Hanoman: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Kisah Kehidupan Hanoman di versi Jawa |
||
(108 revisi perantara oleh 71 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Hindu Dewa Infobox|
| Image =
| Caption =Lukisan Hanoman di buat oleh [[Raja Ravi Varma]].
| Devanagari = हनुमान्
|
| Nama = Hanoman
| Golongan = [[Wanara]]
| Asal = [[Kerajaan Goa Kiskenda]]
| Alias = Anoman; Hanumat;
| Senjata = [[Gada]]
|Mantra=[[Om Sri Hanumante Namah]]|Gelar_sebagai=Dewa Memperlihatkan}}
'''Hanoman''' ([[bahasa Sanskerta|Sanskerta]]: हनुमान्; ''Hanumān'') atau '''Hanumat''' ([[Sanskerta]]: हनुमत्; ''Hanumat''), juga disebut sebagai '''Anoman''', adalah salah satu [[dewa (Hindu)|dewa]] dalam kepercayaan [[agama Hindu]], sekaligus tokoh protagonis dalam [[wiracarita]] ''[[Ramayana]]'' yang paling terkenal. Ia adalah seekor [[kera]] putih dan merupakan
== Kelahiran ==
Hanoman lahir pada masa atau zaman [[Tretayuga]] sebagai
Salah satu versi menceritakan bahwa ketika Anjani bertapa memuja [[Siwa]], di tempat lain, Raja [[Dasarata]] melakukan ''Putrakama Yadnya'' untuk memperoleh keturunan. Hasilnya, ia menerima beberapa makanan untuk dibagikan kepada tiga istrinya, yang di kemudian hari melahirkan [[Rama]], [[Laksmana]], [[Bharata (Ramayana)|Bharata]] dan [[Satrugna]]. Atas kehendak dewata, seekor burung merenggut sepotong makanan tersebut, dan menjatuhkannya di atas hutan
[[Berkas:Hanuman before Rama.jpg|
Salah satu versi mengatakan bahwa Hanoman lahir secara tidak sengaja karena hubungan antara [[Bayu]] dan Anjani. Diceritakan bahwa pada suatu hari, Dewa [[Bayu]] melihat kecantikan Anjani, kemudian ia memeluknya. Anjani marah karena merasa dilecehkan. Namun Dewa [[Bayu]] menjawab bahwa Anjani tidak akan ternoda oleh sentuhan Bayu. Ia memeluk Anjani bukan di badannya,
Sebagai
== Masa kecil ==
Pada saat Hanoman masih kecil, ia mengira [[matahari]] adalah [[buah]] yang bisa dimakan, kemudian terbang ke arahnya dan hendak memakannya. Dewa [[Indra]] melihat hal itu dan menjadi cemas dengan keselamatan matahari. Untuk mengantisipasinya, ia melemparkan [[bajra|petirnya]] ke arah Hanoman sehingga kera kecil itu jatuh dan menabrak gunung. Melihat hal itu, Dewa [[Bayu]] menjadi marah dan berdiam diri. Akibat tindakannya, semua makhluk di bumi menjadi lemas. Para Dewa pun memohon kepada Dewa Bayu agar menyingkirkan kemarahannya. Dewa Bayu menghentikan kemarahannya dan Hanoman diberi hadiah melimpah ruah. Dewa [[Brahma]] dan Dewa [[Indra]] memberi anugerah bahwa Hanoman akan kebal dari segala senjata, serta kematian akan datang hanya dengan kehendaknya sendiri. Maka dari itu, Hanoman menjadi makhluk yang abadi atau ''[[
== Pertemuan dengan Rama ==
Pada saat melihat [[Rama]] dan [[Laksmana]] datang ke [[Kiskenda]], [[Sugriwa]] merasa cemas. Ia berpikir bahwa mereka adalah utusan [[Subali]] yang dikirim untuk membunuh Sugriwa. Kemudian Sugriwa memanggil prajurit andalannya, Hanoman, untuk menyelidiki maksud kedatangan dua orang tersebut. Hanoman menerima tugas tersebut kemudian ia menyamar menjadi [[brahmana]] dan mendekati [[Rama]] dan [[Laksmana]].
