Shengnü: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →top |
|||
(19 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{
{{periksa terjemahan|en|Sheng nu}}
'''''
== Latar belakang ==
[[Berkas:Sex ratio at birth in mainland China.png|jmpl|upright=2|
[[Kebijakan satu anak]] (Program Keluarga Berencana) dan [[aborsi selektif jenis kelamin]] di Tiongkok menyebabakan
[[Berkas:One child policy.jpg|jmpl|
Menurut ''[[The New York Times]]'', [[Dewan Negara Republik Rakyat Tiongkok]] (Pemerintahan Rakyat Pusat) mengeluarkan sebuah "[[maklumat]]" pada tahun 2007 terkait Program Keluarga Berencana dan Populasi (kebijakan satu anak) untuk melayangkan ketidakseimbangan gender dan menyebutnya sebagai "ancaman stabilitas sosial" yang besar.<ref name="NYT">{{cite news|url=https://www.nytimes.com/2012/10/12/opinion/global/chinas-leftover-women.html?_r=0|title=OP-ED CONTRIBUTOR; China's 'Leftover' Women|last=Fincher|first=Leta Hong|date=12 October 2012|work=[[The New York Times]]|accessdate=29 March 2013}}</ref> Dewan tersebut kemudian mengutip "kualitas populasi yang ditingkatkan (suzhi)" sebagai salah satu tujuan utamanya dan menghimpun [[Federasi Wanita Seluruh Tiongkok]], sebuah badan kenegaraan yang didirikan pada
Pada Maret 2011, Federasi Wanita Seluruh Tiongkok mengeluarkan sebuah artikel kontroversial berjudul 'Wanita Sisa Tak Memperdulikan Simpati Kami'
== Tiongkok ==
Baris 18:
=== Budaya dan statistik ===
[[Berkas:Lin Chi-Ling (cropped).jpg|jmpl|kiri|Model, superstar film, dan televisi [[Lin Chi-ling]], kelahiran tahun 1974, mewakili "wanita kualitas A" yang kaya, sukses secara finansial, dan terdidik di universitas yang masih belum menikah di atas usia akhir dua puluh tahunan.]]
Angka-angka [[Biro Statistik Nasional Republik Rakyat Tiongkok]] (NBS) dan sensus negara melaporkan sekitar 1 dari 5 wanita yang berusia antara 25-29 tahun masih belum menikah.<ref name="BBC" /> Sebaliknya, proporsi pria yang lebih menikah pada rata-rata usia tersebut berjumlah lebih tinggi, berkisar 1 dari 3.<ref name="PULITZER" /> Dalam sebuah Survei Pernikahan Nasional Tiongkok tahun 2010, mereka mengabarkan bahwa 9 dari 10 pria meyakini bahwa wanita harus menikah sebelum mereka berusia 27 tahun.<ref name="BBC" /> 7.4% wanita Tiongkok yang berusia antara 30-34 tahun belum menikah dan persentasenya jatuh menjadi 4.6% antara usia 35–39.<ref name="UCDM" /> Dalam perbandingan dengan negara-negara tetangga lainnya dengan nilai-nilai tradisional yang sama, angka-angka tersebut membuat Tiongkok memiliki peringkat pernikahan perempuan tertinggi di dunia.<ref name="UCDM" />
Sebuah kajian dari pasangan berumah tangga di Tiongkok menyatakan bahwa pria memutuskan untuk menikahi [[ketidaksetaraan ekonomi|pasangan yang lebih rendah secara sosio-ekonomi]].<ref name="PULITZER" /> "Terdapat sebuah opini bahwa pria-pria kualitas A akan menemukan wanita kualitas B, pria-pria kualitas B akan menemukan wanita kualitas C, dan pria kualitas C akan menemukan wanita kualitas D," kata Huang Yuanyuan.<ref name="BBC" /> "Masyarakat menyisakan wanita kualitas A dan pria kualitas D. Sehingga jika kamu menjadi wanita sisa, kamu adalah kualitas A."<ref name="BBC" /> Seorang [[demografer]] [[University of North Carolina]] yang mengkaji ketidakseimbangan gender di Tiongkok, Yong Cai, lebih lanjut menyatakan bahwa "pria di bawah masyarakat meninggalkan pasar pernikahan, dan susunan yang sama tersebut datang untuk membuat wanita berada di puncak masyarakat".<ref name="ATL" />
[[Berkas:Adia Chan.jpg|jmpl|190px|ka|Aktris [[Hong Kong]] [[Adia Chan]] membintangi serial dalam [[Tiongkok]]-[[Singapura]] ''[[You Are the One (serial TV Singapura)|You Are the One]]''
