Malaikat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Image |
Soufiyouns (bicara | kontrib) + {{Authority control}} |
||
(64 revisi perantara oleh 33 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Guido Reni 031.jpg|jmpl|200px|Malaikat Tertinggi [[Mikael (malaikat)|Mikael]] mengenakan jubah dan ''cuirass'' Romawi dalam penggambaran abad ke-17 oleh [[Guido Reni]]]]
[[
[[Berkas:Bernhard Plockhorst - Schutzengel.jpg|jmpl|ka|''Schutzengel'' (
[[Berkas:Stift Seitenstetten Marmorsaal Deckenfresko 01.JPG|jmpl|''Hubungan harmonis antara [[agama]] dan [[ilmu pengetahuan]]'', lukisan pada langit Aula Marmer di Biara Seitenstetten ([[Austria]]) oleh [[Paul Troger]], 1735]]
[[Berkas:An allegory of poetry.jpg|jmpl|''Alegori puisi'', oleh [[François Boucher]]]]
[[Berkas:Jacob Wrestling with the Angel.jpg|jmpl|''Yakub bergulat dengan malaikat'', oleh [[Gustave Doré]] pada 1855]]
'''Malaikat'''
'''Malaikat''' pada umumnya adalah makhluk [[supranatural]] yang ditemui di berbagai agama dan mitologi. Dalam agama-agama [[Agama Abrahamik|Abrahamik]], malaikat sering digambarkan sebagai makhluk [[surga]]wi yang baik hati yang bertindak sebagai perantara antara [[Tuhan]] atau [[Surga]] dan [[manusia]].<ref>The Free Dictionary [http://www.thefreedictionary.com/angel] retrieved 1 September 2012</ref><ref name="ReligFacts">[http://www.religionfacts.com/christianity/beliefs/angels.htm "Angels in Christianity." Religion Facts. N.p., n.d. Web. 15 Dec. 2014]</ref> Peran malaikat lainnya termasuk melindungi dan membimbing manusia, dan melaksanakan tugas-tugas Allah.<ref>[http://www.augustinus.it/latino/esposizioni_salmi/index2.htm][[Augustine of Hippo]]'s ''Enarrationes in Psalmos'', 103, I, 15'', augustinus.it'' {{La icon}}</ref> Dalam agama-agama Abrahamik, para malaikat sering dikelompokkan ke dalam hierarki, meskipun pengelompokkan seperti itu dapat bervariasi di antara sekte-sekte dalam setiap agama. Malaikat semacam itu diberi nama atau gelar tertentu, seperti [[Maialkat Gabriel|Gabriel]] atau "[[Malaikat penghancur]]".<ref name="Barker, Margaret 2004">Barker, Margaret (2004). ''An Extraordinary Gathering of Angels'', M Q Publications.</ref> Istilah "malaikat" juga telah diperluas ke berbagai pengertian tentang [[roh]] atau figur yang ditemukan dalam tradisi agama lain. Studi teologis yang mempelajari tentang malaikat dikenal sebagai "''angelologi''". Malaikat yang diusir dari Surga disebut sebagai [[malaikat jatuh|malaikat yang jatuh]].▼
({{nq|الْمَلٰٓئِكَةِ}}) berarti kekuatan.
Secara etimologi, Malaikat berasal dari [[Bahasa Arab]], yaitu bentuk jamak kata malak ({{nq|ملك}}) yang berarti ‘kekuatan’ atau al-alukah ({{nq|الألوكة}}) yang berarti tugas atau misi.
Secara terminologi, Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah dari cahaya yang mempunyai kedudukan & tugas tertentu sesuai ketetapan & perintah [[Allah]] dengan dikaruniai kekuatan penuh untuk melaksanakannya.
▲
Dalam [[seni rupa]], malaikat biasanya digambarkan memiliki bentuk manusia dengan keindahan luar biasa dan kadang-kadang [[androgini]];<ref name=":0">{{Cite web|url=http://www.merriam-webster.com/dictionary/angel|title=Definition of ANGEL|website=www.merriam-webster.com|access-date=2016-05-02}}</ref><ref name=":2">{{Cite web|url=http://jewishencyclopedia.com/articles/1521-angelology|title=ANGELOLOGY - JewishEncyclopedia.com|website=jewishencyclopedia.com|access-date=2016-05-02}}</ref> mereka sering diidentifikasi dengan simbol [[sayap burung]],<ref>Proverbio(2007), pp. 90–95; cf. review in ''[[La Civiltà Cattolica]]'', 3795–3796 (2–16 August 2008), pp. 327–328.</ref> [[lingkaran cahaya|lingkaran cahaya ''(halo)'']],<ref>Didron, Vol 2, pp.68–71</ref> dan [[cahaya|cahaya terang]].
