Jalur kereta api Banjar–Cijulang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Rafka Aditia (bicara | kontrib)
→‎Daftar stasiun: Menambahkan panjang Jembatan Cikacepit
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(40 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
| name = Jalur kereta api Banjar–Cijulang
|image=COLLECTIE TROPENMUSEUM Spoorbrug op het traject Bandjar - Tjidjoelang TMnr 60016850.jpg
|caption=SalahJembatan Cikacepit, salah satu jembatan yang ada di lintas Banjar-Cijulang
| type = Lintas cabang
|system=Jalur kereta api rel ringanberat
| status = Tidak beroperasi
| locale = [[Jawa Barat]] dan [[Jawa Tengah]]
| start = [[Stasiun Banjar|Banjar]]
| end = [[Stasiun Cijulang|Cijulang]]
Baris 16:
| open = 1916-1921
| close =
| reopen =(Banjar - Pangandaran) ''TBA''
| owner = [[PT Kereta Api Indonesia]] (pemilik aset jalur dan stasiun)
| operator = [[Daerah Operasi II Bandung|Wilayah Aset II Bandung]]
Baris 34:
| map =
}}
'''Jalur Kereta api BanCi (Banjar–Cijulang)''' adalah jalur kereta api yang menghubungkan [[Stasiun Banjar]] dengan [[Stasiun Cijulang]]. Jalur ini termasuk dalam [[Daerah Operasi II Bandung|Wilayah Aset II Bandung]] dan memiliki panjang jalur sekitar 82 km. Jalur ini dulu merupakan jalur yang sibuk. Panorama jalur ini sangat indah mulai dari pegunungan hingga laut.
 
Jalur [[Keretakereta Apiapi]] ini mempunyai banyak jembatan dan 4 terowongan yakni [[Terowongan Batulawang]] (281,5 meter), [[Terowongan Hendrik]] (105 meter), [[Terowongan Juliana]] (147,70 meter), dan Terowongan Sumber atau [[Terowongan Wilhelmina|Wilhelmina]] (1.116,10 meter). Salah satu jembatan dan terowongan merupakan paling panjang di Indonesia yaitu [[Jembatan Cikacepit]] dengan panjang 290 meter dan Terowongan Sumber atau [[Terowongan Wilhelmina|Wilhelmina]] dengan panjang 1.116,10 meter.
 
== Sejarah ==
[[Berkas:KAARTEN SGD - Voorontwerp van een spoorweg van Bandjar naar Parigi.jpeg|jmpl|Peta pra-rencana tahun 1910 untuk pembangunan jalur kereta api Banjar-Parigi]]
Pada tahun 1898, [[F.J Nellensteyn]] mengajukan konsesi pembangunan trem penghubung [[Pameungpeuk]]-[[Rancaherang]]-[[Klapagenep]]-Cijulang-Parigi-[[Cikembulan]]-Kalipucang-Padaherang-Banjar. Konsesi tersebut diterima pemerintah, tetapi Nellensteyn sendiri tak mengerjakan proyek yang diajukan itu. Pada tahun yang sama, usul datang dari [[H.J Stroband]]. Ia mengajukan konsesi pembangunan trem uap dengan jalur yang lebih pendek dari usulan Nellensteyn, yaitu Banjar-Banjarsari-Kalipucang-Cikembulan-Parigi-Cijulang. Namun, usulannya ditolak pemerintah. Kemudian [[Eekhout van Pabst]] dan [[Lawick van Pabst]]. Akan tetapi, seperti usul sebelumnya, usul Eekhout dan van Pabst pun tidak ditindaklanjuti.<ref>{{cite book|title=Titik balik historiografi di Indonesia|first1=Djoko|last1=Marihandono|first2=R. Z.|last2=Leirissa|publisher=Wedatama Widya Sastra dan Departemen Sejarah FIB UI|year=2008|place=Depok}}</ref><ref>{{cite book|title=Indische spoorweg-politiek|
first=S. A.|last=Reitsma|publisher=Landsdrukkerij|place=Batavia|year=19251920|url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMKB02:100002593}}</ref>
 
