Monumen Nasional: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Membatalkan 1 suntingan by 120.188.67.20 (bicara): -> Bajaj bukan bagian dari BRT (🕵️♂️) Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(208 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox building
| building_name
| image
| caption = Monumen Nasional pada tahun
| mapframe-zoom = 15
| altitude
| building_type
| architectural_style =
| structural_system
| cost
| ren_cost =
| location
| address = [[Gambir, Jakarta Pusat|Gambir]], [[Jakarta Pusat]]
| client
| owner = [[Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta]]
| operator = Unit Pengelola Kawasan Monumen Nasional
|
|
| coordinates =
| start_date = {{launch date and age|df=yes|1961|8|17}}
| completion_date
| inauguration_date
|
| renovation_date = {{bulleted list|17 Agustus 1995|17 Agustus 2005|17 Agustus 2015}}
| destruction_date
| height
|
|
|
| floor_area =
| main_contractor
| architect = {{unbulleted list|[[Friedrich Silaban]]|[[Soedarsono (seniman)|Soedarsono]]}}
| architecture_firm =
| structural_engineer =
| services_engineer
| civil_engineer
| other_designers
| quantity_surveyor
| awards
| ren_architect
| ren_firm =
| ren_str_engineer
| ren_serv_engineer
| ren_civ_engineer
| ren_oth_designers
| ren_qty_surveyor
| ren_awards
| public_transit = {{rint|jakarta|tjk1}} {{rint|jakarta|tjk3}} [[Halte Transjakarta Monumen Nasional|Halte Monumen Nasional]]<br>{{rint|jakarta|tjk2}} [[Halte Transjakarta Balai Kota|Halte Balai Kota]]<br>{{rint|jakarta|tjk2}} [[Halte Transjakarta Gambir|Halte Gambir 1]] dan [[Halte Transjakarta Gambir 2|2]]
| map_caption = Lokasi di [[Jakarta]]
}}
'''Monumen Nasional''' atau yang
Tugu Monumen Nasional dan museum buka setiap hari mulai pukul 06:00 hingga 16:00 [[Waktu Indonesia Barat|WIB]] ([[UTC+7]]) sepanjang minggu kecuali hari [[Senin]] saat tugu tutup.
== Sejarah ==
Ide awal pendirian Monumen adalah seorang warga negara RI biasa, seorang swasta, warga kota sederhana dari Jakarta bernama Sarwoko Martokoesoemo,” kata Sudiro.
Setelah pusat pemerintahan [[Negara Kesatuan Republik Indonesia]] kembali ke [[Jakarta]]
[[File:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Reclamepaviljoen_van_Volkswagen_op_de_jaarbeurs_bij_het_Nationaal_Monument_(Monas)_op_het_Merdeka-plein_TMnr_20018020.jpg|263x263px|thumb|Monas Tahun 1969. Foto ini merupakan bagian dari koleksi foto milik [[Tropenmuseum]] di [[Amsterdam]], [[Belanda]].]]
Pada tanggal [[17 Agustus]] [[1954]], sebuah komite nasional dibentuk dan [[sayembara]] [[perancangan]]
Tugu Peringatan Nasional ini kemudian dibangun di areal seluas 80 hektare. Tugu ini diarsiteki oleh
== Pembangunan ==
[[Berkas:Sukarno Inspect Monas Construction.JPG|jmpl|kiri|Soekarno menginspeksi pembangunan Monas. Foto ini dibuat sekitar tahun 1963-1964.]]
Pembangunan terdiri atas tiga tahap. Tahap pertama, kurun [[1961]]/[[1962]]
== Rancang Bangun Monumen ==
[[Berkas:Monas Construction Circa 1963.JPG|jmpl|Monumen Nasional dalam tahap pembangunan.]]
