Perang Salib Kedua: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k png -> svg |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(258 revisi perantara oleh 58 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Military Conflict
|conflict=Perang Salib Kedua
Baris 7 ⟶ 6:
|date=[[1145]]-[[1149]]
|place=[[Semenanjung Iberia]], [[Timur Dekat]] ([[Anatolia]], [[Levant]], [[Palestina]]), [[Mesir]]
|territory=[[
|result=Kegagalan mendirikan kembali Edessa. Meningkatnya pertempuran antara negara-negara Tentara Salib dan kekaisaran Muslim. Penaklukan
|combatant1=[[Tentara
* [[Berkas:
* [[Berkas:
* [[Berkas:
* [[Berkas:
** [[Berkas:
** [[Berkas:Armoiries Bavière.svg|15px|link=|alt=]] [[Kadipaten Bayern]]
** [[Berkas:
** [[Berkas:
** [[Berkas:
* [[Berkas:
** [[Berkas:
* [[Berkas:
* [[Berkas:
* [[Berkas:Escut de Barcelona.svg|15px|link=|alt=]] [[Comitatus Barcinonensis]]
* [[Berkas:Leon Arms.svg|15px|link=|alt=]] [[Kerajaan León|León]]
*[[Berkas:Coat of Arms of the House of Hauteville (according to Agostino Inveges).svg|15px|link=|alt=]] [[Kerajaan Sisilia]]
|combatant2=[[Muslim]]
* [[Berkas:Flag of Sultanate of Rum.svg|15px]] [[Kesultanan Rum]]
* [[Berkas:Flag of Morocco 1073 1147.svg|15px]] [[Murabitun]]
* [[Berkas:Flag of Almohad Dynasty.svg|15px]] [[Muwahidun]]
* [[Berkas:Flag of Jihad.svg|15px]] [[Dinasti Zengid|Zengid]]
* [[Berkas:Flag of Afghanistan pre-1901.svg|15px]] [[Bani Abbasiyah|Abbasiyah]]
* [[Berkas:Rectangular green flag.svg|15px]] [[Bani Fatimiyah|Fatimiyah]]
|combatant3=
|commander1=[[Berkas:
|commander2=
|commander3=
|strength1=Jerman: 20.000 tentara<ref name="germanarmy">J. Norwhich, ''Byzantium: The Decline and Fall'', 94</ref>
|strength2=
|strength3=
Baris 35 ⟶ 44:
|notes=
}}
{{Perang Salib}}
'''Perang Salib Kedua''' ([[1145]]–[[1149]]) adalah [[perang salib]] kedua yang dilancarkan dari Eropa. Perang ini meletus akibat jatuhnya [[County Edessa]] pada tahun sebelumnya. Edessa adalah [[negara-negara Tentara Salib|negara tentara salib]] yang pertama kali didirikan selama [[Perang Salib Pertama]] ([[1095]]–[[1099]]), dan juga negara yang pertama kali jatuh. Perang Salib Kedua diumumkan oleh [[Paus Eugenius III]], dan merupakan Perang Salib pertama yang dipimpin oleh raja-raja Eropa, seperti [[Louis VII dari Prancis]] dan [[Conrad III dari Jerman]], dengan bantuan dari bangsawan-bangsawan Eropa penting lainnya. Pasukan-pasukan kedua raja tersebut bergerak menyeberangi Eropa secara terpisah dan sedikit terhalang oleh kaisar [[Romawi Timur]], [[Manuel I Comnenus]]. Setelah melewati [[Bizantium]] dan memasuki [[Anatolia]], pasukan-pasukan kedua raja tersebut dikalahkan oleh tentara [[Dinasti Seljuk|Seljuk]]. Louis, Conrad, dan sisa dari pasukannya berhasil mencapai [[Yerusalem]] dan melancarkan serangan yang "keliru" ke [[Damaskus]] pada tahun 1148. Perang Salib di Timur mencapai kemenangan. Kegagalan ini memicu [[Pengepungan Yerusalem (1187)|jatuhnya kota Yerusalem]] dan [[Perang Salib Ketiga]] pada akhir abad ke-12.