Tiongkok, dan beberapa negara Asia lainnya, berbagi sejarah panjang pandangan pernikahan konservatif dan [[patriakhal]] dan struktur keluarga meliputi pernikahan di usia muda dan [[hipergami]].<ref name="PULITZER" /><ref name="TDM2" /><ref name="BW">{{cite news|url=http://www.businessweek.com/articles/2012-08-22/chinas-leftover-ladies-are-anything-but|title=China's 'Leftover Ladies' Are Anything But|last=Larson|first=Christina|date=23 August 2012|work=[[Bloomberg Businessweek]]|accessdate=29 March 2013|location=China}}</ref> Tekanan dari masyarakat dan keluarga telah menjadi sumber kritikan, permaluan, penyudutan sosial dan [[kecemasan sosial]] bagi beberapa wanita yang belum menikah.<ref name="PULITZER" /> Chen, wanita lain yang diwawancara oleh BBC,
Peningkatan
Sebuah gerakan di Tiongkok agar kata tersebut dicekal dari sebagian besar situs web pemerintahan, termasuk situs web Federasi Wanita Seluruh Tiongkok, secara marginal sukses.<ref name="DM" /> Pemakaian kata tersebut diubah menjadi "wanita tua yang belum menikah",
Antara 2008 dan 2012, sosiolog Sandy To, saat di [[University of Cambridge]], memakai kajian 'metode teori menurun; di Tiongkok terkait topik tersebut.<ref name="UOC" /> Riset To berfokus pada "pilihan mitra rumah tangga" oleh wanita profesional Tiongkok dalam bentuk [[tipologi psikologi|tipologi]] dari empat "strategi pilihan mitra" yang berbeda.<ref name="UOC" /> Temuan utama dari kajian tersebut menemukan bahwa kepercayaan masyarakat bahwa wanita lajang dan berpendidikan tinggi yang masih belum menikah, atau tak ingin mengambil peran tradisional dalam pernikahan, karena niat sendiri berseberangan dengan mereka yang umumnya berniat untuk menikah dan tantangan utama mereka ada;lah sikap patriarkhal tradisional.<ref name="UOC" /> Kajian tersebut juga menekankan bahwa di negara-negara Asia lainnya seperti [[Jepang]], [[Singapura]], [[Korea Selatan]], dan [[Taiwan]],
=== Media ===
Media Tiongkok telah
▲Media Tiongkok telah mengkapitalisasikan materi subyek tersebut dengan acara-acara televisi, video-[[video viral]], surat-surat kabar dan artikel-artikel majalah, dan [[pundit]]-pundit yang sangat mengkritik wanita yang "menunggu seorang pria dengan rumah besar atau mobil mewah".<ref name="ATL" /> Serial komedi televisi ''[[Will You Marry Me and My Family]]'', yang tayang perdana di [[CCTV-8]], mengisahkan tentang konsep utama sheng nu tentang sebuah keluarga yang mencari pasangan cocok dari karakter utama yang telah berusia 30an tahun.<ref>[http://ent.qq.com/a/20100407/000704.htm 大女当看《大女当嫁》 "大女"称谓取代剩女_娱乐_腾讯网]. Ent.qq.com (2011年09月05日). Retrieved on 2011年10月25日.</ref> Serial ''Old Women Should Get Married'' dan ''[[You Are the One (serial TV Singapura)|You Are the One]]'' ([[MediaCorp Channel 8]]) diakreditasikan dengan istilah-istilah yang disematkan seperti "ekonomi shengnu" dan juga mengirimkan subyek tersebut ke dalam pembiusan dan obsesi masyarakat.<ref name="UCDM" /> ''[[If You Are the One (acara permainan)|If You Are the One]]'' ([[Jiangsu Broadcasting Corporation|Jiangsu Satellite Television]]) adalah sebuah [[acara permainan]] Tiongkok populer, yang berdasarkan pada ''[[Taken Out]]'', yang dikenal karena "obsesi nasional" terhadap sheng nu.<ref name="TCD3" /> Antara 2010-2013, acara tersebut menjadi acara permainan yang paling banyak ditonton di Tiongkok.<ref>{{cite news|url=http://www.globaltimes.cn/content/789494.shtml#.UxhA3PmSySo|title=If you are the foreign one|publisher=''[[Global Times]]''|author=Wang Fei|date=18 June 2013|accessdate=2015-03-12}}</ref>
Dalam membalas sebuah video musik populer berjudul "No Car, No House" tentang para lajang Tiongkok berkerah biru, video musik lainnya yang berjudul "No House, No Car" dibuat oleh sekelompok wanita dan diunggah pada Hari Wanita Internasional.<ref name="UCDM" /> Video tersebut ditonton lebih dari 1.5 juta kali pada dua hari pertama di situs video Tiongkok [[Youku]].<ref name="UCDM" /> Kepentingan komersial lainnya memberi kemajuan dari keadaan tersebut seperti peningkatan populeritas "pacar untuk undangan".<ref name="BBCR">{{cite news|url=http://www.bbc.co.uk/news/world-asia-china-21192131|title=Boyfriends for hire to beat China's wedding pressure|last=Hatton|first=Celia|date=6 February 2013|work=[[BBC News]]|accessdate=29 March 2013|location=Beijing}}</ref> Konsep tersebut telah diangkat ke sebuah serial drama televisi populer berjudul ''Renting a Girlfriend for Home Reunion''.<ref name="BBCR" />
