Ghatib Beghanyut: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
||
(14 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Ghatib Beghanyut''' adalah [[ritual]] tolak bala yang dilaksanakan oleh [[masyarakat]] [[muslim]] di beberapa daerah di [[Riau|Provinsi Riau]] seperti di kabupaten [[Siak]], [[Mempura, Siak|Mempura]] (Kabupaten Siak Sri Indrapura), dan di Kecamatan [[Bukit Batu, Bengkalis|Bukitbatu]] (Kabupaten Bengkalis). Istilah ''Ghatib'' dan ''Beghanyut'' sebenarnya merupakan pelafalan dari kata [[wikt:ratib|Ratib]] dan Berhanyut, dimana hal ini terjadi
== Sejarah ==
Menurut H Said Muzani, seorang tokoh [[masyarakat]] Siak, awal mula munculnya [[ritual]] ini berasal dari berbagai [[musibah]] berkepanjangan yang menimpa Kesultanan Siak seperti ''issue'' orang hitam, wabah (sampar), [[malaria]], dan musibah atau penyakit lainnya. Guna menyelesaikan berbagai persoalan ini, para tetua melakukan [[musyawarah]] dan kemudian memutuskan untuk melakukan ritual tolak bala dalam bentuk membacakan ratib (''ghatib'') beramai-ramai. Kegiatan ini sebenarnya merupakan kegiatan independen yang dilakukan oleh masyarakat Siak, tanpa peran langsung dari kesultanan. [[Ritual]] diawali pada malam hari sesudah salat [[maghrib]] dengan melihat air surut pada sore hari, dan rangkaian acara baru dimulai setelah dilaksanakannya salat [[Isya'|isya]] dengan berjalan berkeliling kampung, yang diikuti oleh semua masyarakat dengan membawa
== Pelaksanaan ==
Baris 10:
== Referensi ==
<references />
[[Kategori:Riau]]
[[Kategori:Ritual]]
|