[[Berkas:StandingHanumanCholaDynasty11thCentury.jpg|right|240px|thumb|Patung Hanoman yang dibuat pada masa [[Dinasti Chola]], [[abad ke-11]].]]▼
[[Berkas:Lord Hanuman.jpg|jmpl|Arca Hanoman di [[Mangaluru]], [[India]] ]]
[[Berkas:Lord Hanuman Ji.jpg|jmpl|Arca Hanoman di [[Uttar Pradesh]], [[India]]]]
▲Pada saat melihat [[Rama]] dan [[Laksmana]] datang ke [[Kiskenda]], [[Sugriwa]] merasa cemas. Ia berpikir bahwa mereka adalah utusan [[Subali]] yang dikirim untuk membunuh Sugriwa. Kemudian Sugriwa memanggil prajurit andalannya, Hanoman, untuk menyelidiki maksud kedatangan dua orang tersebut. Hanoman menerima tugas tersebut kemudian ia menyamar menjadi [[brahmana]] dan mendekati [[Rama]] dan [[Laksmana]].
Saat bertemu dengan [[Rama]] dan [[Laksmana]], Hanoman merasakan ketenangan. Ia tidak melihat adanya tanda-tanda permusuhan dari kedua pemuda itu. Rama dan Laksmana juga terkesan dengan etika Hanoman. Kemudian mereka bercakap-cakap dengan bebas. Mereka menceritakan riwayat hidupnya masing-masing. Rama juga menceritakan keinginannya untuk menemui [[Sugriwa]]. Karena tidak curiga lagi kepada Rama dan Laksmana, Hanoman kembali ke wujud asalnya dan mengantar Rama dan Laksmana menemui [[Sugriwa]].
== Petualangan mencari
▲[[Berkas:StandingHanumanCholaDynasty11thCentury.jpg|
[[Berkas:Hanuman Statue 1.JPG|jmpl|Arca Hanoman Di [[Bengaluru]], [[India]]]]
Dalam misi membantu [[Rama]] mencari [[
Di pantai tersebut, Hanoman dan [[wanara]] lainnya bertemu dengan [[Sempati]], burung raksasa yang tidak bersayap. Ia duduk sendirian di pantai tersebut sambil menunggu bangkai hewan untuk dimakan. Karena ia mendengar percakapan para wanara mengenai [[Sita]] dan kematian [[Jatayu]], Sempati menjadi sedih dan meminta agar para wanara menceritakan kejadian yang sebenarnya terjadi. Jatayu adalah saudara sepupu Sempati. [[Anggada]] kemudian menceritakan dengan panjang lebar
=== Pergi ke Alengka ===
[[Berkas:Hanuman in Terra Cotta.jpg|
Karena bujukan para [[wanara]], Hanoman teringat akan kekuatannya dan terbang menyeberangi lautan agar sampai di [[Alengka]]. Setelah ia menginjakkan kakinya di sana, ia menyamar menjadi monyet kecil dan mencari-cari [[Sita]]. Ia melihat Alengka sebagai benteng pertahanan yang kuat sekaligus kota yang dijaga dengan ketat. Ia melihat penduduknya menyanyikan [[mantra|mantra-mantra]] [[Weda]] dan lagu pujian kemenangan kepada [[Rahwana]]. Namun tak jarang ada orang-orang bermuka kejam dan buruk dengan senjata lengkap. Kemudian ia datang ke istana Rahwana dan mengamati wanita-wanita cantik yang tak terhitung jumlahnya,
Kemudian Hanoman melihat [[Rahwana]] merayu [[Sita]]. Setelah Rahwana gagal dengan rayuannya dan pergi meninggalkan Sita, Hanoman menghampiri Sita dan menceritakan maksud kedatangannya. Mulanya Sita curiga,
=== Terbakarnya Alengka ===
Ketika [[Rahwana]] hendak memberikan hukuman mati kepada Hanoman, [[Wibisana]] adik kandung Rahwana membela Hanoman agar hukumannya diringankan, mengingat Hanoman adalah seorang utusan. Kemudian Rahwana menjatuhkan hukuman agar ekor Hanoman dibakar. Melihat hal itu, [[Sita]] berdo'a agar api yang membakar ekor Hanoman menjadi sejuk. Karena do'a [[Sita]] kepada Dewa [[Agni]] terkabul, api yang membakar ekor Hanoman menjadi sejuk. Lalu ia memberontak dan melepaskan Brahma Astra yang mengikat dirinya. Dengan ekor menyala-nyala seperti obor, ia membakar kota [[Alengka]]. Kota Alengka pun menjadi lautan api. Setelah menimbulkan kebakaran besar, ia menceburkan diri ke laut agar api di ekornya padam. Penghuni surga memuji keberanian Hanoman dan berkata bahwa selain kediaman Sita, kota Alengka dilalap api.
