Rumpun Timor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bagusypa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k Etnik
 
(27 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox ethnic group
{{sedang ditulis}}
| group = Rumpun Timor
'''<nowiki> Suku Timor</nowiki>''' merupakan salah satu suku bangsa Indonesia di wilayah [[Kota Kupang]], [[Nusa Tenggara Timur]] yang terletak pada geografi sebelah utara dan juga barat terdapat Laut Sawu, pada wilayah timur berdekatan dengan negara Timor Leste, dan Selatan berbatasan dengan Laut Timor. Kediaman Suku Timor terdapat 2 wilayah persebaran, ada yang mendiami wilayah Indonesia dan yang lainnya bermukim di negara Timor Leste.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=eU1MDQAAQBAJ&pg=PA72&dq=budaya+pulau+timor&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwju2uTfkq7WAhWHto8KHRBSB9EQ6AEIXTAI#v=onepage&q=budaya%20pulau%20timor&f=false|title=Fakta Menakjubkan Tentang Indonesia; Wisata Sejarah, Budaya, dan Alam di 33 Provinsi: Bagian 3|last=Kristi|first=Navita|year=2012|publisher=Cikal Aksara|isbn=602-8526-67-3}}</ref> Bagi Suku Timor, Wilayah kediaman atau biasa disebut pulau Timor ini juga populer dengan nama “Nusa Cendana”, yaitu wilayah yang memiliki padang sabana yang luas, bukit-bukit, dan hutan primer maupun hutan sekunder.<ref name=":2">{{Cite web|url=https://caridokumen.com/download/bahan-ajar-budaya-nusantara-ii-program-diploma-iii-keuangan-spesialisasi-kebendaharaan-negara-woro-aryandini-dkk-sekolah-tinggi-akuntansi-negara-tahun-2011-_5a459fa2b7d7bc7b7acf4439_pdf|title=[PDF] BAHAN AJAR BUDAYA NUSANTARA II PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN SPESIALISASI KEBENDAHARAAN NEGARA WORO ARYANDINI DKK SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA TAHUN 2011 - Free Download PDF|website=caridokumen.com|language=en|access-date=2019-04-03}}</ref>
| native_name =
| native_name_lang =
| image = COLLECTIE TROPENMUSEUM De meo voorvechter en priester van Oekabiti in oorlogskostuum met andere atoni's TMnr 10005969.jpg
|image_caption=Pendeta dan prajurit tradisional [[Suku Atoni|Atoni]].
| image_alt =
| image_upright =
| total = ~3.000.000
| total_year = [[2020]]
| total_source =
| total_ref = <ref>{{cite web|url=https://ntt.bps.go.id/quickMap.html|title=Indikator Strategis Nusa Tenggara Timur|work=BPS|access-date=2019-12-18|language=id}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.statistics.gov.tl/wp-content/uploads/2016/11/3_2015-V2-Nationality-Citizenship-Religion.xls|title=Nationality, Citizenship, and Religion|date=25 Oktober 2015|accessdate=29 Januari 2020|publisher=Government of Timor-Leste|url-status=dead|archiveurl=http://www.statistics.gov.tl/category/publications/census-publications/|archivedate=13 November 2019 }}</ref>
| regions = [[Pulau Timor]] dan pulau-pulau kecil disekitarnya
| languages = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Portugis|Portugis]], [[Bahasa Melayu Pasar|Kreol Melayu]] ([[Bahasa Melayu Kupang|Melayu Kupang]] dan [[Bahasa Melayu Dili|Melayu Dili]]), dan bahasa-bahasa Timor lainnya
| religions = Mayoritas [[Kekristenan]], minoritas [[Islam]] dan [[kepercayaan asli]]
| related_groups = [[Pribumi Indonesia]] lainnya
| footnotes =
}}
 
