Rumah Ulu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(42 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Rumah ulu.jpg|jmpl|Rumah ulu khas Ogan]]
{{Sedang ditulis}}
'''Rumah ulu''' adalah salah satu dari [[tiga]] [[tipologi]] [[arsitektur]] [[rumah]] [[tradisional]] yang berada di wilayah [[Sumatera Selatan]], dua diyang antaranyalainnya adalah [[Rumah Limas]] dan [[Rumah Gudang]].<ref name=":0" /> Rumah Uluini berasal dari dataran tinggi [[Besemah ]] di [[barat ]] dan tersebar menyebar ke arah [[timur ]] dataran rendah pemukiman yangsepanjang [[sungai terletakOgan]].<ref name=":0" /> Rumah ulu bentuknya panggung dengan [[dinding]] kotak dan [[atap]] [[curam]].<ref name=":0" /> Rumah ulu merupakan rumah tradisional warga yang bertempat tinggal di sepanjangdaerah sungaihulu Ogan[[Sungai Musi]], Provinsi Sumatera Selatan.<ref name=":3">{{Cite web|url=https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/rumah-ulu-rumah-bernilai-estetis-pembentuk-keluarga-harmonis|title=Rumah Ulu, berbentukRumah rumahBernilai Estetis panggungPembentuk Keluarga Harmonis - Situs Budaya Indonesia|last=Kaya|first=Indonesia|website=IndonesiaKaya|language=Indonesia|access-date=2019-03-05}}</ref> Secara etimologis, ulu berasal dari [[kata]] ''uluan'' yang ditandaimemiliki berarti dengan[[pedesaan]].<ref dindingname=":3" seperti/> kotak''Uluan'' danjuga atapdigunakan curamsebagai sebutan bagi masyarakat yang memiliki pemukiman di bagian hulu Sungai Musi.<ref name=":3" />
 
== Bentuk ==
RumahSecara umum, Ulu pada umumnyarumah ulu mempunyai bentuk dasar denah segi berupa segiempat empat yang terdiri dari ''beruge'' atau garang di bagian paling depan.<ref name=":0" sedangkan/> Pada bagian tengah terdiri dari sengkar bawah dan sengkar atas.<ref name=":0" /> Selain itu, pada Rumahrumah Uluulu terdapat halseperti yang menarik berupa semacamsebuah [[plafond ]] tetapi hanya berada untuk pada sebagian ruangan yang bernama diberi nama ''pagu hantu''.<ref name=":0" /> Pagu hantu berfungsidigunakan untuk tempat menyimpanpenyimpanan [[barang]] maupunatau bahan [[makanan]].<ref name=":0">http://eprints.unsri.ac.id/7996/1/IPLBI2016-I-145-150-Tipologi-Arsitektur-Rumah-Ulu-di-Sumatra-Selatan.pdf{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
=== Percungkupan atau atap ===
Bangunan inti merupakan badan rumah yang berbentuk [[kotak]] [[bujur sangkar]] yang diletakkan di atas konstruksi [[pilar]] dan [[balok]].<ref name=":1" /> Bentuk [[atap]] pelananya adalah curam 45 derajat dan [[persegi panjang]].<ref name=":1">{{Cite web |url=http://eprints.unsri.ac.id/5917/1/LANGGAM_ARSITEKTUR_RUMAH_TRADISIONAL_MINANGA.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2019-02-25 |archive-date=2019-02-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190214133049/http://eprints.unsri.ac.id/5917/1/LANGGAM_ARSITEKTUR_RUMAH_TRADISIONAL_MINANGA.pdf |dead-url=yes }}</ref> Atap [[pelana]] curam merupakan bagian penting dari Rumah Ulu dan didukung oleh balok rangka dinding bangunan inti yang kokoh.<ref name=":1" /> Bahan penutup atap adalah [[genteng]] dan kontruksinya menggunakan [[kayu]].<ref name=":1" /> Bentuk atap juga diperkaya dengan berbagai ornamen atau [[ragam hias]].<ref name=":1" /> Namun yang khas adalah ornamen di kedua sisi bagian atap terpasag bidang tebeng [[layar]] dengan bagian akhir tepi oleh ''listplank'' pertemuan silang di bagian atasnya.<ref name=":1" />
 
