Kroya, Cilacap: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(34 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Tempat lain|Kroya}}
[[Berkas:Lapangan Tugu Kroya.JPG|jmpl|306x306px|Alun-alun Tugu Kroya, sebagai pusat Kecamata Kroya.]]
{{kecamatan
'''Kroya (aksara jawa: ꦏꦿꦺꦴꦪ)''' adalah sebuah kecamatan di wilayah kabupaten Cilacap, [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Masyarakat Kroya mayoritas menggunakan [[Bahasa Jawa Sumpiuh|Bahasa Jawa]]Banyumasan dan Bahasa Jawa Surakarta. Kecamatan ini merupakan kecamatan berkembang dan menjadi pusat perdagangan di wilayah timur Cilacap. Kroya juga dikenal sebagai jalur pertemuan antara jalur KA dari arah Bandung-Tasikmalaya dengan jalur KA dari Cirebon (Kejaksan)-Purwokerto menuju antara dari Yogyakarta, Madiun dan Surabaya.
|nama=Kroya
|dati2=Kabupaten
|nama dati2=Cilacap
|luas=61,68 km²
|penduduk=117,277
|kelurahan=17
|nama camat=
|kepadatan=- jiwa/km²
|provinsi=Jawa Tengah
|area_total_km2=61,68|elevation_m=10}}
 
[[Berkas:Lapangan Tugu Kroya.JPG|jmpl|306x306px|Alun-alun Tugu Kroya, sebagai pusat Kecamatan Kroya.]]
Hal ini mengakibatkan Stasiun Kroya memiliki tingkat lalu lintas terpadat di Daerah Operasi 5 Purwokerto, dan untuk mengakomodasinya, emplasemen stasiun ini dibuat sepanjang 600 m. Stasiun Kroya diklaim merupakan stasiun terbesar di wilayah Kab. Cilacap. Di sisi lain kecamatan Kroya memiliki sebuah pasar tradisonal yang cukup besar serta berada di tempat yang strategis. Kroya berbatasan langsung dengan wilayah kabupaten Banyumas dan Raditya di sebelah utara, dan timur laut, kemudian berbatasan dengan kecamatan Nusawungu di sebelah timur ,kecamatan Adipala di sebelah barat dan kecamatan binangun di sebelah selatan.
 
'''Kroya''' ([[Hanacaraka]]: {{jav|ꦏꦿꦺꦴꦪ}}) adalah sebuah kecamatan di wilayah kabupaten [[Cilacap]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Masyarakat Kroya mayoritas menggunakan [[Bahasa Jawa Banyumasan]] dan sebagian [[Bahasa Jawa Surakarta|Bahasa Jawa Surakarta.]]Kecamatan ini merupakan kecamatan berkembang dan menjadi pusat perdagangan di wilayah timur Cilacap. Kroya juga dikenal dengan stasiunnya yang menjadi jalur pertemuan antara lintas selatan dan lintas tengah Jawa.
Batas kewilayahan kecamatan Kroya terlihat dari arah barat (cilacap,adipala) tepatnya berada di wilayah desa pekuncen, sedangkan batas kecamatan di wilayah timur (kebumen,Nusawungu) berada di perempatan desa pucung kidul.
 
Hal ini mengakibatkan [[Stasiun Kroya]] memiliki tingkat lalu lintas terpadat di [[Daerah Operasi V Purwokerto]], dan untuk mengakomodasinya, emplasemen stasiun ini dibuat sepanjang 900 m. [[Stasiun Kroya]] diklaim merupakan stasiun terbesar di wilayah [[Kabupaten Cilacap]]. Di sisi lain kecamatan Kroya memiliki sebuah pasar tradisonal yang cukup besar serta berada di tempat yang strategis. Kroya berbatasan langsung dengan wilayah [[Kabupaten Banyumas]] sebelah utara, dan timur laut, kemudian berbatasan dengan [[Nusawungu, Cilacap|Kecamatan Nusawungu]] di sebelah timur, [[Adipala, Cilacap|Kecamatan Adipala]] dan [[Maos, Cilacap|Maos]], di sebelah barat dan [[Binangun, Cilacap|Kecamatan Binangun]] di sebelah selatan.
Nama kecamatan ini mirip dg di daerah Indramayu, Jawa Barat yaitu Kroya.
 