Residen Priangan sendiri baru mengajukan pembangunan jalur kereta api Banjar-Parigi pada 1908. Pengajuan ini disertai nota Asisten Residen [[Sukapura]] dan Kontrolir [[Manonjaya]]. Alasan yang dikemukakan Residen Priangan tak jauh beda dengan yang dikemukakan kalangan swasta, yaitu untuk meningkatkan eksploitasi ekonomi dan pengembangan wilayah Priangan timur dan tenggara. Setelah melalui pertimbangan yang cukup lama, berdasarkan undang-undang tanggal [[18 Juli]] [[1911]], pemerintah kolonial memutuskan untuk membangun jalur kereta api Banjar-Kalipucang-Parigi. Pembangunan jalur ini sesuai dengan yang diusulkan Residen Priangan.<ref>{{cite book|title=Handel, nijverheid en industrie in Nederl. Oost-Indië, Volume 1|publisher=Obuz|year=1922}}</ref>
Baris 50:
Jalur ini ditutup total pada 1 Februari 1982. Indonesian Railway Preservation Society (2007) pernah mencatat bahwa pada tahun 1997, petak Banjar-Banjarsari sempat diperbaiki dan berberapa lokomotif seperti [[BB300]] dan [[D301]] sempat berjalan di jalur ini. Namun jalur ini ditutup lagi saat krisis ekonomi yang melanda seluruh Asia. Jalur dan bantalan yang baru pasang pun dibongkar.<ref>{{Cite web|url=http://irps.or.id/banjar-pangandaran-cijulang-tour/|title=Banjar-Pangandaran-Cijulang Tour {{!}} IRPS|website=irps.or.id|language=en-US|access-date=2018-04-28}}</ref>
 
Berkali-kali reaktivasi digaungkan untuk jalur ini, tetapi tidak pernah terealisasikan. Namun pada tahun 2018, Gubernur Jawa Barat [[Ridwan Kamil]] menggaungkan realisasi pengaktifan kembali jalur tersebut bersama jalur-jalur KA mati di Jawa Barat<ref>http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2018/09/13/ridwan-kamil-dan-pt-kai-bahas-reaktivasi-empat-jalur-lama-di-jawa-barat</ref>. Rencananya reaktivasi dilakukan setelah [[jalur kereta api Cibatu–Cikajang]] direaktivasi karena lahan yang masih memungkinkan dibandingkan [[Jalur kereta api Rancaekek–Tanjungsari|Rancaekek–Tanjungsari]] dan [[Jalur kereta api Cikudapateuh–Ciwidey|Cikudapateuh–Ciwidey]]. Belum ada progres reaktivasi untuk jalur ini.
 