Rancang bangun Tugu Monas berdasarkan pada konsep pasangan [[universal]] yang [[abadi]]; [[Lingga (arca)|Lingga]] dan [[Yoni]]. Tugu [[obelisk]] yang menjulang tinggi adalah lingga yang melambangkan laki-laki, elemen [[maskulin]] yang bersifat [[aktif]] dan positif, serta melambangkan siang hari. Sementara pelataran cawan landasan [[obelisk]] adalah Yoni yang melambangkan perempuan, elemen [[feminin]] yang pasif dan negatif
Kolam di Taman Medan Merdeka Utara berukuran 25 x 25 meter dirancang sebagai bagian dari sistem pendingin udara sekaligus mempercantik penampilan Taman Monas. Di dekatnya terdapat kolam air
== Relief Sejarah Indonesia ==
[[Berkas:Relief of Indonesian History, Monas.JPG|jmpl|ka|250px|Relief timbul sejarah Indonesia menampilkan [[Gajah Mada]] dan sejarah [[Majapahit]]]]
Pada tiap sudut halaman luar yang mengelilingi monumen terdapat [[relief]] yang menggambarkan [[sejarah Indonesia]]. Relief ini bermula di sudut timur laut dengan mengabadikan kejayaan [[Nusantara]] pada masa lampau; menampilkan sejarah [[Singhasari]] dan [[Majapahit]]. Relief ini berlanjut secara [[kronologis]] searah jarum jam menuju sudut tenggara, barat daya, dan barat laut.
Secara kronologis menggambarkan masa [[penjajahan]] [[Belanda]], perlawanan rakyat Indonesia dan pahlawan-pahlawan nasional Indonesia, terbentuknya organisasi modern yang memperjuangkan Indonesia Merdeka pada awal abad ke-20, [[Sumpah Pemuda]], [[Pendudukan Jepang]] dan Perang Dunia II, proklamasi kemerdekaan Indonesia disusul [[Revolusi]] dan [[Perang kemerdekaan]] Republik Indonesia, hingga mencapai masa pembangunan Indonesia modern.
Relief dan patung-patung ini dibuat dari semen dengan kerangka pipa atau logam, namun beberapa patung dan arca tampak tak terawat dan rusak akibat hujan serta cuaca tropis.
== Museum Sejarah Nasional ==
Di bagian dasar monumen pada kedalaman 3 meter di bawah permukaan tanah, terdapat Museum Sejarah Nasional Indonesia. Ruang besar museum sejarah perjuangan nasional dengan ukuran luas 80 x 80 meter, dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang. Ruangan besar berlapis marmer ini terdapat 48 [[diorama]] pada keempat sisinya dan 3 diorama di tengah, sehingga menjadi total 51 diorama. Diorama ini menampilkan sejarah Indonesia sejak masa pra sejarah hingga masa [[Orde Baru]]. Diorama ini dimula dari sudut timur laut bergerak searah jarum jam menelusuri perjalanan sejarah Indonesia; mulai masa pra sejarah, masa kemaharajaan kuno seperti [[Sriwijaya]] dan [[Majapahit]], disusul masa penjajahan [[bangsa]] [[Eropa]] yang disusul perlawanan para pahlawan nasional pra kemerdekaan melawan [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]] dan pemerintah [[Hindia Belanda]]. [[Diorama]] berlangsung terus hingga masa pergerakan nasional Indonesia awal abad ke-20, [[Sejarah Nusantara (1942–1945)|pendudukan Jepang]], [[Sejarah Indonesia (1945–1949)|perang kemerdekaan]] dan [[Revolusi Nasional Indonesia|masa revolusi
▲Di bagian dasar monumen pada kedalaman 3 meter di bawah permukaan tanah, terdapat Museum Sejarah Nasional Indonesia. Ruang besar museum sejarah perjuangan nasional dengan ukuran luas 80 x 80 meter, dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang. Ruangan besar berlapis marmer ini terdapat 48 [[diorama]] pada keempat sisinya dan 3 diorama di tengah, sehingga menjadi total 51 diorama. Diorama ini menampilkan sejarah Indonesia sejak masa pra sejarah hingga masa Orde Baru. Diorama ini dimula dari sudut timur laut bergerak searah jarum jam menelusuri perjalanan sejarah Indonesia; mulai masa pra sejarah, masa kemaharajaan kuno seperti [[Sriwijaya]] dan [[Majapahit]], disusul masa penjajahan bangsa Eropa yang disusul perlawanan para pahlawan nasional pra kemerdekaan melawan VOC dan pemerintah Hindia Belanda. Diorama berlangsung terus hingga masa pergerakan nasional Indonesia awal abad ke-20, pendudukan Jepang, perang kemerdekaan dan masa revolusi, hingga masa Orde Baru pada masa pemerintahan Suharto.