Didalam Agama [[Islam]] Malaikat merupakan mahluk ciptaan [[Allah]] SWT selalu beribadah kepada Allah SWT, meyakini keberadaannya, termasuk [[rukun iman]] yang kedua, malaikat diciptakan memiliki tugas yang telah diberikan Allah SWT, ia tidak makan & tidak minum & juga tidak memiliki nafsu seperti manusia.
Malaikat selalu taat kepada Allah SWT & juga tidak pernah membangkang terhadap Allah SWT<ref>https://rasindonews.wordpress.com/2022/06/25/percaya-kepada-malaikat-merupakan-bagian-dari-rukun-iman-yang-dipercayai-oleh-seorang-muslim/</ref>.
== Etimologi ==
Kata ''malaikat'' (الْمَلٰٓئِكَةِ) berarti kekuatan.
Secara etimologi, Malaikat berasal dari [[Bahasa Arab]], yaitu bentuk jamak kata malak (ملاك) yang berarti ‘kekuatan’ atau al-alukah (الألوكة) yang berarti tugas atau misi.
Dalam etimologi Arab, kata “Malaikat” merupakan kata jamak yang berasal dari Arab malak (ملك) yang berarti kekuatan, yang berasal dari kata mashdar “al-alukah” yang berarti risalah atau misi, kemudian sang pembawa misi biasanya disebut dengan ar-rasul.
==
"Segala puji bagi Allah, pencipta langit & bumi. Yang menjadikan malaikat sebagal utusan-utusan (untuk mengurus berbagai masalah) yang mempunyai sayap. Masing-masing memiliki dua, tiga, & empat sayap. Allah menambahkan ciptaan-Nya apa yang di kehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu"
(QS surat Al-Faathir ayat 1)
[[Muhammad]] SAW dalam sanad yang sahih. Berikut haditsnya "Aku melihat Jibril di sisi Sidratul Muntaha. Ia memiliki 600 sayap. Dari bulu sayapnya bertaburan permata dan batu-batu mulia." (HR Ahmad).
Hadits lain menjelaskan bentuk malaikat diceritakan Hafsh bin 'Umar:
"Telah bercerita kepada kami Hafsh bin 'Umar telah bercerita kepada kami Syu'bah dari Al A'masy dari Ibrahim dari 'Alqamah dari 'Abdullah radhiallahu 'anhu tentang firman Allah Ta'ala pada QS an-Najm ayat 18 yang artinya ("Sungguh dia (Muhammad) telah melihat sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Rabbnya yang paling besar." Dia berkata, "Beliau shallallahu 'alaihi wasallam melihat tikar berwarna hijau menutupi ufuk langit." (HR Bukhari).
Berikut tugasnya berdasarkan namanya yang perlu diketahui:
'''1. Malaikat Jibril'''
Bertugas menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada Nabi & rasul, ia juga bertugas mengatur angin, memenuhi atau menahan hajat manusia, dan membawa rahmat bagi mereka yang menjaga kesucian saat sakaratul maut.
'''2. Malaikat Mikail'''
tugasnya mengatur pembagian rezeki kepada makhluk Allah, seperti mengirim hujan & memberi kehidupan pada tumbuh-tumbuhan.
'''3. Malaikat Israfil'''
Bertugas meniup terompet sangkakala pada saat datangnya hari kiamat.
'''4. Malaikat Izrail'''
Sebagai pencabut nyawa manusia apabila sudah tiba ajalnya.
'''5. Malaikat Munkar'''
Tugasnya menanyakan jin & manusia di alam barzah (alam kubur).
'''6. Malaikat Nakir'''
Tugasnya menanyai manusia & jin dalam alam barzah.
Malaikat Munkar & Nakir di alam kubur akan bertanya perihal tuhan, agama, nabi, kitab suci, kiblat dalam ibadah, saudara, pedoman hidup, jalan hidup, dan perilaku sehari-hari dengan bahasa yang digunakan ahli kubur ketika hidup di dunia.
'''7. Malaikat Raqib'''
Tugasnya mencatat amal dan perbuatan baik manusia.
'''8. Malaikat Atid'''
Tugasnya mencatat setiap amal dan perbuatan buruk yang dilakukan manusia.
'''9. Malaikat Malik'''
Tugasnya menjaga pintu neraka. Ia bersifat keras dan tidak mempunyai rasa belas kasihan kepada penghuni neraka.
