Tajwid: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(59 revisi perantara oleh 37 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Quran}}
[[Berkas:Quran-Mus'haf Al Tajweed.jpg|jmpl|230px|middle|''Mus'haf Al Tajwid'', alAl-QuranQur'an dengan huruf yang diwarnai sesuai hukum tajwid.]]
'''Tajwīd'''Dalam (تجويد) secararumpun [[harfiah]]Ilmu bermaknaAl-Qur'an|ilmu-ilmu melakukan sesuatu dengan elok dan indah atau bagus dan membaguskan,<ref>[http://khazanahtajwid.blogspot.com/2008/10/pengertianAl-tajwid.html Khazanah tajwidQur'an]</ref>], '''tajwid berasal dari kata ''Jawwada'' ({{resizelang-ar|150%تجويد|(جوّد-يجوّد-تجويدا)translit=tajwīd}}) dalam [[bahasa Arab]]. Dalamadalah ilmu [[Qiraah]],tentang tajwidtata berarticara mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Jadi ilmuIlmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci [[alAl-QuranQur'an]] maupun bukan.
Adapun masalah-masalah yang dikemukakan dalam ilmu ini adalah ''makharijul huruf'' (tempat keluar-masuk huruf) ,<ref>[{{Cite web |url=http://www.lembarislam.com/makhorijul-huruf-arab-hijaiyyah/ |title=Makhorijul Huruf Arab Hijaiyyah] |access-date=2012-07-20 |archive-date=2012-07-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120724010339/http://www.lembarislam.com/makhorijul-huruf-arab-hijaiyyah/ |dead-url=yes }}</ref>, ''shifatul huruf'' (cara pengucapan huruf), ''ahkamul huruf'' (hubungan antar huruf), ''ahkamul maddi wal qasr'' (panjang dan pendek ucapan), ''ahkamul waqaf wal ibtida’'' (memulai dan menghentikan bacaan), dan ''al-Khat al-Utsmani''.
Pengertian lain dari ilmu tajwid ialah menyampaikan dengan sebaik-baiknya dan sempurna dari tiap-tiap bacaan ayat [[alAl-QuranQur'an]]. Para ulama menyatakan bahwa hukum bagi mempelajari tajwid itu adalah [[fardhufardu kifayah]] tetapi mengamalkan tajwid ketika membaca alAl-QuranQur'an adalah [[fardhufardu ain]] atau wajib kepada lelaki dan perempuan yang [[mukallafmukalaf]] atau dewasa.
 
== Definisi ==
Adapun masalah-masalah yang dikemukakan dalam ilmu ini adalah ''makharijul huruf'' (tempat keluar-masuk huruf) <ref>[http://www.lembarislam.com/makhorijul-huruf-arab-hijaiyyah/ Makhorijul Huruf Arab Hijaiyyah]</ref>, ''shifatul huruf'' (cara pengucapan huruf), ''ahkamul huruf'' (hubungan antar huruf), ''ahkamul maddi wal qasr'' (panjang dan pendek ucapan), ''ahkamul waqaf wal ibtida’'' (memulai dan menghentikan bacaan) dan ''al-Khat al-Utsmani''.
Tajwid secara [[harfiah]] bermakna melakukan sesuatu dengan elok dan indah atau bagus dan membaguskan,<ref>[http://khazanahtajwid.blogspot.com/2008/10/pengertian-tajwid.html Khazanah tajwid]</ref> tajwid berasal dari kata ''jawwada'' ({{lang|ar|جوّد-يجوّد-تجويدا}}) dalam [[bahasa Arab]].
 
Pengertian lain dari ilmu tajwid ialah menyampaikan dengan sebaik-baiknya dan sempurna dari tiap-tiap bacaan ayat [[al-Quran]]. Para ulama menyatakan bahwa hukum bagi mempelajari tajwid itu adalah [[fardhu kifayah]] tetapi mengamalkan tajwid ketika membaca al-Quran adalah [[fardhu ain]] atau wajib kepada lelaki dan perempuan yang [[mukallaf]] atau dewasa.
 
