Eutrofikasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Aleirezkiette (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
 
(23 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{short description|Excessive plant growth in response to excess nutrient availability}}
Anamda masalah lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah [[fosfat]] (PO<sub>4</sub><sup>3-</sup>), khususnya dalam [[ekosistem]] air tawar. Definisi dasarnya adalah pencemaran air yang disebabkan oleh munculnya nutrient yang berlebihan ke dalam ekosistem air. Air dikatakan eutrofik jika konsentrasi total phosphorus (TP) dalam air berada dalam rentang 35-100&nbsp;µg/L. Selengkapnya, eutrofikasi merupakan sebuah proses alamiah di mana danau mengalami penuaan secara bertahap dan menjadi lebih produktif bagi tumbuhnya biomassa. Diperlukan proses ribuan tahun untuk sampai pada kondisi eutrofik. Proses alamiah ini, oleh manusia dengan segala aktivitas modernnya, secara tidak disadari dipercepat menjadi dalam hitungan beberapa dekade atau bahkan beberapa tahun saja. Maka tidaklah mengherankan jika eutrofikasi menjadi masalah di hampir ribuan danau di muka Bumi, sebagaimana dikenal lewat fenomena [[Ledakan populasi alga|algal bloom]].
[[File:River algae Sichuan.jpg|thumb|upright=1.2|{{center|Eutrofikasi dapat menyebabkan mekarnya [[alga]] seperti yang terjadi di sungai dekat [[Chengdu]], [[Sichuan]], [[Cina]]. Yang seperti ini kerap kali merupakan pertumbuhan alga yang membahayakan.}}]]
'''Eutrofikasi''' atau '''peluaharaan''' adalah proses di mana seluruh [[Perairan|badan air]], atau sebagian darinya, secara bertahap mengalami peningkatan kadar [[mineral]] dan [[nutrien]], terutama [[nitrogen]] dan [[fosforus]]. Eutrofikasi juga didefinisikan sebagai "peningkatan produktivitas fitoplankton yang disebabkan oleh meningkatnya unsur nutrien".<ref name="Chapinglossary">{{Cite book|last=Chapin|first=F. Stuart, III|url=https://www.worldcat.org/oclc/755081405|title=Principles of terrestrial ecosystem ecology|date=2011|publisher=Springer|others=P. A. Matson, Peter Morrison Vitousek, Melissa C. Chapin|isbn=978-1-4419-9504-9|edition=2nd|location=New York|chapter=Glossary|oclc=755081405}}</ref>{{rp|459}} Badan air dengan tingkat nutrien yang sangat rendah disebut sebagai oligotrofik sedangkan yang memiliki tingkat nutrien sedang disebut mesotrofik. Eutrofikasi tingkat lanjut juga dapat disebut sebagai kondisi distrofik dan hipertrofik.<ref>{{Cite book|last=Wetzel|first=Robert|title=Limnology|url=https://archive.org/details/limnology0000wetz|publisher=W.B. Saunders|year=1975|isbn=0-7216-9240-0|location=Philadelphia-London-Toronto|pages=[https://archive.org/details/limnology0000wetz/page/743 743]}}</ref> Eutrofikasi dapat mempengaruhi sistem air tawar ataupun air asin. Dalam ekosistem air tawar, hal ini hampir selalu disebabkan oleh melimpahnya fosforus.<ref name=":5" /> Sedangkan di air asin, kontributor terbesarnya cenderung ke nitrogen, atau campuran nitrogen dan fosforus. Hal ini bergantung pada lokasi dan berbagai faktor lain.<ref name="Eutrophication: A new wine in an old bottle? Le Moal et al">{{cite journal|last1=Le Moal|first1=Morgane|last2=Gascuel-Odoux|first2=Chantal|last3=Ménesguen|first3=Alain|last4=Souchon|first4=Yves|last5=Étrillard|first5=Claire|last6=Levain|first6=Alix|last7=Moatar|first7=Florentina|last8=Pannard|first8=Alexandrine|last9=Souchu|first9=Philippe|date=15 February 2019|title=Eutrophication: A new wine in an old bottle?|url=https://archimer.ifremer.fr/doc/00456/56734/58551.pdf|journal=Science of the Total Environment|volume=651|issue=Pt 1|pages=1–11|bibcode=2019ScTEn.651....1L|doi=10.1016/j.scitotenv.2018.09.139|pmid=30223216|archive-url=https://web.archive.org/web/20220304162331/https://archimer.ifremer.fr/doc/00456/56734/58551.pdf|archive-date=4 March 2022|access-date=4 March 2022|last10=Lefebvre|first10=Alain|last11=Pinay|first11=Gilles|s2cid=52311511|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite journal|last1=Elser|first1=James J.|last2=Bracken|first2=Matthew E. S.|last3=Cleland|first3=Elsa E.|last4=Gruner|first4=Daniel S.|last5=Harpole|first5=W. Stanley|last6=Hillebrand|first6=Helmut|last7=Ngai|first7=Jacqueline T.|last8=Seabloom|first8=Eric W.|last9=Shurin|first9=Jonathan B.|date=2007|title=Global analysis of nitrogen and phosphorus limitation of primary producers in freshwater, marine and terrestrial ecosystems|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1461-0248.2007.01113.x|journal=Ecology Letters|language=en|volume=10|issue=12|pages=1135–1142|doi=10.1111/j.1461-0248.2007.01113.x|issn=1461-0248|pmid=17922835|last10=Smith|first10=Jennifer E.|hdl=1903/7447|s2cid=12083235}}</ref>
 
