkat Semboyan 40, mesin tik, telepon otomatis (toka), stempel, dan reglemen perusahaan. Sesekali juga diputarkan film-film yang mendokumentasikan kereta api pada zaman dahulu di sudut-sudut ruangan serta terdapat informasi mengenai peristiwa tragedi gerbong maut Bondowoso. Untuk meningkatkan pelayanan, fasilitas lain seperti musala dan toilet dibuat seperti layaknya stasiun, dengan dipasangnya papan penunjuk fasilitas yang wujudnya terlihat seperti layaknya bandara.
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
{{stasiun berdekatan|system=KAI|line=Kalisat–Panarukan|left=Nangkaan|right=Tangsil}}
{{s-rail-start}}
{{s-rail|title=KAI}}
{{s-line|system=KAI|previous=Nangkaan|line=Kalisat–Panarukan|next=Tangsil}}
{{s-end}}
{{stasiun-stub}}
{{coord|-7.9169154|113.8294028|display=title}}
 
[[Kategori:Bondowoso, Bondowoso]]
[[Kategori:Bekas stasiun kereta api di Jawa Timur|Bondowoso]]
[[Kategori:Museum di Indonesia]]
 
 
{{stasiun-Jatim-stub}}