'''10. Malaikat Ridwan'''
Tugasnya menjaga & mengawasi pintu surga. Malaikat Ridwan juga bertugas menyambut semua hamba Allah yang akan masuk ke dalamnya. Sikapnya lemah lembut dan sangat ramah saat mempersilakan orang-orang masuk ke dalam surga.
'''11.Hamalat al-‘Arsy'''
Tugasnya 4 malaikat ini menjaga Al-Arsy semesta alam.
== Agama Abrahamik ==
=== Islam ===
{{Utama|Malaikat (Islam)}}
Malaikat diciptakan oleh Allah SWT terbuat dari cahaya (nur), berdasarkan salah satu hadist Nabi [[Muhammad]] SAW, “Malaikat telah diciptakan dari [[cahaya]].”<ref>Hadits riwayat Imam Muslim.</ref>
Iman kepada malaikat adalah bagian dari [[Rukun Iman]]. Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan [[Allah]]. Allah menciptakan mereka dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya.
Walaupun manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang biasanya terjadi pada para [[nabi]] dan [[rasul]]. Malaikat selalu
[[Berkas:Persian_angel_1555.jpg|ka|jmpl| Penggambaran malaikat dalam miniatur [[Syi'ah|Syiah]] (Persia, 1555) ]]
Kepercayaan pada [[Malaikat (Islam)
Al-Quran adalah sumber utama untuk konsep Islam tentang malaikat.<ref>Stephen Burge ''Angels in Islam: Jalal al-Din al-Suyuti's al-Haba'ik fi akhbar al-mala'ik'' Routledge 2015 {{ISBN|978-1-136-50473-0}} p. 23</ref> Beberapa dari mereka, seperti [[Gabriel]] dan [[Mikhael]], disebutkan namanya dalam Al Qur'an, yang lain hanya disebut oleh fungsi mereka. Dalam literatur [[hadis]], malaikat sering ditugaskan hanya pada satu fenomena tertentu.<ref>Stephen Burge ''Angels in Islam: Jalal al-Din al-Suyuti's al-Haba'ik fi akhbar al-mala'ik'' Routledge 2015 {{ISBN|978-1-136-50473-0}} hal. 79</ref> Malaikat memainkan peran penting dalam [[Isra Mikraj
Dalam Islam, seperti dalam Yudaisme dan Kristen, malaikat sering diwakili dalam [[Antropomorfisme
Walaupun kepercayaan kepada malaikat-malaikat tetap salah satu dari [[Rukun
[[Ibnu
Dalam [[Agama rakyat
Beberapa [[Modernisme Islam
=== Kristen ===
{{main|Angelologi Kristen}}
Malaikat adalah makhluk roh yang diciptakan oleh Tuhan yang ditugaskan Tuhan untuk beberapa tujuan khusus sesuai dengan rencana-Nya, baik untuk melayani Tuhan maupun untuk menolong orang-orang beriman.<ref>"''...karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia''" (Kolose 1:16)</ref><ref>"''Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?''" (Ibrani 1:14)</ref>
Kata "malak" atau ''malaikat'' berasal dari [[bahasa Ibrani]] מלאך, {{strong|mal'akh|04397}}, yang juga berarti "utusan". Kata ini di dalam [[Terjemahan Baru|TB]] diterjemahkan menjadi: ''Malaikat, malaikat, utusan, suruhan, orang-orang suruhan, bentara, pesuruh,'' dan ''raja''.
Baris 54 ⟶ 109:
Malaikat disebut sebagai "penjaga".<ref>"''Kemudian dalam penglihatan yang kudapat di tempat tidurku itu tampak seorang penjaga, seorang kudus, turun dari langit;...''" (Daniel 4:13)</ref> Mereka disebut sebagai "tentara langit"<ref>"''dan yang pergi beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah kepadanya, atau kepada matahari atau bulan atau segenap tentara langit, hal yang telah Kularang itu;''" (Ulangan 17:3)</ref> atau bala tentara "Elohim".<ref>"''Jawabnya: “Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara Tuhan. Sekarang aku datang.” Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya: “Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?”''" (Yosua 5:14)</ref>. "Bala tentara," צבאות ''Zebaot'' dalam gelar ''Yahuwah Zebaot'', Elohim dari bala tentara surgawi, mungkin dihubungkan dengan para malaikat. "Bala tentara" ini dihubungkan pula dengan bintang-bintang, karena bintang-bintang dianggap terkait erat dengan para malaikat. Namun, [[YHWH]] membedakan diri-Nya dari para malaikat, dan karena itu orang-orang Ibrani dilarang [[Musa]] menyembah "bala tentara surga".