Dengan membawa kabar gembira, Hanoman menghadap [[Rama]] dan menceritakan keadaan Sita. Setelah itu, Rama menyiapkan pasukan [[wanara]] untuk menggempur Alengka
== Pertempuran besar ==
[[Berkas:Hanumantha.jpg|
Dalam pertempuran besar antara [[Rama]] dan [[Rahwana]], Hanoman membasmi banyak tentara [[rakshasa]]. Saat Rama, [[Laksmana]], dan bala tentaranya yang lain terjerat oleh senjata Nagapasa yang sakti, Hanoman pergi ke [[Himalaya]] atas saran [[Jembawan]] untuk menemukan tanaman obat. Karena tidak tahu persis bagaimana ciri-ciri pohon yang dimaksud, Hanoman memotong gunung tersebut dan membawa potongannya ke hadapan Rama. Setelah Rama dan prajuritnya pulih kembali, Hanoman melanjutkan pertarungan dan membasmi banyak pasukan rakshasa.
== Kehidupan selanjutnya ==
Setelah pertempuran besar melawan [[Rahwana]] berakhir, [[Rama]] hendak memberikan hadiah untuk Hanoman. Namun Hanoman menolak karena ia hanya ingin agar Sri Rama bersemayam di dalam hatinya. Rama mengerti maksud Hanoman dan bersemayam secara rohaniah dalam jasmaninya. Akhirnya Hanoman pergi bermeditasi di puncak gunung
Pada zaman [[Dwapara Yuga]], Hanoman bertemu dengan [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]] dan [[Arjuna]] dari lingkungan keraton [[Hastinapura]]. Dari pertemuannya dengan Hanoman, Arjuna menggunakan lambang Hanoman sebagai panji keretanya pada saat [[Bharatayuddha]].
Baris 66:
== Tradisi dan pemujaan ==
Di negara [[India]] yang didominasi oleh [[agama Hindu]], terdapat banyak kuil untuk memuja Hanoman, dan
Beberapa kuil Hanoman yang terkenal adalah:
[[Berkas:Hanuman2.jpg|
* Puncak monyet, [[Himachal Pradesh]], [[India]].
Baris 93:
* Pura Sri Mahavir, Patna, [[Bihar]].
* Kuil Sri Vishwaroopa Anchaneya, [[Tamilnadu]], [[India]].
* Pura Uluwatu, [[Bali]],[[Indonesia]]
== Hanoman dalam pewayangan Jawa ==
[[Berkas:Haniman puppet.jpg|
[[Berkas:Anoman Surakarta.JPG|ka|240px|jmpl|Wayang Anoman versi [[Surakarta]].]]
Hanoman dalam pewayangan [[Jawa]] disebut sebagai Anoman dan merupakan
=== Kelahiran ===
Dewi [[Anjani]], putri Resi Gotama, dikutuk menjadi seekor kera putih karena memperebutkan pusaka dengan kedua adiknya Guarsa dan Guarsi yang namanya berganti menjadi Subali dan Sugriwa ketika wujudnya berubah menjadi kera. Kutukan ini hanya bisa dipatahkan dengan melahirkan putra titisan Batara Guru. Anjani bertapa di Gua Kersana untuk memohon anugerah. Dewa Indra memberikannya makanan sakti yang mengandung saripati [[Batara Guru]]. Dewa [[Bayu]] mengantarkan makanan tersebut. Saat Anjani memakannya hingga akhirnya Anjani mengandung Anoman dan Dewa Bayu menjadi ayah dari Anoman.
Anoman lahir dengan kekuatan luar biasa. Ia sakti mandraguna, mampu terbang, dan memiliki pengetahuan luas. Saat lahir, Anoman langsung meloncat ke langit dan memakan matahari, karena ia mengiranya buah.
