Kesetaraan gender: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kurangnya penyempurnaan EYD pada pengertian awal kesetaraan gender. Kurangnya tanda koma bisa menjadi nilai minus bagi website. |
|||
(16 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Igualtat_de_sexes.svg|jmpl|Simbol kesetaraan gender]]
'''Kesetaraan gender''', dikenal juga sebagai '''keadilan gender''', adalah pandangan bahwa semua orang harus menerima [[Kesetaraan sosial|perlakuan yang setara]] dan tidak [[Seksisme|didiskriminasi berdasarkan identitas gender mereka,]] yang bersifat kodrati.<ref>United Nations. </ref> Ini adalah salah satu tujuan dari [[Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia|Deklarasi Universal Hak asasi Manusia]], PBB yang berusaha untuk menciptakan kesetaraan dalam bidang sosial dan hukum, seperti dalam aktivitas demokrasi dan memastikan akses pekerjaan yang setara dan upah yang sama.<ref>{{Cite web|url=http://wwda.org.au/wp-content/uploads/2013/12/undechr1.pdf|title=Universal Declaration of Human Rights|last=|first=|date=December 16, 1948|website=wwda.org|publisher=United Nations|access-date=October 31, 2016}}</ref>▼
▲'''Kesetaraan gender'''
Kesetaraan gender tidak semata-mata hak asasi manusia, tapi lebih dalam lagi sebagai landasan bagi terbentuknya dunia yang damai, sejahtera dan berkelanjutan. Kesetaraan gender merupakan tujuan ke lima dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030 dari PBB.<ref>{{Cite web|title=United Nations: Gender equality and women's empowerment|url=https://www.un.org/sustainabledevelopment/gender-equality/|website=United Nations Sustainable Development|language=en-US|access-date=2024-03-12}}</ref>
== Awal pemikiran ==
=== Feminisme Kristen ===
Kesetaraan gender merupakan sebuah hasil pemikiran yang muncul akibat dari gerakan pembebasan wanita yang bersifat ekstrim. Kecenderungan munculnya kesetaraan gender terjadi secara global. Gerakan feminisme yang ekstrim ini berawal dari pemberian [[kebebasan]] tanpa batas kepada wanita di [[dunia Barat]]. Para kaum feminisme di dunia Barat kemudian mulai mencari legitimasi atas pemikiran mereka dengan mengutip [[Alkitab]]. Mereka mulai menggantikan istilah "''god''" yang maskulin, menjadi "''goddes''" yang [[Femininitas|feminin]].{{Sfn|Husaini|2005|p=16}}
=== Feminisme muslim ===
Selain dari tradisi Kristen, kesetaraan gender juga mulai diusung oleh kaum wanita [[muslim]]. Mereka mengatakan bahwa ajaran [[Islam]] bersifat membatasi dan menindas wanita. Upaya-upaya delegitimasi terhadap [[Al-Qur'an]] pun mulai dilakukan. Pernyataan yang diberikan menjelaskan bahwa Al-Qur'an merupakan kitab yang bias gender.{{Sfn|Husaini|2005|p=16-17}}
== Diskriminasi ==
Di seluruh dunia, diskriminasi berdasarkan jenis [[kelamin]] masih dipraktikkan di semua bidang kehidupan. Terlepas dari kemajuan signifikan dalam kesetaraan gender saat ini, ini adalah kenyataan. [[Negara]] atau wilayah yang berbeda memiliki rentang perbedaan yang luas dalam jenis dan tingkat keparahan diskriminasi. Di negara [[Dunia Ketiga|dunia ketiga]] tidak ada wanita yang mengalami kesetaraan dalam hal hak hukum, sosial, dan fiskal mereka. Ada banyak contoh disparitas gender dalam akses dan kontrol atas sumber daya, ekonomi, kekuasaan, dan keterlibatan politik. Ketidaksetaraan yang terjadi secara tidak proporsional mempengaruhi perempuan dan anak perempuan, tetapi pada akhirnya merugikan semua orang. Oleh karena itu, perhatian utama dari tujuan pembangunan yang memiliki nilai intrinsik adalah kesetaraan gender.<ref>{{Cite web|title=tujuan-5|url=https://sdgs.bappenas.go.id/tujuan-5/|language=en-US|access-date=2023-03-18}}</ref>
== Meningkatkan kesetaraan gender ==
Perbaikan jangka panjang dalam kesetaraan gender dimungkinkan berkat pertumbuhan ekonomi dalam banyak hal. [[Agenda]] [[Tujuan Pembangunan Berkelanjutan]] penting karena, setelah disetujui, akan berfungsi sebagai referensi [[global]] dan nasional, membantu mempersempit ruang lingkup agenda pembangunan. Semua tujuan tersebut mendukung hak asasi manusia (HAM), mempromosikan kesetaraan gender, dan memberikan otoritas kepada perempuan dari segala usia.<ref>{{Cite web|title=Kesetaraan Gender (Gender Equality)|url=https://elearning.menlhk.go.id/pluginfile.php/854/mod_resource/content/1/analisis%20gender/kesetaraan_gender_gender_equality.html|website=elearning.menlhk.go.id|access-date=2023-03-18}}</ref>
== Dampak kesetaraan gender ==
Ada nya kesetaraan tersebut menimbulkan dampak positif seperti:<ref>{{Cite web|last=Kompasiana.com|date=2021-11-16|title=Dampak Positif dan Negatif Kesetaraan Gender dalam Budaya Jawa|url=https://www.kompasiana.com/nisaistiani3859/6193d3ff06310e357f15dbd2/dampak-positid-dan-negatif-kesetaraan-gender-dalam-budaya-jawa|website=KOMPASIANA|language=id|access-date=2023-03-18}}</ref>
# Kemampuan suami menghidupi dirinya sendiri dan kemampuan istri untuk menambah pendapatan keluarga, perekonomian rumah tangga berjalan dengan baik.
# Wanita dapat menggunakan keahliannya dalam berbagai bidang dalam situasi lain.
# Membuat diri percaya diri dan menjaga penampilan Anda memiliki efek lain. Wanita harus memiliki [[Keyakinan|kepercayaan]] diri untuk membiarkan potensi bawaan mereka bersinar di tempat kerja. Wanita harus menjaga penampilan baik di tempat kerja maupun di luar karena banyak orang yang melihatnya.
== Referensi ==
=== Catatan kaki ===
{{reflist|30em}}
=== Daftar pustaka ===
* {{Cite book|last=Husaini|first=Adian|date=2005|title=Wajah Peradaban Barat: Dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekuler Liberal|location=Jakarta|publisher=Gema Insani|isbn=978-602-250-517-4|ref={{sfnref|Husaini|2005}}|url-status=live}}
[[Kategori:Feminisme]]
[[Kategori:Kesetaraan gender| ]]
|