Monumen Pers Nasional: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LolaSilaban (bicara | kontrib)
Terlalu banyak kata yang di tanda kurung. Padahal, sebagian masyarakat pasti tahu, apa arti kata dalam tanda kurung.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(50 revisi perantara oleh 31 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
| name = Monumen Pers Nasional
| image = National Press Monument, Solo (panorama) Diliff.jpg
| imagesize = 350200
| caption = MonumenTampak depan monumen pers nasional
| alt =
| map_type =
Baris 22:
| network =
| website = http://mpn.kominfo.go.id/
|embedded=
{{Infobox cagar budaya
| Name = Monumen Pers Nasional|child=yes
| Image =
|caption =
| Location = [[Surakarta]], [[Jawa Tengah]]
| Type = Nasional
| Criteria =Bangunan
| ID =CB.44
| Region =
| Year = 2010 & 2015
| Session =
| ownership = {{INA}}
| management = [[Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia]]
| Link = http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2015121500015/monumen-pers-nasional
}}
}}
'''Monumen Pers Nasional''' adalah museum khusus pers nasional Indonesia yang terletak di [[Surakarta]], [[Jawa Tengah]]. Koleksinya meliputi teknologi komunikasi dan teknologi reportase, seperti penerbangan, mesin ketik, pemancar, telepon, dan [[kentongan]] besar.{{sfn|Kementerian Komunikasi dan Informatika 2013, Koleksi}} Museum ini didirikan pada tahun 1978, setelah lebih dari 20 tahun setelah diusulkan dan dioperasikan oleh [[Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia]]. Kompleks monumen terdiri atas gedung societeit lama, yang dibangun pada tahun 1918, dan digunakan untuk pertemuan pertama [[Persatuan Wartawan Indonesia]] (PWI) serta beberapa gedung yang ditambahkan pada tahun 1970-an. Monumen ini terdaftar sebagai [[Cagar Budaya Indonesia]].
 
Monumen Pers Nasional memiliki koleksi yang terdiri dari lebih dari satu juta koran dan majalah, serta berbagai benda bersejarah yang terkait dengan pers Indonesia. Sekitar satu juta surat kabar dan majalah sejak masa sebelum dan sesudah Revolusi Nasional Indonesia dari berbagai daerah di Nusantara tersimpan di museum ini.{{sfn|DTRK 2013, Monumen}} Fasilitas di museum termasuk ruang multimedia, koran yang bisa dibaca secara gratis, dan perpustakaan. Tempat yang telah dikunjungi oleh lebih dari 26.000 orang selama tahun 2013 dipromosikan sebagai tujuan wisata pendidikan melalui [[Facebook]] dan beberapa pameran.
 
== Sejarah ==
[[File:Peresmian Presiden Soeharto.jpg|thumb|Peresmian Presiden Soeharto]]
Bangunan tempat berdirinya Monumen Pers Nasional dibangun sekitar tahun 1918 atas perintah [[Mangkunegara VII]], Pangeran [[SurakartaMangkunagaran]], sebagai balai perkumpulan dan ruang pertemuan. Bangunan ini dulunya bernama "Societeit Sasana Soeka"{{sfn|DTRK 2013, Monumen}} dan dirancang oleh [[Mas Abu KasanAboekassan Atmodirono]].{{sfn|Video profile|loc=3:20–3:23}} Pada tahun 1933, Sarsito Mangunkusumo dan sejumlah insinyur lainnya bertemu di gedung ini dan merintis ''Solosche Radio Vereeniging'', radio publik pertama yang dioperasikan [[pribumi Indonesia]].{{sfn|Kementerian Komunikasi dan Informatika 2013, Profil}} Tiga belas tahun kemudian, pada tanggal [[9 Februari]] [[1946]], [[Persatuan Wartawan Indonesia]] (PWI) dibentuk di gedung ini.{{sfn|Representatives 2011, Kota}} Saat [[pendudukan Jepang di Hindia Belanda]], gedung ini dijadikan klinik perawatan tentara, kemudian menjadi kantor [[Palang Merah Indonesia]] pada masa [[Revolusi Nasional Indonesia]].{{sfn|Video profile|loc=4:30–4:39}}
 