== Ruang Kemerdekaan ==
Di bagian dalam cawan monumen terdapat Ruang Kemerdekaan berbentuk amphitheater. Ruangan ini dapat dicapai melalui tangga berputar dari pintu sisi utara dan selatan. Ruangan ini menyimpan [[simbol]] kenegaraan dan [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|kemerdekaan Republik Indonesia]]. Diantaranya [[naskah]] asli [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]] yang disimpan dalam kotak kaca di dalam gerbang berlapis emas, lambang negara Indonesia, peta kepulauan [[Negara Kesatuan Republik Indonesia]] berlapis emas dan [[Bendera Indonesia|bendera merah putih]] dan dinding yang bertulis naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.<ref name="HEUKEN25"/><ref name="NATMONOFF2428">National monument Office, Jakarta (1996) pp. 24-28</ref>
Di dalam Ruang Kemerdekaan Monumen Nasional ini digunakan sebagai ruang tenang untuk [[mengheningkan cipta]] dan bermeditasi mengenang hakikat kemerdekaan dan perjuangan bangsa Indonesia. Naskah asli proklamasi kemerdekaan Indonesia disimpan dalam kotak kaca dalam pintu gerbang berlapis emas. Pintu mekanis ini terbuat dari perunggu seberat 4 ton berlapis emas dihiasi ukiran [[Wijayakusuma (bunga)|bunga Wijaya Kusuma]] yang melambangkan keabadian, serta [[Teratai|bunga Teratai]] yang melambangkan kesucian. Pintu ini terletak pada dinding sisi barat tepat di tengah ruangan dan berlapis marmer hitam. Pintu ini dikenal dengan nama ''Gerbang Kemerdekaan'' yang secara mekanis akan membuka seraya memperdengarkan lagu "'''[[Padamu Negeri]]'''" diikuti kemudian oleh rekaman suara [[Soekarno]] tengah membacakan naskah proklamasi pada [[17 Agustus]] [[1945]].
▲[[Berkas:Independence_Room.JPG|jmpl|ka|250px|Ruang kemerdekaan]]
Pada sisi selatan terdapat patung [[Lambang negara Indonesia|Garuda Pancasila]] sebagai [[lambang negara Indonesia]] terbuat dari perunggu seberat 3,5 ton dan berlapis emas. Pada sisi timur terdapat tulisan naskah proklamasi berhuruf perunggu, seharusnya sisi ini menampilkan bendera yang paling suci dan dimuliakan [[Bendera Indonesia|Sang Saka Merah Putih]], yang aslinya dikibarkan pada tanggal [[17 Agustus]] [[1945]]. Akan tetapi karena kondisinya sudah semakin tua dan rapuh, bendera suci ini tidak dipamerkan. Sisi utara dinding marmer hitam ini menampilkan [[kepulauan Nusantara]] berlapis emas, melambangkan lokasi [[Indonesia|Negara Kesatuan Republik Indonesia]].
== Pelataran Puncak dan Api Kemerdekaan ==
[[Berkas:Monas Peak Platform.JPG|jmpl|ka|250px|Pelataran setinggi 115 meter tempat pengunjung dapat menikmati panorama Jakarta dari ketinggian]]
[[Berkas:Collectie NMvWereldculturen, TM-20023694, Dia- Java, Jakarta Bezoekers van het uitkijkpunt op het Monas; oude man ', Jaap de Jonge, 1993.jpg|jmpl|ka|250px|Seorang kakek tampak sedang menikmati panorama Jakarta dari balik kaca di Pelataran Puncak dan Api Kemerdekaan Monas, 1993.]]