'''Rumpun Timor''' (disebut juga sebagai '''bangsa Timor''' atau '''suku-suku Timor''') adalah [[Bangsa|rumpun suku]] yang mendiami seluruh wilayah [[Pulau timor]] dan pulau-pulau kecil disekitarnya.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=eU1MDQAAQBAJ&pg=PA72&dq=budaya+pulau+timor&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwju2uTfkq7WAhWHto8KHRBSB9EQ6AEIXTAI#v=onepage&q=budaya%20pulau%20timor&f=false|title=Fakta Menakjubkan Tentang Indonesia; Wisata Sejarah, Budaya, dan Alam di 33 Provinsi: Bagian 3|last=Kristi|first=Navita|year=2012|publisher=Cikal Aksara|isbn=602-8526-67-3}}</ref> Wilayah yang dihuni oleh rumpun Timor ini juga dikenal dengan sebutan "Nusa [[Cendana]]" yang wilayahnya memiliki padang sabana yang luas, bukit-bukit, dan hutan primer maupun hutan sekunder dengan iklim gersang.<ref name=":2">{{Cite web|url=https://caridokumen.com/download/bahan-ajar-budaya-nusantara-ii-program-diploma-iii-keuangan-spesialisasi-kebendaharaan-negara-woro-aryandini-dkk-sekolah-tinggi-akuntansi-negara-tahun-2011-_5a459fa2b7d7bc7b7acf4439_pdf|title=[PDF] BAHAN AJAR BUDAYA NUSANTARA II PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN SPESIALISASI KEBENDAHARAAN NEGARA WORO ARYANDINI DKK SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA TAHUN 2011 - Free Download PDF|website=caridokumen.com|language=en|access-date=2019-04-03}}</ref><ref name=":4">Suparlan, Parsudi. 2002. "Kebudayaan Timor" dalam Manusia dan Kebudayaan. Jakarta: PT. Jembatan.</ref>
== Sistem Budaya ==
Masyarakat Suku Timor mendirikan bangunan pada tempat yang sulit dijangkau oleh orang-orang tertentu, hal ini disebabkan sebagai pelindungan diri bagi masyarakat Suku Timor dalam mengantisipasi datanganya serangan tanpa diduga oleh para musuh. Adapun wilayah yang dipilih yaitu pada daerah tinggi seperti diatas gunung karang yang sekelilingnya memiliki semak berduri atau dinding dari batu. Rumah adat Suku Timor ini dirancang menyerupai sarang lebah dengan nuansa pedesaan, bentuk atap nyaris hingga tanah. Rumah tersebut sebagai tempat untuk ruang makan, ruang tidur, melakukan pekerjaan dan ruang tamu. Rumah tersebut juga sebagai Tempat mencuci, dapur dan penyimpanan hasil panen.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://www.kompasiana.com/prof_yusufhenuk/54f376117455137e2b6c77c1/rumah-adat-pulau-timor-lopo-di-tts-bukan-sekadar-gubuk|title=Rumah Adat Pulau Timor (Lopo) di TTS Bukan Sekadar Gubuk|last=Kompasiana.com|website=KOMPASIANA|language=id|access-date=2019-04-03}}</ref> Tak hanya itu rumah juga menjadi papan dalam melakukan upacara agama yang murni sesuai dengan ikatan klan mereka.<ref name=":2" />
 
== Sistem SosialBudaya ==
Pada zaman dahulu, masyarakat rumpun Timor mendirikan bangunan pada tempat yang sulit dijangkau orang dari luar, hal ini bertujuan sebagai perlindungan diri bagi masyarakat Timor dalam mengantisipasi datangnya serangan tanpa diduga dari para musuh. Adapun wilayah yang dipilih yaitu pada daerah tinggi seperti di atas gunung karang yang sekelilingnya memiliki semak berduri atau dinding dari batu. Rumah adat masyarakat Timor ini dirancang menyerupai sarang lebah dan bentuk atap nyaris hingga menyentuh tanah. Di dalam rumah tersebut sebagai tempat untuk ruang makan, ruang tidur, ruang ritual, dan ruang tamu. Terdapat juga dapur dan tempat penyimpanan hasil panen. Tak hanya itu, rumah juga menjadi papan dalam melakukan upacara agama yang murni sesuai dengan ikatan klan/marga mereka.<ref name=":2" />
Masyarakat Suku Timor menganut hubungan keturunan melalui garis kerabat dari ayah atau patrilineal bagi beberapa klan tertentu. Dalam satu desa di wilayah Suku Timor pada umumnya terdiri dari beberapa klan, meskipun dalam satu klan terdiri dari klan-klan dari desa yang lainnya.<ref name=":3">Tanya, Bernard L. 2003. "Makna Sosia) Hukum dalam Masyarakat Adat: Kajian Budaya tentang Pilihan-pilihan Hukum dalam Penyelesaian Sengketa Tanah di Kalangan Warga Masyarakat Adat Nusa Tenggara Timur", Laporan dan dan Rencana Kerja RUT IX Tahun 2003. Semarang: Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro.</ref> Tak hanya itu beberapa wilayah Suku Timor juga menganut matrilineal yaitu garis keturunan dari ibu. Adapun masyarakat Suku Timor yang menganut matrilineal yakni pada daerah Wehalim Suai dan di Belu mencakup wilayah selatan.<ref name=":2" />
 