Tanggal [[9 Februari]] [[1956]], dalam acara perayaan sepuluh tahun PWI, wartawan-wartawan ternama seperti [[Rosihan Anwar]], [[B.M. Diah]], dan S. Tahsin menyarankan pendirian yayasan yang akan menaungi Museum Pers Nasional. Yayasan ini diresmikan tanggal 22 Mei 1956 dan sebagian besar koleksi museumnya disumbangkan oleh Soedarjo Tjokrosisworo. Baru lima belas tahun kemudian yayasan ini berencana mendirikan museum fisik. Rencana ini secara resmi diumumkan oleh Menteri Penerangan Budiarjo pada tanggal 9 Februari 1971. Nama "Monumen Pers Nasional" ditetapkan tahun 1973 dan lahannya disumbangkan ke pemerintah tahun 1977. Museum ini resmi dibuka tanggal [[9 Februari]] [[1978]] setelah dilengkapi beberapa bangunan.{{sfn|Kementerian Komunikasi dan Informatika 2013, Profil}} Dalam pidatonya, Presiden [[Soeharto]] memperingatkan pers akan bahaya kebebasan. Ia menyatakan, "menikmati kebebasan demi kebebasan itu sendiri adalah keistimewaan yang tak mampu kita dapatkan".{{sfn|van der Kroef|1979|p=636}}
Baris 36 ⟶ 53:
== Deskripsi ==
[[Berkas:Entrance hall to Monumen Pers Nasional, Surakarta.jpg|jmpl|250px|Pintu masuk ruang utama]]
Monumen Pers Nasional terletak di Jalan Gajah Mada 59, Surakarta, [[Jawa Tengah]], di sudut Jl. Gajah Mada dan Jl. Yosodipuro. Letaknya di sebelah barat [[Istana Mangkunagaran|Istana Mangkunegaran]]. Kompleks museum terdiri dari bangunan asli Sasana Soeka, dua gedung berlantai dua, dan satu gedung berlantai empat. Di depan museum terdapat lapangan parkir dan dua papan pengumuman yang dilengkapi koran gratis (''[[Solo Pos]]'', ''[[Suara Merdeka]]'', dan ''[[Republika (surat kabar)|Republika]]'').{{sfn|Kementerian Komunikasi dan Informatika 2013, Profil}} [[Fasad]] depannya dihiasi desain [[naga]] yang melambangkan tahun 1980 ketika pembangunan museum ini selesai.{{sfn|Video profile|loc=5:20–5:32}}
 
Museum ini dikelola oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Struktur kepengurusannya terdiri dari kepala museum dan manajer administrasi, ditambah divisi layanan pengunjung, perlindungan dan perawatan, dan aktivitas sehari-hari. {{As of|2013}}, museum ini ditangani oleh 24 pegawai negeri sipil.{{sfn|Kementerian Komunikasi dan Informatika 2013, Profil}} Bangunannya terdaftar sebagai [[Cagar Budaya Indonesia]].{{sfn|DTRK 2013, Monumen}}
 
== Koleksi ==
Museum ini memiliki lebih dari satu juta surat kabar dan majalah sejak masa sebelum, dan sesudah Revolusi Nasional Indonesia dari berbagai daerah di Nusantara.{{sfn|DTRK 2013, Monumen}} Koleksinya juga meliputi teknologi komunikasi dan teknologi reportase, seperti penerbangan, mesin ketik, pemancar, teleponmtelepon dan [[kentongan]] besar.{{sfn|Kementerian Komunikasi dan Informatika 2013, Koleksi}}
 
[[Berkas:Chinon 606S, Monumen Pers Nasional, Surakarta.jpg|jmpl|250px|Kamera [[Chinon Industries Inc.|Chinon]] 606S di museum]]
Bagian depan ruang depan utamanya dihiasi [[patung dada|pahatan kepala]] tokoh-tokoh penting dalam sejarah jurnalisme Indonesia, termasuk [[Tirto Adhi Soerjo]], [[Djamaluddin Adinegoro]], [[Sam Ratulangi]], dan [[Ernest Douwes Dekker]].{{sfn|Kementerian Komunikasi dan Informatika 2013, Koleksi}}
 