== Jalur terhubung ==
Baris 66:
{{DaftarStasiun|nomor=1640|nama=Banjar|kelas=I|singkatan=BJR|alamat=[[Hegarsari, Pataruman, Banjar]]|letak=km 310+969 lintas [[Stasiun Bogor|Bogor]]-[[Stasiun Bandung Hall|Bandung]]-'''Banjar'''-[[Stasiun Kutoarjo|Kutoarjo]]-[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]<br>km 0+000 lintas '''Banjar'''-''[[Stasiun Pangandaran|Pangandaran]]''-''[[Stasiun Cijulang|Cijulang]]'' | ketinggian=+32 m|status=Beroperasi|gambar=Banjar_Train_Station,_inside.JPG}}
|-
! colspan=4|BH -<br>[[Terowongan Batulawang (Philip)]] !! colspan=4|panjangPanjang: 281,5 m<br>Dibangun pada tahun 1914
|-
{{DaftarStasiun|nomor=1922|nama= Batulawang|singkatan=BTW|alamat=Jl. Desa Batulawang No.215, [[Sukamukti, Pataruman, Banjar]]|link=no|kelas=Halte|letak=km 6+257|status=Tidak beroperasi}}
{{DaftarStasiun|nomor=1921|nama= Gunung Cupu|link=[[Halte Gunung Cupu]] |singkatan=GNC|alamat=Jl. Raya Banjar-Pangandaran, [[Bangunsari, Pamarican, Ciamis]]|kelas=Halte|letak=km 8+003|status=Tidak beroperasi}}
{{DaftarStasiun|nomor=1919|nama= Cikotok|link=[[Halte Cikotok]] |singkatan=CKT|alamat=Jl. Raya Banjarsari, [[Kertahayu, Pamarican, Ciamis]]|kelas=Halte|letak=km 13+168|status=Tidak beroperasi}}
{{DaftarStasiun|nomor=1918|nama=Sukajadi|singkatan=SKD|alamat=[[Sukajadi, Pamarican, Ciamis]]|kelas=Halte|letak=km 16+242|status=Tidak beroperasi}}
{{DaftarStasiun|nomor=1917|nama=Banjarsari (PangandaranCiamis)|singkatan=BJSBJI|alamat=Jalan Raya, [[Banjarsari, Banjarsari, Ciamis]]|kelas=III|letak=km 18+357|status=Tidak beroperasi}}
{{DaftarStasiun|nomor=1916|nama=Cicapar|singkatan=CCP|alamat=[[Pasirgeulis, Padaherang, Pangandaran]]|kelas=Halte|letak=km 25+468|status=Tidak beroperasi}}
{{DaftarStasiun|nomor=1915|nama=Kedungwuluh|singkatan=KWL|alamat=[[Kedungwuluh, Padaherang, Pangandaran]]|kelas=Halte|letak=km 29+356|status=Tidak beroperasi}}
{{DaftarStasiun|nomor=1914|nama=Padaherang Pasar|singkatan=PAHP|alamat=|kelas=Halte|letak=|status=Tidak beroperasi}}
{{DaftarStasiun|nomor=1913|nama=Padaherang|link=[[Stasiun Padaherang]] |singkatan=PAH|alamat=[[Padaherang, Padaherang, Pangandaran]]|kelas=III|letak=km 30+808|status=Tidak beroperasi}}
{{DaftarStasiun|nomor=1912|nama=Ciganjeng|singkatan=CGJ|alamat=[[Ciganjeng, Padaherang, Pangandaran]]|kelas=Halte|letak=km 35+486|status=Tidak beroperasi}}
{{DaftarStasiun|nomor=1911|nama=Tunggilis|singkatan=TUS|alamat=[[Tunggilis, Kalipucang, Pangandaran]]|kelas=Halte|letak=km 39+058|status=Tidak beroperasi}}
{{DaftarStasiun|nomor=1909|nama=Kalipucang|singkatan=KLC|alamat=Jl. Raya Kalipucang No.328, [[Kalipucang, Kalipucang, Pangandaran]]|kelas=III|letak=km 43+193|status=Tidak beroperasi|image=}}
{{DaftarStasiun-lintas|segmen=Kalipucang–Cijulang|dibuka=1 Juni 1921}}
|-
! colspan=4|BH -<br>[[Terowongan Hendrik (Cikacepit)]] !! colspan=4|panjangPanjang: 105 m<br>Dibangun pada tahun 1914
|-
! colspan=84|BH -<br>[[Jembatan Cikacepit]] !! colspan=4|Panjang: 310 m<br>Dibangun pada tahun 1914
|-
! colspan=4|BH -<br>[[Terowongan Juliana (Bengkok)]] !! colspan=4|panjangPanjang: 147,70 m<br>Dibangun pada tahun 1914
|-
{{DaftarStasiun|nomor=1908|nama=Sumber|singkatan=SUB|alamat=[[Pamotan, Kalipucang, Pangandaran]]|kelas=Halte|letak=km 47+370|status=Tidak beroperasi}}
|-
! colspan=4|BH -<br>[[Terowongan Wilhelmina]] (Sumber) !! colspan=4|panjangPanjang: 1.116,10 m<br>Dibangun pada tahun 1914
|-
{{DaftarStasiun|nomor=1907|nama=Ciputrapinggan|singkatan=CPP|alamat=[[Babakan, Pangandaran, Pangandaran]]|kelas=Halte|letak=km 55+155|status=Tidak beroperasi}}
{{DaftarStasiun|nomor=1906|nama=Pangandaran|singkatan=PND|kelas=I|letak=km 60+010|status=Tidak beroperasi|alamat=[[Pananjung, Pangandaran, Pangandaran]]|ketinggian=+7 m|gambar=Stasiun Pangandaran.JPG}}
{{DaftarStasiun|nomor=1905|nama=Cikembulan|singkatan=CIK|alamat=[[Wonoharjo, Pangandaran, Pangandaran]]|kelas=Halte|letak=km 63+621|status=Tidak beroperasi}}
{{DaftarStasiun|nomor=1904|nama=Cikalong|singkatan=CIA|alamat=[[Sukaresik, Sidamulih, Pangandaran]]|kelas=Halte|letak=km 68+116|status=Tidak beroperasi}}
{{DaftarStasiun|nomor=1903|nama=Cibenda|singkatan=CBA|alamat=[[Cibenda, Parigi, Pangandaran]]|kelas=Halte|letak=km 71+543|status=Tidak beroperasi}}
{{DaftarStasiun|nomor=1902|nama=Parigi|singkatan=PAR|kelas=III|letak=km 77+776|status=Tidak beroperasi|alamat=[[Parigi, Parigi, Pangandaran]]|gambar=Parigistation.jpg}}
{{DaftarStasiun|nomor=1901|nama=Cijulang|singkatan=CIJ|kelas=II|letak=km 82+160|status=Tidak beroperasi|alamat=[[Cijulang, Cijulang, Pangandaran]]|gambar=Stasiun Cijulang.JPG}}
{{DaftarStasiun-end}}
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
{{Commonscat|Banjar-Cijulang railway line}}