=== Rumah adat ===
Jika keluarga menganut garis keturunan sesuai adat patrilineal, maka anak akan memiliki suatu hak dan kewajiban dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sesuai ketentuan dari klan tersebut. Seperti halnya dalam suatu klan dalam Suku Timor pada umumnya memiliki benda pusaka warisan yang mereka yakini suci dan terhubung oleh asal muasal dari suatu klan tersebut. Maka kewajiban suatu klan tersebut melakukan rangkaian upacara suci yang terkait benda pusaka warisan itu.<ref name=":2" />
Rumah adat masyarakat rumpun Timor memiliki desain yang berbeda-beda di setiap sukunya. Namun, bentuk atap seperti sarang lebah dengan atap yang hampir menyentuh dengan tanah merupakan hal yang lumrah ditemui oleh rumah adat di Pulau Timor. Rumah adat tersebut umumnya ditinggali oleh satu keluarga. Rumah adat tersebut juga memiliki nama dan sebutan yang berbeda di setiap sukunya, oleh [[suku Atoni]] rumah adatnya disebut ''[[Ume Le'u]]'' dan oleh [[suku Tetun]] disebut sebagai ''Uma'' atau ''Uma Tetun''.<ref>https://repository.unikom.ac.id/30818/1/Arsitektur%20NTT.PDF</ref>
 
=== Tarian adat ===
Dalam menganut patrilineal seorang istri memiliki hak atas pengakuan dari klan suami, walaupun ia masih memiliki beberapa hak dan kewajiban tertentu atas klan asal. Jika seorang istri memiliki hubungan terputus dengan klan asal, maka dalam hal tersebut jika suaminya telah meninggal, maka ia diharuskan melakukan pernikahan secara levirat.<ref name=":3" /> Jika seseorang mendapatkan klan yang menganut matrilineal atau garis keturunan menganut klan ibunya seperti secara adopsi sebagian besar klan asal yang menganut garis keturunan dari ayah akan menganggap lebih rendah klan garis keturunan secara matrilineal daripada para saudaranya yang menganut klan garis keturunan dari ayah, Ia disebut feto (wanita), adapun saudara lainnya dijuluki mone (laki-laki).<ref name=":2" /> Dalam perayaan pesta pernikahan, klan yang memiliki ikatan dengan klan yang menyelenggarakan pesta tersebut akan menjadi seseorang tamu kehormatan. Namun undangan yang tidak memiliki ikatan antara penyelenggara pesta akan menjadi tamu biasa atau sebagai orang luar.<ref name=":2" />
Tarian adat masyarakat Timor memiliki keanekaragaman, hal ini dikarenakan beragamnya kebudayaan pada setiap suku di wilayah tersebut.<ref name=":2" />
 
* Tari hopong - [[suku Helong]]
== Kebudayaan Fisik ==
* Tari maekat - [[suku Atoni]]
Suku Timor ini mempunyai beberapa sub suku yaitu:
* Tari likurai - [[suku Tetun]]
 
=== Kain tenun ===
* Sub suku dari orang Rote,
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Timorese weefster aan het werk TMnr 60033652.jpg|thumb|Seorang wanita penenun dari [[Timor]], 1930–1936.]]
* Sub suku dari Helon,
Masyarakat Timor juga dikenal dengan kerajinan [[kain tenun]] yang pembuatannya telah berlangsung berabad-abad yang lalu dengan memanfaatkan bahan alam sebagai pewarnanya.<ref name=":2" /> Pada zaman dahulu, kain tenun digunakan sebagai maskawin oleh masyarakat Timor. Saat ini, kain tenun kemudian juga dikembangkan menjadi pakaian biasa yang bisa dipakai oleh siapa saja, juga dikembangkan sebagai pajangan atau hiasan rumah.<ref>Kayam, Umar. 1981. ''Seni Tradisi, Masyarakat.'' Jakarta: Sinar Harapan.</ref>
* Sub suku dari Belu,
* Sub suku dari Helon,
* Sub suku dari Atoni,
* Sub suku dari Kemak,
* Sub suku dari Buna’,
* Sub suku dari Marae dan
* Sub suku dari Kupang
 