== Latar belakang ==
Setelah
Sementara itu, [[Zengi]], seorang [[Atabeg]] dari [[Mosul]], merebut [[Aleppo]] pada tahun 1128. Aleppo merupakan kunci kekuatan di [[Suriah]]. Baik Zengi
Pada akhir tahun 1144, Joscelin II bersekutu dengan Ortoqid dan menyerang [[Edessa, Mesopotamia|Edessa]] dengan hampir seluruh pasukannya untuk membantu Ortoqid
=== Reaksi dari
erita jatuhnya Edessa dikabarkan oleh para peziarah pada awal tahun 1145, lalu kemudian oleh duta besar dari [[Antiokhia]], [[Yerusalem]] dan Armenia. Uskup [[Hugh dari Jabala]] melaporkan berita ini kepada [[Paus Eugenius III]], yang mengeluarkan [[bula kepausan]] ''[[quantum praedecessores]]'' pada tanggal [[1 Desember]] [[1145]] yang memerintahkan dilaksanakannya Perang Salib Kedua. Ia menyerukan raja-raja Kristen, terutama Raja Prancis untuk memobilisasi pasukan. Hugh juga memberitahu Paus bahwa seorang raja Kristen timur diharapkan akan memberi pertolongan kepada negara-negara tentara salib.{{Sfn|Hindley|2004|p=72}}
Perang salib yang baru diharapkan akan lebih teratur daripada Perang Salib Pertama. Apalagi, tentara salib akan dipimpin oleh raja-raja terkuat dari Eropa. Sayangnya, paus hanya mendapat sedikit tanggapan. [[Louis VII dari Prancis]] telah memikirkan ekspedisi baru tanpa campur tangan Paus. Ia telah mengumumkan hal itu pada istanannya di Bourges tahun 1145. Saat ini masih diperdebatkan, apakah Louis merencanakan perang salibnya sendiri, atau ia hendak memenuhi janjinya kepada saudaranya, Phillip, bahwa ia akan pergi ke Tanah Suci. Mungkin Louis menghendaki pilihan bebasnya setelah mendengar tentang ''quantum praedecessores''. Sayangnya, [[Kepala Biara Suger]] dan bangsawan lainnya tidak senang dengan rencana Louis, karena ia akan pergi dari kerajaan selama beberapa tahun. Louis berkonsultasi dengan [[Bernardus dari Clairvaux]], yang menyuruhnya menemui Eugenius. Kini Louis pasti telah mendengar tentang bula kepausan, dan Eugenius dengan penuh semangat mendukung perang salib Louis. Bula kepausan dikeluarkan kembali pada tanggal [[1 Maret]] [[1146]], dan Paus Eugenius memberikan kekuasaan kepada Bernardus untuk berkhotbah di Prancis.<ref name="Bunson 1998 hal.130">Bunson (1998) hal.130.</ref>
== Bernardus dari Clairvaux ==
[[Berkas:Stained glass St Bernard MNMA Cl3273.jpg|150px|jmpl|kiri|Santo Bernardus dari Clairvaux.]]
Paus memerintahkan Bernardus untuk mengkhotbahkan Perang Salib Kedua dan memberikan indulgensi sebagaimana yang diberikan oleh [[Paus Urbanus II]] untuk [[Perang Salib Pertama]].<ref name="Bunson 1998 hal.130"/> Parlemen dihimpunkan di [[Vézelay]], [[Burgundia]] tahun 1146, dan Bernardus berkhotbah dihadapan dewan pada 31 Maret. [[Louis VII dari Prancis]], istri Louis [[Aliénor dari Aquitania]], pangeran dan pemimpin-pemimpin hadir dan bersujud dibawah kaki Bernardus untuk menerima salib peziarah. [[Conrad III dari Jerman]] dan keponakannya [[Frederick I, Kaisar Romawi Suci|Frederick Barbarossa]], menerima salib dari tangan Bernardus.<ref name="Riley-Smith 1991 hal.48">Riley-Smith (1991) hal.48</ref> Paus Eugenius sendiri datang ke Prancis untuk menyemangati. Bernardus kemudian pergi ke Jerman.
== Perang salib Wend ==
Ketika Perang Salib Kedua diserukan, banyak orang [[Jerman Selatan]] yang menjadi sukarelawan perang. Orang-orang Sachsen di [[Jerman Utara]] merasa enggan. Pada pertemuan [[Reichstag (institusi)|Reichstag]] di [[Frankfurt]] tanggal [[13 Maret]] [[1147]], mereka memberitahu Santo Bernardus bahwa mereka lebih ingin berperang melawan bangsa Slavia. Paus Eugenius menerima rencana Sachsen dan mengeluarkan [[bula kepausan]] ''divina dispensatione'' pada [[13 April]]. Bula Kepausan ini menyatakan bahwa tidak ada perbedaan nilai spiritual yang didapat dalam masing-masing perang salib. Orang yang menjadi sukarelawan melawan bangsa Slavia adalah bangsa [[Denmark]], [[Sachsen]], dan [[Polandia]],<ref>Davies, hal. 362</ref> dan juga terdapat bangsa [[Bohemia]].<ref>Herrmann, hal. 326</ref> [[Legatus Pontificius|Wakil Paus]], [[Anselm dari Havelberg]], diberi wewenang untuk memegang kekuasaan secara keseluruhan. Kampanye militer itu sendiri dipimpin oleh keluarga-keluarga Sachsen seperti [[Wangsa Ascania|Ascania]], [[Wangsa Wettin|Wettin]], dan [[Count Schauenburg dan Holstein|Schauenburg]].<ref>Herrmann, hal. 328</ref>
Kecewa dengan parsitipasi Jerman dalam perang salib, [[Obotrit]] menyerang Wagria pada Juni 1147, sehingga tentara salib mulai bergerak pada akhir musim panas tahun 1147. Setelah mengusir Obotrit dari wilayah Kristen, tentara salib menyerang benteng Obotrit di [[Dobin am See|Dobin]] dan benteng bangsa [[Liutizia]] di [[Demmin]]. Ketika beberapa tentara salib menganjurkan untuk menghancurkan wilayah di luar kota, beberapa lainnya menolak, dan bertanya, "apakah itu bukan tanah kita sehingga kita hendak menghancurkannya, dan apakah mereka bukan bangsa kita sehingga kita hendak bertempur melawan mereka?"<ref>Christiansen, hal. 55</ref> Pasukan Sachsen dibawah Henry si Singa mundur setelah kepala kaum pagan [[Niklot]] setuju untuk membaptis garnisun Dobin. Setelah pengepungan Demmin gagal, kontingen tentara salib dialihkan untuk menyerang [[Pomerania]]. Mereka telah mencapai kota Kristen [[Szczecin|Stettin]], lalu tentara salib dibubarkan setelah bertemu dengan Uskup [[Albert dari Pomerania]] dan Pangeran [[Ratibor I dari Pomerania]].
