Vajrayana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Faredoka (bicara | kontrib)
+{{Buddhisme Mahayana|aliran}} {{Buddhisme Tibet}}
 
(21 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{noref}}{{rapikan}}
{{Buddhisme|aliran}}
{{buddhisme}}
{{Buddhisme Mahayana|aliran}}
'''Wajrayana''' atau kadang ditulis '''Vajrayana''', adalah suatu ajaran [[Buddha]] yang di [[Indonesia]] lebih sering dikenal dengan nama '''Tantra''' atau '''Tantrayana'''. Namun banyak juga istilah lain yang digunakan, seperti misalnya: mantrayana, ajaran mantra rahasia, ajaran Buddha esoterik. Vajrayana adalah ajaran yang berkembang dari ajaran [[Buddha]] [[Mahayana]], dan berbeda dalam hal praktik, bukan dalam hal filosofi. Dalam ajaran Wajrayana, latihan meditasi sering di barengi dengan visualisasi.
{{Buddhisme Tibet}}
[[File:Ghanta et Vajra (British Museum) (8697431158).jpg|thumb|Sebuah [[wajra]] dan [[lonceng]] ([[ghanta]]), yang merupakan simbol ritual klasik Wajrayāna]]
 
'''WajrayanaVajrayana''' atau kadang ditulis '''VajrayanaWajrayana''', adalah suatu ajaran [[Buddha]] yang di [[Indonesia]] lebih sering dikenal dengan nama '''Tantra''' atau '''Tantrayana'''. Namun banyak juga istilah lain yang digunakan, seperti misalnya: mantrayana, ajaran mantra rahasia, ajaran Buddha esoterik. Vajrayana adalah ajaran yang berkembang dari ajaran [[Buddha]] [[Mahayana]], dan berbeda dalam hal praktik, bukan dalam hal filosofi. Dalam ajaran Wajrayana, latihan meditasi sering di barengidilakukan dengan didahului pelafalan mantra pendek dan visualisasi.
 
== Etimologi ==
Baris 22 ⟶ 26:
Mencengkeram pandangan Sunyata ialah pandangan salah yang belum memahami sunyata. Di antara semua pandangan salah, Nagarjuna menyatakan bahwa pandangan salah yang satu ini tidak dapat diobati lagi. Karena ajaran Sunyata ini sedemikian mendalam, maka tidak sepantasnya dipandang sebagai sekadar 'kosong'.
 
Ajaran Madhyamika ini awalnya banyak terdapat di Pegunungan Himalaya, seperti di [[Tibet]], [[Nepal]], [[Bhutan]], [[Sikkim]], namuntetapi sekarang telah ada di berbagai negara [[Asia]] dan di negara Barat.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=RkyfVTs0Tr4C&pg=PA612&lpg=PA612&dq=Ajaran+Madyamika&source=bl&ots=3Ezox7SS9C&sig=ho4W7SbvIfy17tOCd156Y2vp0qw&hl=ban&sa=X&ved=0ahUKEwjEhIa1tpzaAhXEkJQKHec4BxsQ6AEIWjAH#v=onepage&q=Ajaran%20Madyamika&f=false|title=Merayakan kebebasan beragama: bunga rampai menyambut 70 tahun Djohan Effendi|date=2009|publisher=Penerbit Buku Kompas|isbn=9786029556605|language=id}}</ref> Ajaran Vajrayana secara umum di berbagai negara lebih dikenal sebagai ajaran agama [[Buddha]] [[Tibet]], yang merupakan bagian dari [[Mahayana]] dan diajarkan langsung oleh '''Buddha Sakyamuni''' yang amat cocok untuk dipraktikkan oleh umat perumah tangga, umat yang hidup sendiri (tidak menikah), ataupun umat yang memutuskan untuk hidup sebagai bhiksubiksu di vihara Vajrayana.<ref>{{Cite news|url=https://samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/filsafat-ilmu-pengetahuannya-buddhisme-2/|title=Filsafat Agama Buddha|date=2006-05-28|newspaper=Samaggi Phala|language=en-US|access-date=2018-04-02}}</ref>
 