Sebuah [[
Di puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang nyala lampu perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35 Kilogram. Lidah api atau obor ini berukuran tinggi 14 meter dan berdiameter 6 meter terdiri dari 77 bagian yang disatukan. Lidah api ini sebagai simbol semangat perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih kemerdekaan. Awalnya nyala api perunggu ini dilapisi lembaran emas seberat 35 kilogram,<ref name="HEUKEN25">Heuken (2008) p25</ref>
▲Sebuah [[elevator]] (lift) pada pintu sisi selatan akan membawa pengunjung menuju pelataran puncak berukuran 11 x 11 meter di ketinggian 115 meter dari permukaan tanah. Lift ini berkapasitas 11 orang sekali angkut. Pelataran puncak ini dapat menampung sekitar 50 orang, serta terdapat teropong untuk melihat panorama Jakarta lebih dekat. Pada sekeliling badan elevator terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi. Dari pelataran puncak tugu Monas, pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh penjuru kota [[Jakarta]]. Bila kondisi cuaca cerah tanpa asap kabut, di arah ke selatan terlihat dari kejauhan Gunung Salak di wilayah kabupaten Bogor, Jawa Barat, arah utara membentang laut lepas dengan pulau-pulau kecil.
Sebanyak 28 kg dari 38 kg emas pada obor monas tersebut merupakan sumbangan dari [[Teuku Markam]], seorang pengusaha [[Aceh]] yang pernah menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.<ref>[http://www.merdeka.com/khas/monas-5-merekam-jejak-keluarga-markam.html Teuku Markam]</ref>▼
▲Di puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang nyala lampu perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35 Kilogram. Lidah api atau obor ini berukuran tinggi 14 meter dan berdiameter 6 meter terdiri dari 77 bagian yang disatukan. Lidah api ini sebagai simbol semangat perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih kemerdekaan. Awalnya nyala api perunggu ini dilapisi lembaran emas seberat 35 kilogram<ref name="HEUKEN25">Heuken (2008) p25</ref>, akan tetapi untuk menyambut perayaan setengah abad (50 tahun) kemerdekaan Indonesia pada tahun 1995, lembaran emas ini dilapis ulang sehingga mencapai berat 50 kilogram lembaran emas.<ref name="NATMONOFF">National monument Office, Jakarta (1996) p28</ref> Puncak tugu berupa "Api Nan Tak Kunjung Padam" yang bermakna agar Bangsa Indonesia senantiasa memiliki semangat yang menyala-nyala dalam berjuang dan tidak pernah surut atau padam sepanjang masa. Pelataran cawan memberikan pemandangan bagi pengunjung dari ketinggian 17 meter dari permukaan tanah. Pelataran cawan dapat dicapai melalui elevator ketika turun dari pelataran puncak, atau melalui tangga mencapai dasar cawan. Tinggi pelataran cawan dari dasar 17 meter, sedangkan rentang tinggi antara ruang museum sejarah ke dasar cawan adalah 8 m (3 meter di bawah tanah ditambah 5 meter tangga menuju dasar cawan). Luas pelataran yang berbentuk bujur sangkar, berukuran 45 x 45 meter, semuanya merupakan pelestarian angka keramat [[Proklamasi Kemerdekaan RI]] (17-8-1945).