Menurut Bernardus dari Clairvaux, tujuan perang salib ini adalah untuk melawan Slavia pagan "hingga pada saatnya nanti, dengan pertolongan Tuhan, entah mereka akan berpindah agama atau disingkirkan."<ref>Christiansen, hal. 53</ref> Sayangnya, tentara salib gagal mengganti agama orang-orang Wend. Orang-orang Sachsen mendapati kaum Slavia di Dobin berbondong-bondong kembali ke kepercayaan pagan mereka ketika tentara Kristen dibubarkan. Albert dari Pomerania menjelaskan, "jika mereka ingin agar Kekristenan mengakar kuat ... yang harus mereka lakukan adalah menyebarkannya melalui pengajaran, bukan menggunakan senjata."<ref>Christiansen, hal. 54</ref>
Pada akhir perang salib, [[Mecklenburg]] dan Pomerania mengalami penjarahan dan depopulasi akibat maraknya pertumpahan darah, terutama diakibatkan oleh keganasan tentara Henry si Singa.<ref>Barraclough, hal. 263</ref> Akibatnya, penduduk Slavia kehilangan banyak metode produksi, sehingga membatasi perlawanan mereka pada masa depan.<ref>Herrmann, hal. 327</ref>
== Reconquista dan jatuhnya Lisboa ==
[[Berkas:AfonsoI-P.jpg|jmpl|Alfonso I dari Portugis]]
Pada musim semi tahun 1147, Paus mengatur perluasan cakupan perang salib ke [[semenanjung Iberia]]. Ia memerintahkan [[Alfonso VII dari León]] untuk menyamakan kampanyenya melawan Moor dengan Perang Salib Kedua.<ref name="Riley-Smith 1991 hal.48"/> Pada Mei 1147, kontingen tentara salib pertama meninggalkan [[Dartmouth, Devon|Dartmouth]] di [[Inggris]] menuju Tanah Suci. Cuaca buruk memaksa kapal mereka berhenti di kota [[Porto]] pada [[16 Juni]] [[1147]]. Di sana mereka dibujuk untuk bertemu dengan [[Afonso I dari Portugal]].<ref name="run">Runciman (1952) hal.258.</ref>
Tentara salib setuju untuk membantu Afonso menyerang Lisboa. [[Pengepungan Lisboa]] berlangsung dari [[1 Juli]] hingga [[25 Oktober]] [[1147]]. Pada 25 Oktober, penguasa [[Moor]] menyerah, terutama karena kelaparan. Kebanyakan tentara salib menetap di kota yang baru direbut, tetapi beberapa dari mereka berlayar dan meneruskan perjalanan ke Tanah Suci.<ref name="run" /> Beberapa di antara mereka, yang telah berangkat lebih awal, membantu merebut [[Santarém, Portugis|Santarém]] pada tahun yang sama. Mereka juga membantu menguasai [[Sintra]], [[Almada]], [[Palmela]] dan [[Setúbal]], dan dipersilakan untuk tinggal di tanah yang telah ditaklukan. Selanjutnya mereka mulai menghasilkan keturunan.
Di tempat lain di semenanjung Iberia pada waktu yang hampir sama, Alfonso VII dari León, [[Ramon Berenguer IV]], dan lainnya, memimpin tentara salib [[Catalunya]] dan [[Prancis]] melawan kota pelabuhan [[Almería]] yang kaya. Dengan dukungan dari angkatan laut [[Republik Genova|Genova]]-[[Republik Pisa|Pisa]], kota ini berhasil diduduki pada Oktober 1147.<ref name="p48">Riley-Smith (1991) hal.48.</ref> Ramon Berenger lalu menyerang wilayah [[Taifa]] [[Murabitun]] di [[Kerajaan Valencia|Valencia]] dan [[Murcia]]. Pada Desember 1148, ia merebut [[Tortosa]] setelah pengepungan selama lima bulan dengan bantuan tentara salib Prancis dan Genova.<ref name="p48" /> Satu tahun kemudian, [[Fraga]], [[Lleida]] dan [[Mequinenza]] jatuh ke tangan pasukannya.<ref name="rs126">Riley-Smith (1991) hal.126.</ref>
<!--== Kekuatan ==
===Islam===
Kekuatan islam pada periode ini comprised small bodies of professional troops, which were augmented by volunteers and conscripts in times of war. The largest of the Muslim states at the time, the Great Seljuk Sultanate, which ruled most of what is modern Iran and Iraq had about 10,000 full-term soldiers. The number of troops available to the Syrian states was much smaller. The core of the professional troops were the ''ghulam'' or ''mamluk'', who were trained for war since childhood. The cost of raising and training a ''mamluk'' was about 30 ''dinars'' (by contrast, a good horse in Syria went for about 100 ''dinars''). To compensate for their quantitative weaknesses, the Muslim states compensated by seeking qualitative superiority. The professional soldiers of the Muslim states, who were usually ethnic Turks, tended to be very well-trained and equipped. The basis of the military system in the Islamic Middle East was '''iqta'' system of fiefs, which supported a certain number of troops in every district. In the event of war, the ''ahdath'' militias based in the cities under the command of the ''ra’is'' (mayor), and who were usually ethnic Arabs, were called upon to increase the number of troops. The ''ahdath'' militia, through less well trained than the Turkish professional troops, were often very strongly motivated by religion, especially the concept of ''[[jihad]]''. Further support came from Turcoman and Kurdish auxiliaries, who could be called upon in times of war, through these forces were prone to indiscipline.{{sfn|Nicolle|2009|pp= 28–30}}
