Rasul: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Pembatalan |
|||
(147 revisi perantara oleh 77 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
Istilah '''rasul''' dikenal dalam [[Islam]] dan [[Kristen]]. Meski demikian, terdapat perbedaan pemahaman mengenai istilah tersebut. Dalam Islam, rasul adalah seorang [[Nabi dan Rasul]] yang mendapat wahyu dari Allah SWT, tidak hanya untuk dirinya sendiri namun wajib menyampaikan [[wahyu]] yang dia terima kepada umat, rasul terahir yang diutus oleh Allah SWT ialah Nabi Muhammad SAW membawa syariat-syariat baru yang tidak menghapuskan syariat-syariat dari rasul sebelumnya<ref>https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-nabi-dan-rasul/</ref>. Berbeda dengan nabi biasa yang tidak dibebankan kewajiban tersebut. Dalam Kristen, rasul (disebut juga [[apostel]]) mengacu pada murid-murid [[Yesus]], utamanya [[kedua belas rasul]]. Pada zaman modern, para misionaris gerakan [[Pentakosta]] kerap menyebut diri mereka sendiri sebagai rasul.
==
Rasul berasal dari bahasa Arab {{lang|ar|رسول}} (''rasūl''; jamak: {{lang|ar|رسل}}, ''rusul'') yang artinya utusan.
==
{{Utama|Nabi dan Rasul}}
[[Berkas:Dark vignette Al-Masjid AL-Nabawi Door800x600x300.jpg|jmpl|ka|Kaligrafi bertuliskan "Muhammad Rasul (utusan) Allah" yang terpahat di gerbang [[Masjid Nabawi]], [[Madinah]]. Umat Islam mengimani Nabi Muhammad sebagai penutup para nabi dan rasul.]]
Dalam Islam, [[nabi]] adalah seorang yang mendapat wahyu dari [[Allah]]. Di antara para nabi, ada yang diangkat menjadi rasul, yakni seorang yang mendapat wahyu Allah dan wajib menyebarkan ajarannya.
Mengimani nabi dan rasul merupakan [[rukun iman]] keempat. Di antara para nabi, [[Adam]] merupakan nabi pertama, sedangkan [[Muhammad]] merupakan nabi terakhir. Di antara para rasul, ada lima orang yang mendapat gelar ''[[ulul azmi|ulul 'azmi]]'', yakni para rasul yang memiliki ketabahan luar biasa. Mereka adalah [[Nuh]], [[Ibrahim]], [[Musa]], '[[Isa]], dan [[Muhammad]].
Beberapa perbedaan antara nabi dan rasul:
* Nabi sebatas menerima wahyu tanpa keharusan untuk mendakwahkannya, sedangkan seorang rasul wajib mendakwahkannya kepada kaumnya.
* Seorang rasul sudah pasti seorang nabi, tapi seorang nabi belum tentu seorang rasul.
* Para rasul diutus dengan membawa syari’at/hukum baru, sedangkan nabi hanya mengikuti hukum dan aturan dari rasul sebelumnya.
* Jenjang kerasulan lebih tinggi daripada jenjang kenabian.<ref>Lawami’ Al-Anwar: 1/50</ref>
Sebelum Nabi Muhammad diutus, Allah telah mengutus rasul-rasul pada tiap-tiap umat.<ref>Qur'an Surah Fathir (35): 24</ref> Meski demikian, hanya beberapa saja yang kisahnya diceritakan dalam Al-Qur'an.<ref>Qur'an Surah Ghafir (40): 78</ref> Ajaran para rasul ini hanya ditujukan khusus untuk umatnya saja. Nabi Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir dan diutus untuk seluruh umat manusia. Ajarannya menyempurnakan ajaran para rasul terdahulu.
== Kristen ==
{{stub}}▼
{{Utama|Para rasul}}
[[Berkas:Última Cena - Da Vinci 5.jpg|jmpl|upright=1.35|ka|[[Perjamuan Terakhir (Leonardo da Vinci)|''Perjamuan Terakhir'']], lukisan mural karya [[Leonardo da Vinci]] dari penghujung era 1490-an di Gereja Santa Maria della Grazie, [[Milan]], adalah penggambaran peristiwa perjamuan terakhir Yesus bersama kedua belas rasul pada malam hari menjelang penyaliban.]]
Umat Kristen Indonesia menggunakan istilah rasul sebagai padanan kata [[bahasa Yunani|Yunani]], ἀπόστολος (''apóstolos''). Kata ἀπόστολος terbentuk oleh pengimbuhan awalan ἀπό- (''apó-''), yang berarti "dari", pada kata dasar στέλλω (''stéllō''), yang berarti "aku kirim" atau "aku berangkatkan", dan mula-mula berarti "utusan" atau "duta". Kendati demikian, makna kata ''apóstolos'' lebih dalam dari sekadar "utusan", dan lebih dekat dengan makna kata "delegasi" atau "perutusan".<ref name="Coppieters">{{cite web|url=http://www.newadvent.org/cathen/01626c.htm|title=Catholic Encyclopedia: Apostles|publisher=}}</ref>
Dalam [[eklesiologi]] dan [[teologi Kristen]], para rasul, khususnya "Kedua Belas Rasul", adalah [[murid (Kekristenan)|murid-murid]] utama [[Yesus]], tokoh pusat dalam [[Kekristenan|agama Kristen]]. Semasa Yesus [[Kehidupan Yesus dalam Perjanjian Baru|hidup]] dan [[Pelayanan Yesus|berkarya]] pada [[Kekristenan pada abad ke-1|abad pertama tarikh Masehi]], para rasul adalah pengikut-pengikut terdekatnya. Di kemudian hari, pengikut-pengikut terdekat ini menjadi [[narasumber]] utama [[kabar Baik]] yang diwartakan Yesus.
Pada zaman modern, para [[misionaris]] gerakan Pentakosta kerap menyebut diri mereka sendiri sebagai rasul. Praktik semacam ini berpangkal dari padanan [[bahasa Latin]] untuk kata "rasul", yakni ''"missio"'', cikal bakal dari kata "misionaris" dalam [[bahasa Indonesia]]. Karena alasan yang sama pula umat Katolik menyandangkan sebutan rasul kepada misionaris-misionaris tertentu, misalnya [[Patrick (santo)|Santo Patrisius]] (373–463) dihormati sebagai "Rasul Irlandia", [[Bonifasius|Santo Bonifasius]] (680–755) dihormati sebagai "Rasul [[Bangsa Jerman]]", dan [[Fransiskus Xaverius|Santo Fransiskus Xaverius]] (1506–1552) dihormati sebagai "Rasul Hindia".
== Rujukan ==
{{Reflist}}
== Lihat pula ==
* [[Nabi]], sudut pandang umum
* [[Nabi
* [[Para rasul]], sudut pandang Kristen
{{Nabi Islam dalam Al-Qur'an}}
{{Authority control}}
[[Kategori:
|