Batas kewilayahan kecamatan Kroya terlihat dari arah barat tepatnya berada di wilayah [[Sikampuh, Kroya, Cilacap|Desa Sikampuh]], sedangkan batas kecamatan di wilayah timur berada di [[Mergawati, Kroya, Cilacap|Desa Mergawati]].
Nama kecamatan ini mirip dengan nama kecamatan di [[Indramayu, Indramayu|Indramayu]], [[Jawa Barat]] yaitu [[Kroya, Indramayu|Kroya]].
 
== Batas Wilayah ==
 
Utara : [[Kabupaten Banyumas]]
 
Timur : [[Nusawungu, Cilacap|Nusawungu]]
 
Barat : [[Adipala, Cilacap|Adipala]], [[Maos, Cilacap|Maos]], [[Sampang, Cilacap|Sampang]]
 
Selatan :
[[Maos, Cilacap|Binangun]]
 
== Sejarah ==
Sejarah berdirinya Kecamatan Kroya tidak lepas dari sejarah terbentuknya wilayah karisidenan Banyumas.Kecamatan Kroya awal mulanya adalah daerah desa kecil pada masa kadipaten Wirasaba. Kemudian setelah perang Diponegoro usai secara politis seluruh daerah Banyumas atau Mancanegara Kulon menjadi milik pemerintah Belanda dan Kecamatan Kroya termasuktermas hiuk di dalamnya. Hal ini terbukti karena pada tanggal 20 September 1830, seorang pegawai pemerintah Hindia Belanda bernama Hallewijn memberikan laporan umum hasil kerjanya kepada pihak Komisaris Kerajaan yaitu Jenderal De Kock yang berada di Sokaraja. Laporan tersebut berhubungan dengan luasnya cakupan wilayah karisidenan Banyumasan yang hendak dibentuk dimana meliputi daerah Kebumen, Banjar (Banjarnegara), Panjer (Kebumen) , Ayah, Prabalingga (Purbalingga), Banyumas, Kroya, Sumpiuh, Adireja, Karanganyar (Kebumen), Patikraja, Purwakerta (Purwokerto), Ajibarang, dan berbagai daerah lain. Dengan dibentuknya wilayah karisidenan,tahun 1843 akhirnya pemerintah Belanda mulai membangun akses jalan dari Banyumas ke selatan menerobos gunung Karangrau hingga ke Buntu dan disambung ke selatan lagi sampai Kroya.
 
Mulanya Kecamatan Kroya justru masuk ke wilayah distrik Adireja dan hanya berstatus sebagai kawedanan. Kala itu distrik Adireja mencakup wilayah Adipala, kroya, Nusawungu, Pantai Ayah, Maos, Kalireja dan sekitarnya. Namun pada akhirnya status Kroya naik menjadi distrik yang membawahi sebagian besar bekas distrik Adireja. Kenaikan status Kroya menjadi distrik karena wilayah ini lebih cepat berkembang, akses lebih dekat dari pusat karisidenan, dan terdapat jalur rel kereta api startegis yang menghubungkan jalur dari Cirebon, Purwokerto dari utara dan Bandung, Cilacap dari selatan.
Baris 21 ⟶ 45:
Kondisi kerukunan umat beragama di Kecamatan Kroya terbina dengan baik, dimana para tokoh agama senantiasa menjalin silaturahmi dalam rangka meningkatkan peran serta dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan antar umat beragama.
Jumlah penduduk di Kecamatan Kroya menurut agama yang dianut, terdiri dari ;
Islam : 136.663 jiwa,
Katholik : 617 jiwa,
Protestan : 1913 jiwa,
Hindu : 56 jiwa,
Budha : 418 jiwa.
Dengan luas wilayah 58 KM2, dan jumlah penduduk 139.667 jiwa (2013), kepadatan penduduk di Kecamatan Kroya mencapai 2.019 jiwa /KM2.
 
Sedangkan jumlah tempat peribadatan adalah:
Masjid : 144 buah,
Mushola/langgar : 262 buah,
Gereja katholik : 12 buah,
Gereja protestan : 23 buah,
Vihara : 7 buah.
 
