Klumutan, Saradan, Madiun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
k SEJARAH DESA KLUMUTAN: pembersihan kosmetika dasar, removed stub tag
 
(6 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 8:
|luas wilayah = 452,75 km <sup>2</sup>
}}
'''Klumutan''' adalah [[desa|Sebuah Desa]] yang terletak di [[kecamatan]] [[Saradan, Madiun|Saradan]], [[Kabupaten Madiun|Madiun]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Klumutan berbatasan langsung dengan beberapa desa, antara lain sambirejo, sumbersari, sukorejo dan sidorejo. Dan salah satu desa yang paling dekat dengan kota kecamatan, memiliki batas wilayah: sebelah utara berbatasan dengan Desa Tulung, sebelah selatan berbatasan dengan desa Sidorejo, sebelah timur berbatasan dengan Desa Pajaran dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Sumbersari dan desa Sukorejo. Luas wilayah Desa Klumutan 452,75 &nbsp;km<sup>2</sup>.Desa klumutan sebagian besar terdiri dari pemukiman penduduk, paling luas kawasan persawahan, perternakan, perkebunan, pasar dan hutan.
 
== '''SEJARAH DESA KLUMUTAN''' ==
 
== '''SEJARAH DESA KLUMUTAN''' ==
''Babat Desa Klumutan''
 
Baris 25 ⟶ 24:
Di dalam sekelompok orang itu ada salah satu orang yang di anggap punya keahlian lebih atau kesaktian di mana banyak orang yang belajar ilmu kepadanya atau merguru dalam bahasa Jawa, kemudian tempat itu di beri nama perguruan atau merguru yang sekarang bernama dukuh Megurun.
 
Setelah perkembangan jamanzaman beberapa blok lahan tersebut di jadikan menjadi satu wilayah dan kemudian penyatuan tersebut di beri nama lumutan yang mengambil dari karakteristik lahan selama pembukaan lahan di temukan banyak lahan yang di tumbuhi lumut khususnya daerah hamparan sungai yang sampai sekarang wilayah tersebut di beri nama Klumutan.
 
''Dukuh Pranti''
Baris 44 ⟶ 43:
''Dukuh Bruwok''
 
Pembukaan lahan di wilayah Bruwok ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan penduduk pada masa itu. Bruwok ini merupakan wilayah bagian Selatan sungai .Bruwok ini sendiri dinamai oleh Mbah Tumpak yang merupakan salah satu warga di wilayah tersebut pada saat itu. Beliau adalah seseorang yang suka nginang, saat melakukan kegiatan tersebut membutuhkan tembakau. Pada saat itu tembakaunya hilang atau tertinggal entah dimana. Kemudian suatu hari beliau menemukan daun tersebut diatas sebuah batu besar yang bernama batu Gilang. Pada saat ditemukan daun tembakau yang dicari oleh Mbah Tumpak sudah dalam keadaan retak-retak hampir hancur dan dalam bahasa Jawa bentuknya nampaktampak seperti “rewok-rewok” akhirnya daerah tempat sekitar tempat batu tersebut dinamakan Bruwok, yang sekarang dikenal dengan Dukuh Bruwok.
 
Sesuai dengan nama awalnya dukuh bruwok daerah ini sangat cocok untuk bertani di karenakan daerah ini sangat dekat dengan aliran air sungai.Masyarakat bertumpu pada kehidupan bercocok tanam dan usaha di mana usaha yang di geluti adalah usaha yang berbasis pada lauk pauk khususnya usaha di bidang pengelolaan tempe dan tahu.
Baris 67 ⟶ 66:
Jumlah keluarga yang memiliki tanah perkebunan sebanyak 2148 keluarga. Komoditas utama perkebunan warga adalah pisang, jagung dan singkong
'''Pengelolaan sampah limbah'''
Jenis sampah di desa klumutan yakni organic, non organic , limbah industry (tahu). Warga desa klumuta melakukan olahan sampah selama ini dengan cara organi, dibakar, non organik (plastic) dengan dijual dan dibakar sedangkan ampas tahu digunakan untuk pakan ternak.
'''Sumber Daya Air.'''
Sumber air bersih yang dimanfaatkan oleh penduduk desa klumutan adalah 3 unit mata air yang dimanfaatkan oleh 2399 KK, dan 2080 unit sumur gali yang dimanfaatkan oleh 2080 KK. Fungsi sungai bagi warga desa klumutan sebagai irigasi pengairan sawah, buang air. Sedangkan jumlah sungai yang terdapat di desa Klumutan berjumlah 2 buah dengan kondisi sebagai berikut :
 
# Dangkal.
Baris 87 ⟶ 86:
Masyarakat Desa Klumutan kebanyakan memeluk agama Islam dan sebagian kecil memeluk agama Kristen, namun dalam hal tersebut dan sebagian masyarakat yang masih melakukan tradisi adat istiadat setempat yakni bersih-bersih desa satu tahun sekali yang biasa disebut nyadran (bersih desa yang dilaksanakan satu tahun sekali), slametan, wayangan, gambyong (tradisi turun temurun desa).
'''Sarana dan Prasarana'''
Sarana dan Prasarana didesa ini meliputi berbagai aspek yakni aspek pemerintahan, Pendidikan dan kesehatan. Untuk aspek pemerintah desa ini memliki balai desa yang terletak di Desa Klumutan yang digunakan sebagai Gedung serbaguna dan juga terdapat fasilitas olah ragaolahraga berupa lapangan voli dan lapangan sepak bola. Terdapat fasilitas kesehatan atau yang biasa disebut dengan polindes. Untuk aspek Pendidikan terdapat sekolahan antara lain paud, TK, dan sekolah dasar. Dari aspek spiritual terdapat fasilitas musholla dan masjid yang dijadikan sebagai tempat pembelajaran qur’an.
Dalam bidang kesehatan desa ini hanya memiliki 1 unit polindes (pondok bersalin desa) yang terletak di dusun Sumberan. Sedangkan pada bidang Pendidikan, desa ini memiliki 5 unit sekolah dasar, 2 unit TK dan didesa ini didirikan Gedung PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang berjumlah 2 sekolahan.
'''Tata Pemerintahan'''
Desa Klumutan merupakan Kota yaitu desa yang terdekat dengan kecamatan Saradan Desa Klumutan dikepalai oleh Kepala Desa yang dibantu oleh Sekretaris Desa, Kepala Urusan (KAUR) Pemerintah, KAUR Pembangunan, KAUR Ekonomi pembangunan, KAUR Kesejahteraan Rakyat, KAUR Umum, dan KAUR Keuangan, Kepala Dusun, Kasiat Linmas, Kepala Desa Klumutan dalam pelaksanaannya bertugas membina 6 RW, 39 RT dan DKM: Selain perangkat desa, terdapat pula lembaga lainnya yaitu BPD (Badan Permusyawaratan Desa) sebagai farlemenya Desa, LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat), PKK, Karang Taruna, Desa Klumutan terdiri dari 6 dusun antara lain sumberan, bangkle, bruwok, megurun, pranti dan J. sambi.
 
 
 
 
{{Saradan, Madiun}}
 
{{Authority control}}
{{kelurahan-stub}}