=== Bangunan inti ===
Bentuk atap pada bagian badan bangunan terdapat dinding, [[pintu]], dan [[jendela]].<ref name=":0" /> Pada umunya sama dengan [[arsitektur]] rumah ulu di Sumatera Selatan.<ref name=":0" /> Bahan dinding berasal dari papan kayu dengan jendela yang ukurannya [[kecil]], begitu juga dengan pintu-pintunya.<ref name=":0" /> Bagian pintu dan jendela ditambahkan dengan berbagai motif [[ragam hias]].<ref name=":1" /> Bagian inti sebelah dalam terdiri dari satu ruangan utama yang terbagi menjadi dua oleh perbedaan permukaan [[lantai]] yang lebih [[tinggi]] (''luan'') dan menempati kira-kira sepertiga dari total [[luas]] ruangan dalam rumah inti.<ref name=":0" /> Fungsinya sebagai tempat [[tidur]] atau sebagai tempat orang tua duduk pada saat sebuah [[upacara]] sedang berlangsung.<ref name=":0" /> Permukaan lantai yang lebih rendah (''tumpuan'') dipakai sebagai [[dapur]] dan ruang [[makan]].<ref name=":0" /> Ruang yang berukuran luas di bawah atap diperuntukkan sebagai sirkulasi [[udara]] dan memberikan [[iklim]] kenyamanan di dalam [[bangunan]].<ref name=":0" /> Ruang yang terbentuk di bawah rumah inti dipakai sebagai tempat penyimpanan barang sekaligus berperan menjaga kestabilan bangunan.<ref name=":0" />
Bangunan inti berupa badan rumah berbentuk kotak bujur sangkar yang diletakkan di atas konstruksi pilar dan balok. Atap pelana curam juga merupakan fitur penting dari Rumah Ulu didukung oleh balok rangka dinding bangunan inti yang kokoh. Di kedua sisi bagian atap terdapat bidang tebeng layar dengan pengakhiran tepi oleh ''listplank'' pertemuan silang di bagian atasnya. Struktur pilar-pilar pendukung dari batang kayu ukuran besar yang dihubungkan oleh balok-balok horizontal dan dilapisi susunan balok-balok lantai dengan lebih kecil di atasnya yang secara keseluruhan mendukung badan rumah inti. Badan rumah inti yang terbentuk oleh bidang dinding terbuat dari konstruksi rangka kayu dan diisi oleh susunan papan vertikal. Bidang lantai di tutup papan berlapis rotan. Bagian dalam Rumah Inti terdiri dari satu ruang utama yang terbagidua oleh adanya perbedaan
 
Permukaan lantai yang lebih tinggi (luan) menempati sekitar sepertiga dari total luas ruang dalam rumah inti berfungsi sebagai tempat tidur atau sebagai tempat para senior duduk pada saat ada upacara. Permukaan lantai yang lebih rendah (tumpuan) di bagian bawah dipakai sebagai dapur dan tempat makan . Ruang luas yang terbentuk di bawah atap memungkinkan sirkulasi udara dan memberikan iklim yang nyaman di ruang dalam bangunan, dan difungsikan sebagai tempat penyimpanan barang. Ruang yang terbentuk di bawah rumah inti digunakan untuk penyimpanan barang dan ikut menjaga kestabilan bangunan
=== Kaki dasar bangunan ===
Bentuk arsitektur [[tradisional]] di daerah Sumatera Selatan yaitu bangunan yang disokong oleh [[tiang]] atau disebut bangunan panggung.<ref name=":0" /> Tiang tersebut pada umumnya berasal dari kayu gelondongan yang utuh.<ref name=":0" /> Begitu pula dengan arsitektur rumah ulu [[Minanga]] berbentuk rumah panggung dengan tiang dari pohon kayu gelondongan yang diolah jadi bentuk [[geometri]] persegi enambelas.<ref name=":1" /> Hal tersebut berbeda dengan bentuk bangunan di [[Semendo]] dan [[Pasemah]] yang utuh atau [[bulat]].<ref name=":0" /> Namun saat ini tiang yang aslinya berbentuk geometri persegi enambeas sudah diganti dengan balok kayu.<ref name=":0" /> Jumlah dan jarak antar tiang tidak bisa diketahui secara tepat seperti tiang arsitektur tradisional rumah ulu Semendo yang berjumlah sembilan.<ref name=":0" /> Tiang tersebut juga ditambahkan dengan berbagai ragam hias yang berada di antara tiang dengan [[balok]]-balok lantainya.<ref name=":0" />
 
