Tais Pet: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib) |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
||
Baris 16:
Arewe Alobyenan merupakan seorang putri yang berasal dari Desa Awear, [[Pulau Larat]] (termasuk Wilayah Tanimbar bagian utara). Putri Arewe Alobyenan menikah dan masuk dalam marga Boina. Dia lalu menetap sekaligus bergabung dengan komunitas di Desa Olilit sebagai tempat kelahiran suaminya. Di tempat inilah, inspirasi kain tenun Arewe Alobyenan yang terukir lewat-karya-karya dari cucunya, yaitu Maria Boina, mulai berkembang. Pulau Larat yang terkenal dengan kembang larat yang disebut ''lelemuku'' atau bunga [[Orchidaceae|anggrek]]. Bunga ini dinobatkan oleh masyarakat Tanimbar sebagai simbol kecantikan perempuan Tanimbar. Bunga ini kemudian menjadi sumber inspirasi terciptanya motif pada tenun ikat Arewe Alobyenan dan pada motif-motif tenun Tanimbar secara umum. Selain itu, ada juga motif-motif dasar tentang lingkungan dan alam semesta yang menjadi inspirasi penciptaan motif kain ini.
Kelompok-kelompok komunitas adat Kepulauan Tanimbar banyak yang mengakui bahwa pengetahuan tenun mereka sudah ada sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Para leluhur di Kepulauan Tanimbar melakukan aktivitas menenun yang disesuaikan dengan lingkungan, sehingga muncul ide-ide baru yang diakui sebagai sistem tenun Tanimbar. Maka itu, masyarakat Tanimbar saat ini memiliki keragaman motif dan jenis kain tenun. Penamaan kain tenun secara umum disebut Tais Pet atau Kain Tenun.<ref>{{Cite web |url=http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/2015/12/17/tais-pet/ |title=Salinan arsip |access-date=2017-11-18 |archive-date=2017-12-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20171201033613/http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/2015/12/17/tais-pet/ |dead-url=yes }}</ref>
== Persebaran ==
|