Dewa [[Surya (dewa)|Surya]] marah karena Anoman memakan matahari. Anoman pun ditinju oleh Dewa Surya. Pukulan itu membuatnya jatuh ke bumi, namun Dewa Surya kemudian memberikan Anugerah agar Anoman tidak bisa terluka oleh api dan memiliki kesaktian untuk menjelma menjadi raksasa sebagai hadiah atas keberaniannya memakan matahari. Selain itu, Dewa [[Brahma]] dan Dewa [[Indra]] memberi anugerah bahwa Anoman akan kebal dari segala senjata, serta kematian akan datang hanya dengan kehendaknya sendiri. Maka dari itu, Anoman menjadi makhluk yang abadi atau [[Ciranjiwi|Ciranjiwin]] dan menjalani pendidikan dengan ayahnya Dewa Bayu.
=== Mengabdi pada Sugriwa ===
===
Setelah berhasil menghimpun pasukan Wanara, Sang [[Rama|Rama Wijaya]] mengumpulkan pasukannya dan meminta kesanggupan pasukannya itu untuk mencari keberadaan Dewi [[Sinta]] istrinya yang diculik oleh [[Rahwana]], Raja Alengka. Terpilihlah Anoman menjadi duta yang diberangkatkan untuk menemui Dewi Sinta dan mencari informasi tentang kekuatan Alengka hanya dalam satu hari. Anoman pun di amanahkan untuk memberikan cincin bertuah milik Rama Wijaya kepada Dewi Sinta. Baru saja berangkat dari hadapan junjungannya itu, Anoman di hadang saudaranya sendiri [[Anggada]] yang iri karena bukannya dia yang menjadi duta Rama Wijaya namun Anoman. Perkelahian diantara mereka pun terjadi, hal tersebut di lerai oleh [[Sugriwa]] (Paman Anoman dan Anggada), dan Anoman melanjutkan perjalannya.
Di tengah hutan yang lebat, Anoman merasa lapar dan ia melihat seorang wanita yang sedang memetik buah. Dialah [[Sayempraba]] yang ternyata adalah salah satu istri atau selir Rahwana. Mengetahui Anoman adalah musuh bagi negaranya, ia membujuk Anoman untuk singgah sebentar dan Anoman pun terbujuk rayuannya itu hingga akhirnya Anoman diracun dengan buah yang membuatnya buta. Anoman yang sempoyongan dan kehilangan arah pun berjalan, merangkak, dan berteriak mencari bantuan.
Dalam penyesalan yang dalam, Anoman hampir menyerah untuk melanjutkan misinya itu. Namun, tanpa diduga – duga [[Semar]] (Dewa Ismaya yang turun ke bumi) membantu Anoman. Dibawanya Anoman ke pinggir pantai dan memintanya untuk menunggu seseorang. Tak lama kemudian, muncullah Sampati, seekor burung garuda besar dari goa yang tak jauh dari pantai itu. Sampati dan Anoman pun berbincang tentang apa yang terjadi pada mereka. Hingga akhirnya, Sampati mengobati Anoman untuk sembuh dari kebutaannya dan Anoman membantu Sampati agar dapat terbang kembali.
Setelah sembuh, Anoman melanjutkan perjalanannya dengan arahan dari Sampati, yaitu menyebrangi Samudra Selatan untuk mencapai Kerajaan [[Alengka]] yang berada di pulau di samudra selatan. Dalam satu loncatan Anoman melesat terbang di atas samudra, menuju pulau tempat Kerajaan Alengka berada. Halang rintang tak berhenti, saat sedang melesat di udara. Anoman di serang oleh penjaga samudra pembatas Kerajaan Alengka, raksasa berwujud buaya yang menyeramkan dan ganas bernama Wil Kathaksini, namun Anoman dapat mengalahkannya.