== Sistem sosial ==
Sub suku tersebut memiliki ciri beberapa bahasa yang khas.<ref name=":2" />
Masyarakat rumpun Timor menganut hubungan keturunan melalui garis kerabat dari ayah atau patrilineal bagi beberapa klan tertentu. Dalam satu desa pada umumnya terdiri dari beberapa klan, meskipun dalam satu klan terdiri dari klan-klan dari desa yang lainnya. Tak hanya itu, beberapa wilayah masyarakat Timor juga menganut sistem [[matrilineal]] yaitu garis keturunan dari ibu. Adapun masyarakat Timor yang menganut matrilineal terdapat pada masyarakat [[suku Tetun]] di daerah Wehali, [[Indonesia]] dan Suai, [[Timor Leste]] yang juga mencakup wilayah selatan disekitarnya.<ref name=":2" />
 
Jika keluarga menganut garis keturunan sesuai sistem [[patrilineal]], maka anak akan memiliki suatu hak dan kewajiban dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sesuai ketentuan dari klan tersebut. Seperti halnya dalam suatu klan dalam masyarakat Timor pada umumnya memiliki benda pusaka warisan yang mereka yakini suci dan terhubung oleh asal muasal dari suatu klan tersebut. Maka kewajiban suatu klan tersebut melakukan rangkaian upacara penyucian yang terkait benda pusaka warisan tersebut.<ref name=":2" />
== Sistem Organisasi ==
Wilayah timur pulau Timor merupakan daerah kekuasaan bangsa Eropa lebih tepatnya bangsa Portugis ketikah zaman penjajahan. Namun daerah barat pulau Timor merupakan jajahan bangsa Belanda. <ref name=":4">Suparlan, Parsudi. 2002. "Kebudayaan Timor" dalam Manusia dan Kebudayaan. Jakarta: PT. Jembatan.</ref>
 
Dalam menganut sistem patrilineal, seorang istri memiliki hak atas pengakuan dari klan suami, walaupun ia masih memiliki beberapa hak dan kewajiban tertentu atas klannya. Jika seorang istri memiliki hubungan terputus dengan klan asal, maka dalam hal tersebut jika suaminya telah meninggal, maka ia diharuskan melakukan pernikahan secara ''levirat''. Jika seseorang mendapatkan klan yang menganut matrilineal atau garis keturunan menganut klan ibunya seperti secara adopsi sebagian besar klan asal yang menganut garis keturunan dari ayah akan menganggap lebih rendah klan garis keturunan secara matrilineal daripada para saudaranya yang menganut klan garis keturunan dari ayah, ia disebut ''feto'' (wanita), adapun saudara lainnya dijuluki ''mone'' (laki-laki).<ref name=":2" /> Dalam perayaan pesta pernikahan, klan yang memiliki ikatan dengan klan yang menyelenggarakan pesta tersebut akan menjadi seseorang tamu kehormatan. Namun undangan yang tidak memiliki ikatan antara penyelenggara pesta akan menjadi tamu biasa atau sebagai orang luar.<ref name=":2" />
Pada zaman penjajahan itu sistem organisasi Suku Timor dibagi dalam beberapa bagian kesatuan yaitu Kerajaan lokal disebut sebagai vorstendom atau kerajaan. Adapun Kerajaan lokal atau bisa disebut lokal pemerintahan itu terdiri atas wilayah Kupang, daerah Timor Tengah pada wilayah Selatan, Timor Tengah wilayah Utara dan Belu.<ref name=":4" />
 
== Pembagian ==
Lokal pemerintahan ini taip-tiapnya terdiri atas bagian-bagian secara administratif terbagi atas turunan yang lebih sempit lagi yang disebut sebagai kefettoran dipimpin oleh seorang fettor. Wilayah kedudukan tersebut pada umumnya bisa disebut dengan distrik. Dalam wilayah yang lebih kecil lagi terdapat desa atau disebut dengan ketemukungan yang dipimpin oleh temukung atau kepala desa.<ref name=":2" />
Dalam rumpun Timor ini terdapat suku-suku yang umumnya serumpun dalam adat dan budayanya. Berikut ini adalah suku yang termasuk kedalam rumpun Timor.<ref name=":2" />
 
