Waduk Jatigede: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Edogang1 (bicara | kontrib)
 
(18 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox dam
| name = Waduk Jatigede
| name_official = Bendungan Jatigede
| image = Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, 26062017.jpg
| image_size =
| image_caption = Genangan Waduk Jatigede
| image_alt =
| location_map =
| location_map_size =
| location_map_caption =
| lat_d = 6
| lat_m = 51
Baris 22 ⟶ 19:
| country = Indonesia
| location = [[Sumedang]], [[Jawa Barat]]
| status =UCDigunakan
| construction_began = 2007
| opening = 2015
| demolished =
| cost =[[US$]] 467 juta
| owner =[[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat]]
| builder = [[Sinohydro]], [[Wijaya Karya]], [[Hutama Karya]], [[Waskita Karya]], [[Pembangunan Perumahan]]
| dam_type = Embankment, rock-fill
| dam_height designed_by = {{Convert|110|m|ft|0|abbr=on}}
| spillway_type = ChuteLuncur
| dam_height_thalweg =
| dam_height_foundation=
| dam_length = {{Convert|1715|m|ft|0|abbr=on}}
| dam_width_crest = {{Convert|110|m|ft|0|abbr=on}}
| dam_width_base =
| dam_volume = {{Convert|6700000|m3|cuyd|0|abbr=on}}
| dam_elevation_crest = {{Convert|265|m|ft|0|abbr=on}}
| dam_crosses = [[Cimanuk River]]
| spillway_count =
| spillway_type = Chute
| spillway_capacity = {{Convert|4468|m3/s|ft3/s|0|abbr=on}}
| res_name =
| res_capacity_total = {{Convert|980000000|m3|acre.ft|0|abbr=on}}
| res_capacity_active = {{Convert|877000000|m3|acre.ft|0|abbr=on}}
| res_capacity_inactive=
| res_catchment = {{Convert|1462|km2|mi2|0|abbr=on}}
| res_surface = {{Convert|41.22|km2|mi2|0|abbr=on}}
| res_elevation = {{Convert|260|m|ft|0|abbr=on}}
| res_max_depth =
| res_max_length =
| res_max_width =
| plant_hydraulic_head = {{Convert|170|m|ft|0|abbr=on}} (design)
| res_tidal_range =
| plant_operator = [[Perusahaan Listrik Negara]]
| plant_commission = 20192024 (est.estimasi)
| plant_decommission =
| plant_type =Konvensional
| plant_turbines = 2 x 55 [[megawatt|MW]] [[Francis-type]]
| plant_capacity = 110 MW<ref name=Debby>{{cite web|last=Rahmawati|first=Debby|title=Jatigede Dam|url=http://downloads.ziddu.com/downloadfile/15274775/EKSKURSIWADUKJATIGEDE1.docx.html|publisher=Department of Civil Engineering University Gunadarma|accessdate=20 January 2012|language=Indonesian|year=2011}}</ref>
| plant_annual_gen =
| website =
| extra =
|crosses=[[Sungai Cimanuk]]
| dam_elevation_crest crest_elevation= {{Convert|265|m|ft|0|abbr=on}}
| plant_hydraulic_head crest_width= {{Convert|17012|m|ft|0|abbr=on}}<ref (design)name="joga"/>
| res_surface reservoir_surface= {{Convert|41.,22|km2|mi2|0|abbr=on}}
| res_capacity_total reservoir_elevation= {{Convert|980000000260|m3m|acre.ft|0|abbr=on}}
| res_catchment reservoir_catchment= {{Convert|1462|km2|mi2|0|abbr=on}}
|reservoir_capacity=980.000.000 m<sup>3</sup>
|active_capacity=877.000.000 m<sup>3</sup>
| plant_capacity installed_capacity= 110 MW<ref name=Debby>{{cite web|last=Rahmawati|first=Debby|title=Jatigede Dam|url=http://downloads.ziddu.com/downloadfile/15274775/EKSKURSIWADUKJATIGEDE1.docx.html|publisher=Department of Civil Engineering University Gunadarma|accessdate=20 January 2012|language=Indonesian|year=2011}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
|turbines=2
| res_elevation hydraulic_head= {{Convert|260170|m|ft|0|abbr=on}} (desain)
|open=2015
| dam_volume volume= {{Convert|6700000|m3|cuyd|0|abbr=on}}
|type=Urugan
| dam_length length= {{Convert|1715|m|ft|0|abbr=on}}
| dam_width_crest height= {{Convert|110|m|ft|0|abbr=on}}
|plant_name=PLTA Jatigede
|spillways=1
|purpose=Serbaguna
}}
[[Berkas:Bendungan Jatigede dari Puncak Pareugreug.jpg|jmpl]]
'''Waduk Jatigede''' merupakanadalah sebuah [[waduk]] yang terletak di [[Kabupaten Sumedang]], [[Provinsi Jawa Barat]].<ref name="Bendungan Besar">{{cite book|title=Dampak Sosial dan Lingkungan Bendungan Raksasa|author=Goldsmith, Edwards dan Nicholas Hildyard|year=1993||publisher=Yayasan Obor Indonesia}}</ref> Pembangunan waduk ini telah lama direncanakan sejak zaman [[Hindia Belanda]]. Waduk ini mulai dibangun pada tahun 2008 padadi masa kepresidenankepemimpinan Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] dan baru diresmikan pada tahun 2015 serta beroperasi penuh pada tahun 2017 di masa kepemimpinan Presiden [[Joko Widodo]].<ref>[http://properti.kompas.com/read/2017/04/07/220000521/waduk.jatigede.beroperasi.penuh Waduk Jatigede Beroperasi Penuh]</ref>. Waduk ini dibangun dengan membendung aliran [[Sungai Cimanuk]] di wilayah [[Jatigede, Sumedang|Kecamatan Jatigede]], [[Kabupaten Sumedang]] dengan dengan kapasitas tampung 979,5 juta meter kubik air. Waduk Jatigede merupakan [[waduk]] terbesar kedua di [[Indonesia]].
 