Dalam pertempuran terakhir antara [[Rama]] kewalahan menandingi [[Rahwana]] yang memiliki ''Aji Pancasunya'', yaitu kemampuan untuk hidup abadi. Setiap kali senjata [[Rama]] menewaskan Rahwana, seketika itu pula Rahwana bangkit kembali. [[Wibisana]], adik Rahwana yang memihak [[Rama]] segera meminta Hanoman untuk membantu. Hanoman pun mengangkat Gunung Ungrungan untuk ditimpakan di atas mayat Rahwana ketika Rahwana baru saja tewas di tangan [[Rama]] untuk kesekian kalinya. Melihat kelancangan Hanoman, Rama pun menghukumnya agar menjaga kuburan Rahwana. Rama yakin kalau Rahwana masih hidup di bawah gencetan gunung tersebut, dan setiap saat bisa melepaskan roh untuk membuat kekacauan di dunia.▼
Sesampainya di pulau, Anoman langsung menyusup ke istana Alengka untuk menyelidiki kekuatan Rahwana dan menyaksikan keadaan Dewi Sinta. Setelah ia rasa aman, Anoman pun menghadap kepada Sinta dan memberikan apa yang amanahkan kepadanya. Kemudaian, untuk menguji kekuatan Alengka, Anoman membuat kekacauan sehingga tertangkap dan dihukum bakar. Sebaliknya, Anoman justru berhasil membakar sebagian ibu kota Alengka. Peristiwa tersebut terkenal dengan sebutan Anoman Obong dan setelah puas membuat seisi istana repot karenanya, Anoman langsung melesat kembali pada junjungannya, Rama Wijaya.
Beberapa tahun kemudian setelah [[Rama]] meninggal, roh [[Rahwana]] meloloskan diri dari Gunung Ungrungan lalu pergi ke Pulau [[Jawa]] untuk mencari reinkarnasi [[Sita]], yaitu [[Subadra]] adik [[Kresna]]. Kresna sendiri adalah reinkarnasi [[Rama]]. Hanoman mengejar dan bertemu [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]], adiknya sesama putera angkat [[Bayu]]. Hanoman kemudian mengabdi kepada [[Kresna]]. Ia juga berhasil menangkap roh [[Rahwana]] dan mengurungnya di Gunung Kendalisada. Di gunung itu Hanoman bertindak sebagai pertapa.▼
=== Perang Besar di Alengka ===
===Anggota Keluarga===▼
Dengan membawa kabar gembira, Anoman menghadap Rama dan menceritakan keadaan Sinta. Setelah itu, Rama menyiapkan pasukan wanara untuk menggempur Alengka. Jutaan pasukan kera berjalan menyusuri jalan yang pernah ditempuh Anoman, namun ketika sampai di pantai semua bingung bagaimana menyebrangi Samudra tersebut. Dengan segala daya upaya, Rama Wijaya dibantu adiknya Laksmana serta pasukan wanara membangun jembatan dari pantai selatan ke pulau tempat Kerajaan Alengka berada. Hingga saat ini jembatan itu masih ada, sebuah gugusan batu yang membentang anatara [[India]] Selatan ke pulau [[Sri Lanka]].
[[Berkas:Hanuman1.jpg|right|thumb|240px|Lukisan Hanoman versi [[Thailand]]. Diambil di Wat Phra Kaeo, [[Bangkok]].]]▼
Setelah berhasil mencapai Alengka, Rama Wijaya mengirim Anggada untuk membawa pesan damai jika Rahwana mau mengembalikan Sinta, maka Perang Gedhe (perang besar) tidak akan terjadi. Tapi Rahwana tidak setuju dan perang yang dahsyat tak terhindarkan. Satu per satu ksatria terbaik Alengka maju ke medan laga dan dapat dikalahkan oleh pihak Rama Wijaya. Dalam pertempuran ini, Anoman membasmi banyak tentara Alengka. Saat Rama, Laksmana, dan bala tentaranya yang lain terjerat oleh senjata Nagapasa yang beracun, Anoman pergi ke [[Pegunungan Himalaya|Himalaya]] atas saran [[Jembawan]] untuk menemukan tanaman obat. Karena tidak tahu persis bagaimana ciri-ciri pohon yang dimaksud, Anoman memotong gunung tersebut dan membawa potongannya ke hadapan Rama. Setelah Rama dan prajuritnya pulih kembali, Anoman melanjutkan pertarungan dan membasmi banyak pasukan Alengka. Hingga akhirnya pertarungan terakhir pun terjadi antara Rama Wijaya dan Rahwana.