*[[Suku Atoni]] (termasuk [[Suku Boti|Boti]])
Secara administratif saat ini wilayah-wilayah tersebut belum mengalami perubahan, namun secara istilah-istilah telah berkembang menjadi kabupaten untuk istilah Vorstendum, distrik untuk istilah swapraja dan kefettoran sama dengan kecamatan. Ketemukungan sekarang menjadi desa induk yang memiliki beberapa anak desa. Saat ini tugas seorang temukung atau kepala desa yaitu mengumpulkan pajak, pembagian tanah untuk berladang, menjaga tata-tertib dan melakukan suatu utusan pemerintahan mulai dari fettor dan Raja.<ref name=":2" />
*[[Suku Bunak]]
*[[Suku Galoli]]
*[[Suku Helong]]
*[[Suku Kemak]] (termasuk [[Suku Marobo|Marobo]])
*[[Suku Makasae]]
*[[Suku Mambai]]
*[[Suku Samoro]]
*[[Suku Tetun]]
*Suku-suku lainnya di [[Pulau Timor]]
 
Setiap suku tersebut memiliki ciri bahasa yang khas dan beberapa bahkan berbeda jauh.<ref name=":2" />
== Stratifikasi Sosial ==
Secara Stratifikasi Sosiial terdapat: (1) Usif yaitu golongan bangsawan; (2) Tob atau orang biasa; dan (3) Ate sebagai budak, yang sekarang sudah tidak ada<ref name=":2" />
 
== TradisiPerekonomian ==
Beternak merupakan usaha yang telah dilakukan oleh masyarakat Timor sejak zaman dahulu, adanya padang sabana yang luas dan tanah datar membuat masyarakat Timor melepaskan hewan ternaknya di padang rumput tersebut dan ternak tidak dikandangkan. Adapun metode dalam mengenali ternak pada masing-masing orang yaitu memberlakukan tanda pada masing-masing hewan ternak dengan cara melubangi telinga hewan ternak tersebut. Setiap pemilik hewan ternak memiliki metode dalam memanggil hewan ternak mereka, yaitu dengan cara mengalunkan lagu atau nada dengan [[seruling]] yang terbuat dari daun nipah. Pemanggilan hewan ternak tersebut dilakukan jika pemiliki memerlukan seperti untuk dijual, sebagai upacara adat, dan lain sebagainya.<ref name=":2" />
Tradisi yang berkembang oleh Suku Timor yaitu:
 
== Kepercayaan ==
# gotong royong,
Masyarakat rumpun Timor memiliki kepercayaan dan sistem religi yang berbeda-beda pada setiap sukunya. Kepercayaan asli dari masyarakat Timor berinti pada keyakinan terhadap dewa langit yang disebut sebagai ''Uis Neno'' (dalam kepercayaan masyarakat [[Suku Atoni|Atoni]]). Dewa ini dipercaya masyarakat Atoni sebagai dewa yang telah menciptakan alam dan pendidikan kehidupan di dunia. Adapun upacara permohonan terhadap ''Uis Neno'' yaitu memohon turunnya hujan, memohon munculnya matahari, memohon keturunan, kesehatan, dan kesejahteraan.<ref name=":0">{{cite book|title=Manusia dan Kebudayaan di Indonesia|author=Koentjaraningrat|year=2004|publisher=Djambatan|isbn=979-428-510-2}}</ref> Selain itu juga terdapat kepercayaan terhadap dewi bumi yang disebut sebagai ''Uis Afu''.<ref name=":0" /> ''Uis Afu'' merupakan pendamping ''Uis Neno''. Adapun upacara permohonan terhadap ''Uis Afu'' yaitu memohon akan kesuburan tanah. Masyarakat Timor juga mempercayai adanya [[makhluk halus]] yang menempati suatu tempat tertentu, seperti hutan, mata air, sungai, dan pohon-pohon tertentu. Masyarakat rumpun Timor juga melakukan upacara adat ketika saat-saat tertentu, khususnya ketika ingin menggarap tanah. Saat ini, [[Kekristenan]] ([[Protestan]] pada [[suku Atoni]] dan [[Katolik]] pada [[suku Tetun]]) telah menjadi agama terbesar yang dianut oleh masyarakat Timor. Kekristenan berkembang pada sebagian besar masyarakat Timor bersama dengan kepercayaan asli yang telah ada sebelumnya, khususnya di pedalaman. Hal ini karena menurut mereka para pendeta maupun guru agama dianggap tidak dapat memberikan pertolongan secara langsung dalam kegiatan keseharian serta dalam menolak malapetaka yang dikarenakan oleh makhluk gaib maupun sihir.<ref name=":2" />
# Makan sirih dalam penghormatan terhadap tamu,
# Sifon, merupakan tradisi ketika seorang laki-laki perjaka yang dikhitan lalu berhubungan badan dengan seorang wanita, Tidak jarang hal tersebut meninggalkan penyakit seperti HIV pada wanita tersebut, dan wanita yang telah dijadikan obyek sifon seumur hidupnya tidak dapat kawin.<ref name=":2" />
 