Ketika terjadi secara alami, eutrofikasi merupakan proses yang sangat lambat di mana nutrien, terutama senyawa fosforus dan bahan organik, terakumulasi dalam badan air.<ref>{{Cite web|last=Addy|first=Kelly|date=1996|title=Phosphorus and Lake Aging|url=https://web.uri.edu/watershedwatch/files/Phosphorus.pdf|website=Natural Resources Facts - University of Rhode Island|archive-url=https://web.archive.org/web/20210728121848/https://web.uri.edu/watershedwatch/files/Phosphorus.pdf|archive-date=July 28, 2021|access-date=June 16, 2021|url-status=live}}</ref> Nutrien ini berasal dari degradasi dan larutan mineral dalam batuan dan oleh efek [[lumut kerak]], [[lumut daun]], dan [[jamur]] yang secara aktif mengais nutrien dari batuan.<ref name="Sawyer">{{cite journal|author=Clair N. Sawyer|date=May 1966|title=Basic Concepts of Eutrophication|url=https://www.jstor.org/stable/25035549|journal=Journal (Water Pollution Control Federation)|publisher=Wiley|volume=38|pages=737–744|jstor=25035549|archive-url=https://web.archive.org/web/20210603164556/https://www.jstor.org/stable/25035549|archive-date=2021-06-03|access-date=2021-02-12|number=5|url-status=live}}</ref> Eutrofikasi antropogenik atau "eutrofikasi kultural" sering kali merupakan proses yang jauh lebih cepat di mana nutrien ditambahkan ke badan air dari berbagai macam sumber pencemar termasuk air selokan yang tidak diolah atau hanya diolah sebagian, [[air limbah]] industri, dan pupuk dari praktik pertanian. Polusi nutrien, suatu bentuk pencemaran air, adalah penyebab utama eutrofikasi air permukaan, di mana kelebihan nutrien, biasanya nitrogen atau fosfor, merangsang pertumbuhan [[alga]] dan tanaman air.
Kontill
 
Kondisi eutrofik sangat memungkinkan [[alga]], tumbuhan air berukuran mikro, untuk tumbuh berkembang biak dengan pesat (blooming) akibat ketersediaan fosfat yang berlebihan serta kondisi lain yang memadai. Hal ini bisa dikenali dengan warna air yang menjadi kehijauan, berbau tak sedap, dan kekeruhannya yang menjadi semakin meningkat. Banyaknya eceng gondok yang bertebaran di rawa-rawa dan danau-danau juga disebabkan fosfat yang sangat berlebihan ini. Akibatnya, kualitas air di banyak ekosistem air menjadi sangat menurun. Rendahnya konsentrasi oksigen terlarut, bahkan sampai batas nol, menyebabkan makhluk hidup air seperti ikan dan spesies lainnya tidak bisa tumbuh dengan baik sehingga akhirnya [[kebinasaan ikan|mati]]. Hilangnya ikan dan hewan lainnya dalam mata rantai ekosistem air menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem air. Permasalahan lainnya, cyanobacteria (blue-green algae) diketahui mengandung toksin sehingga membawa risiko kesehatan bagi manusia dan hewan. Algal bloom juga menyebabkan hilangnya nilai konservasi, estetika, rekreasional, dan pariwisata sehingga dibutuhkan biaya sosial dan ekonomi yang tidak sedikit untuk mengatasinya.
Efek umum yang tampak dari eutrofikasi adalah pertumbuhan alga. Hal ini antara dapat menjadi pengganggu bagi mereka yang ingin menggunakan badan air tersebut, atau dapat menjadi pertumbuhan ganggang yang berbahaya yang dapat menyebabkan degradasi ekologi yang substansial pada badan air.<ref name=":16" /> Proses ini dapat mengakibatkan penipisan [[oksigen]] pada badan air setelah degradasi bakteri dari alga.<ref name=":6">Schindler, David and Vallentyne, John R. (2004) ''Over fertilization of the World's Freshwaters and Estuaries'', University of Alberta Press, p. 1, {{ISBN|0-88864-484-1}}</ref>
 