Mayoritas penduduk Kecamatan Kroya adalah suku Jawa Banyumasan menggunakan bahasa Ngapak. Ada banyak suku pendatang seperti dari Sunda, Madura, Minang, Batak, Manado dan lain-lain. Di kelurahan Kroya, Bajing Wetan, Bajing kulon dan Kedawung terdapat etnis Tionghoa yang cukup signifikan di Kecamatan Kroya. Umumnya mereka sudah bermukim selama lebih dari 50 tahun. Orang-orang Tionghoa banyak bergerak sektor perdagangan di jalan Jend. Ahmad Yani, Jalan Jendral Sudirman maupun jalan-jalan utama di Kecamatan Kroya.
Baris 41 ⟶ 65:
== Transportasi ==
[[Berkas:Kroya train station 120401 0298.jpg|jmpl]]
Kondisi sarana dan prasarana transportasi darat di Kecamatan Kroya secara umum cukup memadai meskipun belum sepenuhnya memenuhi tuntunan kebutuhan yang di harapkan. Fasilitas perhubungan di Kecamatan Kroya meliputi 1 buah terminal dan 2 buah stasiun yaitu, stasiun besar[[Stasiun Kroya]] dan stasiun sikampuh{{sta|Sikampuh}}. Jaringan transportasi darat di Kecamatan Kroya tercatat sepanjang 209,9 km. Kondisi ini tentu saja masih memerlukan peningkatan atau pengembangan demi mendukung percepatan pembangunan yang bergerak cepat.
Dilihat dari jenis jalan, maka dapat dirinci sebagai berikut :
a. Jalan Beraspal : 110,10 km
b. Jalan Keras : 58,50 km
c. Jalan Tanah : 62,80 km.
 
Patut disayangkan bahwa ada satu terminal di Kroya yang terletak di wilayah Karangmangu saat ini masih terbengkalai dan tidak gunakan lagi. Hal ingin mengingat letaknya yang cukup jauh dari pusat keramaian. Alhasil yang digunakan sebagai tempat pemberhentian bus adalah halte yang ada di perempatan Pegadaian dan perempatan utama Jalan Jendral Sudirman. Terminal karangmangu hanya ramai ketika terjadi relokasi sementara pedagang pasar kroya di lapangan karangmangu saat dilakukan renovasi pasar sekitar tahun 2001 sampai 2004.
Baris 65 ⟶ 89:
5 Indomart, dan masih banyak lagi
 
Selain itu terdapat juga 1 Bioskop dan beberapa cafe yang tersebar di berbagai tempat.
=== ''' Pendidikan''' ===
Ditinjau dari segi pendidikan, tingkat pendidikan masyarakat Kecamatan Kroya tergolong tinggi. Hal ini karena didukung fasilitas pendidikan yang memadai, yaitu meliputi :
 
=== Pendidikan ===
1. 59 buah SD / MI,
Ditinjau dari segi pendidikan, tingkat pendidikan masyarakat Kecamatan Kroya tergolong tinggi. Hal ini karena didukung fasilitas pendidikan yang memadai, yaitu meliputi:
 
2.* 2159 buah SLTPSD / MTs danMI,
* 21 buah SLTP / MTs dan
 
3.* 9 SLTA, 5 SMK,
* 3 Akademi,
 
* 1 Perguruan tinggi
4. 3 Akademi,
* 7 Pondok Pesantren.
 
5. 1 Perguruan tinggi, dan
 
6. 7 Pondok Pesantren.
 
Beberapa Sekolah yang sangat favorit di Kecamatan Kroya antara lain:
* Untuk tingkat SMA/Sederajat ada SMA N 1 Kroya, SMA N 2 Kroya, SMK Tamtama 1 Kroya, SMK Ma'arif 1 Kroya, SMK YPE Kroya, SMA Plus Al-Hidayah Kroya, SMA Buana 1 Kroya, dan masih banyak lagi.
 
1.* Untuk tingkat SMASMP/Sederajat ada SMASMP N 1 Kroya, SMASMP N 2, SMP KroyaN 3, SMKSMP TamtamaN 1 Kroya6, SMKSMP Ma'arifN 1 Kroya4, SMKSMP YPEN 5 Kroya, SMASMP Plus Al-Hidayah Kroya, SMA Buana 1 Kroya, dan masih banyak lagiyang lainya.
* Beberapa perguruan tinggi di Kecamatan Kroya meliputi;
 
** Akbid Dulang Mas Kroya,Jl Betet Kroya.
2. Untuk tingkat SMP/Sederajat ada SMP N 1, SMP N 2, SMP N 3, SMP N 6, SMP N 4, SMP N 5 Kroya, SMP Plus Al-Hidayah Kroya,dan masih banyak yang lainya.
** Universitas 17 Agustus 1945 Kroya, Jl. Yos Sudarso Kroya.
 
** Stikes Muhamadiyah Kroya, JL, Kroya-mujur km.4, kroya.
3. Beberapa perguruan tinggi di Kecamatan Kroya meliputi;
-** AkbidSTIE DulangSatria MasPurwokerto Kampus Kroya, Jl, Betetjend.sudirman Kroya.
- Universitas 17 Agustus 1945 Kroya, Jl. Yos Sudarso Kroya.
- Stikes Muhamadiyah Kroya, JL, Kroya-mujur km.4, kroya.
- Stie Satria Purwokerto Kampus Kroya, Jl, jend.sudirman Kroya.
 