The principal Islamic commander was [[Mu'in ad-Din Unur|Mu'in al-Din Abu Mansur Anur]], the ''atabeg'' of Damascus from 1138 to 1149. Damascus was supposedly ruled by the Burid amirs of Damascus, but Anur who commanded the military was the real ruler of the city. The historian David Nicolle described Anur as an able general and diplomat who was well known as the patron of the arts. Because the Burid dynasty was displaced in 1154 by the Zangid dynasty, Anur's role in repulsing the Second Crusade has been largely erased with historians and chroniclers loyal to the Zangids giving the credit to Anur's rival, [[Nur ad-Din Zangi|Mahmud Ibn Zangi Abu'l-Qasim al-Malik al-'Adil Nur al-Din]], the amir of Aleppo.{{sfn|Nicolle|2009|pp= 19–21}}
===Christian===
The German contingent comprised about 2, 000 knights while the French contingent had about 700 knights from the king’s lands while the nobility raised smaller numbers of knights. The Kingdom of Jerusalem had about 550 knights and 6, 000 infantrymen.{{sfn|Nicolle|2009|p= 24}} Both the French and German contingents were followed by huge numbers of camp followers, most of whom did not survive the Crusade. As the monk, Odo of Deuil noted "the weak and helpless are always a burden to their commanders and a source of prey to their enemies". The French knights preferred to fight while riding while the German knights liked to fight on foot. The Roman chronicler John Kinnamos wrote "the French are particularly capable of riding horseback in good order and attacking with the spear, and their cavalry surpasses that of the Germans in speed. The Germans, however, are able to fight on foot better than the French and excel in using the great sword".{{sfn|Nicolle|2009|pp= 26–27}} Konrad III was considered to be a brave knight, through often described as indecisive at moments of crisis.{{sfn|Nicolle|2009|p= 17}} Louis VII was a devout Christian with a sensitive side who was often attacked by contemporaries like Bernard of Clairvaux for being more in love with his wife, Eleanor of Aquitaine than being interested in war or politics.{{sfn|Nicolle|2009|p= 18}}-->
== Perang Salib di Timur ==
[[Joscelin II|Joscelin]] mencoba merebut kembali Edessa setelah pembunuhan Zengi, tetapi Nuruddin menaklukannya pada November 1146. Pada [[16 Februari]] [[1147]], tentara salib Prancis bertemu di [[Étampes]] untuk mendiskusikan rute mereka. Jerman memilih untuk melewati [[Hungaria]] karena [[Roger II]], Raja Sisilia, adalah musuh Conrad dan rute laut secara politis tidak praktis. Banyak bangsawan Prancis tidak mempercayai jalur yang akan membawa mereka melalui Kekaisaran Romawi Timur tersebut, yang memiliki sejarah buruk pada masa Perang Salib Pertama. Meskipun demikian, akhirnya mereka memutuskan untuk mengikuti Conrad, dan direncanakan berangkat pada 15 Juni. Roger II merasa tersinggung dan menolak berpartisipasi lebih lanjut. Di Prancis, [[Kepala Biara Suger]] dan [[William II dari Nevers]] terpilih sebagai wali raja sementara raja pergi mengikuti perang salib. Di Jerman, pengkhotbahan lebih lanjut dikumandangkan oleh [[Adam dari Ebrach]] dan [[Otto dari Freising]]. Pada 13 Maret di [[Frankfurt]], putra Conrad, [[Frederick IV, Adipati Swabia|Frederick]], terpilih sebagai raja dibawah perwakilan [[Henry, Uskup kepala Mainz]]. Jerman berencana pergi ke Tanah Suci pada hari [[Paskah]], tetapi mereka tidak berangkat sampai bulan Mei.<ref>Runciman (1952) hal.257,259.</ref>
=== Rute Jerman ===
Tentara salib Jerman, tediri dari [[Franconia]], [[Bayern]], dan [[Swabia]], meninggalkan tanah air mereka pada Mei 1147. [[Ottokar III dari Styria]] bergabung dengan Conrad di [[Wina]], dan musuh Conrad, [[Geza II dari Hungaria]], akhirnya membiarkan mereka lewat. Ketika 20.000 pasukan Jerman tiba di wilayah [[Bizantium]], Manuel takut mereka akan menyerang Bizantium, dan pasukan Romawi Timur ditugaskan untuk memastikan agar tidak terjadi masalah apapun. Pertempuran-pertempuran kecil dengan beberapa orang Jerman yang tidak mau menurut meletus di dekat [[Philippopolis]] dan di [[Adrianopel]], tempat jendral Bizantium, Prosouch, bertempur dengan keponakan Conrad, yang nantinya akan menjadi kaisar, [[Frederick I, Kaisar Romawi Suci|Frederick]]. Lebih buruk lagi, beberapa pasukan Jerman tewas karena banjir pada awal bulan September. Pada 10 September, mereka tiba di Konstantinopel. Hubungan dengan Manuel kurang baik dan orang Jerman diminta untuk menyeberang ke [[Asia Kecil]] secepat mungkin. Manuel ingin Conrad meninggalkan beberapa pasukannya di belakang untuk membantunya bertahan melawan serangan Roger II, yang telah mengambil kesempatan untuk untuk merebut kota-kota di [[Yunani]], tetapi Conrad menolak, walaupun ia adalah musuh dari Roger.<ref>Runciman (1952) hal.259-267.</ref>
[[Berkas:Barbarossa.jpg|jmpl|kiri|150px|Kaisar Frederick I, adipati Swabia selama Perang Salib Kedua]]
Di [[Asia Kecil]], Conrad memilih untuk tidak menunggu pasukan Prancis, dan maju menyerang [[Konya|Iconium]], ibu kota [[Kesultanan Rum]]. Conrad memisahkan pasukannya menjadi 2 divisi. Conrad memimpin salah satu 1 divisi, yang hampir dihancurkan oleh Seljuk pada [[25 Oktober]] [[1147]] dalam [[Pertempuran Dorylaeum (1147)|Pertempuran Dorylaeum Kedua]].<ref name="res50">Riley-Smith (1991) hal.50</ref>