== Pandangan Salah ==
 
Di beberapa negara (terutama di [[Asia]]), banyak sekali anggapan bahwa Vajrayana merupakan ajaran mistik, penuh dengan kegaiban. Hal ini sebenarnya tidaklah benar. Dalam Vajrayana, terdapat banyak sekali metode dalam berlatih. Memang banyak sekali praktisi Vajrayana yang memiliki kemampuan luar biasa, namuntetapi hal ini bukanlah sesuatu yang mistik. Hal ini sebenarnya merupakan hasil samping dari latihan yang dilakukan, dan hal ini harus diabaikan. Seperti kata sang Buddha, '''yang dapat menyelamatkan kita pada saat kematian adalah Dharma, bukanlah kesaktian yang kita miliki'''. Sering kemampuan yang didapat ini menjadi penghalang dalam mencapai tujuan utama kita, yaitu mencapai pencerahan. Hasil samping berupa kemampuan (siddhi) ini sering akan meningkatkan kesombongan (ke-aku-an) kita, yang sebenarnya justru harus kita hilangkan, dan bukan merupakan sesuatu yang harus dibanggakan. Namun sayang sekali, banyak orang yang berpandangan salah, mereka mengagungkan kemampuan gaib yang dimiliki oleh seseorang, dan mengabaikan Dharma yang mulia. Hal ini dapat terjadi karena adanya kebodohan/ketidaktahuan (Moha) yang dimiliki.
 
Sang Buddha sering berpesan kepada murid-murid-Nya, bahwa mereka tidak boleh memperlihatkan kemampuan (siddhi) mereka, tanpa suatu tujuan yang mulia. Demikian pula, para praktisi tinggi Wajrayana tidak pernah menunjukkan kemampuan mereka hanya demi ego, demi ketenaran, demi kebanggaan, ataupun demi materi. Para praktisi tinggi ini biasanya menunjukkan kemampuan pada murid-murid dekat, ataupun pada orang tertentu yang memiliki hubungan karma dengannya, demi Dharma yang mulia, misalnya untuk menghapus selubung kebodohan, ketidaktahuan, kekotoran batin, ataupun karena kurangnya devosi dalam diri murid tersebut.
Baris 34 ⟶ 38:
== Pentingnya Guru yang Berkualitas ==
 
Dalam ajaran Vajrayana, hubungan antara '''seorang Guru dan seorang murid''' adalah amat penting. Seorang murid tidak akan pernah memperoleh pencapaian tanpa bantuan seorang Guru yang berkualitas, karena Guru yang berkualitas merupakan perwujudan dari Buddha, Dharma, dan Sangha. Di dalam Wajrayana, seorang guru bisa saja merupakan seorang Yogi (pertapa), seorang His Holliness, seorang Rinpoche, ataupun seorang Lama. Seorang Guru berkualitas adalah guru yang telah diakui oleh pimpinan keempat aliran: Nyingmapa, Sakyapa, Kagyudpa, Gelugpa. Di dalam Vajrayana, seorang praktisi tidak dilarang untuk menikah, serta juga tidak diharuskan untuk hidup bervegetarian (Catatan: Pada saat bercocok tanam, banyak juga makhluk yang terbunuh. Hidup sebagai seorang vegetarian tidaklah menjadikan kita suci, tergantung motivasi kita. Perilaku kita dalam berlatih sehari-harilah yang amat menentukan, termasuk di dalamnya: perbuatan/tubuh, ucapan, serta pikiran kita). Banyak dari Guru Vajrayana yang tidak menikah, namuntetapi tidak sedikit juga yang menikah. Pasangan dari seorang Guru Vajrayana bukanlah seorang wanita biasa, mereka biasanya merupakan seorang '''dakini''' (makhluk suci yang telah memperoleh pencapaian) yang ditugaskan untuk membantu sang Guru dalam memperoleh pencapaian demi kebahagiaan semua makhluk.
 