Pendidikan informal yang ada di Kroya meliputi; LPK Bahasa (24), Komputer (11), Menjahit (6), Sopir/Montir (9), dan lainnya (18).
 
=== '''Kesehatan''' ===
Jumlah Prasarana Kesehatan yang ada di Kecamatan Kroya terdiri dari 3 buah Rumah Sakit, 2 buah Puskesmas, 10 Puskesmas Pembantu, 11 Polindes, dan 108 Posyandu. Konstribusi masyarakat Kecamatan Kroya dalam menunjang PAD Kabupaten Cilacap di sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) cukup besar, dimana pada tahun 2008 total baku ketetapan sebesar Rp. 1.157.550.000,- (satu milyard seratus lima puluh tujuh juta lima ratus lima puluh ribu rupiah) dengan 51.161 lembar SPPT,- telah lunas dibayarkan sesuai ketentuan yang berlaku.
Rumah sakit di Kecamatan Kroya antara lain;
-* RSU Aghisna Medika Kroya, JL.Yos Sudarso, Kroya.
-* KlinikRS Masyithoh, Jl. Jend. Sudirman
-* KlinikRS PKU Muhamadiyah Kroya, JL. Kroya-Mujur km4. Kroya.
 
=== '''Fasilitas''' ===
Di Kecamatan Kroya juga berdiri kantor cabang atau cabang pembantu Bank Nasional seperti : BCA, MANDIRI, BRI, BNI, LIPPO, DANAMON,PUNDI, PERMATA, BANK JATENG, BII beserta ATM sebagai penunjang aktivitas bisnis dan investasi. Sebagian besar berasal dari aktivitas perniagaan pasar, industri jamu, industri sapu, lap, keset, sumpit kayu ekspor, TKI / TKW, transportasi darat, pertanian dan peternakan.
 
==== Industri ====
Cukup menarik bahwa industri Jamu di Kroya lebih terpusat di dua desa yakni Mujur Lor dan Gentasari. Dari usaha industri Jamu inilah banyak menghasilkan pengusaha meski pada akhirnya mereka banyak menginvestasikan hasil keuntungan pada bidang lain. Sementara industri sapu, keset dan lap lebih terpusat di wilayah Pucung Kidul dan Pucung Lor. Pemasaran barang rumah tangga tersebut sering dijumpai pada saat hari pasaran Wage dan Manis. Selain itu ada juga dua industri besar di Kroya yang berada di jalan raya Buntu-Kroya yakni pabrik Sohun (Mie putih) dan pabrik Sumpit. Industri ini banyak membuka lapangan kerja bagi sebagian penduduk Kroya.
 
Seiring perkembangan jamanzaman, kini sudah banyak bermunculan industri baru di Kroya, salah satunya adalah industri bulu mata dan rambut palsu yang berada di wilayah kauman. Sementara desa Bajing Kulon masih memiliki industri tahu dan tempe yang terletak di dekat kuburan umum pesarean. Roda ekonomi juga berputar di alun-alun setelah dibuka secara bebas sejak tahun 2011. Banyak pedagang kaki lima yang mulai menempati sekitar alun-alun seiring ramainya pengunjung terutama pada hari sabtu malam.
 
== Tokoh ==
Baris 113 ⟶ 130:
 
Selain itu ada pula tokoh kelahiran daerah Kroya yaitu Jenderal Soesilo Soedarman (koreksi dalam catatan lain dia lahir di Brebes), Soesilo Soedarman lahir di Desa Nusajati, Maos, Cilacap, pada 10 Nopember
<nowiki> </nowiki>1928, sebagai anak keempat dari 12 bersaudara, putra dari Bapak
Soedarman Wiryosoedarmo dan Ibu Soembijah. Masa kecil Soesilo Soedarman
dilewatkan di Pendopo Wisma Mbah Ageng ini. Ia tinggal bersama kakeknya,
<nowiki> </nowiki>Eyang Bona Wangsawiredja, yang juga menjabat sebagai Penatus Desa
Gentasari ini. Sedang sang ayah, Soedarman Wiryosoedarmo, adalah
Sekretaris (Carik) Desa Gentasari.
Baris 122 ⟶ 139:
Almarhum Soesilo Soedarman pernah menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998) dan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi pada Kabinet Pembangunan V (1988-1993). Soesilo Soedarman juga pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Amerika Serikat yang berkedudukan di Washington DC dari 18 Februari 1986 hingga 11 April 1988.
 