== Dalil tentang tajwid ==
Adapun dalil dalil yang mewajibkan membaca alAl-QuranQur'an dengan tajwid antara lain:
# ada pun dalil yang pertama di ambildiambil dari alAl-QuranQur'an. Allah swt berfirman yang artinya “Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan/tartil (bertajwid)” [QS:Al-Muzzammil (73): 4]. Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad untuk membaca alAl-QuranQur'an yang diturunkan kepadanya dengan [[tartil]], yaitu memperindah pengucapan setiap huruf-hurufnya (bertajwid).
# yang kedua dalil as sunah ( hadist hadis). Dalam haditshadis yang diriwayatkan dari [[Ummu Salamah]] r.a. (istri Nabi SAWS.A.W.), ketika dia ditanya tentang bagaiman bacaan dan salat Rasulullah SAWS.A.W., maka dia menjawab: ”Ketahuilah“Ketahuilah bahwa Baginda sS.aA.wW. salat kemudian tidur yang lamanya sama seperti ketika dia salat tadi, kemudian Baginda kembali salat yang lamanya sama seperti ketika dia tidur tadi, kemudian tidur lagi yang lamanya sama seperti ketika dia salat tadi hingga menjelang shubuh. Kemudian dia (Ummu Salamah) mencontohkan cara bacaan Rasulullah sS.aA.wW. dengan menunjukkan (satu) bacaan yang menjelaskan (ucapan) huruf-hurufnya satu persatu.” (HaditsHadis 2847 Jamik At-Tirmizi).
# yang ketiga adalah dalil ijma ulama. adalah telahTelah sepakat para ulama dari zaman rasulullahRasulullah sampai zaman sekarang, bahwa membaca alqur’anAl-Qur'an dengan bertajwid adalah sesuatu yang fardhufardu dan wajib.
 
== Hukum taawuz dan [[basmalah]] ==
Isti'azahIstiazah atau taawuz (تعوذ) adalah lafaz: "''A'uzubillahi minasy syaitaanir rajiim''" ('''ﺍﻋﻮﺬ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻣﻦ الشيطان ﺍﻟﺮﺟﻴﻢ''').
 
manakalaManakala [[basmalah]] adalah lafaz: "''Bismillahir rahmaanir rahiim''" ('''ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮﺤﻤﻦ ﺍﻟﺮﺤﻴﻢ''').
 
Terdapat empat cara membaca iati'azahistiazah, basmalah, dan [[surat]]:
 
# memutuskan isti'azahistiazah (berhenti) kemudian baru membaca basmalah,
# menyambungkan basmalah dengan surah tanpa berhenti,
# membaca isti'azahistiazah dan basmalah terus-menerus tanpa henti,
# membaca isti'azahistiazah, basmalah, dan awal surat terus-menerus tanpa berhenti.
 
Terdapat empat cara membaca basmalah di antara dua surat. Tiga daripadanya adalah harus dan satu lagi adalah tidak harus. Yang harus adalah:
Baris 34 ⟶ 37:
 
# menghubungkan akhir surat dengan basmalah lalu berhenti. Kemudian, barulah membaca surat yang seterusnya tanpa basmalah. Walau bagaimanapun, tidak harus membaca demikian karena ditakuti bahwa ada yang menganggap basmalah adalah salah satu ayat daripada surat yang sebelumnya.
 
== Hukum nun mati dan tanwin ikhfa
==
{{main|Hukum nun mati dan tanwin}}
 
== Hukum mim mati ==
{{main|Hukum mim mati}}.
 
Hukum mim mati adalah salah satu tajwid yang terdapat dalam Al-Qur'an. Hukum ini berlaku jika mim mati bertemu huruf-huruf tertentu.
 
== Hukum mim dan nun [[tasydid]] ==
Hukum mim dan nun [[tasydid]] juga disebut sebagai ''wajibal ghunnah'' ('''ﻭﺍﺟﺐ ﺍﻟﻐﻨﻪ''') yang bermakna bahwa pembaca wajib untuk mendengungkan bacaan. Maka jelaslah yang bacaan bagi kedua-duanya adalah didengungkan. Hukum ini berlaku bagi setiap huruf mim dan nun yang memiliki tanda syadda atau bertasydid ('''ﻡّ''' dan '''نّ''').
 
