Ondel-ondel: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rizkynandi (bicara | kontrib)
k tambahan musik pengiring dan pementasan di jalan
Swarabakti (bicara | kontrib)
k Menghapus Kategori:Betawi; Menambah Kategori:Seni pertunjukan Betawi menggunakan HotCat
 
(44 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox dance
[[Berkas:Ondel Ondel Khas Betawi - panoramio.jpg|al=|jmpl|300x300px|Pertunjukan Ondel-ondel di Monumen Nasional]]
| name = Ondel-ondel
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Reuzenpoppen Ondel-ondel sieren de straat tijdens het religieuze feest 'selamatan' ter gelegenheid van de inwijding van de nieuwe vleugel van Hotel des Indes Java TMnr 10003392.jpg|jmpl|300px|Ondel-ondel dalam rangka perayaan pembukaan sayap baru [[Hotel des Indes]] (dibongkar pada tahun 1980-an) tahun 1923]]
| native_name =
'''Ondel-ondel''' adalah bentuk pertunjukan rakyat [[Betawi]] yang sering ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat. Tampaknya ondel-ondel memerankan leluhur atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa.
| native_name_lang =
| etymology =
| image = Ondel Ondel Khas Betawi - panoramio.jpg
| alt =
| caption = Pertunjukan ondel-ondel di [[Monumen Nasional]].
| genre = Boneka tradisional
| signature =
| instruments = [[Gamelan]], [[Gambang]], [[Gong]], [[Tanjidor]]
| inventor = [[Suku Betawi]]
| year =
| origin = [[Indonesia]]
}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Reuzenpoppen Ondel-ondel sieren de straat tijdens het religieuze feest 'selamatan' ter gelegenheid van de inwijding van de nieuwe vleugel van Hotel des Indes Java TMnr 10003392.jpg|jmpl|300px|Ondel-ondel diarak dalam rangka perayaanselametan pembukaan sayap baru [[Hotel des Indes]] (dibongkar pada tahun 1980-an) tahun 1923.]]
[[Berkas:Ondel-Ondel_Betawi_Street_Performance_in_Jakarta.webm|jmpl|Video Jalan Ondel-Ondel Betawi Di [[Jakarta]]]]
'''Ondel-ondel''' adalah bentuk [[budaya Betawi|pertunjukan rakyatseni khas [[Betawi]] yang sering ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat. Tampaknya ondel-ondel memerankan leluhur atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa.
 
Ondel-ondel yang berupa [[boneka]] besar itudengan tingginyatinggi sekitar 2,5 meter dengan garis tengah ± 80  cm, dibuat dari anyaman [[bambu]] yang disiapkan begitu rupa sehingga mudah dipikul dari dalamnya. Bagian wajah berupa [[topeng]] atau kedok, dengan rambut kepala dibuat dari [[ijuk]]. Wajah ondel-ondel [[laki-laki]] biasanya dicat dengan warna [[merah]], sedangkan yang perempuan warna [[putih]]. Bentuk pertunjukan ini banyak persamaannya dengan yang ada di beberapa daerah lain.
 
== Asal-usul ==
Sebenarnya Ondel-ondel adalah tokoh yang di hilangkan pada sendratari [[Reog (Ponorogo)|reog]] versi wengker dari [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]] adalah tokoh sepasang mahluk halus dengan tubuh raksasa, tetapi karena mengganggu perjalanan Singo Barong. maka dikutuklah merka menjadi Burung gagak dan burung merak dalam bentuk raksasa pula. Namun pada pemerintahan Batara Katong, tokoh-tokoh yang tidak terlalu penting di hilangkan.
Ondel-ondel atau barongan raksasa adalah tokoh yang dihilangkan pada sendratari [[Reog (Ponorogo)|Reog]] versi [[Kerajaan Wengker|Wengker]] dari [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]] yang merupakan tokoh sepasang makhluk halus dengan tubuh raksasa, tetapi karena mengganggu perjalanan [[Singo Barong]], maka dikutuklah mereka menjadi [[burung gagak]] dan [[burung merak]] dalam bentuk raksasa pula. Namun pada pemerintahan [[Bathara Katong]], tokoh-tokoh yang tidak terlalu penting dihilangkan.<ref>{{Cite web|title=Sejarah Jakarta: Ondel-ondel dulu untuk Penolak Bala ada Ritual Bakar Kemenyan|url=https://www.msn.com/id-id/berita/other/sejarah-jakarta-ondel-ondel-dulu-untuk-penolak-bala-ada-ritual-bakar-kemenyan/ar-AA14FB6R|website=MSN|language=id-ID|access-date=2023-02-13}}</ref><ref>{{Cite web|title=Hikayat Ondel-Ondel|url=https://validnews.id/catatan-valid/hikayat-ondel-ondel|website=validnews.id|language=id|access-date=2023-02-13}}</ref><ref>{{Cite web|last=Rumah|first=Belajar|title=Ondel Ondel|url=https://petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id/Repositorys/ondelondel/|website=rumah belajar kemendikbud|access-date=13/02/2023}}</ref>
 