Waduk ini dibangun dengan membendung aliran [[Sungai Cimanuk]] di [[Jatigede, Sumedang|Kecamatan Jatigede]], [[Kabupaten Sumedang]]. Kapasitas tampung waduk ini mencapai 979,5 juta meter kubik. Waduk ini merupakan [[waduk]] dengan kapasitas tampung terbesar kedua di [[Indonesia]], setelah [[Waduk Jatiluhur]].
 
== Sejarah ==
Pembangunan waduk ini telah direncanakan sejak zaman [[Hindia Belanda]]. Kala itu, Pemerintah Hindia Belanda merencanakan pembangunan tiga waduk di sepanjang aliran [[Sungai Cimanuk]] dengan waduk ini sebagai waduk utama dan terbesar. Akan tetapi, pembangunan ketiga waduk tersebut mendapat penolakan dari masyarakat sekitar sehingga pembangunannya dibatalkan. Pada tahun 1963, [[Soekarno|Presiden Soekarno]] kembali menggagas pembangunan waduk ini, tetapi pembangunan waduk ini ditunda, karena ketiadaan dana. Baru pada dekade [[1990-an]], rencana pembangunan waduk ini diseriusi.<ref>{{Cite book|date=April 2016|url=https://simantu.pu.go.id/personal/img-post/autocover/b071ef3b6397cc9f11c411b5975873b4.pdf|title=Membangun Infrastruktur dari Pinggiran: Rahasia Satu Tahun Membangun Infrastruktur Indonesia|publisher=Pustaka Spirit|isbn=978-602-1118-66-5|editor-last=Novrianto, R., dan Waluyo, D.|pages=31|url-status=live}}</ref>
Pembangunan waduk ini telah an]], rencana pembangunan waduk Jatigede kembali menghangat.
 