Turki Seljuk menggunakan taktiknya. Mereka berpura-pura mundur, lalu menyerang kavaleri kecil Jerman yang terpisah dari pasukan utama karena mengejar mereka. Conrad mulai mundur pelan-pelan ke Konstantinopel, dan pasukannya diganggu setiap hari oleh Turki Seljuk, yang menyerang dan menaklukan penjaga depan. Bahkan Conrad terluka saat bertempur dengan mereka. Divisi yang lain, dipimpin oleh Otto dari Freising, maju ke selatan pantai Mediterania dan dapat ditaklukan pada awal tahun [[1148]].<ref>Runciman (1952) hal.267-270.</ref>
=== Rute Prancis ===
[[Berkas:manuelcomnenus.jpg|jmpl|Lukisan Dinding Kaisar Manuel I]]
Tentara salib Prancis berangkat dari [[Metz]] pada bulan Juni 1147, dipimpin oleh Louis, Thierry dari Elsas, [[Renaut I dari Bar]], [[Amadeus III dari Savoy]] dan saudaranya [[William V dari Montferrat]], William VII dari [[Auvergne]], dan lain-lain, bersama dengan pasukan [[Lorraine]], [[Bretagne]], [[Burgundi]], dan [[Aquitaine]]. Pasukan dari [[Provence]], dipimpin oleh Alphonse dari Tolosa, memilih untuk menunggu sampai bulan Agustus. Di [[Worms]], Louis bergabung dengan tentara salib dari [[Normandia]] dan Inggris. Mereka mengikuti rute Conrad dengan damai, meskipun Louis datang dalam konflik dengan Geza dari Hungaria sat Geza menemukan Louis telah mempersilakan orang Hungaria untuk bergabung dengan pasukannya.<ref>Runciman (1952) 259-263.</ref>
Sejak negosiasi awal di antara Louis dan Manuel, Manuel telah menghentikan kampanye militer melawan [[Kesultanan Rüm]] dan menandatangani gencatan senjata dengan [[Mas'ud dari Rüm|Mas'ud]]. Hal ini dilakukan sehingga Manuel dapat memusatkan perhatiannya pada pertahanan kekaisarannya dari tentara salib, yang memiliki reputasi buruk akibat pencurian dan pengkhianatan sejak [[Perang Salib Pertama]]. Mereka dituduh melakukan hal yang jahat di [[Konstantinopel]]. Hubungan Manuel dengan pasukan Prancis lebih baik daripada dengan orang Jerman. Beberapa orang Prancis marah karena gencatan senjata Manuel dengan Seljuk dan melakukan penyerangan di Konstantinopel, tetapi mereka dapat dikendalikan oleh Louis.<ref>Runciman (1952) hal.268-269.</ref>
Ketika pasukan dari Savoy, [[Auvergne]], dan [[Montferrat]] bergabung dengan Louis di Konstantinopel dengan melewati Italia dan menyeberang dari [[Brindisi]] menuju [[Durres]], seluruh pasukan mereka menyeberangi [[Bosporus]] menuju [[Asia Kecil]] melalui kapal. Mereka disemangati oleh rumor bahwa Jerman telah merebut [[Konya|Iconium]], tetapi Manuel menolak memberi Louis bantuan tentara Bizantium. Bizantium baru saja diserang oleh [[Roger II dari Sisilia]], dan seluruh pasukan Manuel dibutuhkan di Balkan. Baik Jerman dan Prancis memasuki Asia tanpa bantuan Bizantium, tidak seperti pada Perang Salib Pertama. Dalam tradisi yang dibuat oleh kakek dari Manuel, [[Alexios I Komnenos|Alexios I]], Manuel menyuruh orang Prancis untuk menyerahkan wilayah manapun yang direbutnya kepada Romawi Timur.<ref>Runciman (1952) hal.269</ref>
Pasukan Prancis bertemu sisa pasukan Conrad di [[Nicea]], dan Conrad bergabung dengan pasukan Louis. Mereka mengikuti rute Otto dari Freising, dan tiba di [[Efesus]] pada bulan Desember. Di situ, mereka menyadari bahwa Turki Seljuk mempersiapkan serangan terhadap mereka. Sementara itu, Manuel mengirim utusan yang menyatakan keluhan mengenai penjarahan dan perampasan yang dilakukan oleh Louis, dan tidak ada jaminan bahwa Bizantium akan membantu mereka melawan Turki Seljuk. Setelah itu, Conrad jatuh sakit dan kembali ke Konstantinopel. Louis tidak mendengarkan peringatan mengenai serangan Seljuk dan lalu bergerak keluar Efesus. Seljuk menunggu menyerang, tetapi dalam pertempuran kecil di luar [[Efesus]], pasukan Prancis berhasil memenangkan pertempuran.<ref>Runciman (1952) hal.270-271.</ref>
Mereka mencapai [[Denizli|Laodicea]] pada Januari [[1148]], hampir pada waktu yang sama ketika Otto dari Freising dihancurkan di tempat yang sama.<ref>Riley-Smith (1991) hal.51</ref> Perjalanan pun tetap dilanjutkan. Barisan depan dibawah pimpinan Amadeus dari Savoy terpisah dari pasukan di [[Gunung Cadmus]], sementara pasukan Louis mengalami kekalahan. Pasukan Turki tidak mengganggu dengan menyerang lebih lanjut dan pasukan Prancis bergerak menuju Adalia. Adalia telah dihancurkan oleh Seljuk, dan juga dibakar agar pasukan Prancis tidak mendapat makanan. Louis tidak lagi ingin melalui jalur darat, dan memilih untuk mengumpulkan armada di Adalia dan berlayar ke Antiokhia.<ref name="res50" /> Setelah terlambat selama 1 bulan karena badai, hampir semua kapal yang dijanjikan tidak tiba. Louis dan koleganya mengambil kapal untuk diri mereka sendiri, sementara sisa pasukan harus melanjutkan perjalanan yang jauh ke Antiokhia. Pasukan itu hancur, baik karena serangan Turki maupun karena sakit.<ref>Runciman (1952) hal.272-273.</ref>
=== Perjalanan menuju Yerusalem ===
[[Berkas:RaymondOfPoitiersWelcomingLouisVIIinAntioch.JPG|jmpl|375px|Raymond dari Poitiers menyambut Louis VII di Antiokhia.]]