Dalam ajaran Theravada dan Mahayana dikenal dengan istilah tiga perlindungan, yaitu mengambil perlindungan pada '''Buddha, Dharma, dan Sangha'''. Di dalam ajaran Vajrayana, selain penyerahan total Tubuh, Ucapan, Batin dan berlindung pada Buddha, Dharma, dan Sangha, terdapat juga 3 akar tambahan, yaitu: penyerahan total Tubuh, Ucapan, Batin dan berlindung pada '''Guru, Yidam, dan Protektor/Pelindung Dharma'''. Ketika kita berbicara tentang penyerahan total dan perlindungan, maka terlihat jelas betapa pentingnya kita mencari seorang Guru yang benar-benar berkualitas, yang hanya dengan bantuan dan berkah yang diberikan-Nya kita bisa mencapai pencerahan.
Baris 69 ⟶ 73:
=== Silsilah Kagyudpa ===
{{main|Kagyu}}
Silsilah Kagyud dimulai dari Mahasiddha agung Tilopa (988-1069), salah satu dari 84 mahasiddhas besar India, yang pertama kali mengembangkan wawasan spontan. Pencapaian ini diperoleh melalui metode yang diajarkan oleh Buddha Sakyamuni hanya kepada murid terdekat dia. Tilopa sendiri sebenarnya bukanlah manusia biasa. Ketika Tilopa masih muda, ada sosok Dakini bertampang seram yang menampakkan diri di hadapannya. Tilopa menanyakan status, asal usul dan keluarganya, dan Dakini ini menjawab: “Negrimu adalah Udiyana, ayahmu adalah Chakrasamvara, ibumu adalah Vajrayogini”. Tilopa kemudian menurunkan garis silsilah Kagyu kepada Naropa (1016-1100) dan diteruskan kepada Marpa Lotsawa (1012-1097), berlanjut kepada Milarepa (1052-1135) seorang yogi yang amat terkenal di Tibet, yang mencapai pencerahan dalam 1 kehidupan (Milarepa awalnya adalah seorang dukun aliran Bon yang berilmu amat tinggi, yang telah membunuh penduduk sebuah desa dengan jalan menciptakan batu besar dan menjatuhkannya dari langit, serta menciptakan kalajengking dan kelabang sebesar sebuah rumah). Milarepa memperoleh pencerahan di bawah bimbingan yang amat keras dari gurunya, Marpa Lotsawa. Karena keuletan dan devosi yang besar terhadap Dharma, Milarepa berlatih dengan keras, tanpa mengenal lelah setiap detik, hingga tidak memikirkan makan serta hal duniawi lainnya. Dengan memperhatikan pikiran yang muncul, membuang semua noda batin, akhirnya Milarepa mampu mencapai pencerahan hanya dalam 1 kehidupan dan memiliki banyak sekali kemampuan supranatural. Milarepa menurunkan silsilah pada Gampopa (1079-1153), yang kemudian diturunkan kepada Karmapa I – Dusum Kyenpa (1110-1193) dan berlanjut hingga sekarang pada Karmapa XVII - Ogyen Trinley Thaye Dorje (lahir tahun 19851983).
Silsilah Kagyud dapat dibagi menjadi 4 aliran besar dan 8 aliran kecil. Keempat aliarnaliran besar tersebut adalah: Phaktru ('phag gru) Kagyud, Kamtsang (kam tshang) atau disebut juga Karma (kar ma) Kagyud, Tsalpa (tshal pa) Kagyud, dan Barom ('ba' rom) Kagyud. Sedangkan 8 aliran kecil merupakan subbagian dari Phaktru Kagyud, yaitu: Drikhung Kagyud, Drukpa Kagyud, Taklung Kagyud, Yasang Kagyud, Trophu Kagyud, Shuksep Kagyud, Yelpa Kagyud, serta Martsang Kagyud.
Pimpinan dari Silsilah Kagyud saat ini adalah Yang Mulia Karmapa XVII - Ogyen Trinley Thaye Dorje, yang merupakan reinkarnasi ke-17 Karmapa, dan sekarang hidup di pengasingan di India. Beliau diyakini sebagai emanasi dari Bodhisattva Chenrezig, dan akan menjadi Buddha ke-6 yang membabarkan dharma pada masa yang akan datang, dengan nama '''Buddha Simha''' (setelah '''Boddhisatva Maitreya''' sebagai Buddha ke-5 yang akan lahir kembali terakhir kali sebagai Pangeran Ajita). '''Buddha Sakyamuni'''-yang terlahir sebagai pangeran Sidharta Gautama-merupakan Buddha ke-4, Buddha saat ini (akan ada 1002 Buddha dalam Kalpa ini). Buddha Simha (H. H. Karmapa) ini telah diramalkan oleh Sang Buddha sendiri dan tertulis dalam '''Bhadrakalpa Sutra''' (ditulis dalam [[bahasa Sanskerta]]).
 
=== Silsilah Gelugpa ===
Baris 90 ⟶ 94:
* [http://www.simhas.org/ Simhas]
* [http://www.kagyuoffice.org/ Kagyud Office - Kagyudpa]
* [http://www.zurmangkagyudindonesia.org/dharma/ Zurmang Kagyud Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090102035830/http://www.zurmangkagyudindonesia.org/dharma/ |date=2009-01-02 }}
* [http://www.mindrolling.com/ Mindrolling - Nyingmapa] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180314140351/http://www.mindrolling.com/ |date=2018-03-14 }}
* [http://hhthesakyatrizin.org/ SakyaTrizin - Sakyapa]
* [http://dalailama.com/ Dalailama - Gelugpa]
* [http://www.shenlun.org/biografie/grand-master-lu/ Master Sheng Yen Lu]{{Pranala mati|date=Februari 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [http://en.wiki-indonesia.club/wiki/Lu-Sheng-yen Master Sheng Yen Lu - English Biografi]
 
Baris 101 ⟶ 105:
{{buddhisme-stub}}
 
[[Kategori:SekteAliran Buddhisme]]
[[Kategori:Vajrayana]]