Contoh: '''ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺠِﻨﱠﺔ ﻭَﺍﻟﻨﱠﺎﺱِ'''
 
== Hukum alif lam ma'rifahmakrifah ==
{{main|Alif Lam}}
Alif lam ma'rifahmakrifah adalah dua huruf yang ditambah pada pangkal/awal dari kata yang bermakna ''nama'' atau ''isim'' . Terdapat dua jenis alif lam ma'rifahmakrifah yaitu ''qamariahkamariah'' dan ''syamsiah''.
 
'''Alif lam qamariahkamariah''' ialah lam yang diikuti oleh 14 huruf hijaiah, seperti: alif/[[hamzah]] ('''ء'''), ba' ('''ب'''), jim ('''ج'''), ha' ('''ح'''), kha' ('''خ'''), 'ain ('''ع'''), ghain ('''غ'''), fa' ('''ف'''), qaf ('''ق'''), kaf ('''ك'''), mim ('''م'''), wau ('''و'''), ha' ('''ﮬ'''), dan ya' ('''ي'''). Hukum alif lam qamariahkamariah diambil dari bahasa arabArab yaitu ''al-qamar'' ('''ﺍﻟﻘﻤﺮ''') yang artinya adalah bulan. Maka dari itu, cara membaca alif lam ini adalah dibacakan secara jelas tanpa meleburkan bacaannya.
 
'''Alif lam syamsiah''' ialah lam yang diikuti oleh 14 huruf hijaiah seperti: ta' ('''ت'''), tha' ('''ث'''), dal ('''د'''), dzal ('''ذ'''), ra' ('''ر'''), zai ('''ز'''), sin ('''س'''), syin ('''ش'''), sod ('''ص'''), dhod ('''ض'''), tho ('''ط'''), zho ('''ظ'''), lam ('''ل'''), dan nun ('''ن'''). Nama ''asy-syamsiah'' diambil dari bahasa Arab ('''ﺍﻟﺸﻤﺴﻴﻪ''') yang artinya adalah matahari. Maka dari itu, cara membaca alif lam ini tidak dibacakan melainkan dileburkan kepada huruf setelahnya.
 
=== Lihat pula ===
*{{see [[also|Huruf syamsiah dan qamariah]]kamariah}}
 
== Hukum idgham ==
Baris 61 ⟶ 62:
'''Idgham''' ('''ﺇﺩﻏﺎﻡ''') adalah berpadu atau bercampur antara dua huruf atau memasukkan satu huruf ke dalam huruf yang lain. Maka dari itu, bacaan idgham harus dilafazkan dengan cara meleburkan suatu huruf kepada huruf setelahnya. Terdapat tiga jenis idgham:
 
# '''Idgham mutamathilain''' ('''ﺇﺩﻏﺎﻡ ﻣﺘﻤﺎﺛﻠﻴﻦ''' - yang serupa) ialah pertemuan antara dua huruf yang sama sifat dan makhrajnya (tempat keluarnya) dal bertemu dal dan sebagainya. Hukum adalah wajib diidghamkan. Contoh: '''ﻗَﺪ ﺩَﺨَﻠُﻮاْ'''.
# '''Idgham mutaqaribain''' ('''ﺇﺩﻏﺎﻡ ﻣﺘﻘﺎﺭﺑﻴﻦ''' - yang hampir) ialah pertemuan dua huruf yang sifat dan makhrajnya hampir sama, seperti ba' bertemu mim, qaf bertemu kaf dan tha' bertemu dzal. Contoh: '''ﻧَﺨْﻠُﻘڪُﻢْ'''
# '''Idgham mutajanisain''' ('''ﺇﺩﻏﺎﻡ ﻣﺘﺠﺎﻧﺴﻴﻦ''' - yang sejenis) ialah pertemuan antara dua huruf yang sama makhrajnya tetapi tidak sama sifatnya seperti ta' dan tha, lam dan ra' serta dzal dan zha. Contoh: '''ﻗُﻞ ﺭَﺏﱢ'''
Baris 69 ⟶ 70:
'''Mad''' berarti melanjutkan atau melebihkan. Dari segi istilah ulama tajwid dan ahli bacaan, mad bermakna memanjangkan suara dengan lanjutan menurut kedudukan salah satu dari huruf mad. Terdapat dua bagian mad, yaitu mad asli dan mad far'i. Terdapat tiga huruf mad yaitu alif, wau, dan ya' dan huruf tersebut haruslah berbaris mati atau saktah. Panjang pendeknya bacaan mad diukur dengan menggunakan harakat.
 