Kecamatan kroya juga Terdapat Ustdadzah Mumpuni Handayekti Di desa [[Gentasari, Kroya, Cilacap|Gentasari]] Beliau adalah Juara AKSI [[Indosiar]] Bersama Dengan
== Gallery Kecamatan Kroya ==
Ulin Nuha asal Desa [[Karangrena, Maos, Cilacap|Desa Karangrena]]
 
Dengan gaya Ngapak nya ceramah nya beliau Juara Aksi [[Indosiar]] Di Tahun 2014 yang lalu
 
[[Berkas:Karnaval_Kroya.jpg|jmpl|Karnaval Kroya]]
[[Berkas:Budaya_ebeg_di_belakang_pasar_Kroya,_Bajing_Wetan.jpg|jmpl|Ebeg atau kuda lumping]]
Baris 128 ⟶ 149:
== Desa/kelurahan ==
Ada 17 desa di Kecamatan Kroya,yaitu:
{{col-css3-begin|2}}
 
# [[Ayamalas, Kroya, Cilacap|Ayamalas]]
- Desa Bajing
# [[Bajing, Kroya, Cilacap|Bajing]]
 
-# Desa[[Bajing Kulon, Kroya, Cilacap|Bajing Kulon]]
# [[Buntu, Kroya, Cilacap|Buntu]]
 
# [[Gentasari, Kroya, Cilacap|Gentasari]]
- Desa Kedawung
# [[Karangmangu, Kroya, Cilacap|Karangmangu]]
 
# [[Karangturi, Kroya, Cilacap|Karangturi]]
- Desa Karangmangu
# [[Kedawung, Kroya, Cilacap|Kedawung]]
 
-# Desa[[Kroya, Kroya, Cilacap|Kroya]]
# [[Mergawati, Kroya, Cilacap|Mergawati]]
 
# [[Mujur, Kroya, Cilacap|Mujur]]
- Desa Ayamalas
# [[Mujur Lor, Kroya, Cilacap|Mujur Lor]]
 
# [[Pekuncen, Kroya, Cilacap|Pekuncen]]
- Desa Buntu
# [[Pesanggrahan, Kroya, Cilacap|Pesanggrahan]]
 
# [[Pucung Kidul, Kroya, Cilacap|Pucung Kidul]]
- Desa Gentasari
# [[Pucung Lor, Kroya, Cilacap|Pucung Lor]]
 
# [[Sikampuh, Kroya, Cilacap|Sikampuh]]
- Desa Karangturi
 
- Desa Mergawati
 
- Desa Mujur
 
- Desa Mujur Lor
 
- Desa Pekuncen
 
- Desa Pesanggrahan
 
- Desa Pucung Kidul
 
- Desa Pucung Lor
 
- Desa Sikampuh{{col-css3-begin|2}}
# [[Desa Ayamalas, Kroya, Cilacap|Ayamalas]]
# [[Kelurahan Bajing, Kroya, Cilacap|Bajing]]
# [[Kelurahan Bajing Kulon, Kroya, Cilacap|Bajing Kulon]]
# [[Desa Buntu, Kroya, Cilacap|Buntu]]
# [[Desa Gentasari, Kroya, Cilacap|Gentasari]]
# [[Kelurahan Karangmangu, Kroya, Cilacap|Karangmangu]]
# [[Desa Karangturi, Kroya, Cilacap|Karangturi]]
# [[Kelurahan Kedawung, Kroya, Cilacap|Kedawung]]
# [[Kelurahan Kroya, Kroya, Cilacap|Kroya]]
# [[Desa Mergawati, Kroya, Cilacap|Mergawati]]
# [[Desa Mujur, Kroya, Cilacap|Mujur]]
# [[Desa Mujur Lor, Kroya, Cilacap|Mujur Lor]]
# [[Desa Pekuncen, Kroya, Cilacap|Pekuncen]]
# [[Desa Pesanggrahan, Kroya, Cilacap|Pesanggrahan]]
# [[Desa Pucung Kidul, Kroya, Cilacap|Pucung Kidul]]
# [[Desa Pucung Lor, Kroya, Cilacap|Pucung Lor]]
# [[Desa Sikampuh, Kroya, Cilacap|Sikampuh]]
{{col-css3-end}}
{{Kroya, Cilacap}}
 
{{Kabupaten Cilacap}}
 
{{Authority control}}
 
{{kecamatan-stub}}