Di belakang ruang depan utama terdapat enam [[diorama]] yang menggambarkan komunikasi dan pers sepanjang sejarah Indonesia. Diorama pertama memperlihatkan berbagai bentuk komunikasi dan berita di Indonesia pra-kolonial. Diorama kedua memperlihatkan pers di [[Hindia Belanda|era kolonial]], termasuk surat kabar pertama di Hindia Belanda milik [[Vereenigde Oostindische Compagnie]], ''Memories der Nouvelles'' (1615); surat kabar pertama yang dicetak di Hindia Belanda, ''[[Bataviasche NouvellesNouvelle]]s'' (1744), dan surat kabar [[bahasa Jawa]] pertama di Hindia Belanda, ''[[Bromartani]]'' (1855). Diorama teigaketiga menggambarkan pers pada masa pendudukan Jepang, sedangkan yang keempat menggambarkan pers pada masa Revolusi Nasional, termasuk pembentukan PWI. Diorama kelima menunjukkan keadaan pers yang disensor besar-besaran saat [[Orde Baru]] di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Diorama terakhir menunjukkan kondisi pers setelah dimulainya era [[Sejarah Indonesia (1998-sekarang)|Reformasi]] tahun 1998 yang melonggarkan [[kebebasan pers]].{{sfn|Kementerian Komunikasi dan Informatika 2013, Koleksi}}
 
Museum tersebut juga memiliki artefak milik para jurnalis dari berbagai zaman. Beberapa di antaranya adalah mesin ketik [[UnderwoodPerusahaan TypewriterMesin CompanyKetik Underwood|Underwood]] milik Bakrie Soeraatmadja, jurnalis ''Sipatahoenan'' dari [[Bandung]]; baju yang dipakai Hendro Dubroto saat meliput [[pendudukan Indonesia di Timor Timur]] tahun 1975; perlengkapan parasut [[Trisnojuwono]] ketika meliput gerhana matahari 11 Juni 1983; dan kamera [[Fuad Muhammad Syafruddin]], jurnalis ''[[Bernas]]'' dari [[Yogyakarta]] yang dibunuh setelah mengangkat skandal korupsi tahun 1995.{{sfn|Kementerian Komunikasi dan Informatika 2013, Koleksi}} Artefak lainnya milik jurnalis seperti [[Mochtar Lubis]] masih disimpan di museum ini per Oktober 2013.{{sfn|Sarmun 2013, Pengunjung}}
 
== Fasilitas ==
Museum ini memiliki pusat media. Di sana masyarakat bisa mengakses Internet gratis melalui sembilan komputer yang tersedia. Ada pula perpustakaan dengan koleksi 12.000 buku, ruang baca koran, dan majalah lama yang sudah didigitalisasi di tempat,{{sfn|Kementerian Komunikasi dan Informatika 2013, Profil}} danserta ruang [[mikrofilm]] yang sudah tidak digunakan lagi.{{sfn|Kementerian Komunikasi dan Informatika 2013, Koleksi}}
 
Monumen Pers Nasional secara rutin mengadakan seminar seputar pers, media, dan komunikasi. Museum ini menyelenggarakan pameran media bertema hari libur nasional, termasuk Hari Kemerdekaan, peringatan [[Sumpah Pemuda]], dan Hari Pers Nasional. Pihak museum juga membawa sebagian koleksinya untuk pameran lain. Koleksi dan pustaka digitalnya dapat diakses masyarakat, sedangkan salinan cetak koran, dan majalahnya hanya dapat diakses oleh peneliti.{{sfn|Kementerian Komunikasi dan Informatika 2013, Profil}}
 