''Lihat{{see juga: [[also|Hukum mad]], [[|Harakat]]''.}}
 
== Hukum ra' ==
 
Hukum ra' adalah hukum bagaimana membunyikan huruf ra' dalam bacaan. Terdapat tiga cara yaitu kasar atau tebal, halus atau tipis, atau harus dikasarkan dan ditipiskan.
 
Bacaan ra' harus dikasarkanditebalkan (tafkhim) apabila:
* Setiap ra' yang berharakat atas atau [[fathah]].
:Contoh: '''ﺭَﺑﱢﻨَﺎ'''
* Setiap ra' yang berbaris mati atau berharakat sukun dan huruf sebelumnya berbaris atas atau fathah.
:Contoh: '''ﻭَﺍﻻَﺭْﺽ'''
* Ra' berbaris mati yang huruf sebelumnya berbaris bawah atau kasrah yang bukan asli.
:Contoh: '''لِمَنِ ٱرْتَضَىٰ، ٱﺭْﺟِﻌُﻮْﺍ'''
* Ra' berbaris mati dan sebelumnya huruf yang berbaris bawah atau kasrah tetapi ra' tadi berjumpa dengan huruf isti'la'.
:Contoh: '''ﻣِﺮْﺻَﺎﺪ'''
 
Bacaan ra' yang ditipiskan (tarqiq) adalah apabila:
* Setiap ra' yang berbaris bawah atau kasrah.
:Contoh: '''ﺭِﺟَﺎﻝٌ'''
* Setiap ra' yang sebelumnya terdapat mad ''lain''.
:Contoh: '''ﺧَﻴْﺮٌ'''
* Ra' mati yang sebelumnya juga huruf berbaris bawah atau kasrah tetapi tidak berjumpa dengan huruf isti'la'.
:Contoh: '''ﻓِﺮْﻋَﻮﻦَ'''
 
Bacaan ra' yang harus dikasarkanditebalkan (tafkhim) dan ditipiskan (tarqiq) adalah apabila setiap ra' yang berbaris mati yang huruf sebelumnya berbaris bawah dan kemudian berjumpa dengan salah satu huruf isti'la'.
:Contoh: '''ﻓِﺮْﻕ'''
 
** '''Isti'la'''' ('''ﺍﺳﺘﻌﻼ ﺀ'''): terdapat tujuh huruf yaitu kha ('''خ'''), ghain ('''غ'''), shad ('''ص'''), dhad ('''ض'''), tha ('''ط'''), qaf ('''ق'''), dan zha ('''ظ''').
 
== QalqalahKalkalah ==
{{main|kalkalah}}
 
'''QalqalahKalkalah''' ('''ﻗﻠﻘﻠﻪ''') adalah bacaan pada huruf-huruf qalqalahkalkalah dengan bunyi seakan-akan berdetik atau memantul. Huruf qalqalahkalkalah ada lima yaitu qaf ('''ق'''), tha ('''ط'''), ba' ('''ب'''), jim ('''ج'''), dan dal ('''د'''). QalqalahKalkalah terbagi menjadi dua jenis:
 