Louis tiba di Antiokhia pada tanggal [[19 Maret]], setelah terlambat akibat badai. Amadeus dari Savoy meninggal di [[Siprus]] selama perjalanan. Louis disambut oleh paman Aliénor, [[Raymond dari Antiokhia|Raymond]]. Raymond mengharapkan ia membantunya bertahan melawan Seljuk dan menemaninya dalam ekspedisi melawan Aleppo, tetapi Louis menolak. Ia lebih memilih untuk menyelesaikan peziarahannya di Yerusalem daripada memusatkan perhatian pada aspek militer perang salib.<ref name="brund" /> Raymond ingin agar Aliénor, istri Louis, tetap berada di belakang dan menceraikan Louis jika ia menolak membantunya. Louis segera meninggalkan [[Antiokhia]] menuju [[County Tripoli]], meninggalkan Aliénor. Sementara itu, [[Otto dari Freising]] dan sisa pasukannya tiba di Jerusalam pada awal bulan April, setelah itu Conrad segera sampai.<ref>Riley-Smith (1991) hal.49-50.</ref> [[Patriarch Fulk dari Yerusalem|Fulk]], [[Patriark Yerusalem]], dikirim untuk mengundang Louis bergabung dengan mereka. Armada yang berhenti di Lisboa tiba, dan juga Provencal dibawah komando Aphonse dari Tolosa. Alphonse sendiri tewas dalam perjalanan menuju Yerusalem karena diracuni oleh [[Raymond II dari Tripoli]], keponakannya yang takut akan aspirasi politiknya di Tripoli. Target utama tentara salib adalah [[Edessa, Mesopotamia|Edessa]], tetapi target yang lebih diutamakan oleh [[Baldwin III dari Yerusalem|Raja Baldwin III]] dan [[Ordo Bait Allah]] adalah [[Damaskus]].<ref name="brund" />
=== Konsili Akko ===
Bangsawan Yerusalem menyambut datangnya pasukan dari Eropa, dan diumumkan bahwa konsili harus dihimpunkan untuk menentukan target terbaik tentara salib. Pertemuan berlangsung pada tanggal [[24 Juni]] [[1148]]. Dewan [[Haute Cour dari Yerusalem|Haute Cour]] bertemu dengan tentara salib dari Eropa di Palmarea, dekat kota [[Akko]] (kota utama di [[Kerajaan Yerusalem]]).<!--Pertemuan ini adalah pertemuan Cour yang paling mengagumkan.<ref> E.A. Babcock dan A.C. Krey (Penerbit Universitas Colombia, 1943), vol. 2, bk. 17, ch. 1, hal. 184-185.</ref> Tidak ada orang dari Antiokhia, Tripoli, atau bekas County Edessa yang hadir.--> Baik Louis maupun Conrad dibujuk untuk menyerang Damaskus.<ref name="rs50">Riley-Smith (1991) hal.50.</ref>
Beberapa bangsawan ([[baron]]) Yerusalem menyatakan bahwa menyerang Damaskus adalah tindakan yang tidak bijaksana, karena [[Dinasti Burid]] di Damaskus, meskipun Muslim, adalah sekutu mereka melawan [[dinasti Zengid]]. Conrad, Louis, dan Baldwin bersikeras bahwa Damaskus adalah kota suci untuk Kekristenan. Seperti Yerusalem dan Antiokhia, Damaskus akan menjadi hadiah yang patut diperhitungkan di mata Kristen Eropa. Pada bulan Juli, pasukan mereka dikumpulkan di [[Tiberias]] dan bergerak menuju Damaskus. Mereka berjumlah 50.000 tentara.<ref>Runciman (1952) hal. 228-229.</ref>
=== Pengepungan Damaskus ===
{{main|Pengepungan Damaskus (1148)}}
Tentara salib memilih untuk menyerang Damaskus dari barat, tempat berdirinya kebun buah yang akan memberi mereka makanan.<ref name="rs50"/> Mereka tiba pada tanggal [[23 Juli]]. Pasukan Muslim sudah siap untuk serangan tersebut dan langsung menyerang pasukan yang bergerak melalui perkebunan di luar Damaskus. Damaskus meminta bantuan dari [[Saifuddin Ghazi I]] dari [[Aleppo]] dan [[Nuruddin Zengi]] dari [[Mosul]]. Damaskus lalu menyerang perkemahan tentara salib. Tentara salib dapat dipukul mundur dari tembok ke perkebunan. Di sana mereka rentan terhadap serangan gerilya.<ref name="brund">Brundage (1962) hal.115-121.</ref>
Menurut [[William dari Tirus]], pada [[27 Juli]], tentara salib memilih untuk bergerak ke bagian timur, yang lebih sedikit pertahanannya, tetapi lebih kurang lagi persediaan makanan dan airnya.<ref name="rs50" /> Nuruddin dan Saifuddin telah tiba. Dengan hadirnya Nuruddin di lapangan, sangatlah tidak mungkin bagi tentara salib untuk kembali ke posisi mereka yang lebih baik.<ref name="brund" /> Pemimpin tentara salib lokal menolak untuk meneruskan pengepungan, dan ketiga raja tidak memiliki pilihan selain meninggalkan kota.<ref name="rs50" /> Conrad, lalu sisa pasukan, memilih untuk mundur kembali ke Yerusalem pada 28 Juli. Ketika mundur, mereka diikuti oleh pemanah Turki yang terus menerus menyerang mereka.<ref>Baldwin (1969) hal.510.</ref>