== Referensi ==
Baris 60 ⟶ 77:
== Sumber ==
{{refbegin|40em}}
* {{Cite news|title=Monumen Pers Nasional Agresif Gaet Wisatawan
|language=Indonesiaid
|title=Monumen Pers Nasional Agresif Gaet Wisatawan
|work=Suara [[Merdeka.com]]
|language=Indonesia
|work=Suara Merdeka
|location=Semarang
|url=http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/04/28/154779
|date=28 April 2013
|archivedate=8 Desember 2013-12-08
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/6LhxsA2Fq?url=http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/04/28/154779
|last=Amani
|first=Asef
|ref={{SfnRef|Amani 2013, Monumen Pers Nasional}}
|access-date=2013-12-08
|dead-url=no
}}
* {{Cite journal
Baris 100 ⟶ 118:
|url=http://perwakilan.jatengprov.go.id/wisata/kota-surakarta.html
|accessdate=8 Desember 2013
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/6LhPqNohW?url=http://perwakilan.jatengprov.go.id/wisata/kota-surakarta.html
|publisher=Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah
|archivedate=8 Desember 2013-12-07
|ref={{sfnRef|Representatives 2011, Kota}}
|dead-url=no
}}
}}
* {{Cite web
|title=Monumen Pers Nasional
Baris 111 ⟶ 130:
|url=http://dtrk.surakarta.go.id/content/monumen-pers-nasional
|accessdate=8 Desember 2013
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/6LhPTd5kJ?url=http://dtrk.surakarta.go.id/content/monumen-pers-nasional
|publisher=Dinas Tata Ruang Kota Surakarta
|archivedate=8 Desember 2013-12-07
|ref={{sfnRef|DTRK 2013, Monumen}}
|dead-url=no
}}
}}
* {{Cite web
|title=Monumen Pers Nasional Butuh Dukungan Swasta
Baris 122 ⟶ 142:
|url=http://www.jogjatv.tv/press-release/monumen-pers-nasional-butuh-dukungan-swasta
|accessdate=8 December 2013
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/6LhQNnOPn?url=http://www.jogjatv.tv/press-release/monumen-pers-nasional-butuh-dukungan-swasta
|publisher=Jogja TV
|archivedate=8 Desember 2013-12-08
|ref={{sfnRef|Jogja TV 2012, Monumen}}
|dead-url=no
}}
}}
* {{citation
| publisher = Kementerian Komunikasi dan Informatika
Baris 135 ⟶ 156:
| ref = {{sfnRef|Kementerian Komunikasi dan Informatika 2013, Profil}}
}}
* {{Cite news|title=Pengunjung MPN Tembus 26.249 Orang
|language=Indonesiaid
|title=Pengunjung MPN Tembus 26.249 Orang
|work=Suara [[Merdeka.com]]
|language=Indonesia
|work=Suara Merdeka
|location=Semarang
|url=http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/news/2013/10/20/176413
|date=20 Oktober 2013
|archivedate=8 Desember 2013-12-08
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/6LhxDL23Q?url=http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/news/2013/10/20/176413
|last=Sarmun
|first=Budi
|ref={{SfnRef|Sarmun 2013, Pengunjung}}
|access-date=2013-12-08
|dead-url=no
}}
* {{cite journal
Baris 173 ⟶ 195:
* {{cite book|title=Monumen Pers Nasional|trans_title=National Press Monument|publisher=Yayasan Idayu|location=Jakarta|oclc= 222940006}}
* {{Commons category-inline|Monumen Pers Nasional}}
{{Cagar budaya peringkat nasional di Indonesia}}
{{coord|7|33|54.15|S|110|49|5.27|E|type:landmark_dim:100|display=title}}
{{Topik Surakarta}}
 
{{artikel pilihan}}
 
[[Kategori:Pendirian tahun 1978 di Indonesia]]
[[Kategori:Cagar budaya Indonesia di Jawa Tengah]]
[[Kategori:Monumen di Indonesia]]
[[Kategori:Museum di Jawa TengahSurakarta|Pers]]
[[Kategori:Bangunan cagar budaya di Indonesia]]
[[Kategori:Cagar budaya peringkat nasional]]
[[Kategori:Media massa di Surakarta]]