=== Teras/Garang dan tangga ===
Bagian garang dan [[tangga]] adalah bagian penting dalam bentuk arsitektur tradisional Sumatera Selatan.<ref name=":0" /> Begitu juga dengan arsitektur rumah tradisional ulu di Minanga.<ref name=":1" /> Garang pada arsitektur tradisional rumah ulu ada dua yaitu garang depan dan garang belakang.<ref name=":0" /> Garang tersebut adalah bagian transisi dari bagian [[tanah]] untuk masuk ke dalam rumah dengan naik melalui tangga, terutama garang depan.<ref name=":0" /> Selain itu, garang-garang tersebut juga digunakan sebagai tempat mengeringkan perabotan [[rumah tangga]].<ref name=":0" /> Garang depan dan belakang dibentuk terbuka tanpa [[atap]].<ref name=":0" /> Hal ini berkaitan dengan fungsinya sebagai tempat pengering tadi.<ref name=":0" /> Sebaliknya ruang tangga dipasang sebuah atap.<ref name=":0" /> Anak tangga digunakan sebagai tempat [[duduk]], bersanti menikmati angin sepoy-sepoy sambil bercengrama dengan tetangga atau anggota [[keluarga]].<ref name=":0" /> Selain itu, bisa juga digunakan untuk kegiatan ''petanan'' (mencari [[kutu]]).<ref name=":0" /> Meskipun letak garang dan tangga berada di sisi daratan, tetapi harus tetap berorientasi ke arah [[sungai]].<ref name=":0" />
 
== Aturan ==
Pembangunan rumah ulu harus menuruti aturan yang telah disepakati sebelumnya oleh masyarakat.<ref name=":3" /> Aturan tersebut antara lain, pembangunan rumah harus menghadap ke bagian depan [[garis]] aliran [[air]].<ref name=":3" /> Hal ini dilakukan agar rumah yang dibangun terbebas dari [[banjir]] bandang yang bisa melanda kampung kapan saja.<ref name=":3" /> Selain itu, pembangunannya harus mengikuti sistem ''ulu-ulak'' (ilir), yaitu jika lahan yang dibangun rumah masih tersedia ruang yang [[luas]] dan memiliki rencana membangun rumah ulu berikutnya, maka pembangunannya harus dimulai dari bagian yang paling hulu.<ref name=":3" /> Sistem ''ulu-ulak'' (ilir) ini bukan hanya pengaturan pembangunan rumah saja.<ref name=":3" /> Melainkan juga jadi pengaturan ruang secara [[sosial]].<ref name=":3" /> Rumah di bagian paling hulu diperuntukkan sebagai tempat bagi masyarakat yang mempunyai [[usia]] lebih [[tua]] dalam [[garis]] keluarga, dan seterusnya hingga ke rumah paling [[hilir]] yang harus ditempati oleh keturunan yang berumur paling [[muda]].<ref name=":3" /> Sistem ini juga berlaku dalam pembagian ruang bagian dalam rumah.<ref name=":3" />
 
== Perbedaan golongan penghuni ==
Rumah ulu yang dimiliki oleh [[bangsawan]] dan [[rakyat]] biasa memiliki perbedaan bentuk dan susunan lantai.<ref name=":2">Sukanti, dkk., 1994. ''Rumah Ulu Sumatera Selatan''. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Museum Negeri Propinsi Sumatera Selatan,“Balaputra Dewa”, Palembang.</ref> Rumah untuk rakyat umumnya mempunyai lantai dengan satu ketinggian atau disebut juga tidak berundak.<ref name=":2" /> Sebaliknya, lantai rumah keturunan keluarga [[pangeran]] atau bangsawan mempunyai ketinggian berundak yang terdiri dari [[tiga]] tingkatan atau pangkat.<ref name=":2" /> Pangkat satu, berada paling atas digunakan oleh keluarga atau keturunan pangeran ketika ada acara pernikahan atau selamatan.<ref name=":2" /> Pangkat kedua, ditempati oleh [[masyarakat]] yang memiliki [[marga]], sedangkan pangkat ketiga ditempati oleh rakyat biasa.<ref name=":2" /> Aturan ini mirip dengan [[rumah limas]] yang memiliki [[lantai]] berundak atau ''kekijing''.<ref name=":2" /> Walaupun demikian, ada juga rumah limas yang memiliki satu ketinggian lantai yang dikenal dengan rumah Limas Gudang.<ref name=":2" /> Rumah ulu dihiasi juga oleh [[ornamen]] dan ukiran yang dibubuhkan pada [[tiang]], [[balok]], [[pintu]],dan juga ''listplank''.<ref name=":2" /> Ornamen tersebut merupakan indikasi adanya pengaruh [[agama]] [[Islam]] yang telah berkembang di masyarakat.<ref name=":2" /> Ragam hias non-geometris pada rumah ini berupa [[motif]] tumbuhan atau [[flora]].<ref name=":2" /> Motif [[hewan]] sendiri jarang dijumpai.<ref name=":2" /> Motif yang paling banyak ditemukan adalah ukiran yang menyiratkan kehidupan berkesinambungan.<ref name=":2" /> Motif [[bunga]] tertentu dan motif [[matahari]] pada rumah ulu juga memberikan arti mendalam yang berterkaitan dengan kehidupan [[manusia]].<ref name=":2" />
 