Topik tersebut juga telah menjadi subyek karya-karya sastra. Novel
=== Perpanjangan dan konsekuensi ===
Para pakar lebih lanjut menteorikan tentang keterpanjangan istilah tersebut saat [[Komisi Keluarga Berencana dan Penduduk Nasional]] telah mengeluarkan kebijakan satu anak dalam rangka "kebijakan keluarga berencana yang saintifik dan semestinya (kebijakan satu anak)"
Dalam sebuah artikel dari ''[[South China Morning Post]]'', mereka menyatakan, "dengan tekanan memuncak dan harapan
Tingkat perceraian di [[Shanghai]] dan [[Beijing]], dua pusat ekonomi paling berpenduduk di Tiongkok, makin meningkat sejak 2005 dan mencapai 30% pada 2012.<ref name="IBT1">{{cite news|url=http://www.ibtimes.com/dating-culture-china-beijings-single-leftover-women-bare-branch-men-consider-forgoing-1816114|title=Dating Culture In China: Beijing's Single 'Leftover' Women And 'Bare Branch' Men Consider Forgoing Marriage|publisher=''[[International Business Times]]''|date=13 February 2015|author=Michelle FlorCruz|accessdate=2015-04-21}}</ref> Ini adalah salah satu hal lain yang berkontribusi pada faktor-faktor seperti kencan maya dan mobilisasi orang-orang yang berkaitan dengan penekanan rata-rata usia pernikahan di Tiongkok menjadi usia 27 tahun,<ref name="IBT1" /> ditingkatkan dari usia 20 tahun pada tahun 1950, menjadikannya menyamai tren pernikahan global.<ref name="IBT1" />
== Dalam budaya lain ==
=== Amerika Serikat ===
Istilah ''[[bachelorette]]'' dipakai untuk menyebut wanita tak menikah manapun yang masih lajang.<ref>"bachelorette" in the Canadian Oxford Dictionary, Second Edition, Oxford University Press, 2004.</ref> Serial [[televisi realitas]] Amerika populer ''[[The Bachelorette]]'' menampilkan pertandingan [[pengusahawati]] sukses pada usia pertengahan atas akhir dua puluhan tahun dengan [[lajang]] laki-laki layak lainnya.<ref>{{cite web|url=http://www.starpulse.com/Television/Bachelorette,_The/Summary/|title=The Bachelorette Summary|publisher=StarPulse.com|accessdate=29 March 2013|archive-date=2014-04-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20140403021530/http://www.starpulse.com/Television/Bachelorette,_The/Summary/|dead-url=yes}}</ref>
Mantan [[deputi walikota]] [[Los Angeles]] Joy Chen, seorang [[Tionghoa-Amerika]], menulis sebuah buku berjudul ''Do Not Marry Before Age 30'' (2012).<ref name="ABCJC">{{cite news|url=http://abcnews.go.com/Lifestyle/chinas-leftover-women-desperate-find-mr/story?id=19631781|title=China's 'Leftover Women' Desperate to Find Mr. Right|publisher=''[[ABC News]]''|author=James, Susan Donaldson|date=11 July 2013|accessdate=2014-05-10}}</ref> Buku Chen, sebuah karya budaya masyarakat berpenjualan terbaik, dikomisikan dan diterbitkan oleh pemerintah Tiongkok sebagai buku bantuan diri bagi wanita yang belum menikah.<ref name="ABCJC" /> Dalam wawancara sebelumnya dengan ''The China Daily'', ia dikutip dengan berkata, "Kalian tak harus berupaya untuk menemukan seorang <nowiki>'</nowiki>''Mr Right Now''<nowiki>'</nowiki> (Pria Baik Saat Ini), namun seorang <nowiki>'</nowiki>''Mr Right Forever''<nowiki>'</nowiki> (Pria Baik Selamanya)".<ref name="UCDM" /> Pada tahun yang sama, Chen diangkat menjadi "Wanita Tahun Ini" oleh Federasi Wanita Seluruh Tiongkok.<ref name="ABCJC" />
Baris 57 ⟶ 54:
=== Negara-negara lain ===
[[Berkas:Lee Kuan Yew.jpg|jmpl|190px|kiri|Mantan [[Perdana Menteri Singapura]] [[Lee Kuan Yew]] mengunjungi [[Amerika Serikat]] pada tahun 2002.]]