Ondel-Ondel Masuk ke Batavia atau Jakarta pada abad ke 17 ketika terjadinya penyerangan [[Kesultanan Mataram|Mataram]] kepada VOC Batavia. Setelah VOC berhasil membakar lumbung-lumbung beras di sekitar Batavia, prajurit Mataram membalas dengan cara mencemari [[sungai Ciliwung]] yang menjadi kebutuhan air orang-orang di Batavia terutama VOC.
Di dalam kesenian Jathilan [[Jawa Tengah|jawa tengah]] di kenal dengan Gendruwon gede, di [[Pasundan]] dikenal dengan sebutan [[Badawang]], yang sudah ada sejak paska perang bubat yang di bawa pejabat sunda yang masih hidup dengan membawa [[Angklung reyog|Angklung Reyog]], sedangkan di [[Bali]] lebih dikenal dengan nama [[Barong Landung]] yang merupakan jenis [[Barong Bali]] yang di Bawa raja Airlangga saat menyelamatkan diri. Menurut perkiraan jenis pertunjukan itu sudah ada sejak sebelum tersebarnya agama [[Islam]] di Pulau [[Jawa]].
 
Kemudian prajurit Ponorogo yang tergabung pasukan Mataram membuat Barongan rakasa berwajah seram yang dikeluarkan pada malam hari, pasukan VOC baik Pribumi dan dari Eropa masih percaya akan legenda-legenda ''folkore'' sehingga membuat takut, cemas dan khawatir dan terjadilah wabah penyakit masal di Batavia yang menyebabkan pasukan VOC dan Gubernur VOC Batavia [[J.P. Coen]] Meninggal akibat terkena wabah dan kecemasan.
Semula ondel-ondel berfungsi sebagai penolak bala atau gangguan roh halus yang gentayangan. Dewasa ini ondel-ondel biasanya digunakan untuk menambah semarak pesta- pesta rakyat atau untuk penyambutan tamu terhormat, misalnya pada peresmian gedung yang baru selesai dibangun. Betapapun derasnya arus modernisasi, ondel-ondel masih bertahan dan menjadi penghias wajah kota metropolitan [[Jakarta]].
 
Sejak saat itu, Ondel-ondel turut digunakan warga Batavia terutama Betawi sebagai pengusir berbagai hal keburukan yang diawali dengan upacara rtiual.
 
== Sejarah ==
ondel-ondel pada zaman dahulu digunakan sebagai penolak bala dan penjaga kampung. Biasanya ia diarak saat ada pagebluk (wabah) yang melanda kampung, [[Selamatan|selametan]], hajatan besar ([[Cap Go Meh]], dll.) atau sedekah bumi setelah panen raya. Karenanya bentuk ondel-ondel laki-laki yang asli lebih seram dengan mata melotot dan adanya gigi taring. Awalnya ia juga dikenal dengan sebutan "''barongan''". Kata "''ondel-ondel''" menjadi lebih populer ketika [[Benyamin Sueb]] membawakan lagu "''Ondel-ondel''" pada tahun 1971 dalam irama [[Gambang keromong|gambang kromong]] yang digubah oleh [[Djoko Subagyo]]. Dewasa ini ondel-ondel biasanya digunakan untuk menambah semarak pesta-pesta rakyat, atau diarak untuk mengamen. Betapapun derasnya arus modernisasi, ondel-ondel masih bertahan dan menjadi penghias wajah kota metropolitan [[Jakarta]].
 
== Ondel-ondel di daerah lain ==
Telah dijelaskan Sebenarnya Ondelondel-ondel adalah tokoh yang di hilangkandihilangkan pada sendratari [[Reog (Ponorogo)|reogReog]] versi wengker"''Wengker''" dari [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]] adalahyang merupakan tokoh sepasang mahlukmakhluk halus dengan tubuh raksasa, tetapi karena mengganggu perjalanan [[Singo Barong.]], maka dikutuklah merkamereka menjadi Burung[[burung gagak]] dan [[burung merak]] dalam bentuk raksasa pula. Namun pada pemerintahan Batara[[Bathara Katong]], tokoh-tokoh yang tidak terlalu penting di hilangkandihilangkan.
 