* QalqalahKalkalah kecil yaitu apabila salah satu daripada huruf qalqalahkalkalah itu berbaris mati dan baris matinya adalah asli karena harakat sukun dan bukan karena ''waqaf''wakaf.
:Contoh: '''ﻴَﻄْﻤَﻌُﻮﻥَ''', '''ﻴَﺪْﻋُﻮﻥَ'''
* QalqalahKalkalah besar yaitu apabila salah satu daripada huruf qalqalahkalkalah itu dimatikan karena waqafwakaf atau berhenti. Dalam keadaan ini, qalqalahkalkalah dilakukan apabila bacaan diwaqafkandiwakafkan tetapi tidak diqalqalahkandikalkalahkan apabila bacaan diteruskan.
:Contoh: '''ٱﻟْﻔَﻟَﻖِ''', '''ﻋَﻟَﻖٍ'''
 
Baris 114:
{{Main|Sifat huruf}}
 
== Waqaf (وقف)Wakaf ==
 
{{main|Wakaf (tajwid)}}
 
WaqafWakaf dari sudut bahasa ialah berhenti atau menahan, manakala dari sudut istilah tajwid ialah menghentikan bacaan sejenak dengan memutuskan suara di akhir perkataan untuk bernapas dengan niat ingin menyambungkan kembali bacaan. Terdapat empat jenis waqafwakaf yaitu:
 
* '''ﺗﺂﻡّ''' (taammtāmm) - waqafwakaf sempurna - yaitu mewaqafkanmewakafkan atau memberhentikan pada suatu bacaan yang dibaca secara sempurna, tidak memutuskan di tengah-tengah ayat atau bacaan, dan tidak memengaruhi arti dan makna dari bacaan karena tidak memiliki kaitan dengan bacaan atau ayat yang sebelumnya maupun yang sesudahnya;
* '''ﻛﺎﻒ''' (kaafkāf) - waqafwakaf memadai - yaitu mewaqafkanmewakafkan atau memberhentikan pada suatu bacaan secara sempurna, tidak memutuskan di tengah-tengah ayat atau bacaan, namuntetapi ayat tersebut masih berkaitan makna dan arti dari ayat sesudahnya;
* '''ﺣﺴﻦ''' (Hasan) - waqafwakaf baik - yaitu mewaqafkanmewakafkan bacaan atau ayat tanpa memengaruhi makna atau arti, namuntetapi bacaan tersebut masih berkaitan dengan bacaan sesudahnya;
* '''ﻗﺒﻴﺢ''' (QabiihQabīh) - waqafwakaf buruk - yaitu mewaqafkanmewakafkan atau memberhentikan bacaan secara tidak sempurna atau memberhentikan bacaan di tengah-tengah ayat, wakaf ini harus dihindari karena bacaan yang diwaqafkandiwakafkan masih berkaitan lafaz dan maknanya dengan bacaan yang lain.
 