Beberapa pendekatan untuk mencegah dan membalikkan eutrofikasi meliputi: meminimalkan polusi sumber titik dari air limbah dan selokan, serta meminimalkan polusi nutrien dari pertanian dan sumber polusi non-titik lainnya. Mengembalikan populasi kerang di muara, budidaya rumput laut, dan teknik geo-engineering di danau-danau juga digunakan, beberapa di antaranya masih dalam tahap percobaan. Penting untuk dicatat bahwa istilah eutrofikasi digunakan secara luas oleh para ilmuwan dan pembuat kebijakan publik, sehingga menimbulkan banyak sekali definisi.
 
== Akibat eutrofikasi ==
Kondisi eutrofik sangat memungkinkan [[alga]], tumbuhan air berukuran mikro, untuk tumbuh berkembang biak dengan pesat (blooming) akibat ketersediaan fosfat yang berlebihan serta kondisi lain yang memadai. Hal ini bisa dikenali dengan warna air yang menjadi kehijauan, berbau tak sedap, dan kekeruhannya yang menjadi semakin meningkat. Banyaknya eceng gondok yang bertebaran di rawa-rawa dan danau-danau juga disebabkan fosfat yang sangat berlebihan ini. Akibatnya, [[kualitas air]] di banyak ekosistem air menjadi sangat menurun. Rendahnya konsentrasi oksigen terlarut, bahkan sampai batas nol, menyebabkan makhluk hidup air seperti [[ikan]] dan [[spesies]] lainnya tidak bisa tumbuh dengan baik sehingga akhirnya [[kebinasaan ikan|mati]]. Hilangnya ikan dan hewan lainnya dalam mata rantai [[ekosistem]] air menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem air. Permasalahan lainnya, cyanobacteria (blue-green algae) diketahui mengandung toksin sehingga membawa risiko kesehatan bagi manusia dan hewan. Algal bloom juga menyebabkan hilangnya nilai konservasi, estetika, rekreasional, dan pariwisata sehingga dibutuhkan biaya sosial dan ekonomi yang tidak sedikit untuk mengatasinya.
 
== Sejarah pengetahuan tentang eutrofikasi ==
Baris 9 ⟶ 17:
Melalui penelitian jangka panjang pada berbagai danau kecil dan besar, para peneliti akhirnya bisa menyimpulkan bahwa fosfor merupakan elemen kunci di antara nutrient utama tanaman (karbon (C), nitrogen (N), dan fosfor (P)) di dalam proses eutrofikasi.
 
Sebuah percobaan berskala besar yang pernah dilakukan pada tahun [[1968]] terhadap [[Danau Erie]] (ELA Lake 226) di [[Amerika Serikat]] membuktikan bahwa bagian danau yang hanya ditambahkan [[karbon]] dan [[nitrogen]] tidak mengalami fenomena algal bloom selama delapan tahun pengamatan. Sebaliknya, bagian danau lainnya yang ditambahkan fosfor (dalam bentuk senyawa fosfat)-di samping karbon dan nitrogen-terbukti nyata mengalami ''algalalga bloom''.
 
.
 