== Akibat ==
[[Bernardus dari Clairvaux]] juga dipermalukan oleh kekalahan ini. Bernardus meminta maaf kepada Paus. Dalam bagian kedua bukunya, ''Book of Considerations'', Bernardus menjelaskan bagaimana [[Dosa (Kristen)|dosa-dosa]] yang dilakukan para tentara salib adalah penyebab kemalangan dan kegagalan mereka. Ketika usahanya untuk menyerukan perang salib baru gagal, ia mencoba memisahkan dirinya dari kegagalan Perang Salib Kedua.<ref>Runciman (1952) hal. 232-234 dan hal. 277.</ref> Bernardus meninggal dunia pada tahun [[1153]].
[[Perang Salib Wend]] membuahkan hasil yang manis dan pahit. Walaupun Sachsen berhasil menyatakan Wagria dan Polabia sebagai jajahan mereka, kelompok pagan tetap menguasai wilayah Obodrit di sebelah timur Lübeck. Sachsen menerima upeti dari Niklot, memungkinkan kolonisasi [[Keuskupan Havelberg]], dan pembebasan beberapa tahanan Denmark, namun pemimpin-pemimpin Kristen saling mencurigai dan menuduh satu sama lain atas tuduhan mensabotase kampanye militer. Di Iberia, kampanye militer di Spanyol, dan juga pengepungan Lisboa, merupakan satu-satunya kemenangan Kristen dalam Perang Salib Kedua. Kampanye tersebut dianggap sebagai pertempuran penting dalam [[Reconquista]], yang akan selesai pada tahun 1492.<ref name="rs126" />
Serangan terhadap [[Damaskus]] membawa malapetaka kepada Yerusalem: Damaskus tidak lagi percaya kepada negara-negara tentara salib, dan kota itu diberikan kepada [[Nuruddin]] tahun [[1154]]. Baldwin III [[Pengepungan Askelon|menguasai Ascalon]] pada tahun [[1153]], yang menyeret [[Mesir]] kedalam konflik ini. Yerusalem mampu memasuki Mesir dan merebut [[Kairo]] pada tahun [[1160]].<ref>Riley-Smith (1991) hal.56.</ref> Akan tetapi, bantuan dari Eropa jarang datang setelah bencana yang diakibatkan oleh Perang Salib Kedua. Raja [[Amalric I]] dari Yerusalem bersekutu dengan Romawi Timur dan melancarkan invasi gabungan ke Mesir tahun [[1169]], tetapi serangan ini gagal. Pada tahun [[1171]], [[Salahuddin Ayyubi]], keponakan dari salah satu jenderal Nuruddin, menjadi Sultan Mesir. Ia mempersatukan Mesir dan Suriah, lalu mengepung kerajaan tentara salib. Sementara itu, aliansi dengan Bizantium berakhir setelah kematian Kaisar [[Manuel I Comneus|Manuel I]] pada tahun 1180, dan pada tahun [[1187]], [[Pengepungan Yerusalem (1187)|Yerusalem diserang dan direbut oleh Salahuddin]]. Pasukannya lalu menyebar ke utara dan merebut semua ibu kota negara-negara tentara salib, memicu meletusnya [[Perang Salib Ketiga]].<ref>Riley-Smith (1991) hal.60.</ref>
== Catatan kaki ==
{{reflist|2}}
== Referensi ==
{{refbegin|colwidth=30em}}
* {{cite book|last=Baldwin|first=M. W.|title=The first hundred years|url=https://archive.org/details/firsthundredyear0001bald|location=Madison, WI|publisher=University of Wisconsin Press|url-status=live|year=1969}}
* {{cite book|last=Barraclough|first=Geoffrey|title=The Origins of Modern Germany|url=https://archive.org/details/originsofmoderng0000barr_g0c1|year=1984|publisher=W. W. Norton & Company|location=New York|pages=[https://archive.org/details/originsofmoderng0000barr_g0c1/page/481 481]|url-status=live|isbn=0-393-30153-2}}
* {{cite book|last=Brundage|first=James|title=The Crusades: A Documentary History|url=https://archive.org/details/crusadesdocument0000brun|location=Milwaukee, WI|publisher=Marquette University Press|url-status=live|year=1962}}
* {{cite book|last=Christiansen|first=Eric|title=The Northern Crusades|url=https://archive.org/details/northerncrusades00eric|year=1997|publisher=Penguin Books|location=London|pages=[https://archive.org/details/northerncrusades00eric/page/287 287]|url-status=live|isbn=0-14-026653-4}}