Langkah pertama yang dilakukan oleh pemerintah adalah merelokasi masyarakat yang tinggal di wilayah calon genangan. Area genangan Waduk Jatigede meliputi 28 desa di [[Darmaraja, Sumedang|Kecamatan Darmaraja]], [[Wado, Sumedang|Kecamatan Wado]], [[Jatigede, Sumedang|Kecamatan Jatigede]] dan [[Jatinunggal, Sumedang|Kecamatan Jatinunggal]]. Relokasi pertama dilakukan pada tahun [[1982]]. DesainWaduk pembangunanini waduklalu inimulai dilakukandirancang pada tahun 1988, dan disambungbaru mulai dibangun 20 tahun kemudian, yaitu proses konstruksiyakni pada tahun 2007-2015.<ref>[http://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/2688397/ini-latar-belakang-proyek-jatigede-waduk-terbesar-kedua-di-ri Ini Latar Belakang Proyek Jatigede, Waduk Terbesar Kedua di RI]</ref>. Pada tanggal 31 Agustus 2015, dilakukan penggenangan [[waduk]] sekaligus peresmian waduk ini oleh [[Daftar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia|Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat]], [[Basuki Hadimuljono|Basuki Hadimulyono]]. Waduk Jatigede dibangun dengan biaya anggaran hingga mencapai US$ 467 juta US dolar atau setara dengan Rp 6.538.000.000.000 dengan(asumsi kurs rupiah Rp 14.000).<ref>[http://jabar.tribunnews.com/2015/08/31/pembangunan-waduk-jatigede-habiskan-dana-rp-65-triliun Pembangunan Waduk Jatigede Habiskan Dana Rp 6,5 Triliun]</ref>.
== Pembangunan ==
[[Berkas:Jatigede Dam NFFU.jpg|ka|jmpl|270px|Penampakan bendungan, sisi hilir di sebelah kiri]]
Langkah pertama yang dilakukan oleh pemerintah adalah merelokasi masyarakat yang tinggal di wilayah calon genangan. Area genangan Waduk Jatigede meliputi 28 desa di [[Darmaraja, Sumedang|Kecamatan Darmaraja]], [[Wado, Sumedang|Kecamatan Wado]], [[Jatigede, Sumedang|Kecamatan Jatigede]] dan [[Jatinunggal, Sumedang|Kecamatan Jatinunggal]]. Relokasi pertama dilakukan pada tahun [[1982]]. Desain pembangunan waduk ini dilakukan pada tahun 1988, dan disambung 20 tahun kemudian yaitu proses konstruksi pada tahun 2007-2015<ref>[http://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/2688397/ini-latar-belakang-proyek-jatigede-waduk-terbesar-kedua-di-ri Ini Latar Belakang Proyek Jatigede, Waduk Terbesar Kedua di RI]</ref>. Pada 31 Agustus 2015 dilakukan penggenangan [[waduk]] sekaligus peresmian oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimulyono. Waduk Jatigede dibangun dengan biaya anggaran hingga mencapai 467 juta US dolar atau setara dengan Rp 6.538.000.000.000 dengan kurs rupiah Rp 14.000<ref>[http://jabar.tribunnews.com/2015/08/31/pembangunan-waduk-jatigede-habiskan-dana-rp-65-triliun Pembangunan Waduk Jatigede Habiskan Dana Rp 6,5 Triliun]</ref>.
 