=== Tanda-tanda waqafwakaf ===
# Tanda mim ( '''<sup>مـ</sup>''' ) disebut juga dengan WaqafWakaf Lazim., yaitu berhenti di akhir kalimat sempurna. Wakaf Lazim disebut juga Wakaf Taamm (sempurna) karena wakaf terjadi setelah kalimat sempurna dan tidak ada kaitan lagi dengan kalimat sesudahnya. Tanda mim ( '''<sup>م</sup>''' ), memiliki kemiripan dengan tanda tajwid ''iqlab'', namuntetapi sangat jauh berbeda dengan fungsi dan maksudnya;
# tanda thoṭa ( '''<sup>ﻁ</sup>''' ) adalah tanda WaqafWakaf Mutlaq dan '''haruslah berhenti'''.
# tanda jim ( '''<sup>ﺝ</sup>''' ) adalah WaqafWakaf Jaiz. '''Lebih baik berhenti''' seketika di sini walaupun diperbolehkan juga untuk tidak berhenti.
# tanda zhaẓa ( '''<sup>ﻇ</sup>''' ) bermaksud lebih baik '''tidak berhenti''';
# tanda sad ( '''<sup>ﺹ</sup>''' ) disebut juga dengan WaqafWakaf Murakhkhas, menunjukkan bahwa lebih baik untuk '''tidak berhenti''' namun diperbolehkan berhenti saat darurat tanpa mengubah makna. Perbedaan antara hukum tanda zha dan sad adalah pada fungsinya, dalam kata lain lebih diperbolehkan berhenti pada waqafwakaf sad;
# tanda sadṣad-lam-ya' ( '''<sup>ﺻﻠﮯ</sup>''' ) merupakanadalah singkatan dari "''Al-washlwaṣl AwlaaAwlā''" yang bermakna "[[wasal]] atau meneruskan bacaan adalah lebih baik", maka dari itu '''meneruskan''' bacaan tanpa mewaqafkannyamewakafkannya adalah lebih baik;
# tanda qaf ( '''<sup>ﻕ</sup>''' ) merupakanadalah singkatan dari "''QiilaQīla alayhil waqf''" yang bermakna "telah dinyatakan boleh berhenti pada wakaf sebelumnya", maka dari itu '''lebih baik meneruskan''' bacaan walaupun boleh diwaqafkandiwakafkan;
# tanda sad-lam ( '''<sup>ﺼﻞ</sup>''' ) merupakanadalah singkatan dari "''Qad yuushaluyūṣalu''" yang bermakna "''kadang kala boleh di[[wasal]]kan''", maka dari itu '''lebih baik berhenti''' walau kadang kala boleh di[[wasal]]kan;
# tanda Qif ( '''<sup>ﻗﻴﻒ</sup>''' ) bermaksud '''berhenti!''' yakni lebih diutamakan untuk berhenti. Tanda tersebut biasanya muncul pada kalimat yang biasanya pembaca akan meneruskannya tanpa berhenti;
# tanda sin ( '''<sup>س</sup>''' ) atau tanda Saktah ( '''<sup>ﺳﮑﺘﻪ</sup>''' ) menandakan '''berhenti seketika tanpa mengambil napas'''. Dengan kata lain, pembaca haruslah berhenti seketika tanpa mengambil napas baru untuk meneruskan bacaan;
# tanda Waqfah ( '''<sup>ﻭﻗﻔﻪ</sup>''' ) bermaksud sama seperti waqafwakaf saktah ( '''<sup>ﺳﮑﺘﻪ</sup>''' ), namuntetapi harus '''berhenti lebih lama tanpa mengambil napas''';
# tanda Laalam alif ( '''<sup>ﻻ</sup>''' ) bermaksud "'''Jangan berhenti!'''". Tanda ini muncul kadang-kala pada penghujung mahupun pertengahan ayat. Jika ia muncul di pertengahan ayat, maka tidak dibenarkan untuk berhenti dan jika berada di penghujung ayat, pembaca tersebut boleh berhenti atau tidak;
# tanda kaf ( '''<sup>ﻙ</sup>''' ) merupakanadalah singkatan dari "''Kadzaalikkażālik''" yang bermakna "serupa". Dengan kata lain, makna dari waqafwakaf ini serupa dengan waqafwakaf yang sebelumnya muncul;
# tanda bertitik tiga ( '''.<sup>.</sup>. .<sup>.</sup>.''') yang disebut sebagai WaqafWakaf Muraqabah atau WaqafWakaf Ta'anuq (Terikat). WaqafWakaf ini akan muncul sebanyak dua kali di mana-mana saja dan cara membacanya adalah '''harus berhenti di salah satu tanda''' tersebut. Jika sudah berhenti pada tanda pertama, tidak perlu berhenti pada tanda kedua dan sebaliknya.
 
== Lihat pula ==
Baris 149 ⟶ 148:
* [[Wasal]]
* [[Harakat]]
* [[Huruf syamsiah dan qamariahkamariah]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
"Makhorijul Huruf Arab Hijaiyyah". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-24. Diakses tanggal 2012-07-20.
 
[[Kategori:Tajwid| ]]
[[Kategori:Al-Qur'an]]
[[Kategori:Islam]]
[[Kategori:Arab]]
[[Kategori:Abjad Arab]]