* {{cite book|last=Davies|first=Norman|authorlink=Norman Davies|url-status=live|title=Europe: A History|url=https://archive.org/details/europehistory00davi_0|year=1996|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|pages=[https://archive.org/details/europehistory00davi_0/page/1365 1365]|isbn=0-06-097468-0}}
* {{cite book|last=Herrmann|first=Joachim|authorlink=|url-status=live|title=Die Slawen in Deutschland|year=1970|publisher=Akademie-Verlag GmbH|location=Berlin|pages=530}}
* {{cite book|last=Norwich|first=John Julius|authorlink=John Julius Norwich|url-status=live|title=Byzantium: the Decline and Fall|year=1995|publisher=Viking|isbn=9780670823772}}
* {{cite book|author=Riley-Smith, Jonathan|author-link=Jonathan Riley-Smith|url-status=live|title=Atlas of the Crusades|url=https://archive.org/details/atlasofcrusadesc00jona|location=New York|publisher=Facts on File|year=1991}}
* {{cite book|author=Riley-Smith, Jonathan|author-link=Jonathan Riley-Smith|url-status=live|title=The Crusades: A Short History|url=https://archive.org/details/00book837650140|edition=Second|publisher=Yale University Press|location=New Haven, CT|year=2005|isbn=0-300-10128-7}}
* {{cite book|last=Runciman|first=Steven|title=A History of the Crusades, vol. II: The Kingdom of Jerusalem and the Frankish East, 1100–1187|publisher=Cambridge University Press|url-status=live|year=1952; repr. Folio Society, 1994}}
* {{cite book|author=Tyerman, Christopher|title=God's War: A New History of the Crusades|url=https://archive.org/details/godswarnewhistor00tyer|publisher=Belknap Press of Harvard University Press|location=Cambridge|year=2006|isbn=0-674-02387-0|url-status=live}}
* {{cite book|author=William of Tyre|authorlink=William of Tyre|url-status=live|last2=Babcock|first2=E. A.|last3=Krey|first3=A. C.|title=A History of Deeds Done Beyond the Sea|year=1943|publisher=Columbia University Press|id={{OCLC|310995}}}}
* {{cite book|author=Hindley, Geoffrey|url-status=live|title=A brief history of the crusades|url=https://archive.org/details/briefhistoryofcr0000hind|publisher=Robinson|location=London|year=2004|isbn=9781841197661}}{{refend}}
== Bacaan lanjut ==
;Primer
{{refbegin|2}}
*
* [[Odo dari Deuil]]. ''De profectione Ludovici VII in orientem''. Disunting dan diterjemahkan oleh Virginia Gingerick Berry. Columbia University Press, 1948.
* [[
* ''The Damascus Chronicle of the Crusaders, extracted and translated from the Chronicle of [[Ibn al-Qalanisi]]''. Disunting dan diterjemahkan oleh H. A. R. Gibb. London, 1932.
* [[
* ''O City of Byzantium, Annals of [[Nicetas Choniates|Niketas Choniatēs]]'', diterj. Harry J. Magoulias. Wayne State University Press, 1984.
* [[John Cinnamus]], ''Deeds of John and Manuel Comnenus'', trans. Charles M. Brand. Columbia University Press, 1976.
{{refend}}
;Sekunder
{{refbegin|2}}
* Gervers, Michael, ed. ''The Second Crusade and the Cistercians''. St. Martin's Press, 1992.
* Phillips, Jonathan, and Martin Hoch, eds. ''The Second Crusade: Scope and Consequences''. Manchester University Press, 2001.
* {{cite book|last= Phillips|first=Jonathan|title=The Second Crusade: Extending the Frontiers of Christendom|location=|publisher=Yale University Press|year=2007|pages=}}
* Setton, Kenneth, ed. ''A History of the Crusades, vol. I''. University of Pennsylvania Press, 1958 ([http://digicoll.library.wisc.edu/cgi-bin/History/History-idx?type=browse&scope=HISTORY.HISTCRUSADES tersedia daring]).
* Villegas-Aristizábal, Lucas, "Anglo-Norman involvement in the conquest of Tortosa and Settlement of Tortosa, 1148–1180", ''Crusades,'' 8, Aldeshot, 2009, pp. 65–129.
{{refend}}
== Pranala luar ==
{{refbegin}}
* {{en}} [http://www.fordham.edu/halsall/sbook1k.html#The%20Second%20Crusade%20and%20Aftermath The Perang Salib Kedua] di sumber internet abad pertengahan
* {{en}} [http://colet.lib.uchicago.edu/cgi-bin/getobject_?c.4603:1:1:46./projects/artflb/databases/efts/PLD/IMAGE1/ Quantum praedecessores]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} dari [[Patrologia Latina]] (bahasa Latin)
{{refend}}
[[Kategori:Perang Salib]]
[[Kategori:Perang]]
|