== Fungsi ==
{{360}}
Seperti waduk lainnya, Waduk Jatigede pun memiliki fungsi utama untuk sarana [[irigasi]] dan [[pembangkit listrik tenaga air]] (PLTA). Selain itu juga berfungsi sebagai sarana [[budidaya]] perikanan air tawar, sarana [[olahraga]] air, sarana [[rekreasi]], dan lain sebagainya. Waduk Jatigede difungsikan sebagai pusat pengairan untuk 90.000 hektar lahan pertanian produktif di [[Kabupaten Cirebon]], [[Kabupaten Indramayu]] dan [[Kabupaten Majalengka]]. Selain itu, air dari Waduk Jatigede juga akan dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berdaya 110 Mega Watt (MW) yang saat ini tengah dibangun oleh PT PLN (Persero). Waduk ini juga akan memasok air bersih bagi warga sekitar dengan kapasitas hingga 3.500 meter kubik per detik. Selain itu, waduk ini juga akan meredam terjadinya banjir bagi 14.000 hektare kawasan di Jawa barat<ref>[http://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3167139/ini-penampakan-waduk-jatigede-setelah-digenangi-air Ini Penampakan Waduk Jatigede Setelah Digenangi Air]</ref>.
Waduk Jatigede terutama difungsikan untuk mengairi lahan pertanian dan membangkitkan listrik. Selain itu, waduk ini juga difungsikan sebagai sarana [[budidaya]] perikanan air tawar, sarana [[olahraga]] air, sarana [[rekreasi]], dsb.
 
Seperti waduk lainnya, Waduk Jatigede pun memiliki fungsi utamadifungsikan untuk saranamengairi [[irigasi]]lahan danpertanian [[pembangkitseluas listrik tenaga air]] (PLTA)87. Selain itu juga berfungsi sebagai sarana [[budidaya]] perikanan air tawar, sarana [[olahraga]] air, sarana [[rekreasi]], dan lain sebagainya. Waduk Jatigede difungsikan sebagai pusat pengairan untuk 90.000804 hektar lahan pertanian produktif di [[Kabupaten Cirebon]], [[Kabupaten Indramayu]] dan [[Kabupaten Majalengka]]. Selain itu, air dari Waduk Jatigede juga akan dimanfaatkan untuk Pembangkitmembangkitkan Listriklistrik Tenagamelalui Airsebuah (PLTA)[[pembangkit berdayalistrik 110tenaga Megaair|PLTA]] Wattberkapasitas 110 (MW) yang saat ini tengahsedang dibangun oleh PT [[PLN (Persero)]]. Waduk ini juga akan memasok air bersih bagi warga sekitar dengan kapasitas hingga 3.500 meter kubik per detik. Selain itu, waduk ini juga akan meredam terjadinya banjir bagidi wilayah seluas 14.000 hektare kawasanhektar di Jawa baratBarat.<ref>[http://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3167139/ini-penampakan-waduk-jatigede-setelah-digenangi-air Ini Penampakan Waduk Jatigede Setelah Digenangi Air]</ref><ref name="joga">{{cite book|author=Joga, Nirwono dan Soetomo, Agus|date=2020|url=https://pu.go.id/pustaka/biblio/digital/1DG17/unduh|title=75 Bendungan Sumber Kehidupan dan Kesejahteraan Rakyat|location=Jakarta|publisher=Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat|isbn=978-623-94752-4-6|pages=36-41|language=Indonesia|doi=|id=|url-status=live}}</ref>
Selain memiliki manfaat teknis, Waduk Jatigede juga menawarkan keindahan alam yang 'tak sengaja' terbentuk akibat proses penggenangan. Puncak-puncak bukit yang berada di area genangan berpadu dengan hamparan air yang merefleksikan birunya warna langit menciptakan pemandangan indah yang memanjakan mata. Memanfaatkan keindahan tersebut, masyarakat sekitar menjadikan lokasi tersebut sebagai kawasan wisata alam<ref>[http://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3554329/manfaatkan-indahnya-waduk-jatigede-warga-kembangkan-kawasan-wisata. Manfaatkan Indahnya Waduk Jatigede, Warga Kembangkan Kawasan Wisata]</ref>.
 