Di dalam kesenian Jathilan [[Jawa TengahJatilan|jawa tengahJathilan]] didikenal kenaldengan dengannama GendruwonGenderuwo gedeGede, di [[Pasundan]] dikenal dengan sebutan [[Badawang]], yang sudah ada sejak paskapasca perang[[Perang bubatBubat]] yang di bawadibawa pejabat sunda yang masih hidup dengan membawa berbagai kesenian dari majapahot Seperti [[Angklung reyog|Angklung ReyogReog]], sedangkan di [[Bali]] lebih dikenal dengan nama [[Barong Landung]] yang merupakan jenis [[Barong Bali]] yang di Bawadibawa rajaRaja Airlangga saat menyelamatkan diri. Menurut perkiraan jenis pertunjukan ituini sudah ada sejak sebelum tersebarnya agama [[Islam]] di Pulau [[Jawa|Pulau Jawa]].
 
Sedangakan di Sidoarjo terdapat versi kecil dari Ondel-Ondel yang hanya menggunakan topeng saja oleh penari tanpa kerangka raksasa, kesenian ini disebut [[Reog Cemandi]] hasil kolabroasi Kesenian Topeng Ponorogo disekitar [[Pondok Tegalsari]] dan [[Reog Kendang]] dari Tulungagung pada masa kolonial Belanda.
 
== Musik pengiring ==
Musik yang mengiringi ondel-ondel tidak tentumenentu, tergantungtetapi daribiasanya masing-masingdiiringi rombongan.dengan Adairama yang[[Gambang diiringikeromong|gambang kromong]] dan [[tanjidor]], seperti rombongan ondel-ondel pimpinan Gejen, Kampung Setu. Ada juga yang diiringidi iringi dengan silat pencak Betawi seperti rombongan “Beringin Sakti” pimpinan Dulohbetawi, sekarang pimpinan Yasinmarawis, dari Rawasari. Adapula yang diirig Bende, “Remes”, Ningnonghadroh dan [[Rebana|rebana ketimpring, seperti rombongan ondel-ondel pimpinan Lamoh, Kalideres]].
 
Pada umumnya, pementasan Ondelondel-ondel diiringi oleh musik pengiring dan pencak silat di antaranyadiantaranya:
 
* 2 buah [[Kendhang|gendang]] yang dimainkan oleh 2 orang
* 21 buah kentongan[[rebana]]/[[kecrek]]an yang dimainkan oleh 21 orang
* 1 buah rebana/kecrek/kicrik[[gong]] yang dimainkan oleh 1 orang
* 1 buah gong[[Kongahyan|kong'ahyan]]/[[tehyan]] yang dimainkan oleh 1 orang
* 1 orang yang melakukan [[pencak silat]] yaitu ''Pencak Bunga Kembang''.<ref>{{cite web|url=https://djakarta.biz.id/musik-pengiring-ondel-ondel/|title=Musik Pengiring Ondel - Ondel|website=www.djakarta.biz.id|access-date=20 April 2023|language=id}}</ref>.
* 1 buah tekyan/biola Betawi yang dimainkan oleh 1 orang
* 1 orang yang melakukan pencak silat yaitu Pencak Bunga Kembang.[https://belajar.kemdikbud.go.id/PetaBudaya/Repositorys/ondelondel/]
 
== PementasanLihat di Jalanjuga ==
# [[Boneka Dewa|tōa-sian ang-á]], "ondel-ondel" versi Hokkien, populer di [[Taiwan]].
Masyarakat Jakarta pada 2010an sering menyaksikan pementasan Ondel-ondel di jalanan. Pada sekitar 1990an, pementasan Ondel-ondel yang dilakukan di jalanan sering sekali terlihat. Namun pada awal 2000an, jarang ditemukan pementasan ini.
 
== Referensi ==
Pementasan di jalan ini biasanya dilakukan oleh anak-anak dengan usia sekitar 13 - 18 tahun. Satu kelompok pementasan bisa terdiri dari belasan orang, jika menggunakan alat musik yang cukup lengkap. Namun, jika musiknya hanya menggunakan rekaman paling tidak ada 4 orang.
{{reflist}}
{{Tarian di wilayah pulau Jawa|state=autocollapse}}
[[Kategori:Jakarta]]
[[Kategori:Seni pertunjukan Betawi| ]]
[[Kategori:Budaya Betawi]]
[[Kategori:Budaya Indonesia]]