Berbeda dengan versi aslinya, Hanoman dalam pewayangan memiliki dua orang anak. Yang pertama bernama Trigangga yang berwujud kera putih mirip dirinya. Konon, sewaktu pulang dari membakar [[Alengka]], Hanoman terbayang-bayang wajah [[Trijata]], puteri [[Wibisana]] yang menjaga [[Sita]]. Di atas lautan, air mani Hanoman jatuh dan menyebabkan air laut mendidih. Tanpa sepengetahuannya, [[Baruna]] mencipta buih tersebut menjadi Trigangga. Trigangga langsung dewasa dan berjumpa dengan Bukbis, putera [[Rahwana]]. Keduanya bersahabat dan memihak [[Alengka]] melawan [[Rama]]. Dalam perang tersebut Trigangga berhasil menculik Rama dan [[Laksmana]] namun dikejar oleh Hanoman. [[Narada]] turun melerai dan menjelaskan hubungan darah di antara kedua kera putih tersebut. Akhirnya, Trigangga pun berbalik melawan [[Rahwana]].▼
▲Dalam pertempuran yang terakhir,
Putera kedua Hanoman bernama Purwaganti, yang baru muncul pada zaman [[Pandawa]]. Ia berjasa menemukan kembali pusaka [[Yudistira]] yang hilang bernama [[Kalimasada]]. Purwaganti ini lahir dari seorang puteri pendeta yang dinikahi Hanoman, bernama Purwati.▼
=== Anoman di masa Mahabharata dan Kematiannya ===
▲
Dalam versi lainnya, Anoman berusia sangat panjang hingga ke zaman Wali Songo dan bertemu dengan [[Sunan Kalijaga]] dan meninggal dalam keadaan mengucap dua kalimat suci, [[Syahadat]]
▲[[Berkas:Hanuman1.jpg|
▲Berbeda dengan versi aslinya, Hanoman dalam pewayangan memiliki dua orang anak. Yang pertama bernama Trigangga yang berwujud kera putih mirip dirinya. Konon, sewaktu pulang dari membakar [[Alengka]], Hanoman terbayang-bayang wajah [[Trijata]], puteri [[Wibisana]] yang menjaga [[Sita]]. Di atas lautan, air mani Hanoman jatuh dan menyebabkan air laut mendidih. Tanpa sepengetahuannya, [[Baruna]] mencipta buih tersebut menjadi Trigangga. Trigangga langsung dewasa dan berjumpa dengan Bukbis, putera [[Rahwana]]. Keduanya bersahabat dan memihak [[Alengka]] melawan [[Rama]]. Dalam perang tersebut Trigangga berhasil menculik Rama dan [[Laksmana]] namun dikejar oleh Hanoman. [[Narada]] turun melerai dan menjelaskan hubungan darah di antara kedua kera putih tersebut. Akhirnya, Trigangga pun berbalik melawan [[Rahwana]].
▲Putera kedua Hanoman bernama Purwaganti, yang baru muncul pada zaman [[Pandawa]]. Ia berjasa menemukan kembali pusaka [[Yudistira]] yang hilang bernama [[Kalimasada]]. Purwaganti ini lahir dari seorang puteri pendeta yang dinikahi Hanoman, bernama Purwati.
== Lihat pula ==
Baris 135 ⟶ 150:
== Pranala luar ==
{{commons|Category:Hanuman|Hanoman}}
* {{en}} [http://www.spiritualindia.org/wiki/Sri_Hanuman_Chalisa श्री हनुमान चालीसा, संकटमोचन हनुमानाष्टक, बजरंग बाण, आरती] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070304095047/http://www.spiritualindia.org/wiki/Sri_Hanuman_Chalisa |date=2007-03-04 }}
* {{en}} [http://www.dlshq.org/religions/hanuman.htm Dlshq.org: Dewa Hanuman] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101121151106/http://dlshq.org/religions/hanuman.htm |date=2010-11-21 }}
* {{en}} [http://www.sanatansociety.org/indian_epics_and_stories/the_life_of_hanuman.htm Riwayat Hanoman] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101113013659/http://www.sanatansociety.org/indian_epics_and_stories/the_life_of_hanuman.htm |date=2010-11-13 }}
{{Ramayana}}
{{mahabharata}}
[[Kategori:Tokoh Ramayana]]
[[Kategori:Tokoh Mahabharata]]
[[Kategori:Wanara]]
|