== SistemLihat Pengetahuanjuga ==
* [[Suku bangsa di Indonesia]]
Suku Timor memiliki sistem penamaan hari dan aturan adanya perkawinan terlarang.
* [[Budaya Timor]]
* [[Pulau Timor]]
 
== Referensi ==
Adapun smetode dalam penamaan hari, yaitu sebagai berikut:
{{reflist}}
 
{{Nusa Tenggara Timur}}
* Lodo Anni : Senin.
* Lodo Due : Selasa.
* Lodo Talhu : Rabu.
* Lodo Appa : Kamis.
* Lodo Lamni : Jumat.
* Lodo Anna : Sabtu.
* Lodo Pidu : Minggu.
* Hari ini : Lodone.
* Hari yang akan datang : Lodo de.
* Besok : Barri rai.
* Satu bulan : Waru.
* Satu tahun : Tou.
 
[[Kategori:Kelompok etnik di Indonesia]]
Adapun ilmu tentang adanya aturan perkawinan terlarang atau disebut sebagai Incest seperti:
 
* Perkawinan terlarang antara ayah dengan anak perempuannya.
* Perkawinan terlarang antara ibu dan anak laki-lakinya.
* Perkawinan terlarang antara kakak dan adiknya.<ref name=":2" />
 
== Sistem Teknologi ==
Suku Timor telah menerapkan dalam pembuatan kain tenun dari berabad-abad yang lalu dengan memanfaatkan bahan alam dalam pewarnaanya.<ref name=":2" />
 
== Sistem Ekonomi ==
Beternak merupakan usaha yang telah dilakukan oleh Suku Timor sejak zaman dahulu, adanya padang sabana yang luas dan tanah datar yang luas masyarakat Suku Timor melepaskan binatang ternaknya di padang rumput tersebut dan ternak tidak dikandangkan. Adapun metode dalam mengenali ternak pada masing-masing orang yaitu memberlakukan tanda pada masing-masing hewan ternak dengan cara melubangi telinga hewan ternak tersebut. Jika pemilik A melubangi telinga hewan ternaknya dengan tanda lingkaran, maka pemilik B melubangi telinga hewan ternaknya dengan bentuk segitiga. Tiap-tiap pemilik hewan ternak memiliki metode juga dalam memanggil hewan ternak mereka, yaitu dengan cara mengalunkan lagu atau nada dengan seruling terbuat dari daun nipah. Pemanggilan hewan ternah tersebut dilakukan jika pemiliki memerlukan seperti untuk dijual, sebagai upacara adat dan lain sebagainya.<ref name=":2" />
 
Selain itu Suku Timor juga melakukan usaha ternak lebah madu. Hasil madu dari wilayah pulau Timor sangat populer, dengan jenis-jenis warnanya. Warna ini tergantung sesuai dari jenis-jenis bunga yang dapat memproduksi sari untuk lebah yang menghasilkan warna madu tersebut. Menjelang panen madu, Suku Timor melakukan upacara adat penghormatan terhadap Dewi Lebah yaitu dengan cara memberi asap dari bawah yang di mana atasnya terdapat sarang lebah tersebut. Cara itu sebagai metode juga dalam mengambil madu terlindung dari sengatan lebah. Madu juga diambil dalam musim tertentu degan melihat waktu yang cocok dan melihat di mana madu cukup banyak.<ref name=":2" />
 