Sebelum munculnya [[monoteisme]] di [[Israel]], gagasan tentang malaikat ditemukan dalam ''Mal'akh Yahuwah'', malaikat YHWH, atau ''Mal'akh Elohim''. ''Mal'akh Yahweh'' adalah penampakan atau perwujudan Yahuwah dalam bentuk manusia. Istilah ''Mal'akh Yahuwah'' digunakan secara berganti-ganti dengan Yahuwah.<ref>Dengan membandingkan Kitab Keluaran]] 3:2 dengan Keluaran 3:4; dan Keluaran 13:21 dengan Keluaran 14:19</ref>
Penyamaan ''Mal'akh Yahuwah'' dengan ''[[Logos]]'', atau [[Kristolog|Pribadi kedua]] dari [[Tritunggal]], tidak ditunjukkan melalui acuan kepada kitab suci Ibrani, tetapi gagasan tentang pengidentifikasian Yang Ada dengan [[Elohim]], namun yang dalam pengertian tertentu berbeda daripada-Nya, menggambarkan kecenderungan pemikiran keagamaan Yahudi untuk membedakan pribadi-pribadi di dalam keesaan Elohim. Orang Kristen berpendapat bahwa hal ini merupakan gambaran pendahuluan dari doktrin tentang [[Tritunggal]], sementara orang Yahudi Kabalis mengatakan bahwa hal ini kemudian berkembang menjadi pemikiran teologis dan gambaran [[Kabbalah]].
Baris 65 ⟶ 120:
==== Malaikat jatuh ====
Pada mulanya semua malaikat diciptakan dalam kondisi baik, [[kudus]] dan tanpa cela.<ref>"''Engkau tak bercela di dalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu.''" (Yehezkiel 28:15)</ref> Namun ada sebagian malaikat yang telah jatuh yaitu memilih untuk memberontak terhadap Elohim. Malaikat yang jatuh ini disebut sebagai [[setan]], dan kemungkinan
=== Iman Bahá'í ===
Dalam bukunya ''Certitude'' [[Bahá'u'lláh]], pendiri [[Baha'i|Iman Bahá'í]], menggambarkan malaikat sebagai orang yang "telah menghabiskan waktu dengan api cinta Tuhan, dengan semua sifat dan keterbatasan manusia", dan telah "berpakaian sendiri" dengan atribut malaikat dan telah "diberkahi dengan atribut spiritual". [['Abdu'l-Bahá]] menggambarkan malaikat sebagai "konfirmasi Tuhan dan kekuatan surgawi-Nya" dan sebagai "makhluk yang diberkati yang telah memutuskan semua hubungan dengan dunia bawah ini" dan "dilepaskan dari rantai diri", dan "penyingkap Tuhan berlimpah rahmat ". Tulisan-tulisan Bahá'í juga merujuk pada ''[[Concourse on High]]'', pembawa acara malaikat, dan visi [[Maid of Heaven]] dari Bahá'u'lláh.
=== Setanisme ===
Baris 74 ⟶ 129:
== Zoroastrianisme ==
Dalam [[Zoroastrianisme]] ada tokoh-tokoh seperti malaikat yang berbeda. Misalnya, setiap orang memiliki satu [[malaikat pelindung]], yang disebut Fravashi. Mereka melindungi manusia dan makhluk lain, dan juga memanifestasikan energi Tuhan. [[Amesha Spenta]]s sering dianggap sebagai malaikat, meskipun tidak ada referensi langsung,<ref name="autogenerated1">Lewis, James R., Oliver, Evelyn Dorothy, Sisung Kelle S. (Editor) (1996), ''Angels A to Z'', Entry: ''Zoroastrianism'', pp. 425–427, [[Visible Ink Press]], {{ISBN|0-7876-0652-9}}</ref> tetapi lebih merupakan emanasi [[Ahura Mazda]] ("Dewa Bijaksana", Tuhan); yang pada awalnya muncul secara abstrak dan kemudian dipersonalisasi, terkait dengan beragam aspek ciptaan ilahi.
== Neoplatonisme ==
Dalam komentar [[Proclus]] (abad ke-4, di bawah pemerintahan Kristen) tentang [[Timaios (dialog)|Timaeus]] dari [[Plato]], Proclus menggunakan terminologi "malaikat" (''aggelikos dan'' ''aggelos'') sehubungan dengan makhluk metafisik. Menurut [[Aristoteles]], sama seperti adanya [[Penggerak yang tak digerakkan|penggerak utama spiritual]],<ref>{{Cite book|last=[[Aristotle]]|url=http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus:text:1999.01.0051:book=12:section=1072a|title=Metaphysics|at=1072a ff.}}</ref> demikian juga harus ada penggerak sekunder spiritual.
