Khairun Jamil dari Ternate: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k membenarkan typo |
||
(12 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Refimprove-bio-tokohmuslim}}
{{Infobox royalty
| name = Khairun
| title = Sultan Ternate ke-23
| succession = [[Sultan Ternate]]
| reign = 1534–1570
| predecessor = [[Tabariji dari Ternate|Tabariji]]
| successor = [[Baabullah dari Ternate|Baabullah]]
| regnal name = Sultan Khairun Jamil
| house =
| father = [[Tabariji dari Ternate|Tabariji]]
| mother =
| birth_date = ?
| birth_place = {{flagicon image|Bendera-kesultanan-ternate.jpg}} [[Kesultanan Ternate]]
| death_date = 28 Februari 1570
| death_place = {{flagicon image|Bendera-kesultanan-ternate.jpg}} / {{flagicon image|Flag Portugal (1640).svg}} [[Kesultanan Ternate]] / [[Imperium Portugis|Masa Kekuasaan Portugis di Ternate]]
| religion = [[Islam]]
| image =
| caption =
}}
'''Sultan
Pada masa awal pemerintahannya pengaruh Portugis telah kuat merasuk dalam sendi-sendi kesultanan, dikarenakan Portugis telah diberi kedudukan dan hak istimewa sebagai mitra dan penasihat kesultanan. Lambat laun kekuasaan dan pengaruh mereka semakin besar hingga tak jarang mereka turut campur dalam urusan kesultanan. Ternate pun tak ubahnya boneka Portugis. Sultan manapun yang dianggap menentang kehendak Portugis, difitnah kemudian dibunuh atau diasingkan ke negeri yang jauh.
Baris 15 ⟶ 34:
Tahun 1558 sementara Benteng Portugis di Ternate dikepung, Sultan Khairun menunjuk puteranya [[pangeran Laulata]] sebagai Salahakan (Gubernur) [[Pulau Ambon|Ambon]] dan bertugas memukul kedudukan Portugis di Maluku selatan serta menaklukan banyak daerah baru untuk Ternate. Raja Muda Portugis di Goa kemudian mengirim armada besar ke Ambon dibawah pimpinan [[Henrique De Sa]] untuk memukul mundur pasukan Ternate, dan untuk beberapa lama upaya mereka berhasil sebelum Sultan Khairun kembali mengirim ekspedisi ke Ambon dan dengan bantuan orang-orang Jawa dan muslim Hitu kekuatan Portugis di Maluku selatan berhasil diberangus tahun [[1567]].
== Perdamaian dengan Gubernur Portugis di Maluku ==
Kesultanan Ternate dan pasukan Portugis mengadakan perjanjian damai pada tanggal 27 Februari 1570. Perjanjian ini diadakan setelah terjadi peperangan yang dimenangkan secara bergantian oleh kedua pihak. Pihak Portugis ini diwakili oleh [[Lopez de Mesquita]] sebagai Gubernur Portugis di Maluku. Sementara pihak Kesultanan Ternate diwakili oleh Sultan Khairun. [[Lopez de Mesquita]] akan menyatakan sumpah perdamaiannya dengan melakukan [[misa]]. Sedangkan Sultan Khairun akan bersumpah menggunakan [[Al-Qur'an]].<ref>{{Cite book|last=Pattikayhatu, J. H., dkk.|date=1983|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/12839/1/Sejarah%20perlawanan%20terhadap%20imperialisme%20dan%20kolonialisme%20di%20daerah%20maluku.pdf|title=Sejarah Perlawanan Terhadap Imperialisme dan Kolonialisme di Daerah Maluku|publisher=Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional|pages=17|url-status=live}}</ref> Perjanjian ini membahas tentang penghapusan hak-hak istimewa Portugis menyangkut monopoli perdagangan rempah-rempah, tetapi tetap diperbolehkan untuk berdagang dan bersaing dengan pedagang nusantara serta pedagang asing lainnya secara bebas.{{Butuh rujukan}}
Sultan Khairun dikenal sangat toleran. Rakyat Ternate yang telah memeluk Kristen dibiarkan menjalankan ibadahnya secara bebas, pusat-pusat kegiatan misionaris serta pembangunan gereja-gereja kembali diperbolehkan dibuka di Maluku. Namun suasana damai ini diam-diam dimanfaatkan Portugis untuk menyusun kembali kekuatan. Pada tahun 1569 Portugis membangun kembali benteng mereka di Ambon dan menyusun kekuatan menunggu waktu untuk bangkit kembali. Tokoh sentral dalam perlawanan terhadap Portugis di Maluku adalah Sultan Khairun dan ini disadari betul oleh mereka, untuk menguasai Maluku tokoh ini harus dilenyapkan. Maka dengan tipu muslihat Gubernur Lopez de Mesquita mengundang sang Sultan untuk berkunjung ke Bentengnya. Tanggal [[25 Februari]] [[1570]] Sultan Khairun memenuhi undangan itu, percaya akan niat baik Portugis sang Sultan datang dengan hanya ditemani segelintir pengawal, tak disangka dia dibokong dan dibunuh beserta pengawalnya atas perintah sang Gubernur. Gubernur De Mesquita berharap dengan matinya Sultan Khairun, rakyat Maluku akan patah semangat dan tercerai berai namun tak menyangka sama sekali perbuatannya ini justru akan membawa kehancuran bagi Portugis di Maluku.{{Butuh rujukan}}
Kematian Sultan Khairun membuat kebencian rakyat Maluku terhadap Portugis semakin menjadi-jadi. Putera Sultan Khairun Kaicil (pangeran) Baab dinobatkan sebagai Sultan Ternate berikutnya. [[Sultan Baabullah]] (periode 1570-1583) ternyata lebih hebat lagi dari ayahnya. Dia memimpin segenap rakyat Maluku menentang Portugis dalam peperangan selama 5 tahun berikutnya dan berhasil mengusir Portugis dari bumi Maluku untuk selamanya tahun 1575.{{Butuh rujukan}}
{{S-start}}
Baris 31 ⟶ 51:
== Referensi ==
* M. Adnan Amal, ''"Maluku Utara, Perjalanan Sejarah 1250 - 1800 Jilid I"'', Universitas Khairun Ternate 2002.▼
=== Catatan kaki ===
<references />
=== Daftar pustaka ===
▲* M. Adnan Amal, ''"Maluku Utara, Perjalanan Sejarah 1250 - 1800 Jilid I"'', Universitas Khairun Ternate 2002.
* Willard A. Hanna & Des Alwi, ''"Ternate dan Tidore, Masa Lalu Penuh Gejolak"'', Pustaka Sinar Harapan Jakarta 1996.
<!-- Bantulah wikipedia menambahkan templat ini pada halaman tokoh muslim yang belum terhimpun di dalam --Kategori:Semua artikel biografi tokoh muslim -- Lihat Templat:Lifetime-Tokoh-Muslim -->
{{Lifetime-Tokoh-Muslim
|sort =
|hari_lahir =
|tgl_lahir_h =
|