Selain memiliki manfaat teknis, Waduk Jatigede juga menawarkan keindahan alam yang 'tak sengaja' terbentuk akibat proses penggenangan. Puncak-puncak bukit yang berada di area genangan berpadu dengan hamparan air yang merefleksikan birunya warna langit menciptakan pemandangan indah yang memanjakan mata. Memanfaatkan keindahan tersebut, masyarakat sekitar pun menjadikan lokasi tersebut sebagai kawasan wisata alam.<ref>[http://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3554329/manfaatkan-indahnya-waduk-jatigede-warga-kembangkan-kawasan-wisata. Manfaatkan Indahnya Waduk Jatigede, Warga Kembangkan Kawasan Wisata]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>.
== Dampak Sosial ==
{{sect-stub}}
[[Berkas:Aliansi Rakyat Jatigede.jpg|ka|jmpl|270px]]
Proyek Waduk Jatigede telah dirintis sejak era Sukarno tersebut menyisakan persoalan yang kompleks selain mengakibatkan enam belas ribu warga Kabupaten Sumedang yang terdampak, bencana ekologi yang menyebabkan hilangnya sekitar 1 juta lahan hijau produktif, ancaman pengangguran massif, puluhan situs kebudayaan Sunda sejak era abad ke-8 hingga Kerajaan Pajajaran terancam tenggelam. Proyek multinasional tersebut menyisakan persoalan yang belum terselesaikan hingga detik peluncuran penggenangan yang dibuka oleh Presiden Jokowi akhir Agustus 2015.
 
== Dampak Sosialsosial ==
{{sect-stub}}
[[Berkas:Aliansi Rakyat Jatigede.jpg|ka|jmpl|270px|Demonstrasi penolakan penggenangan waduk]]
ProyekPembangunan Waduk Jatigede telah dirintis sejak era Sukarno tersebut menyisakanmenimbulkan persoalan yang kompleks. selainSelain mengakibatkan enam belas ribu16.000 warga Kabupaten Sumedang yang terdampak, pembangunan Waduk Jatigede juga menimbulkan bencana ekologi yang menyebabkan hilangnya sekitar 1 juta lahan hijau produktif, ancaman pengangguran massifmasif, dan puluhan situs kebudayaan Sunda sejak era abad ke-8 hingga [[Kerajaan Pajajaran]] terancam tenggelam. Proyek multinasionalstrategis tersebutnasional ini pun menyisakan persoalan yang belum terselesaikan hingga detik peluncuranperesmian penggenangan yangwaduk dibukaini oleh Presiden JokowiJoko Widodo pada akhir bulan Agustus 2015.
== Rujukan ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://pustaka.pu.go.id/new/infrastruktur-bendungan-detail.asp?id=323 Kementerian PU] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140331112707/http://pustaka.pu.go.id/new/infrastruktur-bendungan-detail.asp?id=323 |date=2014-03-31 }}
* {{id}} [http://www.sumedangkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=104&Itemid=60 Pemerintah Kabupaten Sumedang]
* {{id}} [http://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3099038/begini-penampakan-waduk-jatigede-setelah-109-hari-penggenangan Begini Penampakan Waduk Jatigede Setelah 109 Hari Penggenangan]
* {{id}} [http://www.dw.com/id/menteri-pu-resmikan-pengairan-waduk-jatigede-di-sumedang/a-18684141 Menteri PU Resmikan Pengairan Waduk Jatigede di Sumedang]
* {{su}} [https://www.youtube.com/watch?v=78iDYv1uxPs&index=1&list=RD78iDYv1uxPs Lagu "Halimun Jatigede": bantahan didendankandidendangkan penyanyi Hayati tentang genang tanah waduk Jatigede]
 
{{Bendungan dan waduk di Indonesia|state=autocollapse}}
 
[[Kategori:Bendungan dan waduk di Jawa Barat|Jatigede]]
[[Kategori:Kabupaten Sumedang]]
[[Kategori:Jatigede, Sumedang]]
[[Kategori:Pendirian tahun 2015 di Indonesia]]
[[Kategori:Pembangkit Listrik di Indonesia]]
[[Kategori:DAS Cimanuk]]