[[Singapura]] disebut-sebut melakukan hal yang serupa.<ref name="TCD3" /> Pada 1983, [[Perdana Menteri Singapura]] saat itu, [[Lee Kuan Yew]] menuai 'Debat Pernikahan Besar' saat ia mendorong pria Singapura untuk memilih wanita berpendidikan tinggi sebagai istri.<ref>{{cite book|last=Lee|first=Kuan Yew|title=From Third World to First|url=https://archive.org/details/fromthirdworldto00leek|year=2000|publisher=HarperCollins Publishers, Inc.|isbn=0-06-019776-5|page=[https://archive.org/details/fromthirdworldto00leek/page/136 136]}}</ref> Ia menyoroti bahwa sejumlah besar wanita lulusan belum menikah.<ref name="Lee 2000 140">{{cite book|last=Lee|first=Kuan Yew|title=From Third World to First|url=https://archive.org/details/fromthirdworldto00leek|year=2000|publisher=HarperCollins Publishers, Inc.|isbn=0-06-019776-5|page=[https://archive.org/details/fromthirdworldto00leek/page/140 140]}}</ref> Beberapa bagian dari populasi, termasuk wanita lulusan, dirancang oleh pandangannya.<ref name="Lee 2000 140"/> Selain itu, agensi mak comblang [[Social Development Unit]] (SDU)<ref>{{cite book|last=Lee|first=Kuan Yew|title=From Third World to First|url=https://archive.org/details/fromthirdworldto00leek|year=2000|publisher=HarperCollins Publishers, Inc.|isbn=0-06-019776-5|page=[https://archive.org/details/fromthirdworldto00leek/page/138 138]}}</ref> dihimpun untuk mempromosikan sosialisasi di kalangan lulusan wanita dan pria.<ref name="natgeojan10">{{Cite news|url=http://ngm.nationalgeographic.com/2010/01/singapore/jacobson-text|title=The Singapore Solution|last=Jacobson|first=Mark|date=January 2010|work=[[National Geographic Magazine]]|accessdate=26 December 2009|archive-date=2009-12-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20091219160039/http://ngm.nationalgeographic.com/2010/01/singapore/jacobson-text|dead-url=yes}}</ref> Dalam Graduate Mothers Scheme (Skema Ibu-ibu Lulusan), Lee juga mengenalkan insentif-insentif seperti [[rebat pajak]], penyekolahan, dan prioritas perubahan bagi ibu-ibu lulusan yang memiliki tiga atau empat anak, dalam pemulihan kampanye keluarga berencana 'Stop-at-Two' (Berhenti di Dua [Anak]) yang melampaui kesuksesan pada 1960an dan 1970an. Pada akhir 1990an, tingkat kelahiran jatuh menjadi lambat saat penerus Lee [[Goh Chok Tong]] menarik insektif-insektif tersebut kepada seluruh wanita yang berumah tangga, dan memberikan insektif-insiektif lebih, seperti skema 'baby bonus' (bayi tambahan).<ref name="natgeojan10"/> Lee mereafirmasi posisi kontroversialnya dalam memoir pribadinya, ''[[Lee Kuan Yew#Memoir|From Third World to First]]'', "beberapa wanita Singapura yang sangat terdidik tak menikah dan memiliki anak."<ref name="TCD3" />
Dalam kajian PBB tahun 2012 yang dikutip oleh ''People's Daily'' dari Tiongkok mengabarkan bahwa di [[Britania Raya]] 74 persen dan di Jepang 70 persen dari seluruh wanita antara 25 dan 29 tahun adalah lajang.<ref name="PD" /> Sebuah fitur serupa dalam ''People's Daily'' berfokus pada tanggapan terhadap konsep