▲Sebanyak 28 kg dari 38 kg emas pada obor monas tersebut merupakan sumbangan dari [[Teuku Markam]], seorang pengusaha Aceh yang pernah menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.<ref>[http://www.merdeka.com/khas/monas-5-merekam-jejak-keluarga-markam.html Teuku Markam]</ref>
{{Wide image|View of Jakarta from Monas.jpg|1800px|Pandangan Jakarta Pusat dari puncak Monumen Nasional}}
==
Monumen Nasional dapat diakses dengan transportasi umum berikut ini:
* BRT [[Transjakarta]]:
** {{rint|jakarta|tjk1}} {{rint|jakarta|tjk3}} [[Halte Transjakarta Monumen Nasional|Halte Monumen Nasional]]
** {{rint|jakarta|tjk2}} {{rint|jakarta|tjk2a}} {{rint|jakarta|tjk5c}} {{rint|jakarta|tjk6a}} {{rint|jakarta|tjk6b}} {{rint|jakarta|tjk7f}} [[Halte Transjakarta Balai Kota|Halte Balai Kota]]
** {{rint|jakarta|tjk2}} {{rint|jakarta|tjk2a}} {{rint|jakarta|tjk7f}} [[Halte Transjakarta Gambir|Halte Gambir 1]] dan [[Halte Transjakarta Gambir 2|2]]
Di dalam kompleks Monumen Nasional terdapat kereta wisata untuk membawa pengunjung ke pintu masuk monumen. Kereta wisata ini diresmikan pada tanggal 9 Maret 2008 oleh Gubernur DKI Jakarta [[Fauzi Bowo]].<ref>{{cite web|url=http://djakarta.biz.id/monumen-nasional-monas/|title=Monumen Nasional (Monas)|website=www.djakarta.biz.id|access-date=26 Maret 2023|language=id}}</ref> Kereta ini mengangkut penumpang dari Lapangan IRTI (Silang Monas Barat Daya) sampai ke mulut terowongan masuk area tugu, dengan tidak berhenti selain di tempat pemberhentian yang sudah disediakan. Kereta ini beroperasi dari pukul pukul 06.00 sampai dengan 16.00 WIB .setiap harinya dan penumpang tidak dipungut biaya.
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:Collectie NMvWereldculturen, TM-20000934, Negatief- Gezicht vanaf het Nationaal Monument op het Merdeka plein met de Jalan Thamrin, Henk van Rinsum, 1981.jpg|Pemandangan Kota Jakarta dari puncak Monas, 1981.
Berkas:Monas Museum of Indonesian History.JPG|<small>Museum Sejarah Nasional Indonesia di kaki monumen. </small>
Berkas:Monas view from Gambir Bus Terminal.JPG|<small>Kolam pantul Monas di Taman Medan Merdeka Monas.</small>
Berkas:Monas avond.JPG|<small>Monas di kala malam.</small>
Baris 108 ⟶ 122:
Berkas:Proclamation of Independence Text.JPG|<small>Naskah asli [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]] disimpan di Ruang Kemerdekaan Monas. </small>
Berkas:Indonesian Archipelago and Students.JPG|<small>Peta [[Nusantara]] berlapis emas di dalam Ruang Kemerdekaan. </small>
Berkas:Monumen Nasional, Jakarta, Indonesia.jpg|
Berkas:Jakarta Panorama.jpg|
Berkas:Monas (Monumen Nasional) te Jakarta, KITLV 160579.tiff|
Berkas:Monas (Monumen Nasional) op Medan Merdeka te Jakarta, KITLV D13240.tiff|
</gallery>
== Referensi ==
* Heuken, A, (2008) ''Medan Merdeka - Jantung
* [http://www.jakarta.go.id/jakartaku/museum_di_dki01.htm Jakarta Local Government website: Museums in Jakarta] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100310162517/http://www.jakarta.go.id/jakartaku/museum_di_dki01.htm |date=2010-03-10 }}
* National Monument Office, Jakarta Capital City Administration (1996), ''National Monument: The Monument of the Indonesian National Struggle'' ISBN 979-95172-0-6
Baris 121 ⟶ 138:
== Pranala luar ==
{{commonscat|Monas}}
* {{id}} [http://www.jakarta.go.id/jakartaku/museum_di_dki01.htm Informasi tentang Monas di situs web resmi Pemerintah Provinsi Jakarta] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100310162517/http://www.jakarta.go.id/jakartaku/museum_di_dki01.htm |date=2010-03-10 }}
* {{id}} [http://indonesia.travel/id/destination/424/monas Situs web resmi Pariwisata Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140927031843/http://www.indonesia.travel/id/destination/424/monas |date=2014-09-27 }}
{{Museum di Jakarta}}
Baris 128 ⟶ 145:
{{coord|6|10|31.45|S|106|49|37.61|E|type:landmark|display=title}}
[[Kategori:Monas]]
[[Kategori:Markah tanah di Indonesia]]
[[Kategori:Tempat wisata di Jakarta]]
[[Kategori:Monumen di Indonesia|Nasional]]
[[Kategori:Menara di Indonesia]]
[[Kategori:Museum di Jakarta]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1975 di Indonesia]]
|