== Perbedaan antara wilayah ==
{| class="wikitable sortable mw-collapsible"
|+
!Kesinambungan / Perubahan
!Rumah Ulu Besemah
!Rumah Ulu Semendo
!Rumah Ulu Ogan
|-
|Sistem Spasial (pola ruang, orientasi, dan hierarki)
|
* Pola linier mengikuti kontur dan orientasi jalan, tidak ditemukan hierarki.<ref name=":0" />
* Ukuran rumah inti 6x6 m sampai 7x7 m.<ref name=":0" />
* Penambahan dapur di belakang, bangunan terpisah dengan bangunan inti.<ref name=":0" />
* Pintu masuk berada di samping.<ref name=":0" />
|
* Pola linier mengikuti kontur dan orientasi jalan, tidak ditemukan hierarki.<ref name=":0" />
* Ukuran Rumah inti 5x5m sd 6x6m.<ref name=":0" />
* Penambahan ruang dapur di belakang, bangunan terpisah dengan bangunan inti.<ref name=":0" />
* Pintu masuk berada di samping.<ref name=":0" />
|
* Tipe kluster, orientasi ke jalan.<ref name=":4">{{Cite web |url=http://eprints.unsri.ac.id/7997/1/2033-6287-1-PB.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2019-03-06 |archive-date=2019-03-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190306174858/http://eprints.unsri.ac.id/7997/1/2033-6287-1-PB.pdf |dead-url=yes }}</ref>
* Tidak ditemukan hierarki.<ref name=":4" />
* Penambahan ruang di sekeliling rumah inti, bagian samping dan belakang tertutup untuk dapur, bagian depan terbuka, sebelah kiri untuk beranda dan pintu masuk, sebelah kanan sebagai wilayah transisi.<ref name=":4" />
 
<br />
|-
|Sistem Fisik (Wujud, pembatas ruang dan karakter bahan)
|
* Bubungan berbentuk lengkung, tebeng layar miring.<ref name=":0" />
* Penutup atap dari seng.<ref name=":0" />
* Dinding belakang menggunakan anyaman bambu kasar.<ref name=":0" />
* Adanya pembatas ruang.<ref name=":0" />
|
* Bubungan berbentuk lengkung, tebeng layar miring.<ref name=":0" />
* Penutup atap dari seng.<ref name=":0" />
* Dinding belakang menggunakan anyaman bambu kasar.<ref name=":0" />
* Adanya pembatas ruang.<ref name=":0" />
|
* Bubungan atap berebentuk datar, tebeng layar tegak.<ref name=":4" />
* Tambahan atap berebentuk miring mengelilingi bangunan.<ref name=":4" />
* Bahan penutup atap menggunakan genteng.<ref name=":4" />
* Dinding belakang menggunakan kayu.<ref name=":4" />
* Adanya pembatas ruang.<ref name=":4" />
|-
|Sistem Stilistik (bagian atap, kolom, bukaan, danragam hias)
|
* Hiasan pada rangka dinding menghadap ke jalan.<ref name=":0" />
* Simbol matahari pada dinding menghadap ke jalan.<ref name=":0" />
|
* Hiasan pada rangka dinding menghadap ke jalan.<ref name=":0" />
* Simbol ''bulan'' pada dinding menghadap ke jalan.<ref name=":0" />
|
* Alur/profil pada tiang tinggi berada di bagian teras.<ref name=":4" />
* Hiasan pada rangka diinding menghadap ke depan.<ref name=":4" />
|}
 
== Lihat pula ==
 
* [[Arsitektur Sumatera Selatan]]
 
== Referensi ==
<references />
 
== Pranala luar ==
 
* [http://balitbangnovdasumsel.com/warisanbudaya/budaya/16 Rumah ulu tercatat sebagai warisan budaya Sumatera Selatan]
* [https://www.youtube.com/watch?v=wF93G6jgj2U Video rumah ulu]
{{Arsitektur Indonesia}}
 
[[Kategori:Rumah adat di Indonesia]]
[[Kategori:Sumatera Selatan]]