Menyadari bahwa senyawa fosfatlah yang menjadi penyebab terjadinya eutrofikasi, maka perhatian para saintis dan kelompok masyarakat pencinta lingkungan hidup semakin meningkat terhadap permasalahan ini. Ada kelompok yang condong memilih cara-cara penanggulangan melalui pengolahan limbah cair yang mengandung [[fosfat]], seperti detergen dan limbah manusia, ada juga kelompok yang secara tegas melarang keberadaan fosfor dalam detergen. Program miliaran dollar pernah dicanangkan lewat institusi St Lawrence Great Lakes Basin di AS untuk mengontrol keberadaan fosfat dalam [[ekosistem]] air. Sebagai implementasinya, lahirlah peraturan perundangan yang mengatur pembatasan penggunaan fosfat, pembuangan limbah fosfat dari rumah tangga dan permukiman. Upaya untuk menyubstitusi pemakaian fosfat dalam [[deterjen]] juga menjadi bagian dari program tersebut.
 
== Asal usul PosphatFosfat ==
MenurutMennurut Morse et al ,<ref>1993 (The Economic and Environment Impact of Phosphorus Removal from Wastewater in the European Community)</ref>, 10 persen berasal dari proses alamiah di lingkungan air itu sendiri (''background source''), 7 persen dari industri, 11 persen dari detergen, 17 persen dari pupuk pertanian, 23 persen dari limbah manusia, dan yang terbesar, 32 persen, dari limbah peternakan. Paparan statistik di atas (meskipun tidak persis mewakili data di Tanah Air) menunjukkan bagaimana berbagai aktivitas masyarakat dipada era modern dan semakin besarnya jumlah populasi manusia menjadi penyumbang yang sangat besar bagi lepasnya fosfor ke lingkungan air.
 
Mengacu pada buku Phosphorus Chemistry in Everyday Living, manusia memang berperan besar sebagai penyumbang limbah fosfat. Secara fisiologis, jumlah fosfat yang dikeluarkan manusia sebanding dengan jumlah yang dikonsumsinya. Tahun 1987 saja rata-rata orang di AS mengonsumsi dan mengekskresi sejumlah 1,4&nbsp;lb (pounds) fosfat per tahun. Bersandar pada data ini, dengan sekitar 290 juta jiwa populasi penduduk AS saat ini, maka sekitar 406 juta pounds fosfor dikeluarkan manusia AS setiap tahunnya.
Baris 33 ⟶ 39:
Ada beberapa faktor yang menyebabkan penanggulangan terhadap masalah ini sulit membuahkan hasil yang memuaskan. Faktor-faktor tersebut adalah aktivitas [[peternakan]] yang intensif dan hemat lahan, konsumsi bahan kimiawi yang mengandung unsur fosfat yang berlebihan, pertumbuhan [[penduduk]] Bumi yang semakin cepat, [[urbanisasi]] yang semakin tinggi, dan lepasnya [[senyawa]] kimia fosfat yang telah lama terakumulasi dalam [[sedimen]] menuju badan air.
 
Lalu apa solusi yang mungkin diambil? Menurut Forsberg ,<ref>(Which Policies Can Stop Large Scale Eutrophication? Water Science and Technology, Vol 37, Issue 3,1998, p 193-200)</ref>, yang utama adalah dibutuhkan kebijakan yang kuat untuk mengontrol pertumbuhan penduduk (birth control). Karena apa? Karena sejalan dengan populasi warga [[Bumi]] yang terus meningkat, berarti akan meningkat pula kontribusi bagi lepasnya [[fosfat]] ke lingkungan air dari sumber-sumber yang disebutkan di atas. Pemerintah juga harus mendorong para pengusaha agar produk [[detergen]] tidak lagi mengandung fosfat. Begitu pula produk makanan dan minuman diusahakan juga tidak mengandung bahan aditif fosfat. Disamping itu, dituntut pula peran pemerintah di sektor [[pertanian]] agar penggunaan [[pupuk]] fosfat tidak berlebihan, serta perannya dalam pengelolaan sektor peternakan yang bisa mencegah lebih banyaknya lagi fosfat lepas ke lingkungan air. Bagi masyarakat dianjurkan untuk tidak berlebihan mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung aditif fosfat.
 
Di negara-negara maju masyarakat yang sudah memiliki kesadaran lingkungan (''green consumers'') hanya membeli produk kebutuhan rumah sehari-hari yang mencantumkan label "phosphate free" atau "environmentally friendly".
Baris 48 ⟶ 54:
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.kompas.com/kompas-cetak/0305/28/opini/335086.htm Artikel tentang eutrofikasi]
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Pencemaran]]