== Sistem Religi ==
Religi asli dari Suku Timor yaitu berinti pada keyakinan terhadap Dewa Langit yang disebut sebagai Uis Neno. Dewa ini dipercaya sebagai dewa yang telah menciptakan alam dan pendidikan kehidupan di dunia. Adapun adat istiadat upacara permohonan terhadap Uis Neno yaitu memohon turunnya hujan, memohon munculnya sinar matahari, memohon keturunan, kesehatan dan kesejahteraan.<ref name=":0">{{cite book|title=Manusia dan Kebudayaan di Indonesia|author=Koentjaraningrat|year=2004|publisher=Djambatan|isbn=979-428-510-2}}</ref> Selain itu juga terdapat kepercayaan terhadap Dewi Bumi yang disebut sebagai Uis Afu.<ref name=":0" /> Uis Afu ini sebagai pendamping Dewa Langit atau Uis Neno. Adapun adat upacara terhadap Uis Afu yaitu memohon akan kesuburan tanah. Suku Timor juga mempercayai adanya makhluk halus menempati suatu tempat tertentu seperti menempati hutan, mata air, sungai, dan phon-pohon tertentu. Suku Timor juga melakukan upacara ketika saat-saat tertentu, yang khususnya ketika awal mula menggarap tanah. Saat ini agama Kristen telah resmi dan berkembang pada sebagian besar masyarakat Suku Timor, meskipun demikian warga Suku Timor masih meyakini dewa-dewa terdahulu, makhluk gaib, dan juga ada yang percaya terhadap dukun. Hal ini disebabkan para pendeta maupun guru agama dianggap tidak dapat memberikan pertolongan secara langsung dalam kegiatan keseharian serta dalam menolak malapetaka yang dikarenakan oleh makhluk gaib maupun sihir.<ref name=":2" />
 
== Kesenian ==
 
=== Rumah Adat ===
Rumah tradisional suku Timor memiliki desain seperti suatu sarang lebah yang memiliki atap yang hampir menyentuh dengan tanah. Rumah adat ini ditinggali satu keluarga dalam satu, dalam rumah tersebut terdapat ruang makan, ruang tidur, tempat untuk melakukan pekerjaan dan terdapat ruang tamu. Rumah tradisional masyarakat ini, mereka sebut dengan "Lopo". <ref name=":1" />
 
=== Tarian Adat ===
Tarian adat Suku Timor memiliki keanekaragaman, hal ini dikarenakan adanya berbagai jumlah sub suku pada wilayah tersebut. Adapun jenis tarian tersebut yaitu:
 
* Tari Hopong sebagai tarian dimulainya panen
* Tari Manekat sebagai tarian yang melambangkan sapaan dengan pemberian sirih pinang
* Tari Peminangan yaitu tarian yang melambangkan ungkapan cinta yang tulus dan lain sebagainya.<ref name=":2" />
 
=== Kain Tenun ===
Kain tenun ini dikembangkan sejak zaman dahulu. Kerjaninan menenun dari Suku Timor dilestarikan secara turun-temurun. Seni ini ditularkan kepada anak cucu demi kelestarian kerjaninan ini. Kain tenun pada zaman dahulu sebagai mas kawin masyarakat tradisional Timor, dikembangkan menjadi kain yang bisa dibuat pakaian biasa, seperti pakaian safari, jas, dan rok yang bisa dipakai oleh siapa saja, juga dikembangkan sebagai pajangan atau hiasan rumah tangga.<ref>Kayam, Umar. 1981. ''Seni Tradisi, Masyarakat.'' Jakarta: Sinar Harapan.</ref>
 
=== Topi Ti’ilangga ===
Topi Ti’ilangga ini digunakan terutama ketika memainkan Sasando.<ref name=":2" />
 
=== Senjata Tradisional ===
senjata tradisional masyarakat Nusa Tenggara Timur disebut Subdu atau Sudu yang berbentu seperti keris.<ref name=":2" />
 
=== Alat musik ===
Alat musik Suku Timor yang populer yaitu Sasando.<ref name=":2" />
 
== Makanan Khas ==
Makanan khas Suku Timor yaitu Jagung Bose, Tumis bunga dan daun pepaya.<ref name=":2" />
 
[[Kategori:Nusa Tenggara Timur]]
[[Kategori:Suku bangsa di Indonesia|Timor]]
[[Kategori:Suku bangsa di Nusa Tenggara Timur]]