== Sikhisme ==
Baris 84 ⟶ 139:
: ਜਮ ਜੰਦਾਰੁ ਨ ਲਗਈ ਇਉ ਭਉਜਲੁ ਤਰੈ ਤਰਾਸਿ
: Pemberitahu kematian tidak akan menyentuh kamu; dengan cara ini, kamu akan menyeberangi lautan dunia yang menakutkan, membawa orang lain menyeberang bersamamu.
:: - Sri Guru Granth Sahib, Siree Raag, First Mehl, p. 22.
: ਅਜਰਾਈਲੁ ਯਾਰੁ ਬੰਦੇ ਜਿਸੁ ਤੇਰਾ ਆਧਾਰੁ
: Azraa-eel, Utusan Maut, adalah sahabat manusia yang memiliki dukungan Anda, Tuhan.
:: - Sri Guru Granth Sahib, Tilang, Fifth Mehl, Third House, p. 724.
Dalam waktu yang sama, [[Guru Granth Sahib|Sri Guru Granth Sahib]] berbicara tentang Chitar figuratif (ਚਿਤ੍ਰ) dan Gupat (ਗੁਪਤੁ):
Baris 95 ⟶ 150:
: ਭਗਤ ਜਨਾ ਕਉ ਦ੍ਰਿਸਟਿ ਨ ਪੇਖਾ
: Chitar dan Gupat, para malaikat pencatat yang sadar dan tidak sadar, menulis kisah semua makhluk fana, / tetapi mereka bahkan tidak bisa melihat para penyembah Tuhan yang rendah hati.
:: - Sri Guru Granth Sahib, Aasaa, Mehl Kelima, Panch-Pada, hal. 393.
Namun, [[Sikhisme]] tidak pernah memiliki sistem malaikat secara literal, lebih memilih bimbingan tanpa seruan eksplisit pada tatanan atau makhluk gaib.
Baris 176 ⟶ 231:
Diyakini oleh para Teosofis bahwa arwah alam, [[unsur]] ([[Katai|gnome]], [[undine]], sylf, dan salamander), dan [[peri]] juga dapat diamati ketika mata ketiga diaktifkan.<ref>{{Cite web|url=http://geocities.com/athens/Olympus/3987/devas4.html|title=Eskild Tjalve's paintings of devas, nature spirits, elementals and fairies:|date=21 November 2002|publisher=Web.archive.org|archive-url=https://web.archive.org/web/20021121131124/http://geocities.com/athens/Olympus/3987/devas4.html|archive-date=21 November 2002|access-date=30 July 2012}}</ref> Dipertahankan oleh para Teosofis bahwa makhluk-makhluk yang kurang berkembang secara evolusi ini belum pernah berinkarnasi sebelumnya sebagai manusia; mereka dianggap berada pada jalur evolusi spiritual yang terpisah yang disebut "evolusi deva"; pada akhirnya, ketika [[jiwa]] mereka maju saat mereka [[Reinkarnasi|bereinkarnasi]], diyakini mereka akan menjelma sebagai dewa.<ref name="Powell"> Powell, AE ''Tata Surya'' London: 1930 Rumah Penerbit Teosofis (Garis Besar Skema Teosofi Evolusi) Lihat grafik "Lifewave" (lihat indeks) </ref>
Ditegaskan oleh Teosofis bahwa semua makhluk yang disebutkan di atas memiliki tubuh eterik yang tersusun dari ''materi eterik''
== Brahma Kumaris ==
[[Brahma Kumaris]] menggunakan istilah "malaikat" untuk merujuk pada kondisi manusia yang sempurna atau lengkap, yang mereka yakini dapat dicapai melalui hubungan dengan Tuhan.<ref> Basava Journal, Volume 19. Basava Samiti, 1994 (Bangalore, India).
== Lihat pula ==
Baris 186 ⟶ 241:
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://muslimah.or.id/aqidah/beriman-kepada-malaikat.html Muslimah: Beriman Kepada Malaikat] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090617005302/http://muslimah.or.id/aqidah/beriman-kepada-malaikat.html |date=2009-06-17 }}
* {{id}} [http://www.dakwatuna.com/2008/iman-kepada-malaikat/ Dakwatuna: Iman kepada Malaikat]
* {{id}} [http://muslimedia.ws/katalog/menyelisik-alam-malaikat-rukun-iman-kedua-yang-sering-disalahpahami-dan-dilupakan-banyak-orang Muslim Media: Buku berjudul Menyelisik Alam Malaikat, Rukun Iman Kedua yang Sering Disalahpahami dan Dilupakan Banyak Orang]
{{Malaikat di Agama Abrahamik}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Malaikat| ]]
|