''The China Daily'' mengeluarkan sebuah pertanyaan, "Apakah 'wanita sisa' adalah fenomena khas Tiongkok?" pada kolom opini mereka.<ref name="TCD4">{{cite news|url=http://www.chinadaily.com.cn/opinion/2015-02/16/content_19600757_4.htm|title=Are 'leftover women' a unique Chinese phenomenon?|publisher=''[[The China Daily]]''|date=16 February 2015|accessdate=2015-03-12}}</ref> Para pembaca mengutip pengalaman-pengalaman mereka sendiri yang secara universal menyatakan bahwa mereka juga merasakan tekanan masyarakat dan keluarga pada usia 30an dan 40an tahun untuk menikah.<ref name="TCD4" /> Yong Cai yang mengkaji ketidakseimbangan gender Tiongkok di [[University of North Carolina]] menyatakan, "Fenomena '
Istilah serupa lainnya yang masih dipakai pada zaman modern di negara-negara dan budaya-budaya lain yang menunjukkan konsep tersebut telah ada semenjak abad ke-16. Istilah ''spinster'' ([[perawan tua]]) dipakai untuk menyebut wanita lajang atau belum menikah dari [[usia pernikahan]].<ref>{{cite web|url=http://machaut.uchicago.edu/?action=search&word=spinster&resource=Webster%27s&quicksearch=on|title=Spinster|publisher=[[Merriam-Webster]]'s Revised Unabridged Dictionary (1913 + 1828)|accessdate=29 March 2013|archive-date=2014-02-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20140222143358/http://machaut.uchicago.edu/?action=search&word=spinster&resource=Webster%27s&quicksearch=on|dead-url=yes}}</ref> Ini terjadi sampai 2004 saat [[Civil Partnership Act]] mengganti kata ''spinster'' dengan "''single''" (lajang) dalam bagian sejarah hubungan sertifikasi pernikahan di Britania Raya.<ref>{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/magazine/4141996.stm|title=R.I.P Bachelors and Spinsters|publisher=''[[BBC]]''|date=14 September 2004|accessdate=2015-07-11}}</ref> Kemudian, pada puncak [[Revolusi Industri]], istilah ''surplus women''/[[wanita surplus]] dipakai untuk menyebut keberadaan wanita yang belum menikah di Britania.<ref>{{cite news|url=http://www.dailymail.co.uk/femail/article-481882/Condemned-virgins-The-million-women-robbed-war.html|title=Condemned to be virgins: The two million women robbed by the war|last=Cable|first=Amanda|date=15 September 2007|work=[[Mail Online]]|accessdate=29 March 2013}}</ref>
[[Catherinette]] adalah sebuah label [[Prancis]] tradisional bagi wanita berusia 25 tahun atau lebih yang masih belum menikah dalam Perayaan Santa [[Katarina dari Aleksandria]] pada 25 November.<ref name="OTDIF">{{cite web|url=http://onthisdayinfashion.com/?p=8171|title=Happy St. Catherine's Day, Patron Saint of Milliners!|last=Basye|first=Ali|date=25 November 2010|publisher=On This Day In Fashion|accessdate=29 March 2013}}</ref> [[Idiom]] Prancis, "untuk menata rambut St. Katarina," yang artinya "untuk mempertahankan seorang pelayan tua" juga dikaitkan dengan tradisi ini.<ref name="OTDIF" />
Baris 75 ⟶ 72:
* Leta Hong Fincher (1 May 2014), ''Leftover Women: The Resurgence of Gender Inequality in China'' (Asian Arguments). [[Zed Books]]. {{ISBN|1780329210}}
* [http://www.aljazeera.com/programmes/witness/2016/05/china-fake-boyfriends-160522081331610.html China's ''Fake Boyfriends'']. Witness, Al Jazeera English, May 2016
[[Kategori:Stereotipe wanita]]
[[Kategori:Peyorasi]]
|